Cerita ini adalah sebuah kenangan ketika anak sulungku berusia 7 tahun, sekarang usianya sudah menginjak 16 tahun. Kami memang tidak membiasakan merayakan ulang tahun dengan kue dan tiup lilin. Kami berfikir dengan mengucapkan selamat ulang tahun dan do'a saja itu sudah cukup.
Namun ternyata kami keliru, bayangan kue tart nan cantik sudah membentuk pola fikirnya, sehingga dia menganggap ada yang kurang, "Kuenya mana bunda?"
Namun zaman berkata lain. Menjawab pertanyaan anakku, kami harus bijaksana. Apalagi dia sering melihat sepupu-sepupunya selalu dibelikan kue ulangtahun. Ada perasaan iri dan penasaran sepertinya.
"Kan ayah bunda tidak mengharuskan adanya kue ulang tahun begitu, kak. Itu bukan kewajiban, Rasulullah Nabi Muhammad saja tidak merayakan ulang tahun dengan kue", nasihatku, lebih tepatnya beralasan saja sih supaya dia gak nanya terus.
Anakku memang terdiam mendengar jawabanku. Mudah-mudahan mengerti apa yang dibicarakan bundanya, tidak stress karena salah paham dan gagap bahasa seperti anak didik temanku kak Ugik Madyo saat dirinya mengajar les anak-anak.
Setelah beberapa hari, kufikir suasana sudah tenang. Sampai akhirnya sepulang sekolah dia bercerita. "Bunda, hari ini teman Shidqi ada juga yang ulang tahun."
"Oyaa.. Wah kok bisa sama tanggalnya ya kak?", ujarku. Dalam hati, haduh rusak deh alasan kemarin.
" Iya. Hari ini kita makan bareng, mamanya bawa kue ulang tahun, tadi dia dirayain di kelas."
Deg! Seketika hatiku berasa teriris. Duh, kasihan banget siiih. Apakah anakku ingin dirayakan juga? Ternyata tidak, anakku hanya ingin kue ulang tahun buatan bundanya. Keinginan yang sederhana, ulang tahun ya makan kue tart. Ya Allah, maafkan bunda, bisikku dalam hati.
"Ya udah, Insyaallah, nanti bunda bikinin kue ulangtahun kamu yang enak ya kak, sekarang rapikan sepatu dan tasmu", jawabku sambil mengusap rambutnya.
Membuat Kue Ulang Tahun Sendiri
Kok repot amat mau bikin kue sendiri? Iya karena waktu dulu itu toko kue ulang tahun sangat susah didapati. Rumah kami masih jauh dari pusat mall. Pernah suatu hari beli kue ulangtahun di toko kue kiloan, bentuknya cantik tapi rasanya kurang enak. Jadi untuk hari ini kuputuskan untuk membuatnya sendiri.
Untuk membuat kue itu pun aku harus bersusah payah bersepeda mencari bahan coklat blok, mentega putih, dan buah chery, sedangkan bahan-bahan lain sudah ada tersimpan. Sampai hujan-hujanan aku mencarinya, basah kuyup, kembali ke rumah tanpa hasil. Andai dulu sudah ada toko online, mungkin tinggal pesan saja. "Ya Allah, sampai begini ya perjuangan ibu supaya anaknya bahagia?"
Menunggu suami pulang tentunya sudah malam. Toko bahan kue sudah pasti tutup. Gagal deh hari itu mau bikin kue. Mudah-mudahan Shidqi melupakannya. Tapi aku salah, begitu 3 hari berlalu, dia masih menagih janji. Akhirnya aku belanja lagi dan tak menundanya. Benar saja, ternyata Shidqi masih antusias, ingin membantu, malah mengajak adiknya ikutan.
Tak sampai di situ, aku malah lupa bagaimana resepnya nih, mencoba searching di internet lambatnya bukan main. Setelah kuobrak-abrik tabloid masakan, aaahh, ternyata ada resep membuat kue yang mirip kue ulang tahun. Alhamdulillah, mulai dimudahkan Allah. Resepnya pun aku modifikasi:
Bahan:
- 5 telur
- 150 gr gula pasir
- 1 sdt TBM (pelembut kue)
- 125 gr tepung terigu
- 25 gr tepung maizena
- 1/2 sdt baking powder
- 3 sdm susu bubuk
- 200 gr coklat blok, potong-potong
- 150 gr margarin cair
Bahan Toping:
- 150 gr mentega Putih
- 75 gr gula halus (gula halusnya kublender sendiri, baca caranya disini)
- 4 buah chery
Cara membuat:
1. Siapkan oven untuk dipanaskan terlebih dahulu.
2. Siapkan loyang yang dioles mentega dan ditabur tepung agar adonan nanti tidak lengket saat diangkat.
3. Panaskan sebentar margarin, lalu campur dengan coklat blok hingga semua ikut mencair rata, sisihkan.
4. Campur tepung terigu, tepung maizena, susu bubuk dan baking powder, ayak hingga rata.
5. Kocok telur, gula pasir, dan pelembut kue hingga putih mengembang.
6. Masukkan tepung terigu dan perlahan-lahan sambil diaduk rata.
7. Masukkan campuran minyak coklat ke dalam adonan, aduk rata kembali.
8. Tuang ke dalam loyang 22cmx22cmx3cm.
9. Oven selama 45 menit dengan api sedang. Colok bagian kue dengan tusuk gigi menandakan matang tidaknya kue. Jika masih ada yang lengket berarti kue belum matang sempurna.
10. Kemudian angkat dan diamkan 10 menit, balik dengan perlahan dan bisa dihias dengan toping krim.
Cara membuat Toping Hias
1. Kocok mentega putih dan gula halus dengan mixer sampai lembut, tambahkan pewarna jika suka, aduk.
2. Potong-potong buah ceri seukuran sesuka anda.
3. Hias sesuka hati.
4. Siap dihidangkan.
Bahagia itu sederhana
Taraaa...
Jadilah kue ulang tahun coklat. Hiasannya tak perlu cantik, mereka sudah tak tahan ingin memakannya. Betapa senangnya ketika sebagian kue itu kupotong-potong dan dibagi-bagikan kepada beberapa teman tetangganya. Anakku sendiri yang mengantarnya.
Anakku kembali masuk ke dalam rumah melonjak-lonjak tanpa suara, itu tanda kegirangan. Apalagi ketika dia diberi ucapan terimakasih dan selamat ulang tahun". Demikian hatiku, ikut melonjak penuh haru.
Ahh, dasar anak-anak, bahagianya sederhana. Kitanya aja sebagai orangtua yang suka mikir kebanyakan. Alhamdulillah, Terimakasih ya Allah, jadi pengen bikin kue lagi nih, apalagi buat kue lebaran tradisional lebih asik kali ya. Kue sederhana ini sudah menjawab kegundahannya.
Seringnya kita begitu, tidak merayakan ulang tahun tapi karena tahu rasanya ulang tahun tidak dirayakan jadi sebaik mungkin untuk anak diberikan yang mereka mau. Luar biasa ini anaknya tulus banget sayang sama bundanya, kayaknya juga enak ini kuenya. Terima kasih sharingnya!
BalasHapuswah senangnya punya bunda segala bisa
BalasHapusbentuk gak penting, toh mau dipotong
yang penting, enakkkkkkk ^^
Hhhhmmm jagoan, klo aku beli ke bakery aja soalnya alat dan bahan ngga ada heheh salut, semoga berkah dan sehat selalu ya
BalasHapusMashaAllah~
BalasHapusNiatnya kue yang cantik dijadikan penambah semangat dan bentuk cinta kasih sayang Ibunda untuk ananda.
Semoga ananda kembali ceria dan penuh semangat.
Membahagiakan bisa menghidangkan makanan kesukaan. Apalagi rasanya enak, karena dibuat dengan cinta kasih.
BalasHapusBagus banget lho itu kue ulang tahun anak nya. Apalagi kalau ambil foto dari beberapa angel. Yg terpenting bukan bentuk kuenya tapi ketulusan dan perhatian nya, yakan? Saya malah gak bisa sama sekali lho. Btw selamat ulang tahun ya untuk anaknya
BalasHapusMasyaallah keinginan anaknya sederhana ya mba, mau kue ulang tahun buatan ibunya sendiri. Nanti resepnya mau saya coba juga di rumah
BalasHapusMasya Allah hebat banget mbak..bisa buat kue ulang tahun sendiri. Si anak pasti bangga dan bahagia banget tuh dibuatin kue spesial oleh sang ibu..
BalasHapusanak pasti bahagian banget yaa mendapat kue ulang tahun dari mamanya. saya selalu iri pada ibu yang bisa buat kue untuk anaknya karena saya gak bisa seperti itu, hehehe
BalasHapusKue ulang tahun penuh cinta buatan ibu pasti selalu spesial. Semoga anaknya jadi anak saleh ya Mba. Sehat selalu dan dilancarkan rezekinya
BalasHapusIya, memang sulit ya karena kebanyakan ulang tahun pada dirayakan. Kalau keluarga kami kebetulan nggak terlalu suka kue manis, jd kalau ulang tahun nggak ada kue tart nggak papa.. Yang penting makan-makan, kata anak saya...
BalasHapusItung2 try ya kak buat kue sendiri. Bisa jadi lebih paham cara buatnya. Lebih sehat karena yg buat sendiri. Selamat ultah ya tuk ananda tercinta :)
BalasHapus