Tablet Suplemen Imunitas Praktis dan Enak Terapi Penambah Daya Tahan Tubuh Anakku

Menambah daya tahan tubuh anak 

Percaya gak percaya, kata orangtua dulu nama bulan yang berakhiran 'ber' itu suka bawa penyakit, hujan terus setelah sekian lama kemarau. Suasana jadi gak menentu, kadang sangat dingin, kadang terasa sumuk, dan bikin badan mudah masuk angin. Dan hal ini benar terjadi. Mulai awal bulan September hingga Oktober kemarin, cuaca memang cenderung ekstrim.

Dimana-mana terdengar suara batuk dan pilek dari orang dewasa maupun anak-anak. Bahkan kucing-kucing di pinggir jalan pun sering nampak meringkuk kedinginan. Padahal katanya sudah tidak ada lagi varian Covid. Tetapi entah kenapa malah semakin membludak begini?

Hal ini juga terjadi pada anakku, si bungsu. Pulang sekolah nampak lesu, esok harinya mulai batuk dan hidungnya berair. Tadinya kupikir batuk biasa, tak disangka batuknya semakin menjadi-jadi, disertai muntah, badannya demam, dan nafasnya mulai berat.

Sedih melihatnya, padahal selama dua tahun masa pandemi sama sekali tidak pernah sakit. Apakah daya tahan tubuh anak tidak siap menghadapi pelajaran tatap muka di sekolah?

Dua Kali Dirawat Pada Waktu Berdekatan

Kami pun membawanya ke dokter anak. Namun saat menunggu antrian, anakku semakin lemas, susah bernafas. Suster yang melihatnya pun menyarankan untuk langsung ke UGD saja agar diberi pertolongan oksigen. Kami pun menuruti saran ini. Membatalkan antrian di dokter anak lalu beralih mendaftar ke ruang UGD. Alhamdulillah penanganannya cepat, anakku segera diuap menggunakan nebulizer.

Dokter memutuskan anakku harus dirawat inap. Setelah melihat hasil tes darah dan foto thorax, paru-paru anakku terindikasi kena infeksi pneumonia. Dadanya penuh dahak akibat terlalu kental dan sulit keluar, sehingga menimbulkan sesak. Ini harus terus diobservasi secara intensif.

Selama di Rumah Sakit, anakku diberikan obat melalui infus untuk menurunkan demam dan menghambat infeksi. Diuap sebanyak tiga kali sehari. Diberi menu makanan lunak. Alhamdulillah berangsur-angsur pulih dan kami pun diperbolehkan pulang. Keesokan harinya langsung bisa bersekolah.

Tapi apa yang terjadi? Sebulan kemudian anakku sakit lagi, tiba-tiba demam tinggi sampai mengigau, mulai berhalusinasi, gak kenal sama ayahnya yang barusan menggendongnya. Padahal siang harinya dia masih sempat bermain. 

Aku sangat khawatir, semoga dia tidak kejang. Jangan sampai mempengaruhi syaraf otaknya. Hati orangtua mana yang kuat melihat kondisinya seperti itu. Tanpa pikir panjang kami pun langsung membawanya kembali ke UGD.

Dokter pun sampai heran, hasil test darahnya menunjukkan dia terinfeksi virus, tetapi tidak tahu virus apa. Bukan karena batuk pilek seperti sebelumnya. Dokter akhirnya mengira jika anakku memang terpicu dari alergi. Bisa dari debu dan udara dingin. Kami berdua memang memiliki riwayat alergi, tapi Alhamdulillah ayahnya tidak merokok, jadi bukan terpapar dari lingkungan perokok.

Anakku tetap diinfus, namun hanya untuk mencegah dehidrasi. Adapun terapi obat oral diberikan berupa sirup antivirus, sirup penurun panas dan suplemen penambah daya tahan tubuh, tanpa injeksi melalui selang infus. Bersyukur dalam waktu tiga hari kemudian diperbolehkan pulang.

Terapi Suplemen Imunitas Tablet Penambah Daya Tahan Anakku

Sebelum pulang, suster mengingatkan agar obat terus diminum sampai habis dan teruskan minum suplemen penambah daya tahan tubuh anak agar tidak kembali sakit berulang. Dianjurkan pula untuk berjemur di pagi hari agar mendapatkan vitamin D3 alami. Tapi gimana mau berjemur? Pagi-pagi saja cuaca sudah mendung.

Padahal menurut penelitian manfaat si vitamin ajaib ini berperan membantu pertumbuhan tulang dan gigi, menjaga fungsi otak dan imunitas, memperbaiki fungsi, menurunkan tekanan darah, manfaat kesehatan tubuh lainnya. Beruntung dokter pun meresepkan suplemen vitamin D3.

Saat pengobatan masih berjalan, lagi-lagi kami dibuat khawatir. Masyarakat Indonesia dihebohkan dengan berita kasus meninggalnya ratusan anak akibat gagal ginjal misterius. Katanya diakibatkan minum obat dan suplemen sirup. Larutan sirup tersebut terpapar cemaran EG dan DEG.

Spontan kami pun menghentikan semua obat dan suplemen sirup anakku itu. Tapi malah bingung, harus bagaimana nih, apakah ada pengganti alternatif suplemen imunitas pengganti sirup yang aman?

Dalam keadaan bingung, aku mencari informasi. Menurut artikel yang kubaca, 70-80% imunitas itu berasal dari saluran cerna yang sehat. Di dalam pencernaan terdapat enzim dan bakteri yang baik (probiotik) yang mampu melawan bakteri jahat. Probiotik ini bermanfaat menaikan sistem imun yang dapat mencegah infeksi virus ataupun alergi.

Ada 6 cara menjaga kesehatan pencernaan anak yang bisa kita lakukan saat kondisi tak menentu ini, antara lain:

• Pastikan banyak minum air putih agar menghindari dehidrasi dan sistem pencernaan lancar
• Berikan makanan kaya serat seperti buah-buahan, sayuran berdaun, dan kacang-kacangan olahan seperti tempe, tahu, dan susu kedelai
• Berikan makanan yang mengandung Omega-3, asam lemak yang menyehatkan sistem pencernaan, membantu penyerapan nutrisi lebih baik dan mengurangi risiko peradangan pada usus. Berikan ikan-ikan laut, chia seeds, hingga kacang-kacangan.
• Memberikan suplemen imunitas yang praktis, aman dan mengandung probiotik seperti Interlac + Vit D3
  
• Tetap lakukan protokol kesehatan, biasakan memakai masker dan mencuci tangan menggunakan sabun di bawah air mengalir
• Selalu berdoa kepada Allah SWT agar selalu dilindungi. Banyak membaca buku wisata hati, jurnal syukur, agar jiwa kita tenang, tidak membuat asam lambung naik.

Manfaat Interlac + Vit D3 Suplemen Imunitas Probiotik

Alhamdulillah dapat solusi setelah membaca cara menjaga kesehatan pencernaan anak, aku jadi lebih tenang. Intinya jalani hidup sehat. Beruntung, anakku patuh menjalani prokes dan rajin minum air putih. Makan ikan, buah, sayur pun dia suka. Dan diberikan suplemen tambahan yang mengandung probiotik.

Aku diberitahu dokter dan teman, ada suplemen yang mengandung probiotik pengganti alternatif selain sirup. Rasa jeruk enak disukai anak, tidak terasa seperti makan obat, dan bisa dikunyah seperti makan permen.

"Interlac Probiotik ya?", tebakku. "Sepertinya dulu pernah kuberikan pada anakku ketika bayi. Tapi digerus."

"Iya, tapi sekarang diperkaya vitamin D3. Jadi bisa bantu daya tahan tubuh 2x lipat". 

Yap, ini namanya Interlac + Vit D3 yang mengandung probiotik (Lactobacillus reuteri DSM 17938) dan vitamin D3. Produksi Interbat BioGaia. Kombinasi double action karena bisa sekaligus menambah jumlah probiotik dan vitamin D3, suplemen praktis sih ini mah. Anakku suka banget kalau dikasih. Suka minta nambah. Eh, padahal cukup diberikan 1 tablet dalam sehari saja. 

Manfaat Interlac + Vit D3 bukan untuk anak-anak kecil saja, tetapi mampu menjaga kesehatan saluran cerna dan menjaga daya tahan tubuh orang dewasa juga, kok. Jadi anggota keluarga bisa ikutan kunyah-kunyah, dong!

Manfaatnya buat apa saja? 

• Kombinasi Probiotik + Vitamin D3 dapat meningkatkan penyerapan vitamin D lebih optimal
• Formula double action, mampu menjaga kesehatan saluran cerna sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh
• Mengurangi alergi, asma, dermatitis atopic
• Membuat usus sehat, mencegah infeksi bakteri serta virus.
• Bebas masalah saluran pencernaan seperti diare, kembung, sembelit, begah, konstipasi.
• Menjaga kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui, serta menunjang pertumbuhan bayi sejak 1000 hari pertama kehidupan.

Tuh, banyak juga kan. Aku jadi semakin tenang karena Interlac + Vit D3 adalah tablet yang bebas dari cemaran larutan penyebab gagal ginjal. Sekarang gak perlu khawatir lagi cari suplemen imunitas yang praktis dan aman. Kesehatan dan daya tahan tubuh anak kita terjaga dengan baik meski musim sedang ber, ber, brrrr..!

Dimana belinya? Alhamdulillah karena aman tanpa efek samping jadi tak perlu resep dokter. Kita bisa membelinya di apotik, toko perlengkapan bayi, dan marketplace seperti di Lazada, Shopee, Blibli, Tokopedia, dan lainnya. Untuk informasi dan harga promo bisa lho kita mampir ke instagram @interlacprobiotics.