Hampir lebih 3 jam kami mendengarkan pemaparan dari beberapa narasumber mengenai informasi bahwa berkat gerakan cepat para otoritas kesehatan yang berwenang di Indonesia, kini sirop obat sudah dinyatakan aman! Tidak ada lagi pencemaran pelarut obat sirup yang berpotensi menyebabkan gagal ginjal akut anak. Selengkapnya baca terus ulasan dan opiniku ini ya!
Sebelum acara di mulai, kami melihat-lihat berbagai produk sirop obat aman yang sesuai daftar rilis BPOM RI yang dipajang dekat pintu masuk ruangan diskusi. Di antara merk sirop obat ini pasti sudah kalian kenal. Ada sekitar 17 industri farmasi yang ikut memamerkan sirop obat maupun multivitamin yang sering diminum untuk anak maupun orang dewasa.
Antara lain dari industri farmasi Konimex, Pharos, Sanbe, Interbat, Kalbe, Lapi Laboratories, Mepro, Novell, Hufa, Taisho, Tempo Scan, Mersi, Soho, Combifar, Pryridam Farma, Darya Varia Laboratoria, Dexa Medica, dan Halodoc sebagai penyedia obat resmi. Berbagai merk obat nyeri dan demam, antibiotik, obat batuk, obat flu, obat maag, probiotik, imunitas, multivitamin, hadir di media etalase.
Sekitar pukul sembilan pagi, dialog interaktif kesehatan ini dibuka oleh pembawa acara Ivy Batuta ditemani bapak Elfiano Rizaldi selaku Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI). Acara dialog interaktif kesehatan ini dihadiri oleh sejumlah narasumber ahli. Selanjutnya kami bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, agar dapat menyatukan kembali kekuatan jiwa bangsa.
Selain Kemenkes RI, narasumber yang hadir saat event acara dialog interaktif kesehatan ini ada dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Pakar Farmakologi. Yaitu:
- Direktur Produksi Dan Distribusi Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian Dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, ibu Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., M.A.R.S.,
- Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan Plt. Direktur Registrasi Obat, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, ibu Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm
- Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, bapak dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K)
- Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, bapak apt. Noffrendi Roestram, S.Si
- Guru Besar farmakologi – Farmasi Klinis, Institut Teknologi Bandung, bapak Prof. apt. I Ketut Adnyana, Msi., Ph.D
- Artis dan mom Influencer, Mona Ratuliu
Acara ini diselenggarakan sebagai langkah agar menjadi angin segar bagi para masyarakat, pasien, apoteker, bahkan dokter. Diharapkan kita semua kembali percaya pada sirop obat produksi perusahaan farmasi dalam negeri. Asalkan sesuai dengan petunjuk penggunaannya. Mari buat informasi ini lebih terpercaya dan menjadi jawaban penting apa yang harus kita lakukan bersama setelah badai EG/DEG berlalu, demikian yang diungkap oleh bapak Andreas Bayu Aji selaku Ketua Penyelenggara Acara Dialog Interaktif Kesehatan bertema Sirop Obat Aman Untuk Anak ini.
Sulitnya Mendapatkan Sirop Obat Yang Lebih Disukai Anak
Kebayang dong bagaimana jika sirop obat masih dilarang untuk diberikan pada anak? Berarti kita masih harus bersabar mencari cara supaya anak-anak mau minum obat puyer, merayu agar mereka mau menelan obat. Syukur-syukur tidak dimuntahkan lagi. Jika terjadi, duh kesalnya minta ampun. Karena harus mengulang minum obat lagi, dosisnya pun jadi berubah.
Sama seperti yang dialami oleh Mona Ratuliu. Pada acara kemarin, dia bercerita bahwa sempat bingung ketika kedua anak balitanya bergantian sakit demam. Tidak berani memberikan sirop obat penurun panas yang biasa disimpan di rumah, mengingat adanya kasus gagal ginjal pada anak yang melonjak tinggi. Salah satu cara terpaksa kompres badan dan merujuk ke rumah sakit.
Aku mau cerita sedikit. Hal ini serupa pernah terjadi pada anakku. Dia mendadak sakit-sakitan sejak peraturan penggunaan masker dilonggarkan pasca pandemi corona. Daya tahan tubuhnya tidak stabil, sering demam, batuk, dan pilek. Beberapa kali harus berobat dan diberi obat puyer oleh dokter klinik faskes satu.
Aku mau cerita sedikit. Hal ini serupa pernah terjadi pada anakku. Dia mendadak sakit-sakitan sejak peraturan penggunaan masker dilonggarkan pasca pandemi corona. Daya tahan tubuhnya tidak stabil, sering demam, batuk, dan pilek. Beberapa kali harus berobat dan diberi obat puyer oleh dokter klinik faskes satu.
Kelemahan obat puyer tuh, selain pahit, secara kehigienisannya perlu dipertanyakan. Mana kalau nebus resep puyer tuh kan lama banget, dibuat dulu di bagian farmasi, anakku udah gak sabaran.
Sebelumnya aku minta pada dokter agar diresepkan sirop obat saja, beliau bilang tidak bisa, alasannya sudah ada aturan dari pemerintah. Kemudian aku penasaran, mencoba nanya dan membeli sirop obat di apotik pun, mereka bilang sudah tidak ada. Etalasenya pada kosong kecuali obat herbal saja yang masih tersedia.
Aduh pusing deh, anakku tetap tak mau minum obat puyer itu. Alasannya pahit, maunya sirop obat saja. Aku sudah merayunya, tetap saja menutup mulutnya rapat-rapat. Kucari trik-nya agar tetap mau minum, kucampurkan sedikit gula pada larutan puyernya. Begitu berhasil disuapi, mendadak dia menyemburku.
Sontak emosiku naik, berubah menjadi monster. "Ihh, jangan gitu dong, dek. Tahan pahitnya, kan sudah bunda kasih gula sedikit, jadi manis kok. Obatnya harus ditelan. Kapan sembuhnya kalau gak mau minum obat?".
Sebelumnya aku minta pada dokter agar diresepkan sirop obat saja, beliau bilang tidak bisa, alasannya sudah ada aturan dari pemerintah. Kemudian aku penasaran, mencoba nanya dan membeli sirop obat di apotik pun, mereka bilang sudah tidak ada. Etalasenya pada kosong kecuali obat herbal saja yang masih tersedia.
Aduh pusing deh, anakku tetap tak mau minum obat puyer itu. Alasannya pahit, maunya sirop obat saja. Aku sudah merayunya, tetap saja menutup mulutnya rapat-rapat. Kucari trik-nya agar tetap mau minum, kucampurkan sedikit gula pada larutan puyernya. Begitu berhasil disuapi, mendadak dia menyemburku.
Sontak emosiku naik, berubah menjadi monster. "Ihh, jangan gitu dong, dek. Tahan pahitnya, kan sudah bunda kasih gula sedikit, jadi manis kok. Obatnya harus ditelan. Kapan sembuhnya kalau gak mau minum obat?".
Tetap senyum meski dirawat karena susah minum obat puyer |
Benar kan, tiga hari kemudian batuknya makin menjadi-jadi, badannya mulai panas tinggi, dia sampai mengigau, terpaksa kami larikan ke UGD untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih intensif. Dokter langsung memberikan injeksi penurun badan melalui selang infus. Menurut suster hal ini dilakukan supaya suhu panas tubuhnya cepat turun.
Anakku terkena Bronchopneumonia. Selama lima hari perawatan dia diuap menggunakan nebulizer dan tidak mendapatkan obat oral. Semua obat seperti penurun demam, antibiotik, kuperhatikan disuntikkan melalui selang infus. Menurut suster jaga, dokter anak memang memberikan tata laksana perawatan seperti ini agar menghindari pemberian sirop obat.
Jadi, bisa dikatakan, begitu mendengar kabar bahwa sirop obat sudah aman diberikan kepada anak sesuai penggunaan, kami sebagai ibu-ibu Indonesia senang banget. Tentu semua juga lega. Jangan sampai ada drama minum obat lagi, berharap sirop obat menjadi teman yang baik dan pertolongan pertama dalam menyembuhan anak-anak.
Kalau boleh bertanya apakah gagal ginjal akut pada anak ini baru ada sekarang ini gara-gara meminum sirop obat yang tercemar? Ternyata menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) bahwa kasus GGAPA sudah ada sejak lama dan bukan hanya disebabkan oleh pencemaran bahan larutan dalam sirop obat saja. Makanya beliau berkelakar: "gara-gara setitik nila EG rusak sirop obat se-negara". Hehe, bener juga ya..
Disebutkan gejala pasien GGAPA dinyatakan sehat tanpa komorbid pada awalnya. Kemudian ada keluhan demam selama 3-5 hari, disusul adanya gejala saluran cerna dan saluran pernafasan. Anehnya, pasien anak tidak ada tanda-tanda dehidrasi, namun mengalami anuria, ginjal tidak memproduksi urin, pipisnya sedikit, sehingga kesadarannya menurun. Meskipun sudah dilakukan cuci darah dan bantuan pernafasan, namun tetap tidak tertolong.
Mengenal Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA) dan Bahan Pelarut Propilen Glikol
Kalau boleh bertanya apakah gagal ginjal akut pada anak ini baru ada sekarang ini gara-gara meminum sirop obat yang tercemar? Ternyata menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) bahwa kasus GGAPA sudah ada sejak lama dan bukan hanya disebabkan oleh pencemaran bahan larutan dalam sirop obat saja. Makanya beliau berkelakar: "gara-gara setitik nila EG rusak sirop obat se-negara". Hehe, bener juga ya..
Disebutkan gejala pasien GGAPA dinyatakan sehat tanpa komorbid pada awalnya. Kemudian ada keluhan demam selama 3-5 hari, disusul adanya gejala saluran cerna dan saluran pernafasan. Anehnya, pasien anak tidak ada tanda-tanda dehidrasi, namun mengalami anuria, ginjal tidak memproduksi urin, pipisnya sedikit, sehingga kesadarannya menurun. Meskipun sudah dilakukan cuci darah dan bantuan pernafasan, namun tetap tidak tertolong.
Banyaknya kasus seperti ini disebaran kota di Indonesia memicu langkah para dokter untuk mengumpulkan data dan berkoordinasi dengan pihak kesehatan terkait. Kasus ini hampir sama di Gambia. Setelah berdiskusi dengan dokter di sana akhirnya disimpulkan bahwa hal ini terjadi hanya secara individu, sehingga perlu investigasi mengenai penyebab GGAPA itu sendiri.
Semua bergerak, bahkan WHO pun mengacungkan jempol atas cepatnya gerakan antisipasi di Indonesia atas kasus ini. Setelah berjalan selama beberapa bulan dan mendapat hasil verifikasi ulang produk sirop obat oleh BPOM RI per November 2022 dan sirop obat sudah dinyatakan sudah aman, dokter kembali bisa meresepkan sirop obat untuk dapat diminum pasien anak maupun dewasa dengan tenang selama mengikuti aturan pakai.
Dalam hal ini, Prof. apt. I Ketut Adnyana, Msi., Ph.D selaku Guru Besar farmakologi – Farmasi Klinis, Institut Teknologi Bandung, pun menjelaskan bahwa kasus GGAPA pada tahun lalu itu terjadi karena ada intoksikasi obat, tercemar oleh EG/DEG melebihi ambang batas sehingga berdampak masal.
Dalam hal ini, Prof. apt. I Ketut Adnyana, Msi., Ph.D selaku Guru Besar farmakologi – Farmasi Klinis, Institut Teknologi Bandung, pun menjelaskan bahwa kasus GGAPA pada tahun lalu itu terjadi karena ada intoksikasi obat, tercemar oleh EG/DEG melebihi ambang batas sehingga berdampak masal.
Sebenarnya PG dan Gliserin aman dan biasa digunakan dalam pembuatan bahan makanan seperti keju, penyedap rasa, campuran bumbu, campuran minuman bubuk, roti, marshmallow, perasa es krim, dan lainnya. Perlu masyarakat tahu, bahwa GGAPA bisa disebabkan oleh berbagai faktor lain (multifactorial) seperti:
• Status kesehatan pasien (riwayat penyakit),
• Alergi pada suatu bahan tertentu
• Infeksi (termasuk Covid-19),
• Status nutrisi
• Dehidrasi
• Pengaruh obat, makanan, logam berat, toksikan (EG/DEG dari berbagai sumber) dan lain sebagainya.
Perkembangan Terbaru Mengenai Keamanan Sirop Obat
Masih ingat Oktober tahun lalu, Kemenkes RI secara tegas membuat aturan untuk menghentikan sementara seluruh penggunaan sirop obat? Hal ini dilakukan agar seluruh instansi dan organisasi dapat melakukan investigasi evaluasi ulang secara menyeluruh terhadap lonjakan kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA) yang terjadi di Indonesia, terutama di bulan Agustus 2022.
Setelah dilakukan uji terhadap sample darah dan urin pasien anak di Puslabfor Bareskrim Polri ternyata ditemukan ada kandungan EG dan DEG. Dan disimpulkan bahwa satu-satunya penyebab kasus GGAP yang terjadi saat itu karena ada cemaran bahan pelarut Propilen Glikol (PG)/Propilen Etilen Glikol (PEG). Ada oknum perusahaan supplier kimia yang mengganti dengan Etilen Glikol (EG)/Dietilen Glikol (DEG). *Duh, jahat amat!
Ibu Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., M.A.R.S., selaku Direktur Produksi Dan Distribusi Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian Dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, menyampaikan jika keputusan penghentian sementara dianggap tepat karena setelah penggunaan sirop obat dihentikan, jumlah kasus gagal ginjal akut pada anak langsung menurun, artinya hal ini dapat menyelamatkan anak Indonesia lainnya agar tidak terkena cemaran larutan sirop yang mungkin saja masih beredar.
Akhir berbicara, beliau pun berharap agar pihak BPOM RI dan perusahaan terus memberikan laporan secara berkala agar sirop obat selalu aman untuk masyarakat terutama anak-anak dan dapat diberikan kembali sesuai anjuran pakai.
Hal ini pun ditanggapi oleh ibu Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm selaku Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan Plt. Direktur Registrasi Obat, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia menjelaskan bahwa BPOM RI tidak tinggal diam, segera cepat tanggap melakukan preventif, investigasi, serta merilis daftar sirop obat yang tercemar dan tidak tercemar.
Akhir berbicara, beliau pun berharap agar pihak BPOM RI dan perusahaan terus memberikan laporan secara berkala agar sirop obat selalu aman untuk masyarakat terutama anak-anak dan dapat diberikan kembali sesuai anjuran pakai.
Hal ini pun ditanggapi oleh ibu Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm selaku Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan Plt. Direktur Registrasi Obat, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia menjelaskan bahwa BPOM RI tidak tinggal diam, segera cepat tanggap melakukan preventif, investigasi, serta merilis daftar sirop obat yang tercemar dan tidak tercemar.
BPOM RI secara cepat melakukan langkah-langkah antisipatif, seperti:
• Intensifikasi surveilans mutu produk,
• Menelurusi dan memeriksa sarana produksi dan distribusi
• Memberikan sanksi administratif berupa mencabut izin edar kepada 3 industri farmasi dan menindaklanjuti distributor pelarut yang tidak memenuhi syarat.
• Melakukan verifikasi pemastian mutu terhadap sirop obat yang beredar, hingga saat ini sudah ada 616 sirop obat yang aman sepanjang mengikuti anjuran pakai dari 61 industri farmasi yang memenuhi ketentuan syarat berlaku.
Ada pun daftar produk sirop obat yang aman untuk dikonsumsi selama mengikuti aturan pakai, dapat dilihat di website https://www.pom.go.id/new/view/direct/klarifikasi_sirup_obat atau bisa lihat di sosial media BPOM atau bisa lewat publikasi resmi BPOM lainnya. Jadi, masyarakat, pasien, fasilitas layanan kesehatan dan dokter diminta untuk tidak khawatir dan ragu lagi ya!
Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, apt. Noffrendi Roestram, S.Si, selama periode penarikan sementara sirop obat tahun lalu, apoteker mendapat pengalaman luar biasa dalam menerima keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses sirop obat yang belum boleh beredar. Mereka juga sempat mengeluh dengan panjangnya proses mendapatkan obat puyer.
Namun saat ini sudah tidak ada lagi kasus GGAPA masal sejak dirilisnya produk sirop obat oleh BPOM pada Desember tahun lalu. Ini membuktikan bahwa keamanan produk tersebut sudah bisa dipercaya. Jadi, pasien dan orangtua tidak perlu khawatir lagi.
Dan demi kenyamanan bersama dianjurkan untuk membeli sirop obat di apotek resmi, baik yang berdasarkan resep dokter ataupun untuk pembelian obat bebas, seperti di Halodoc. Selanjutnya baca aturan pakai dan laporkan jika terjadi efek samping kepada tenaga kesehatan terdekat atau melalui aplikasi layanan BPOM Mobile.
Sebagai penutup acara, bapak Tirto Kusnadi selaku Ketua Umum Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) memberikan kesimpulan yang diambil dari hasil Dialog Interaktif Kesehatan yang digelar hari ini, yaitu:
• Kesimpulan Pertama
Ada 2 faktor penyebab Gagal Ginjal Akut Pada Anak, yaitu:
1. GGAPA terjadi karena faktor medis individu tersebut
2. Gagal ginjal anak masal yang ditandai dengan terjadinya sejumlah besar kasus secara bersamaan, yang disebabkan karena terjadinya pencemaran bahan larutan EG/DEG
• Kesimpulan Kedua
Telah dinyatakan oleh otoritas kesehatan yang berwenang, bahwa sirop obat yang aman adalah obat sirop yang sudah melalui verifikasi ulang dan sudah dirilis oleh BPOM RI, maka Dokter Spesialis Anak tidak perlu ragu lagi untuk meresepkan sirop obat kepada pasien. Dan masyarakat juga bisa kembali menggunakan sirop obat dengan mengikuti aturan pakai dan beli di apotik terpercaya.
Dan bapak Tirto Kusnadi juga mengingatkan kepada anggotanya lebih dari 150 produsen obat nasional, 1600 PBF obat dan lebih dari 20.000 apotek serta toko obat di Indonesia, agar tetap disiplin dalam menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Benar (CPOB) dan Cara Distribusi Obat yang Benar (CDOB) agar masyarakat tetap percaya pada pelaku usaha farmasi Indonesia dan produknya. Berdiri sejak 1969, anggota GPFI telah memenuhi 90% kebutuhan obat nasional dan memproduksi lebih dari 2.000 item obat sirup dan puluhan ribu item obat sediaan lainnya.
• Intensifikasi surveilans mutu produk,
• Menelurusi dan memeriksa sarana produksi dan distribusi
• Memberikan sanksi administratif berupa mencabut izin edar kepada 3 industri farmasi dan menindaklanjuti distributor pelarut yang tidak memenuhi syarat.
• Melakukan verifikasi pemastian mutu terhadap sirop obat yang beredar, hingga saat ini sudah ada 616 sirop obat yang aman sepanjang mengikuti anjuran pakai dari 61 industri farmasi yang memenuhi ketentuan syarat berlaku.
Ada pun daftar produk sirop obat yang aman untuk dikonsumsi selama mengikuti aturan pakai, dapat dilihat di website https://www.pom.go.id/new/view/direct/klarifikasi_sirup_obat atau bisa lihat di sosial media BPOM atau bisa lewat publikasi resmi BPOM lainnya. Jadi, masyarakat, pasien, fasilitas layanan kesehatan dan dokter diminta untuk tidak khawatir dan ragu lagi ya!
Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, apt. Noffrendi Roestram, S.Si, selama periode penarikan sementara sirop obat tahun lalu, apoteker mendapat pengalaman luar biasa dalam menerima keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses sirop obat yang belum boleh beredar. Mereka juga sempat mengeluh dengan panjangnya proses mendapatkan obat puyer.
Namun saat ini sudah tidak ada lagi kasus GGAPA masal sejak dirilisnya produk sirop obat oleh BPOM pada Desember tahun lalu. Ini membuktikan bahwa keamanan produk tersebut sudah bisa dipercaya. Jadi, pasien dan orangtua tidak perlu khawatir lagi.
Dan demi kenyamanan bersama dianjurkan untuk membeli sirop obat di apotek resmi, baik yang berdasarkan resep dokter ataupun untuk pembelian obat bebas, seperti di Halodoc. Selanjutnya baca aturan pakai dan laporkan jika terjadi efek samping kepada tenaga kesehatan terdekat atau melalui aplikasi layanan BPOM Mobile.
Kesimpulan Dialog Interaktif Kesehatan bersama Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia: Sirop Obat Aman Untuk Anak!
Sebagai penutup acara, bapak Tirto Kusnadi selaku Ketua Umum Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) memberikan kesimpulan yang diambil dari hasil Dialog Interaktif Kesehatan yang digelar hari ini, yaitu:
• Kesimpulan Pertama
Ada 2 faktor penyebab Gagal Ginjal Akut Pada Anak, yaitu:
1. GGAPA terjadi karena faktor medis individu tersebut
2. Gagal ginjal anak masal yang ditandai dengan terjadinya sejumlah besar kasus secara bersamaan, yang disebabkan karena terjadinya pencemaran bahan larutan EG/DEG
• Kesimpulan Kedua
Telah dinyatakan oleh otoritas kesehatan yang berwenang, bahwa sirop obat yang aman adalah obat sirop yang sudah melalui verifikasi ulang dan sudah dirilis oleh BPOM RI, maka Dokter Spesialis Anak tidak perlu ragu lagi untuk meresepkan sirop obat kepada pasien. Dan masyarakat juga bisa kembali menggunakan sirop obat dengan mengikuti aturan pakai dan beli di apotik terpercaya.
Dapatkan sirop obat aman di apotik terpercaya |
Dan bapak Tirto Kusnadi juga mengingatkan kepada anggotanya lebih dari 150 produsen obat nasional, 1600 PBF obat dan lebih dari 20.000 apotek serta toko obat di Indonesia, agar tetap disiplin dalam menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Benar (CPOB) dan Cara Distribusi Obat yang Benar (CDOB) agar masyarakat tetap percaya pada pelaku usaha farmasi Indonesia dan produknya. Berdiri sejak 1969, anggota GPFI telah memenuhi 90% kebutuhan obat nasional dan memproduksi lebih dari 2.000 item obat sirup dan puluhan ribu item obat sediaan lainnya.
Jadi, gak usah khawatir lagi ya moms, #siropobataman kok. Kini aku pun jadi lebih tenang memberikan sirop obat batuk dan demam jika anakku sakit flu. Jangan sampai dirawat lagi gara-gara susah minum obat seperti waktu itu.
Untuk perkembangan informasi lainnya bisa dilihat pada instagram @gpfarmasi.id ya. Semoga ulasanku ini membantu mencerahkan berita yang simpang siur, ada pun sumber sebagian diambil dari kutipan narasumber pada press release.
Salam sehat!
Salam sehat!
Alhamdulillah kalau sudah ada sirop obat aman untuk anak, apalagi di musim seperti ini mudah banget anak sakit. Jadi, tidak khawatir lagi memberikan obat pada anak dan lebih aman karena sudah dikonfirmasi oleh BPOM juga. Terima kasih informasinya!
BalasHapusSama-sama kak, terimakasih sudah mampir ke blog ini
HapusAlhamdulillah, jadi ga perlu khawatir lagi nih kalo beli obat sirup. Dah terjamin aman ya maaaaak. Makin lega nih pasti buibu setanah air.. hihi
BalasHapusHehe iya lega bangeeet
Hapusheuuu iya ya anak dikasih puyer itu pahit. Kalau zaman dulu aku tuh minum puyer dikasih madu itupun masih berasa pahitnya. Syukurlah obat sirup udah aman dikonsumsi yaa
BalasHapusIya bisa pakai madu, waktu itu di rumah cuma ada gula, emaknya udah mumet haha
HapusAlhamdulillah ikut senang baca kabar gembira ini. Kini sirop obat untuk anak sudah aman ya mbak Lia. Semoga para ibu dengan anak yang masih minum sirop obat, udah ga was-was lagi. Karena sudah dijamin oleh BPOM.
BalasHapusIya kak BPOM RI terus mengawasi ketat pada industri farmasi, insyaallah makin banyak yang dinyatakan aman
HapusWohoooo ortu se_Indonesia sujud syukur yhaaa
BalasHapusalhamdulillah, no more galau mau kasih syrup obat utk buah hati.
Jadi gak bingung dan was was lagi yaa
HapusAlhamdulillah jadi gak terlalu khawatir lagi kalo lagi butuh obat sirop, anak-anakku tuh agak susah minum puyer atau tablet
BalasHapusBetul, kasihan kalo disuruh nelen tablet, masih suka kelolodan
Hapusalhamdulillah yaa, akhirnya ibu-ibu gak perlu takut dan ragu lagi buatt membeli obat sirup untuk anaknya karena sudah dijamimn aman oleh BPOM
BalasHapusIya di apotik pun udah mulai lengkap lagi stoknya
HapusSenang bacanya, akhirnya masalah obat sirop ini selesai
BalasHapusKarena susah banget ngasih obat puyer ke anak apalagi tablet atau kapsul
Bener kak, drama banget pokoknya kalo disuruh minum obat puyer apalagi tablet
HapusSyukurlah jadi lebih tenang kasih obat sirup anak sekarang. Udah dijamin amman sama bppom, ya
BalasHapusSudah kak, BPOM terus melakukan pengawasan ketat
HapusKebayang benar saat anak sakit harus rawat inap..tanpa ada pemberian sirop obat. Alhamdulillah sudah sehat kembali ya Mba
BalasHapusDan syukurnya kini sudah aman digunakan kembali sirop obat untuk anak
Anakku daya tahannya menurun sejak pancaroba dan longgarnya PPKM
HapusBerita yang sangat penting nih untuk diketahui orang tua lainnya, sehingga tidak pusing lagi saat harus berikan obat kepada anak-anak mereka
BalasHapusSemoga makin banyak masyarakat yang tahu informasi ini
HapusIdem mbak pas lagi ramai2nya GGAPA kemarin juga setres sampai bener2 gak berani kasi anak obat atau vitamin sirup. Mana pas demam nyari yang chewwy juga langka. Akhirnya ya cus langsung ke dokter drpd knp2 yaa
HapusAlhamdulillah ada sosialisasi seperti ini, jadi mengedukasi tentang penggunaan sirup obat yang aman ya. Sehat-sehat untuk semua
BalasHapusAamin, terimakasih banyak
HapusSaya, setiap baca artikel tentang kejadian sirop yang membahayakan anak-anak bahkan hingga mencabut nyawa puluhan anak, hati mendadak miris dan sedih luar biasa. Betapa pengawasan BPOM dan Kemenkes mulai melonggar sehingga bisa kecolongan.
BalasHapusSemoga dengan usaha perbaikan yang dilakukan sejauh ini serta sosialisasi lewat event di atas, perkara ini tidak terulang kembali. Kerjasama antara produsen obat dan pemerintah menjadi semakin erat dan kuat serta terkoordinasikan dengan baik.
Karena bahan pencemar ini kadarnya sedikit dan tidak dicek lebih cermat kak menurut pemaparan kemarin, jadi sempat kecolongan
HapusBerarti pihak2 yang terkait perlu pengawasan melekat yang jauh lebih baik lagi ya. Kerjasama antara organisasi pun harus lebih tertata. Kadar sedikit tapi kalau bisa memberikan efek yang berat, tentunya harus dicermati dengan baik.
HapusSemenjak udah ada list obat aman dari bpom kita bisa minta resep obat pada dokter anak ya, yang sesuai dengan obat sirop di list website bpom. Nggak pakai puyer lagi
BalasHapusIya ada baiknya memang minta resepin puyer aja
HapusDi tivi juga sudah saya lihat lagi iklan obat sirop, tapi kok kayaknya belum ada pernyataan resmi dari pemerintah soal keamanannya.
BalasHapusSetelah membaca tulisan ini, jadi makin yakin bahwa sirop obat memang sudah benar-benar aman kini untuk diberikan ke anak-anak yang lagi sakit
Iya karena kemenkes minta keseluruhan, sedangkan BPOM masih terus melaporkan sebagian besar, yang diiklan sudah layak edar
HapusAlhamdulillah. Lega banget ya obat sirop buat anak-anak sudah dinyatakan aman. Berharap banget ke depan jangan sampai ada kejadian seperti kemarin karena sangat meresahkan.
BalasHapusBetul, semoga jadi pelajaran bagi semua instansi kesehatan
Hapuspengen juga berkesempatan tanya lansgusng bareng pakar yang telah mengetahui lebih dulu bagaimana pemakaian sirup obat pada anak aman atau enggaknya. JAdi tidak khawatir lagi sekarang
BalasHapusBisa cek di website BPOM RI, GPFI, atau Halodoc untuk lebih jelasnya
HapusBiasanya ponakan kalau sakit dikasih puyer sih mbak karena takut kejadian yg obat panas itu. Untung sekarang sdh aman ya sirob obat pannasnya
BalasHapusAku senang denger ada sirup obat yang aman untuk anak dan juga nggak menyebabkan gagal ginjal. Ini informasi yang sangat berharga bagi para orang tua yang mencari obat untuk anak mereka.
BalasHapusSemoga obat ini akan membantu meningkatkan kesehatan anak-anak ya, mb.
Aamiin yaa robbal alamin
HapusAku juga sempat khawatir sih. Pas lagi ramenya berita tentang sirup yang mengandung cemaran EG/DEG tuh pas ponakanku yang balita lagi sakit. Pada bingung kudu ngasih obat apa. Jadi paling banter mah dibawa ke bidannya gitu...
BalasHapusIya sama kak, kita semua dibuat bingung saat itu, alhamdulillah sekarang bisa lega
Hapusalhamdulillah yaa berita baik buat para ibu yang resah kalo anak sakit. produsen obat yang diperbolehkn dan aman pun jelas mana saja. ibu jadi tenang sekarang.
BalasHapusWah sad sampai dirawat gtu :(
BalasHapusKalau anak2 kmrn karena ada batuk, minum puyer penurun demamnya tuh dicampur ke sirop batuknya (racikan juga).
Pokoknya alhamdulillah ya udah clear, jd udah berani nih nyetok obat sirop lagi.
Senang sekali bacanya karena sekarang sudah tidak perlu khawatir lagi kalau mau ngasih obat sirop untuk anak. Soalnya anakku emang cocoknya sama yang sirop gitu..
BalasHapusBetul,
BalasHapussuka terasa khawatir sekali bila anak sakit. Terlebih dengan isu obat sirup yang berbahaya bagi ginjal anak. Alhamdulillah, kini sudah ada update terbaru dari BPOM.
Semoga terus memberikan informasi terbaik bagi keluarga Indonesia.
Sebagai orang tua merasa lega membaca tulisan ini, ada penguatan setelah beberap awaktu lalu ada kejadian obat itu. Perlu disebar luaskan informasi berharga seperti ni
BalasHapusAku sempet googling obat tradisonal mba waktu ponakan panas.. ke dokter dikasih puyer dianya gak mau... Alhamdulillah sekarang sudah aman sirop sudah aman... Sehat selalu buat abang Sad ya🥰
BalasHapusAlhamdulillah, sebagai ibu yang masih punya bayi. aku seneng dan lega banget dengan kabar ini. Soalnya kalau sih kecil sakit, gak tega ngasih obat puyer. Soalnya pahit. Takutnya dia malah trauma minum obat.
BalasHapusAlhamdulillah senang banget ya Mbak sirup sudah aman untuk anak-anak jadi kita orang tua makin lega
BalasHapusyei akhirnya nggak perlu khawatir lagi dengan obat sirop karena sekarang sudah sangat aman bagi anak-anak ya kak, tenang deh hati jadinya
BalasHapusMeski begitu tetap bijak juga dalam menggunakan sirup obat ya kak. Jangan sampai bablas alias kelebihan dosis
HapusAlhamdulillah ya sekarang nggak perlu cemas lagi ngasih sirup ke anak. Karena sirup tu udah jadi jalan ninja buat kita ngasih ke anak agar dia cepat sehat lagi. z
BalasHapusSenang banget rasanya, akhirnya masalah polemik obat sirup ini udah jelas, dan kita-kita para ortu nggak bingung dan was-was lagi ngasih obat sirup buat anak.
BalasHapusKarena emang obat sirup paling praktis ya buat anak
Mehiatan dialog interaktif perusahaan farmasi seperti ini menjadi oentihg ya, Kak. Bukan hahya untuk obat sirop, yapi yahg lainnya juga. Biar masyarakat paham kapan harus menggunakan obat, kapan tidak.
BalasHapusIkut happy Mbak, karena ngerasain banget susah nya ngasih obat sewaktu anak anak sakit
BalasHapusSering dilepeh jika diberi obat puyer
Sedih banget
Hayuk emak-emak yang selalu galau baca berita tentang gagal ginjal akut akibat pemakaian obat sirop. Baca artikel ini baik-baik ya... biar para dokter gak capek edukasi, hehehe.... MAkasih kak sudah dibantu...
BalasHapusAlhamdulillah sekarang sirop obat sudah aman buat anak anak ya mbak
BalasHapusIbu jadi bebas worry
Puyer bikin lama dan pahit. Biasanya jajan dulu keluar . Kenyang baru balik lagi ke apotik .duh belum selesai juga bikin puyer.alhamdullilah obat sirop aman
BalasHapusDah gak khawatir lagi ga mba ..tenyata sirop obat yg selama ini aku konsumsi juga termasuk aman... Mudah2an gak ada lgi y berita yg bikin ortu worry
BalasHapusAlhamdulillah kabar baik nih ya jd skrg sirop obat aman jd gak was2 klo anak sakit n kita mau kasih sirop obat ya
BalasHapusalhamdulillah banget yaa sekarang obat sirup sudah aman dikonsumsi. ibu-ibu gak galau lagi deh
BalasHapusMeskipun saya udah gak ada anak kecil. Tetapi, kasus ini bikin saya ikutan cemas. Karena bisa ngebayangin bagaimana khawatirnya para orangtua ketika anak-anaknya sakit. Alhamdulillah sekarang udah aman sirop obatnya, ya
BalasHapusSudah tidak perlu khawatir lagi deh ketika jelas informasi mengenai sirop obat yang aman gini untuk anak ya, Mba.
BalasHapusAlhamdulillah ya, mba. Kalau ortu milih obat jadi nggak waswas lagi. Hehe
BalasHapusIkutan lega mendengarnya, meskipin anak anakku dah gede dan ngga minum syrup lagi. Engga kebayang bagaimana bingungnya ibu2 waktu ada berita tentang sirup yang berbahaya tempo hari. Duh senoga gak kejadian lagi ya
BalasHapusAlhamdulillah para orangtua tidak perlu khawatir lagi untuk konsumsi obat sirop nih
BalasHapusKarena ada beberapa orangtua yang masih trauma dengan kejadian beberapa waktu yang lalu
ya Allah perihal obat sirup ini memang sangat menghebohkan seluruh tanah air ya karena ya gimana ya anak-anak kalau sakit kebanyakan minum obat sirup. tapi alhamdulillah kalau sudah ada yang aman jadi gak perlu khawatir lagi
BalasHapusSemua brand yang dipajang di foto itu akrab dengan masa kecil kita. Wajar kita melakukan hal sama pada anak-anak. Alhamdulillah sekarang sirup obat udah aman lagi ya setelah heboh viral gagal ginjal kemarin.
BalasHapusSempat takut minum obat sirup mbak. Mendingan ke puyer dulu. Meskipun pahit, tapi lebih aman. Alhamdulillah anakku mau aja puyer. Semangatnya sembuh tinggi sekali kalau lagi sakit. Gak mau masuk rumah sakit lagi katanya.
BalasHapusAlhamdulillah, jadi ikut lega baca berita ini ya, Mbak. Berakhir sudah drama minum obat puyer, hahaha. Kembali ke obat sirop, bikin anak hepi saat harus minum obat.
BalasHapusAlhamdulilah sekarang sudah ada sirop obat aman untuk anak ya. semoga anak2 tetap sehat dan kuat. Nggak khawatir lagi kl anak sakit ngasih obat sirop.
BalasHapus