Kejarlah cita-citamu setinggi langit, asalkan ada biaya, ada usaha. Harapan tinggi tapi tak diiringi adanya usaha dan biaya, tetap saja dapatnya setengah-setengah. Betul?
Aku diam, tak menjawab, tak membantah. Rasa kasihan kepada ayah menguasai pikiranku. Aku tahu ayah sudah lelah menempuh perjalanan Cibubur - Cikupa, berangkat pagi pulang malam, di usia yang sudah mendekati kepala enam, tubuhnya sering mengeluh sakit, pasti berharap ingin beristirahat di rumah saja, mengisi waktu berkebun seperti yang beliau lakukan setiap hari Minggu.
Namun hatiku bertanya, mengapa nasib si anak bungsu ini harus mengalah? Apakah dulu orangtuaku juga pernah mengeluhkan hal yang sama kepada kedua kakakku? Ah, mungkin tidak, kan ayah pasti masih sanggup membiayai mereka, pastinya raga dan usia ayah masih kuat, tidak setua sekarang.
Duh, andai saja waktu itu aku berani bilang, berani mengemukakan pendapat, pasti ada jalan, pasti cita-citaku tercapai. Toh, selama beberapa semester ini kuliah akademi pun terbantu dengan beasiswa. Mungkin kini aku sudah menjadi seorang dosen, atau sebagai narasumber sebagai nutritionist terpercaya yang wara wiri di berbagai seminar.
Tapi apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur. Bukan bubur yang bisa kukreasikan menjadi bubur khas Manado, atau bubur ayam yang bisa bikin penjualnya naik haji, tapi benar-benar bubur tanpa rasa. Jiwaku ikut lesu karena sudah tak ada dorongan semangat dari orangtua. Apa yang mereka mau, aku ikuti dengan kondisi pasrah.
Biar bagaimana pun, aku tetap bersyukur, berterimakasih pada ayah dan ibu yang tetap mendukungku hingga pendidikan akademi. Aku merasa pendidikan yang pernah kutempuh tidaklah sia-sia, tetap berguna untuk pola pikirku agar tidak picik. Meskipun kini hanya menjadi ibu rumah tangga, namun ilmuku tetap berguna untuk keluarga.
Bahkan rasa haus ingin tetap belajar tak pernah pudar. Aku tetap bisa ikut berbagai seminar dan webinar yang diselenggarakan oleh berbagai komunitas online dan sekarang menjadi mentor untuk beberapa kegiatan para ibu.
5 Cara Jitu Menyiapkan Dana Pendidikan Anak Yang Efektif
Bercerita seperti tadi bukan berarti aku ingin membuka aib keluarga ya, guys! Justru aku kembali berfikir, mungkin dibalik sedihnya orangtua yang tidak bisa lagi membantu biaya kuliahku, terpercik doa-doa mustajab. Doa yang tetap diselipkan untukku agar kehidupanku selalu berkah dan baik-baik saja.
Hal ini juga bisa menjadi pelajaran besar bagiku, bagi kita semua. Sebagai orangtua, mau tidak mau harus siap menyediakan biaya pendidikan untuk anak-anak yang dilahirkan. Jika memang nanti di tengah jalan biaya tersebut tersendat, sedapat mungkin ajak anak untuk ikut berfikir mencari solusi, jangan cuma bisa ketok palu yang membuat anak menjadi depresi.
Banyak jalan menuju Roma, apalagi di era milenial ini semakin banyak informasi yang didapat secara mudah, dicari secara gratis. Kita harus tetap mendukung cita-cita anak setinggi langit. Sama seperti cita-cita anakku yang tadinya ingin jadi masinis, kemudian berubah menjadi kondektur kereta, hehe..
Manfaat jika seseorang berpendidikan dapat meninggikan derajat dan kesejahteraan. Itu ada lho di dalam Al Quran dan Hadist. Disebutkan pada surat Al Mujadalah ayat 11, Allah berfirman: "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dari kamu sekalian dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat."
Jadi sebaiknya bagaimana?
Baiklah, gak usah berlama-lama. Selain bekerja, yuk coba kita cari beberapa cara menyiapkan dana pendidikan yang dapat kita lakukan, antara lain:
1. Beasiswa
Seseorang teman curhat kepadaku mengenai makin mahalnya sekolah bagus. Apa mungkin kita sanggup menyekolahkan anak sampai besar nanti?
Aku menjawab, "jangan takut, anakmu dibikin pinter aja, coba gali potensi belajarnya. Ikuti minatnya berbagai perlombaan, raih prestasi. Bakalan deh banyak yang menawarkan biaya pendidikan, termasuk beasiswa".
Beberapa institusi seperti lembaga pemerintah, perusahaan swasta, perguruan tinggi, yayasan pendidikan, bahkan lembaga non formal banyak yang menyelenggarakan program beasiswa untuk anak-anak yang berprestasi di bidang akademik maupun non akademik.
2. Menabung Emas
Menabung emas kini semakin dilirik banyak orang, bukan untuk pamer sebagai perhiasan, tetapi untuk simpanan masa depan. Emas tidak mudah terkena inflasi, nilainya cukup stabil sehingga tidak rugi saat kita jual. Belilah dalam bentuk logam mulia, tersedia mulai dari ukuran 1 gram. Jika sedang butuh uang, kita bisa menjual dengan cepat di toko emas.
3. Tabungan Asuransi Pendidikan
Menurut pakar finansial, ada baiknya setiap bulan sisihkan minimal 10-15 % dari total gaji untuk alokasi dana pendidikan dan dana darurat, bahkan asuransi. Jadi di saat anak membutuhkan biaya untuk sekolah atau kursus, kita bisa ambil dari sini tanpa mengganggu dana lainnya.
4. Ikut Kuiz Lomba Berhadiah Uang
Ini sih memang agak ngelantur ya, tapi kenyataannya bener lho, semakin banyak acara kuiz yang menyediakan berbagai hadiah, terutama uang tunai, dapat kita ikuti dengan mudah, gratis, tanpa dipungut biaya. Dan hadiahnya tidak bohongan. Aku pernah merasakan hal ini, dengan semangat membara aku ikuti berbagai lomba online. Hasilnya kalian bisa lihat di tulisanku mengenai hadiah lomba.
5. Jaga Sholat Sunnah sebelum Subuh dan Sholat Dhuha
Bagi orang muslim, kita harus yakin bahwasanya rejeki itu datangnya dari Allah SWT, bukan semata-mata usaha kita saja. Logikanya, jangan lupakan bahwa Allah juga memberi kita nikmat sehat, kepintaran, dan kemudahan.
Beberapa nasihat ulama yang pernah kudengar, bahwasanya sholat sunnah sebelum fajar dan sholat dhuha dapat mempermudah rejeki. Rasulullah SAW juga bersabda:
“Dua raka'at fajar (salat sunah qobliyah subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim)
" Ya Allah berkahilah umatku di waktu paginya" (H.R Abu Dawud)
Jadi, orang yang menjalankan ibadah sholat ini merupakan orang yang bertawakal, termasuk orang yang pandai 'mencari muka' kepada Sang Maha Kaya. Niscaya dia akan diberikan rejeki yang tidak terduga
Sebagaimana dalam firman-Nya dalam surat At Talaq ayat 2-3 atau yang lebih dikenal dengan Ayat Seribu Dinar: "Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka niscaya Allah akan berikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak diduga-duga. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Dia mencukupinya".
Mengenal Asuransi Jiwa Syariah PruCerah
Jika kamu sudah membaca ke-lima cara menyiapkan dana pendidikan di atas. Mana yang ingin dicoba? Menurutku ya sebaiknya semua dicoba mengingat kenaikan biaya pendidikan terus terjadi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi dari sektor pendidikan mencapai 3,81% pada 2019, sedangkan rata-rata kenaikan uang pangkal pendidikan mencapai 10-15% per tahunnya.
Apalagi kita juga tidak tahu, apakah anak-anak akan selalu bersama kita sampai kuliah nanti? Inginnya sih semuanya sehat dan selamat ya. Anak-anak sukses lulus kuliah, orangtua sehat, perlindungan jiwa pun terjaga.
Nah, persoalan semacam ini yang ditangkap oleh PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia), sehingga kembali berinovasi dengan meluncurkan solusi terbaru yaitu Asuransi Jiwa Syariah PRUCerah (PRUCerah). Apa bedanya dengan asuransi lain?
Begini, PRUCerah adalah asuransi jiwa tradisional berbasis Syariah pertama di industri asuransi jiwa Indonesia. Istimewanya menawarkan manfaat dana pendidikan bulanan dan tambahan dana pendidikan sekaligus produk asuransi jiwa yang diharapkan dapat membantu perjalanan panjang orang tua dalam memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi anak-anak.
Jika orangtua mengalami resiko kecelakaan, usia tak panjang, sakit, dan lain sebagainya, PruCerah tetap ikut membantu dan melindungi secara optimal. Ini adalah wujud keseriusan Prudential dalam mendukung kemajuan sektor edukasi yang telah menjadi prioritas sejak lama, dan bahkan menjadi salah satu pilar utama inisiatif Community Investment Prudential Indonesia, ” begitu penjelasan Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia, pada acara Webinar bulan Juli lalu.
Himawan Purnama, Managing Director for Customer Solution & Delight Prudential Indonesia pun menambahkan PruCerah cocok digunakan saat pandemi saat ini karena ada beragam risiko, seperti sakit, kematian, PHK, sehingga dapat menghambat berlangsungan pendidikan tinggi anak. Sehingga PRUCerah dapat menjadi solusi dan jawaban dengan tepat:
• Memiliki manfaat perlindungan unggulan yang tidak dimiliki produk sejenisnya.
• Siapa pun bisa ikut serta, khususnya yang sudah berusia 19-55 tahun dan sedang mempersiapkan dana pendidikan anak usia 1 sampai 18 tahun.
• Pilihan masa pembayaran kontribusi yang fleksibel yaitu selama 5 tahun atau hingga anak mencapai jenjang pendidikan tinggi.
• PRUCerah tidak hanya menawarkan manfaat dana pendidikan yang dapat digunakan sebagai bekal untuk pendidikan tinggi, namun juga memberikan manfaat bebas kontribusi ketika orang tua meninggal dunia, menderita cacat total dan tetap atau kondisi kritis.
Begini, PRUCerah adalah asuransi jiwa tradisional berbasis Syariah pertama di industri asuransi jiwa Indonesia. Istimewanya menawarkan manfaat dana pendidikan bulanan dan tambahan dana pendidikan sekaligus produk asuransi jiwa yang diharapkan dapat membantu perjalanan panjang orang tua dalam memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi anak-anak.
Jika orangtua mengalami resiko kecelakaan, usia tak panjang, sakit, dan lain sebagainya, PruCerah tetap ikut membantu dan melindungi secara optimal. Ini adalah wujud keseriusan Prudential dalam mendukung kemajuan sektor edukasi yang telah menjadi prioritas sejak lama, dan bahkan menjadi salah satu pilar utama inisiatif Community Investment Prudential Indonesia, ” begitu penjelasan Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia, pada acara Webinar bulan Juli lalu.
Himawan Purnama, Managing Director for Customer Solution & Delight Prudential Indonesia pun menambahkan PruCerah cocok digunakan saat pandemi saat ini karena ada beragam risiko, seperti sakit, kematian, PHK, sehingga dapat menghambat berlangsungan pendidikan tinggi anak. Sehingga PRUCerah dapat menjadi solusi dan jawaban dengan tepat:
• Memiliki manfaat perlindungan unggulan yang tidak dimiliki produk sejenisnya.
• Siapa pun bisa ikut serta, khususnya yang sudah berusia 19-55 tahun dan sedang mempersiapkan dana pendidikan anak usia 1 sampai 18 tahun.
• Pilihan masa pembayaran kontribusi yang fleksibel yaitu selama 5 tahun atau hingga anak mencapai jenjang pendidikan tinggi.
• PRUCerah tidak hanya menawarkan manfaat dana pendidikan yang dapat digunakan sebagai bekal untuk pendidikan tinggi, namun juga memberikan manfaat bebas kontribusi ketika orang tua meninggal dunia, menderita cacat total dan tetap atau kondisi kritis.
Bahkan Donita Nugroho, selebriti cantik dan ibu dari dua orang anak ini sudah turut mendukung hal ini. Dia dan suami sama-sama dibesarkan oleh figur orang tua yang memperjuangkan pendidikan, sehingga semangat ini ingin diturunkan kepada anak-anak mereka. Dia bercerita, baru menikah saja mereka sudah langsung mencari sekolah yang terbaik untuk anak-anak nanti.
Tak lupa mengalokasikan dana pendidikan yang tidak boleh diganggu gugat. Menurutnya PRUCerah dapat membantu para orang tua untuk lebih percaya diri dalam menyusun rencana pendidikan dan masa depan anak-anak secara lebih optimal dan terproteksi – bahkan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Nah, bagaimana dengan kalian, sudah mempersiapkan dana pendidikan anak-anak?
makasih sharingnya
BalasHapuspenting banget mempersiapkan biaya yang terbilang banyak di masa sekarang untuk masa yang akan atang. Wah, sudah ada yang mudah nih bank digtal syariah
BalasHapusAh poin no.5 itu mantul. Semacam jadi senjata pamungkas dan penunjang dari keempat poin lainnya. Menentukan dana pendidikan anak penting banget. Walau belom punya anak aku pun udah kepikiran sih ini.
BalasHapusCerita mba jadi inget tentang aku yang dulu. Papaku cuma dagang koran kerjanya di pasar. Sedangkan aku punya mimpi pengen kuliah. Karena nggak ada modal. Akhirnya aku kerja, dan dari uang ngajar itu aku bisa kuliah dengan modal nekat hahaha 😂. Tapi allhamdulillah lulus juga. Ngomong-ngomong keren ya mba prudential ini. Terus berinovasi sampai lahir asuransi jiwa khusus syariah. Pasti lebih menenangkan hati juga ya
BalasHapusSetuju banget
BalasHapusEra ortu saya dulu gak ada edukasi tentang asuransi, kalaupun ada minim banget
Sekarang, dengan adanya asuransi syariah harusnya setiap kepala keluarga mengasuransikan anggota keluarga nya
makasih sharingnya
BalasHapusSesuai dengan namanya ya PRUCerah yang membantu orangtua menyiapkan bekal di bidang pendidikan untuk anaknya. Sehingga saat menempuh pendidikan menjadi lebih cerah tidak terganggu
BalasHapusPendidikan sebagai bekal menjauhkan diri anak dari kebodohan dan generasi lemah, bisa dipersiapkan dengan sejumlah tips diatas
BalasHapusPendidikan sebagai bekal menjauhkan diri anak dari kebodohan dan generasi lemah, bisa dipersiapkan dengan sejumlah tips diatas
BalasHapusah iya, dana pendidikan untuk anak itu memang harus dipersiapkan sedini mungkin ya kak
BalasHapusklo yang kulakukan saat ini selain berdoa juga mulai menabung emas dan memiliki asuransi pendidikan
Biaya pendidikan yang semakin mahal mau gak mau membuat para orang tua harus mempersiapkan dana pendidikan anak-anaknya sejak dini yaa. Saya memilih tabungan pendidikan buat dana pendidikan anakku
BalasHapusTerima kasih mbak infonya. Meskipun belum berkeluarga dan belum punya anak, tapi setidaknya udah ada gambaran harsu siapin pendidikan anak dari sekarang hihi. Asuransi jiwa syariah PRUCerah ini menarik juga mbak
BalasHapusbagusnya memang kita menyiapkan tabungan pendidikan untuk anak ya. dulu orangtuaku juga menyiapkan asuransi pendidikan buat aku dan adikku. kerasa banget manfaatnya ketika di masa-masa adikku sma dan keluarga kami mengalami masalah financial, masih bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya.
BalasHapusAku juga memulai tabungan pendidikan untuk anak sih mulai dari sekarang walopun masih bayi karena emang biaya pendidikan makin mahal
BalasHapusBanyak cara ya buat ngmpul2in biaya pendidikan anak-anak... ternyata lomba dengan hadiah duit masuk juga ..dan emang kalo sering menang lomba yang hadiahnya duit ya lumayan sih ya..
BalasHapusPoin 4 unik karena ikutan kuis, meski jarang menang haha. Namun yang poin 5 memang dahsyat apalagi bila selesai solat Dhuha plus baca surat Al waqiah ya
BalasHapusselama ini yg saya tahu selain nabung, beli asuransi dan cari beasiswa ternyata masih ada yang lain ya kak, wajib coba semua ini biar mantul
BalasHapusNomer 5 makjleb sekali mbaak. Jadi pengingat diriku supaya makin rajin sholat Shubuh dan buru-buru bangun ketika mendengar suara adzan.
BalasHapusAda yang bilang anak memiliki rezekinya sendiri, tugas orang tua adalah berdoa dan berusaha yang terbaik
Huhuhu dana pendidikan tuh emang harus dipikirin banget dari sekarang soale setiap tahun inflasi dan otomatis biaya pendidikan juga makin mahal ya. Kalau untuk saat ini jujur aja aku masih menggunakan investasi deposito sama tabungan emas sih.
BalasHapusOrang tua jaman harus sudah menyiapkan tabungan pendidikan untuk anaknya. Aku ngalamin banget kalau tabungan pendidikan itu sangat penting untuk anak. Sempat gak mau sekolah lagi karena ayah meninggal. Tidak uang untuk lanjut sekolah.
BalasHapusBanyak banget peerku, tapi pelan2 aku juga udah punya asuransi si.Cuma belum untuk yang pendidikan, musti punya anak dulu ga si baru bikin?
BalasHapusWalaupun belum berkeluarga tapi makin ke sini makin yakin untuk mempersiapkan dana darurat salah satunya dengan asuransi ya. Ternyata Pru ada produk syariah nya mba, wah bikin penasaran nih!
BalasHapusSetuju banget, kl dana pendidikan mesti dipersiapkan dgn matang buat masa depan anak2. Saya dan suami pun jg sedang berjuang. Bismillah ya mbak
BalasHapusPendidikan anak emang penting banget sih, apalagi makin ke sini biaya pendidikan makin mahal. Ya, cara paling pas sih menurutku nabung, kita harus bisa nyisihin biar nanti pada saatnya cashflow kita gak terganggu ketika ngeluarin uang buat biaya anak
BalasHapusKemarin aku baca info dari salah satu influencer financial yang justru bilang dana pendidikan kuliah bukan lagi kewajiban ortu karena anak sudah dewasa. Contoh nya di LN mereka pada cari beasiswa atau daftar student loan yang akan dibayar ketika udah pada kerja. Menarik ya, beda dengan Indonesia. Aku pribadi tetap nabung dana pendidikan anak seperti yang disebutkan di artikel ini. PruCerah boleh juga nih
BalasHapus