Jangan kaget jika melihat fotonya, ini hotel Airy atau Morse Syariah? Sebenarnya ini hotel Morse Syariah, dulu masih bekerjasama dengan Airy Rooms, aku bookingnya dari aplikasi Airy yang saat itu sedang diskon. Sayang, sekarang Airy Rooms sudah tidak beroperasi, akibat pandemi membuatnya bangkrut.
Jadi aku cerita pengalaman menginap di Morse Hotel Syariah dekat stasiun Malang ya, daripada dibuang, sayang. Lumayan buat nostalgia dan mudah-mudahan bermanfaat. Mohon maaf, fotonya kebanyakan ada logo si biru ini. Semoga kalian yang membacanya tidak bingung.
Pengalaman ini bisa dibilang cukup nekat. Pertama kalinya aku pergi bersama tiga anakku sekaligus, jarak jauh, naik kereta, tanpa dikawal suami. Rencananya memang mau menghadiri pernikahan seorang kawan.
Suami sempat melarang, memangnya bisa, gak repot bawa anak-anak? Wah, si ayah meragukan kemampuanku nih, the power of kepepet, perempuan mah menjadi perkasa, asal ada uangnya, insyaallah bisa dong, hehe..
Perlu diketahui, dari stasiun Pasar Senen Jakarta ke Malang kami naik kereta api Matarmaja, memakan waktu perjalanan selama 16 jam, cukup panjang dan melelahkan, maklum naik kereta ekonomi, tapi cukup nyaman kok. Tapi gak bisa bohong, badanku terasa merentek juga. Kebayang kan, anak-anakku masih kecil, termasuk ada si dede yang harus kugendong terus. Beruntung mereka tidak rewel dan bisa diatur.
Bersyukur lagi, ada hotel syariah yang sangat dekat dengan stasiun. Bisa ditempuh dengan berjalan kaki, tanpa harus naik kendaraan lagi, benar-benar praktis, dan bisa menghemat biaya kendaraan. Bisa menjadi rekomendasi buat kalian yang ingin memulihkan stamina fisik sejenak.
Tiba di stasiun Malang sekitar pukul 08.30 WIB, sebelum aku dan anak-anak menuju lokasi penginapan (karena aku tahu kami datang kepagian, ga bisa langsung check in), kami main dulu di taman asri yang juga ada permainan anak-anak seperti perosotan dan ayunan. Senang deh ke sini..
Apalagi ini begitu memasuki pekarangan dan tempat parkir Morse Hotel Syariah ini, wah asri dan menyenangkan, anak-anak bisa lari-lari. Selain itu ada label Syariahnya, rasanya bikin hati tenang karena kami merasa bisa tidur di kasur yang 'benar-benar bersih'. Maksudnya penginapan ini tidak dipakai untuk orang pacaran, karena bagi pasangan yang bukan suami istri tidak boleh berada di dalam satu kamar, wajib menunjukkan surat nikah.
Setelah puas main di taman, aku kembali bertanya kapan kamar bisa digunakan? Menurut petugasnya, baru bisa dipakai pada pukul 14.00 WIB. petugasnya baik, kami boleh menitipkan tas dahulu di ruangan mereka agar bisa bebas bermain ditempat Wisata Murah Dekat Stasiun Malang. Mereka malah menunjukkan ada lokasi wisata Jodipan, alias kampung Warna Warni dekat banget dari sini. Kami pun jalan-jalan dulu dan kembali ke hotel pukul 13.45 WIB.
Kami diantar ke kamar lantai bawah nomor 109. Kirain akan mendapat kamar di atas, ngeri juga kalau ada anak kecil naik-naik kan. Eh gak taunya kamarnya dapat yang di dekat loby, persisnya di samping parkiran motor, dekat dengan pintu gerbang utama. Pas pintu dibuka, wah kamarnya nyaman, walau tidak luas, tapi jendelanya banyak, jadi terasa lega dan terang.
pintu masuk kamar 109 |
Gak masalah deh, yang penting kami bisa istirahat yang tenang, adem banget. Tersedia televisi yang menempel di dinding. Ada lemari pakaian dan meja laci. Kasurnya empuk banget, sepreinya wangi pula, bed covernya pun juga bersih putih. Ada dua bantal putih dan bantal kecil biru bertuliskan Airy Rooms. Ah tak sabar ingin rebahan saja.
ada arah penunjuk kiblat, syariah banget kan? |
Yang paling bikin kami bahagia ternyata tersedia cemilan berupa biskuit malkis,
bengbeng, dan biskuit coklat Better. Anak-anak seneng banget dong, di saat satu persatu mengantri mandi, mereka makan snack sambil menonton televisi walau salurannya kurang jelas dan cuma siaran lokal, aku gak menemukan chanel luar negeri.
Kamar mandinya juga bersih banget, saat pintu dibuka akan langsung terdengar suara exhause, jadi lantai tidak becek, tak khawatir jika anak-anakku masuk. Di dalamnya ada wastafel, wc duduk, dan shower air panas. Langsung saja tak berlama-lama, semua harus mandi, supaya badan kembali segar setelah seharian berada di kereta dan di jalan. Kami harus tetap bisa jaga stamina.
Karena waktu itu nginepnya atas nama Airy Rooms, kami sudah disediakan dua handuk putih wangi berukuran besar, sekantong peralatan mandi yang berisi sabun cair, shampo, sisir kecil, dua odol dan dua sikat gigi. Cocok buat kita yang lupa bawa peralatan mandi, gak perlu ke warung, hihi.. Tetapi sayangnya, sekedar info di ulasan Google, Morse Hotel Syariah ini tidak menyediakan hal ini lagi. Jadi kalian harus siap peralatan mandi sendiri ya. Kalau sabun shampo mah ada lah..
Setelah segar mandi, berganti baju, dan sholat ashar, sejenak kami tidur-tiduran sambil menonton televisi. Siarannya kebanyakan televisi lokal berbahasa Jawa, akhirnya anak-anak memutuskan untuk kembali kami keluar mencari makan malam, membeli nasi goreng sambil kembali lagi main di Taman Kota Trunojoyo yang memiliki fasilitas playground semacam prosotan dan ayunan. Mereka masih saja menikmati sejuknya taman tersebut sampai menjelang maghrib.
Malam hari setelah makan dan sholat, kami bergegas tidur. Anak-anak benar-benar lelah, mereka langsung tertidur, sedangkan aku sesekali main handphone karena wifi di sini tuh kenceng banget. Akhirnya aku mulai mengantuk. kami harus tidur umpel-umpelan berempat, untungnya tubuh mereka memang masih kecil-kecil banget, masih muat tidur bersama. Aku dan ketiga anakku
tidur dalam satu selimut, AC di dalam kamar terasa dingin sekali.
Tetapi jika ingin bikin teh dan susu di tengah malam yang
dingin itu, kami dipersilahkan mengambil air hangat melalui dispender yang berada di lobby tempat penerimaan tamu, tempat kami menitipkan tas pertama kali datang.
Keesokan harinya, sekitar jam 07.00 WIB, petugas
mengetuk pintu kamar. Ternyata mengantarkan dua piring nasi pecel sayur
lengkap dengan peyek, bakwan jagung, tempe goreng dan pete cina. Makanan
tradisional yang nikmat rasanya. Sedangkan untuk membuat teh manis,
kami bisa meminta lagi air panas dari galon yang berada di lobby.
Siang harinya, temanku si calon pengantin menelepon, katanya teman-teman yang lain mau ketemuan wisata kuliner di Malang, kami janjian deh. Beruntung temanku yang dari Depok memang membawa mobil sendiri, dia menjemput kami di Morse Hotel Syariah ini, dan kami pun mencari-cari makanan khas yang enak seperti bakso bakar, jajanan kue basah, bahkan makanan korea di Malang, atau sesuai rekomendasi para Lifestyle Blog
Alhamdulillah silaturahmi membawa berkah, perjalanan kami benar-benar menyenangkan dan tanpa hambatan, semua serasa dimudahkan. Kalian juga bisa mencoba menginap di Morse Hotel Syariah ini, tetapi maaf ya jika tidak mendapat fasilitas seperti kami waktu itu bersama si biru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Agar tidak spam pada komentar, gunakan akun Google kamu. Atau kirim email ke: info.narasilia@gmail.com. Thank you ❤