Setelah banyak membaca artikel psikologi tumbuh kembang anak, ternyata hal tersebut adalah hal wajar. Ada 3 (tiga) gaya anak ketika mereka sedang belajar dan tumbuh kembang. Yaitu, Visual, Auditory, dan Kinestetik.
GAYA BELAJAR VISUAL (Melihat)
|
membaca bareng bunda |
Anak yang cenderung lebih suka melihat gambar, baliho, poster, majalah, menonton televisi, langsung ingat nama hewan sehabis dari kebun binatang, biasanya akan digolongkan dengan anak yang suka belajar dengan gaya visual. Lebih banyak menggunakan kedua matanya.
Selain melihat gambar, karakter mereka itu:
- Teratur dan rapi, bisa meletakkan barang pada tempatnya kembali.
- Lebih mudah mengingat sambil membayangkan objek yang pernah dilihatnya.
- Tidak dapat menerima instruksi perintah jika hanya disuruh secara verbal tanpa ditulis atau teriakan. Mereka lebih mudah menerima informasi dengan melihat gerak bibir lawan bicaranya.
- Suka menyendiri, tak suka di keramaian karena akan terasa pusing dan mumet.
- Suka mencoret gambar pada kertas, tembok, dibandingkan mendengarkan musik.
- Sulit mengatakan sesuatu secara langsung yang keluar dari mulutnya, namun lebih senang menuliskannya.
Syadid senang membaca, tapi tidak bisa berlama-lama. Semakin disuruh duduk manis, dia akan gelisah. Jawabannya selalu melantur dan sering bikin emosi bunda, wkwk. Tapi kalau di sekolah, menurut gurunya dia patuh dan bisa belajar tenang. Anaknya pun cuek, bahkan suka lupa dimana dia meletakkan mainannya kemarin.
GAYA BELAJAR AUDITORY (Mendengar)
|
mendengar cerita dongeng |
Anak yang suka mendengarkan musik, lebih gampang bernyanyi mengikuti irama lagu dan bisa mengikutinya dengan baik, mudah diinstruksikan dengan suara ucapan cederung lebih dominan cocok diajak belajar dengan gaya Auditory.
Pendengarannya lebih peka, meskipun diperintah dari jarak jauh, dia sudah dapat memahaminya. Jika dinasihati tak perlu melihat wajah lawan bicaranya. Lebih mudah mengungkapkan perasaannya melalui ucapan, tanpa harus dituliskan. Besarnya nanti dia akan pandai berorasi, berpidato, dan bicara di depan umum.
Kalau saya pantau, Syadid ini cukup lumayan bisa mengikuti irama lagu dari radio, menirukan narasi iklan, bahkan sering mengungkapkan sedih, marah, bahagia, pada ayah bunda dibanding kakak pertamanya. Tapi ya itu, bernyanyi tapi tubuhnya tak bisa diam, tetap melompat ke sana kemari mirip Mick Jagger vokalis band The Rolling Stone.
GAYA BELAJAR KINESTETIK (Bergerak)
|
Yuk, main basket |
Sering melihat anak yang tangannya "iseng" suka memegang barang-barang di sekitarnya? Ternyata itu adalah tahap belajar anak yang kinestetik. Mereka memang cenderung penasaran dan bisa memahami sesuatu dengan meraba merasakan sentuhan langsung.
Apalagi jika dia tak bisa duduk diam, lebih suka pelajaran olahraga, atau belajar di alam terbuka. Sudah tentu anak-anak ini bukanlah anak nakal yang harus dipaksa diam. Mereka lebih mudah menghafal dengan cara berjalan, menggerakan tangan, membaca menggunakan jari pada setiap urutan kata, dan lebih cenderung malas bicara, lebih suka menunjuk.
Wah ini sih, mirip banget dengan Syadid. Suka berlari, melompat-lompat, melempar, dan tak bisa diam. Dan aku pun bisa menarik kesimpulan, sebaiknya kebiasaan anak bungsuku itu disalurkan melalui bola basket. Dengan bermain bola basket, gerak-gerik tubuh Syadid dapar disalurkan sesuai dengan aturannya. Berlari, melompat, bergelantungan di ring tiang basket, dan melempar bola.
Permainan bola basket kan juga berguna untuk menunjang pertumbuhan tulangnya, dengan berolahraga dapat meningkatkan kesehatan tubuhnya, aku berharap dia menjadi cerdas kreatif, tumbuh kuat, mandiri, dan berprestasi.
Akhirnya kami mencoba membelikan bola basket mini. Dan benar saja, dia pun langsung bereaksi dan senang sekali ketika kami ajak dan ajari cara memainkannya. Alhamdulillah, dia jadi bisa melempar bola sambil melompat.
Walau pun bolanya sering tidak masuk ring, tetapi kami tetap mendukungnya untuk terus berlatih supaya semakin mantap potensi prestasinya. "Ayo dek, lanjutkan. Gak apa-apa, coba lagi!".
KOMBINASIKAN GAYA BELAJAR ANAK AGAR SEIMBANG
|
Bermain sambil belajar di plays.org |
Sudah paham mana gaya belajar yang lebih banyak ditonjolkan si kecil? Kalau sudah bisa menentukan gaya belajar yang dominan, ayah bunda bisa asah gaya belajar yang lain dengan cara mengkombinasikannya dengan ajak bermain, karena pada dasarnya semua anak itu belajarnya sambil bermain.
Misalkan si anak visual, tetap ajaklah bermain bola, sepeda, olahraga sambil dikenalkan nama-nama dan meraba benda dan tumbuhan di sekitarnya. Tak perlu takut kotor, toh tanganmu bisa dicuci dengan sabun dan air mengalir.
Bagaimana dengan anak auditory? Ayah bunda bisa kenalkan video lagu anak-anak yang berisi aneka gambar menarik dan berwarna. Meskipun tak langsung bisa mengikuti nada dan irama, namun setidaknya pendengarannya tetap dilatih dan dibiasakan menerima informasi dan perintah.
Nah, kalau Syadid karena cenderung kinestetik, aku pun suka mengkombinasikan gaya belajarnya tadi. Selain olahraga, aku meminimalir energinya dengan sesekali memberikan mainan games edukatif yang mengasah kemampuan dasarnya, sambil mengenal bentuk geometrik, memecahkan masalah, sambil mendengarkan musik di dalamnya.
Nah, ini permainan yang dimainan Syadid. TEN BASKET: Basketball Shooting Practice Game: yaitu permainan melempar bola basket ke ring dengan praktis. Sama-sama main basket, tapi secara online, mumpung pandemi disuruh di rumah aja. Jadi yaa sekali-kali boleh lah main di situs games terlengkap dan menarik di PLAYS.ORG
Kelebihan main dan belajar di Plays.org ini:
• warna tampilannya menarik dan nyaman dimata.
• ada 1000 lebih pilihan games,
• bisa dipilih sesuai usia dan minat,
• bisa dimainkan semua umur
• bebas iklan yang mengganggu
• Tak berat, tak ngelag
• tanpa download jadi gak makan memory gadget
• bisa menjadi tempat healing, nostalgia bisa main mainan jaman dulu saat kita kecil dan gak sempet bisa main
Gimana, mau mencoba?
Tapi ingat, tetap kasih aturan main ya, supaya semua bisa seimbang. Yuk, mulai sekarang kenali gaya belajar si kecil supaya tidak lagi salah kaprah dan marah-marah melulu, hehe..
Mantap ini anak harus pandai belajar dalam gaya apapun, terlebih ini mengoptimalkan perkembangan diri mereka.
BalasHapus