Cegah stunting, apa sih pentingnya? Mungkin kalian pernah mendengar bahwa stunting ini masih menjadi pekerjaan rumah yang harus terus dilakukan pencegahannya oleh pihak instansi kesehatan, terutama Pemerintah.
Sebenarnya apa sih stunting itu? Yaitu anak gagal tumbuh, tidak sesuai standar usia, dan ngerinya lagi bisa menjadi generasi lemah. Bukan cuma tubuhnya yang gagal tumbuh, perkembangan otak dan emosinya pun tidak maksimal. Indonesia akan kekurangan Generasi Emas. Jangan sampai deh.
Nah, sebagai upaya untuk mendukung pemerintah dalam percepatan penanggulangan stunting di Indonesia serta dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2022, Danone Indonesia meluncurkan Iklan Layanan Masyarakat ‘Cegah Stunting itu Penting’ pada tanggal 25 Juli 2022 lalu
Inisiatif ini merupakan upaya kolaborasi antara Pemerintah dan pihak swasta untuk memperkuat edukasi publik tentang pencegahan dan penanganan stunting melalui enam pesan kunci yang bersifat edukatif sehingga dapat mendukung kampanye nasional pencegahan dan penurunan angka stunting di Indonesia.
Stunting masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan serius yang dihadapi anak-anak Indonesia dan bisa mengancam masa depan bangsa. Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban stunting yang tinggi yakni 24,4 persen.
Kondisi ini menjadi tantangan bangsa Indonesia dalam upaya mencapai Indonesia Emas 2045 karena stunting bukan hanya berdampak pada tinggi badan, melainkan pada tingkat kecerdasan dan daya saing generasi penerus bangsa di masa depan. Untuk itu, pemerintah telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Bahkan pada tahun 2021 Pemerintah juga telah menetapkan Peraturan Presiden No 72 tentang Percepatan Penurunan Stunting dengan target penurunan prevalensi yang signifikan menjadi 14% pada tahun 2024.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) yang diwakilkan oleh Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN), BKKBN, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., mengatakan, “Kecepatan penurunan stunting yang harus dicapai berdasarkan RPJMN 2020-2024 adalah 2,6% per tahun menuju target 14% di tahun 2024. Suatu laju penurunan yang cukup menantang jika dibandingkan dengan laju penurunan di tingkat global yang hanya mencapai 0,5% pertahun selama periode 2000 hingga 2021. Kami memiliki optimisme yang besar bahwa target ini dapat tercapai bila dilakukan secara penta heliks, dengan melibatkan juga pihak swasta, perguruan tinggi, masyarakat dan media. Oleh karenanya, kami sangat mengapresiasi semua pihak yang telah secara aktif ikut serta dalam upaya percepatan penurunan stunting dengan berbagai program yang telah dilakukan.
Secara khusus kami juga ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Danone Indonesia yang dengan visinya ‘One Planet, One Health’ telah mendukung penguatan program Komunikasi, Informasi, dan Edukasi untuk Pencegahan Stunting melalui Iklan Layanan Masyarakat #CegahStuntingituPenting yang akan ditayangkan di berbagai media sehingga diharapkan seluruh lapisan masyarakat dapat teredukasi dan tercapainya perubahan perilaku yang menunjang percepatan penurunan stunting di Indonesia.”
Pencegahan stunting masih menjadi perhatian serius oleh pemerintah agar upaya untuk mempersiapkan Generasi Emas Indonesia pada tahun 2045 tidak terhambat. Sebab, permasalahan stunting bisa berdampak panjang bukan hanya pada kesehatan tapi juga produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Pasalnya, dalam jangka panjang stunting menimbulkan kerugian ekonomi sebesar 2-3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) per tahun[2], atau sekitar lebih dari Rp 500 triliun rupiah per tahun, dengan asumsi PDB Indonesia tahun 2021 sebesar Rp16.970 triliun. Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan, anak yang mengalami kondisi stunting berpeluang mendapatkan penghasilan 20 persen lebih rendah dibandingkan anak yang tidak mengalami stunting ketika dewasa nanti.
Edukasi menjadi suatu pilar penting yang dapat berperan dalam penurunan angka stunting di Indonesia. Namun, terbatasnya sumber daya untuk advokasi dan edukasi tentang stunting di masyarakat, masih menjadi salah satu kendala untuk mencapai target penurunan stunting. Maka dari itu, dengan pendekatan strategi penanganan dan pencegahan stunting melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Publik, diharapkan penyebaran infomasi dapat berjalan efektif dan berperan penting dalam mengedukasi masyarakat.
Dimana, salah satu upaya sosialisasi yang dilakukan adalah dengan menayangkan iklan layanan masyarakat ‘Cegah Stunting itu Penting’ sebagai upaya peningkatan pemahaman melalui edukasi dan sosialisasi mengenai upaya-upaya pencegahan sederhana yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku yang berkontribusi terhadap penurunan angka stunting.
Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto menyatakan, “Sebagai perusahaan yang memiliki misi membawa kesehatan melalui makanan dan minuman kepada sebanyak mungkin orang, Danone Indonesia berkomitmen untuk ikut serta dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak Indonesia dan mendukung upaya pemerintah dalam percepatan penurunan angka stunting.
Maka dari itu, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2022, kami berkolaborasi dengan Pemerintah melalui dukungan penguatan program komunikasi, informasi dan edukasi mengenai pencegahan stunting, dengan meluncurkan iklan layanan masyarakat ‘Cegah Stunting itu Penting’. Kami berharap inisiatif ini dapat mendukung target penurunan angka stunting di Indonesia dan masyarakat di seluruh penjuru Indonesia dapat memahami tentang pencegahan stunting.”
Iklan layanan masyarakat tersebut merupakan media edukasi melalui video yang berisi 6 (enam) pesan kunci untuk pencegahan stunting. Enam pesan kunci di dalam Iklan layanan masyarakat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Minum tablet tambah darah setiap hari
2. Ikuti kelas Ibu hamil biar janin sehat 3. Cukup ASI saja sampai usia 6 bulan
4. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
5. Pakai Jamban Sehat
6. Rutin ke Posyandu setiap bulan.
Materi video #ILMCegahStunting saat ini telah siap untuk ditayangkan dan disebarluaskan ke masyarakat luas melalui media elektronik, kanal digital, dan media sosial, sebagai bentuk edukasi publik untuk tujuan pembangunan perubahan perilaku.
Selain dalam inisiatif edukasi melalui layanan masyarakat, Danone Indonesia juga memiliki program berbasis multistakeholders ‘Bersama Cegah Stunting’ sejak tahun 2003 yang telah menjangkau lebih dari 1 juta penerima manfaat.
Program ini mengintegrasikan intervensi spesifik dan sensitive dengan memfasilitasi koordinasi, identifikasi, dan informasi terkait lokasi stunting, pemberdayaan dan penyuluhan, penelitian, serta pemantauan dan evaluasi maupun aspek edukasi masyarakat.
Upaya edukasi yang kami lakukan melalui edukasi tentang pentingnya gizi seimbang pada program Isi Piringku, meningkatkan kebiasaan minum air putih 7-8 gelas dalam program Ayo Minum Air (AMIR), edukasi anemia untuk memutus mata rantai stunting pada remaja di bawah Generasi Sehat Indonesia (GESID) dengan target yakni edukasi untuk anak remaja. Kami juga memberikan akses air bersih dan penyehatan lingkungan serta pendidikan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi masyarakat melalui Akses Air Bersih dan Sanitasi Higiene (WASH).
“Kami berharap bahwa inisiatif ini juga dapat menginspirasi pemangku kepentingan dan pihak swasta yang lebih luas untuk tetap aktif melakukan kemitraan yang strategis dan sinergis untuk mendukung Program Percepatan Penurunan Stunting dan mendukung terciptanya anak generasi maju di Indonesia.” tambah Vera.
Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Nissa Cita Adinia, S.Sos, M.Commun., mengatakan “Iklan layanan masyarakat, dalam berbagai formatnya saat ini, adalah alat efektif dalam menjangkau masyarakat luas, untuk meningkatkan kesadaran (awareness) publik tentang isu stunting dan mengedukasi perilaku kunci tang berpengaruh dalam mencegah stunting. Saya senang sudah ada kedua figur orang tua atau ayah Ibu yang digambarkan ada dalam iklan layanan. Ini berarti juga menunjukkan pencegahan stunting dari rumah bukan hanya menjadi tanggung jawab perempuan atau sang Ibu saja. Hal-hal seperti ini, penting ditampilkan. Semoga iklan ini mampu mengedukasi kebiasaan-kebiasaan mudah yang selayaknya bisa dilakukan dari rumah untuk mencegah resiko stunting.”
Tentang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2010, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memiliki tugas dalam pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan Keluarga Berencana.
Program Keluarga Berencana (KB) dirintis Tahun 1950-an oleh para ahli kandungan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Pada Tahun 1970-an program KB digalakan guna mengendalikan jumlah penduduk dengan jargon dua anak cukup. Kini, Program KB bertujuan agar setiap keluarga merencanakan keluarga dengan fokus pada peningkatan kualitas anak secara khusus dan kualitas keluarga secara umum, bukan hanya pembatasan jumlah anak, dengan jargon dua anak lebih sehat.
Pada Tahun 2021, Kepala BKKBN mendapatkan mandat dari Presiden dan Wakil Presiden sebagai ketua pelaksana Percepatan Penurunan Stunting dalam Perpres 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Demi mewujudkan Percepatan Penurunan Stunting dengan prevalensi 14% di Tahun 2024, salah satu upaya BKKBN adalah dengan bekerjasama dengan 1000 mitra untuk 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), mengingat pentingnya dukungan, partisipasi dan aksi dari berbagai elemen masyarakat, pemerintah, swasta, organisasi, komunitas dan individu.
Prioritas dalam Program KB saat ini adalah kualitas anak, bagaimana kesiapan suami istri dalam membangun keluarga menjadi penting termasuk dalam mewujudkan kelahiran anak berkualitas, kecukupan gizi anak sejak dalam kandungan, kesehatan reproduksi, kesehatan ibu dan anak serta kesejahteraan keluarga. Sehingga menciptakan generasi emas bebas stunting.
Sebenarnya apa sih stunting itu? Yaitu anak gagal tumbuh, tidak sesuai standar usia, dan ngerinya lagi bisa menjadi generasi lemah. Bukan cuma tubuhnya yang gagal tumbuh, perkembangan otak dan emosinya pun tidak maksimal. Indonesia akan kekurangan Generasi Emas. Jangan sampai deh.
Nah, sebagai upaya untuk mendukung pemerintah dalam percepatan penanggulangan stunting di Indonesia serta dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2022, Danone Indonesia meluncurkan Iklan Layanan Masyarakat ‘Cegah Stunting itu Penting’ pada tanggal 25 Juli 2022 lalu
Inisiatif ini merupakan upaya kolaborasi antara Pemerintah dan pihak swasta untuk memperkuat edukasi publik tentang pencegahan dan penanganan stunting melalui enam pesan kunci yang bersifat edukatif sehingga dapat mendukung kampanye nasional pencegahan dan penurunan angka stunting di Indonesia.
Stunting masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan serius yang dihadapi anak-anak Indonesia dan bisa mengancam masa depan bangsa. Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban stunting yang tinggi yakni 24,4 persen.
Kondisi ini menjadi tantangan bangsa Indonesia dalam upaya mencapai Indonesia Emas 2045 karena stunting bukan hanya berdampak pada tinggi badan, melainkan pada tingkat kecerdasan dan daya saing generasi penerus bangsa di masa depan. Untuk itu, pemerintah telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Bahkan pada tahun 2021 Pemerintah juga telah menetapkan Peraturan Presiden No 72 tentang Percepatan Penurunan Stunting dengan target penurunan prevalensi yang signifikan menjadi 14% pada tahun 2024.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) yang diwakilkan oleh Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN), BKKBN, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., mengatakan, “Kecepatan penurunan stunting yang harus dicapai berdasarkan RPJMN 2020-2024 adalah 2,6% per tahun menuju target 14% di tahun 2024. Suatu laju penurunan yang cukup menantang jika dibandingkan dengan laju penurunan di tingkat global yang hanya mencapai 0,5% pertahun selama periode 2000 hingga 2021. Kami memiliki optimisme yang besar bahwa target ini dapat tercapai bila dilakukan secara penta heliks, dengan melibatkan juga pihak swasta, perguruan tinggi, masyarakat dan media. Oleh karenanya, kami sangat mengapresiasi semua pihak yang telah secara aktif ikut serta dalam upaya percepatan penurunan stunting dengan berbagai program yang telah dilakukan.
Secara khusus kami juga ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Danone Indonesia yang dengan visinya ‘One Planet, One Health’ telah mendukung penguatan program Komunikasi, Informasi, dan Edukasi untuk Pencegahan Stunting melalui Iklan Layanan Masyarakat #CegahStuntingituPenting yang akan ditayangkan di berbagai media sehingga diharapkan seluruh lapisan masyarakat dapat teredukasi dan tercapainya perubahan perilaku yang menunjang percepatan penurunan stunting di Indonesia.”
Pencegahan stunting masih menjadi perhatian serius oleh pemerintah agar upaya untuk mempersiapkan Generasi Emas Indonesia pada tahun 2045 tidak terhambat. Sebab, permasalahan stunting bisa berdampak panjang bukan hanya pada kesehatan tapi juga produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Pasalnya, dalam jangka panjang stunting menimbulkan kerugian ekonomi sebesar 2-3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) per tahun[2], atau sekitar lebih dari Rp 500 triliun rupiah per tahun, dengan asumsi PDB Indonesia tahun 2021 sebesar Rp16.970 triliun. Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan, anak yang mengalami kondisi stunting berpeluang mendapatkan penghasilan 20 persen lebih rendah dibandingkan anak yang tidak mengalami stunting ketika dewasa nanti.
Edukasi menjadi suatu pilar penting yang dapat berperan dalam penurunan angka stunting di Indonesia. Namun, terbatasnya sumber daya untuk advokasi dan edukasi tentang stunting di masyarakat, masih menjadi salah satu kendala untuk mencapai target penurunan stunting. Maka dari itu, dengan pendekatan strategi penanganan dan pencegahan stunting melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Publik, diharapkan penyebaran infomasi dapat berjalan efektif dan berperan penting dalam mengedukasi masyarakat.
Dimana, salah satu upaya sosialisasi yang dilakukan adalah dengan menayangkan iklan layanan masyarakat ‘Cegah Stunting itu Penting’ sebagai upaya peningkatan pemahaman melalui edukasi dan sosialisasi mengenai upaya-upaya pencegahan sederhana yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku yang berkontribusi terhadap penurunan angka stunting.
Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto menyatakan, “Sebagai perusahaan yang memiliki misi membawa kesehatan melalui makanan dan minuman kepada sebanyak mungkin orang, Danone Indonesia berkomitmen untuk ikut serta dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak Indonesia dan mendukung upaya pemerintah dalam percepatan penurunan angka stunting.
Maka dari itu, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2022, kami berkolaborasi dengan Pemerintah melalui dukungan penguatan program komunikasi, informasi dan edukasi mengenai pencegahan stunting, dengan meluncurkan iklan layanan masyarakat ‘Cegah Stunting itu Penting’. Kami berharap inisiatif ini dapat mendukung target penurunan angka stunting di Indonesia dan masyarakat di seluruh penjuru Indonesia dapat memahami tentang pencegahan stunting.”
Iklan layanan masyarakat tersebut merupakan media edukasi melalui video yang berisi 6 (enam) pesan kunci untuk pencegahan stunting. Enam pesan kunci di dalam Iklan layanan masyarakat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Minum tablet tambah darah setiap hari
2. Ikuti kelas Ibu hamil biar janin sehat 3. Cukup ASI saja sampai usia 6 bulan
4. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
5. Pakai Jamban Sehat
6. Rutin ke Posyandu setiap bulan.
Materi video #ILMCegahStunting saat ini telah siap untuk ditayangkan dan disebarluaskan ke masyarakat luas melalui media elektronik, kanal digital, dan media sosial, sebagai bentuk edukasi publik untuk tujuan pembangunan perubahan perilaku.
Selain dalam inisiatif edukasi melalui layanan masyarakat, Danone Indonesia juga memiliki program berbasis multistakeholders ‘Bersama Cegah Stunting’ sejak tahun 2003 yang telah menjangkau lebih dari 1 juta penerima manfaat.
Program ini mengintegrasikan intervensi spesifik dan sensitive dengan memfasilitasi koordinasi, identifikasi, dan informasi terkait lokasi stunting, pemberdayaan dan penyuluhan, penelitian, serta pemantauan dan evaluasi maupun aspek edukasi masyarakat.
Upaya edukasi yang kami lakukan melalui edukasi tentang pentingnya gizi seimbang pada program Isi Piringku, meningkatkan kebiasaan minum air putih 7-8 gelas dalam program Ayo Minum Air (AMIR), edukasi anemia untuk memutus mata rantai stunting pada remaja di bawah Generasi Sehat Indonesia (GESID) dengan target yakni edukasi untuk anak remaja. Kami juga memberikan akses air bersih dan penyehatan lingkungan serta pendidikan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi masyarakat melalui Akses Air Bersih dan Sanitasi Higiene (WASH).
“Kami berharap bahwa inisiatif ini juga dapat menginspirasi pemangku kepentingan dan pihak swasta yang lebih luas untuk tetap aktif melakukan kemitraan yang strategis dan sinergis untuk mendukung Program Percepatan Penurunan Stunting dan mendukung terciptanya anak generasi maju di Indonesia.” tambah Vera.
Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Nissa Cita Adinia, S.Sos, M.Commun., mengatakan “Iklan layanan masyarakat, dalam berbagai formatnya saat ini, adalah alat efektif dalam menjangkau masyarakat luas, untuk meningkatkan kesadaran (awareness) publik tentang isu stunting dan mengedukasi perilaku kunci tang berpengaruh dalam mencegah stunting. Saya senang sudah ada kedua figur orang tua atau ayah Ibu yang digambarkan ada dalam iklan layanan. Ini berarti juga menunjukkan pencegahan stunting dari rumah bukan hanya menjadi tanggung jawab perempuan atau sang Ibu saja. Hal-hal seperti ini, penting ditampilkan. Semoga iklan ini mampu mengedukasi kebiasaan-kebiasaan mudah yang selayaknya bisa dilakukan dari rumah untuk mencegah resiko stunting.”
Tentang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2010, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memiliki tugas dalam pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan Keluarga Berencana.
Program Keluarga Berencana (KB) dirintis Tahun 1950-an oleh para ahli kandungan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Pada Tahun 1970-an program KB digalakan guna mengendalikan jumlah penduduk dengan jargon dua anak cukup. Kini, Program KB bertujuan agar setiap keluarga merencanakan keluarga dengan fokus pada peningkatan kualitas anak secara khusus dan kualitas keluarga secara umum, bukan hanya pembatasan jumlah anak, dengan jargon dua anak lebih sehat.
Pada Tahun 2021, Kepala BKKBN mendapatkan mandat dari Presiden dan Wakil Presiden sebagai ketua pelaksana Percepatan Penurunan Stunting dalam Perpres 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Demi mewujudkan Percepatan Penurunan Stunting dengan prevalensi 14% di Tahun 2024, salah satu upaya BKKBN adalah dengan bekerjasama dengan 1000 mitra untuk 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), mengingat pentingnya dukungan, partisipasi dan aksi dari berbagai elemen masyarakat, pemerintah, swasta, organisasi, komunitas dan individu.
Prioritas dalam Program KB saat ini adalah kualitas anak, bagaimana kesiapan suami istri dalam membangun keluarga menjadi penting termasuk dalam mewujudkan kelahiran anak berkualitas, kecukupan gizi anak sejak dalam kandungan, kesehatan reproduksi, kesehatan ibu dan anak serta kesejahteraan keluarga. Sehingga menciptakan generasi emas bebas stunting.
Stunting dan kesehatan gizi menjadi perhatian pemerintah. Program kesehatan di beberapa daerah sudah mulai masuk preventif penanganan stunting.
BalasHapusIya makanya diadakan percepatan dengan berbagai program bekerjasama dengan pihak swasta seperti Danone SN Indonesia
HapusDanone SN Indonesia total banget dalam mengatasi stunting ya?
BalasHapusKarena angka stunting di Indonesia masih tinggi banget
tanpa kehadiran perusahaan besar seperti Danone SN Indonesia, rasanya sulit banget
Iya Indonesia ingin mewujudkan anak-anak generasi emas pada tahun 2045, tetap optimis, salah satunya menggandeng Danone Indonesia
HapusAnehnya, stunting ini kasusnya bukan hanya di kalangan ekonomi lemah, namun juga terjadi di dalam keluarga yang berkecukupan secara finansial. Mandiri secara ekonomi rupanya tak sejalan dengan kemampuan dan kemauan mengakses informasi. Untunglah, pemerintah masih menggariabawahi kebutuhan ini. Pun banyak lembaga yang turut support, seperti Danone ini.
BalasHapusBetul sekali kak, aku dulu pernah praktek di desa menjadi penyuluh gizi, ya karena kurangnya kesadaran hidup sehat walau pun ekonomi mereka bagus
Hapuspenting bgt memang jaga gizi anak. dari masih di kandungan sampai dengan 1000 hari pertamanya. waktu di kandungan itu bener deh yg namanya vitamin2 mesti jgn sampe putus. itu yg bantu otak anak berkembang soalnya.
BalasHapusjg saat masih remaja penting bgt yaa tambah darah. secara ga banyak yg makan daging merah dan suka diet sembarangan. semoga pencegahan2 kyk gini berhasil untuk mengurangi stunting
Betul kak Cindy, makanya ada iklan layanan masyarakat ini supaya makin banyak masyarakat yang tau dan peduli
HapusSuka banget sama iklan yang bermutu seperti ini. Iklan yang menambah edukasi masyarakat lebih dibutuhkan saat ini, karena miris banget ya kasus stunting masih tinggi di negara yang bisa dibilang subur dan makmur seperti Indonesia
BalasHapusBegitulah kak, 6 pesan kunci yang sudab digaungkan tetap tidak dijalani dengan baik karena masih ada kendala yang mungkin menjadi berat bagi sebagian masyarakat salah satunya ikut kelas ibu hamil
HapusCegah stunting ini tanggung jawab semua pihak. Tidak hanya orang tua atau pemerintah.
BalasHapusMensosialisasikan sampai ke masyarakat terbawah semoga bisa mencapai target angka stunting menurun ya
Bener banget kak, semua harus tau 6 pesan kunci ini
HapusAda banyak mata rantai yang terkait mengenai kualitas keluarga yaa..
BalasHapusDan alhamdulillah, bersama Danone, banyak edukasi yang bisa diberikan kepada masyarakat sehingga Mencegah Stunting itu Penting.
Iyes, pokoknya semua saling bersatu, sehingga stunting bisa dicegah selanjutnya
HapusAku pernah membuat script untuk iklan layanan masyarakat dan ternyata memang dalam proses developmentnya banyak yang harus diperhatikan salah satunya adalah efektifitas pesan yang akan disampaikan.
BalasHapusStunting memang bukan kabar baru tapi rasanya belum banyak juga masyarakat yang mengetahui dengan bemar bagaimana pencegahannya