Apalagi kelamaan liburan sekolah membuatnya merasa bete, bosan. Pandemi membuat dirinya tidak bisa main di luar. Hari-harinya hanya diisi dengan menggambar, membaca komik, utak-atik gatcha, main games, nonton, tidur dan main bersama adiknya yang agak usil.
Sabar ya, nak!
Dari kecil, Selma itu tidak bisa diam, jika energinya tidak disalurkan melalui main sepeda, rollerblade, atau skateboard, maka apa pun yang ada di depannya pasti akan dibongkar pasang. Sudah tak terhitung kertas buku dirobek untuk dijadikan mainan. Tembok rumah penuh dengan coretan tangannya, bahkan sampai sprei kasur pun menjadi korbannya.
Menurut tes psikologi, otak kanannya sangat dominan, gaya belajarnya pun lebih menonjol pada bagian visual dan kinestetik dibanding auditory, artinya Selma lebih cocok belajar dengan pendekatan Fun Learning, melihat, meraba, langsung praktek, dan bersinggungan dengan kreatifitas.
Nah, kayanya cocok nih jika kudaftarkan Coding Course For Kids ini, siapa tau bisa menambah skill, minat, dan bakatnya. Toh, kegiatan ini cuma seminggu sekali, bisa dilakukan menggunakan zoom dan media online.
Tidak perlu jauh-jauh berangkat ke suatu tempat, asalkan internet lancar, belajar di mana pun bisa. Mudah-mudahan hal ini berguna di masa depan seiring semakin berkembangnya industri digital di Indonesia. Ya, kan?
Sekedar informasi, Coding itu adalah proses mengutak-atik dan mengatur beberapa kode programing agar bisa berkomunikasi dengan komputer untuk menjalankan suatu misi program sesuai instruksi pada aplikasi, games, website, dan sebagainya.
Awalnya sempat ragu, apakah proses belajar coding ini memang tepat diberikan kepada Selma? Anak SD belajar coding membuat games, memang bisa? Pastinya di kepala kita coding adalah suatu kegiatan yang memusingkan, ribet, dan gak cocoklah.
Akhirnya aku salah, sepanjang pertemuan ini, Selma sangat antusias. Meski pernah beberapa kali tidak hadir mengikuti zoom bersama teman-teman dari Connecting Mama, karena ketiduran, Selma masih bisa menyusul materi yang diberikan oleh ibu guru yang ramah.
Yap, pengajaran coding ini dilakukan secara online yang dibimbing oleh ms. Azizia yang biasa dipanggil miss Zia. Beliau sangat baik dan ramah. Kebayang kan ngajarin anak SD mengenai coding ini bagaimana? Hehe.
Cara penyampaian ms. Zia menyenangkan, beliau mampu memahami emosi anak. Jika di dalam kelas online ada anak yang masih merasa ketinggalan, ms. Zia akan memberikan kesempatan waktu, memberikan suasana nyaman, tenang, tanpa ada rasa kompetisi. Semua dianggap sama pintarnya. "Good, job!", begitu kalimat yang selalu beliau lontarkan.
Selma masuk ke kategori Intermediate Level 1 usia 10-12 tahun, di dalam kelas hanya ada 6 orang anak, sifatnya semi privat, hal ini sengaja dibuat agar anak lebih mudah diperhatikan satu persatu. Media belajar yang digunakan melalui Platform dan tools pada Scratch. Di sinilah anak-anak diajarkan tehnik dasar membuat block sebuah games sederhana.
Setiap minggunya, materi yang diajarkan berbeda. Dalam delapan kali pertemuan, Selma bisa menyelesaikan games. Seperti:
1. Ikan Hiu yang memakan ikan-ikan kecil
2. Space Shooter yaitu sebuah pesawat menembakkan laser
3. Int Maze Remix yaitu permainan menggunakan labirin
4. Ping Pong games
5. Boat Racing
6. Fruit Ninja
7. Dino Jumping
8. Snake Cherry
Aku lihat Selma selalu serius menyelesaikan setiap tugasnya, walau kadang malam harinya dia kembali mengutak-atik kembali agar lebih nampak sempurna. Menambah background, mempercantik tampilan, menambah suara, dan sebagainya. Hasilnya akan disetorkan ke ms. Zia berupa link.
Coding For Kids ini memang bertujuan untuk melatih skill, kreativitas, memperkenalkan problem solving, dan tentunya membuat anak jadi percaya diri. Bagaimana tidak, begitu Selma berhasil membuat games, muncul rasa bangga dalam dirinya. Dan pasti akan keluar kalimat: "Ohh, beginiiii. Walaah, ternyata begitu..."
Aku berharap suatu hari nanti Selma bisa mengaplikasikannya dan mampu bersaing pada jamannya. Apalagi menurut menteri Pendidikan Nadiem Makarim, Indonesia masih membutuhkan banyak generasi yang memiliki skill bahasa Inggris, bahasa coding, bahasa data.
Sadar gak sih, di abad ke-21 ini hampir seluruh aspek pasti menggunakan internet dan platform. Bahkan belanja online dan pesan ojek pun semakin nyaman menggunakan aplikasi. Ditambah saat pandemi, peminat menggunakan media seperti itu semakin banyak.
Namun sayang, sistem pendidikan kita belum semua menanggapi kebutuhan masa depan ini, dan tidak banyak yang membekali generasi muda dengan keterampilan digital kecuali siswa kejuruan khusus.
Banyak anak-anak tidak mengerti sebenarnya belajar coding itu juga menyenangkan dan kebanyakan biayanya sangat mahal sehingga banyak orang tua yang tidak memprioritaskan hal ini.
• Metode Belajar di Educourse:
Dari kecil, Selma itu tidak bisa diam, jika energinya tidak disalurkan melalui main sepeda, rollerblade, atau skateboard, maka apa pun yang ada di depannya pasti akan dibongkar pasang. Sudah tak terhitung kertas buku dirobek untuk dijadikan mainan. Tembok rumah penuh dengan coretan tangannya, bahkan sampai sprei kasur pun menjadi korbannya.
Menurut tes psikologi, otak kanannya sangat dominan, gaya belajarnya pun lebih menonjol pada bagian visual dan kinestetik dibanding auditory, artinya Selma lebih cocok belajar dengan pendekatan Fun Learning, melihat, meraba, langsung praktek, dan bersinggungan dengan kreatifitas.
Nah, kayanya cocok nih jika kudaftarkan Coding Course For Kids ini, siapa tau bisa menambah skill, minat, dan bakatnya. Toh, kegiatan ini cuma seminggu sekali, bisa dilakukan menggunakan zoom dan media online.
Tidak perlu jauh-jauh berangkat ke suatu tempat, asalkan internet lancar, belajar di mana pun bisa. Mudah-mudahan hal ini berguna di masa depan seiring semakin berkembangnya industri digital di Indonesia. Ya, kan?
Proses Belajar Coding Games Bersama Ms. Zia Dari Educourse
Sekedar informasi, Coding itu adalah proses mengutak-atik dan mengatur beberapa kode programing agar bisa berkomunikasi dengan komputer untuk menjalankan suatu misi program sesuai instruksi pada aplikasi, games, website, dan sebagainya.
Awalnya sempat ragu, apakah proses belajar coding ini memang tepat diberikan kepada Selma? Anak SD belajar coding membuat games, memang bisa? Pastinya di kepala kita coding adalah suatu kegiatan yang memusingkan, ribet, dan gak cocoklah.
Akhirnya aku salah, sepanjang pertemuan ini, Selma sangat antusias. Meski pernah beberapa kali tidak hadir mengikuti zoom bersama teman-teman dari Connecting Mama, karena ketiduran, Selma masih bisa menyusul materi yang diberikan oleh ibu guru yang ramah.
Yap, pengajaran coding ini dilakukan secara online yang dibimbing oleh ms. Azizia yang biasa dipanggil miss Zia. Beliau sangat baik dan ramah. Kebayang kan ngajarin anak SD mengenai coding ini bagaimana? Hehe.
Cara penyampaian ms. Zia menyenangkan, beliau mampu memahami emosi anak. Jika di dalam kelas online ada anak yang masih merasa ketinggalan, ms. Zia akan memberikan kesempatan waktu, memberikan suasana nyaman, tenang, tanpa ada rasa kompetisi. Semua dianggap sama pintarnya. "Good, job!", begitu kalimat yang selalu beliau lontarkan.
Selma masuk ke kategori Intermediate Level 1 usia 10-12 tahun, di dalam kelas hanya ada 6 orang anak, sifatnya semi privat, hal ini sengaja dibuat agar anak lebih mudah diperhatikan satu persatu. Media belajar yang digunakan melalui Platform dan tools pada Scratch. Di sinilah anak-anak diajarkan tehnik dasar membuat block sebuah games sederhana.
Setiap minggunya, materi yang diajarkan berbeda. Dalam delapan kali pertemuan, Selma bisa menyelesaikan games. Seperti:
1. Ikan Hiu yang memakan ikan-ikan kecil
2. Space Shooter yaitu sebuah pesawat menembakkan laser
3. Int Maze Remix yaitu permainan menggunakan labirin
4. Ping Pong games
5. Boat Racing
6. Fruit Ninja
7. Dino Jumping
8. Snake Cherry
Aku lihat Selma selalu serius menyelesaikan setiap tugasnya, walau kadang malam harinya dia kembali mengutak-atik kembali agar lebih nampak sempurna. Menambah background, mempercantik tampilan, menambah suara, dan sebagainya. Hasilnya akan disetorkan ke ms. Zia berupa link.
Coding For Kids ini memang bertujuan untuk melatih skill, kreativitas, memperkenalkan problem solving, dan tentunya membuat anak jadi percaya diri. Bagaimana tidak, begitu Selma berhasil membuat games, muncul rasa bangga dalam dirinya. Dan pasti akan keluar kalimat: "Ohh, beginiiii. Walaah, ternyata begitu..."
Aku berharap suatu hari nanti Selma bisa mengaplikasikannya dan mampu bersaing pada jamannya. Apalagi menurut menteri Pendidikan Nadiem Makarim, Indonesia masih membutuhkan banyak generasi yang memiliki skill bahasa Inggris, bahasa coding, bahasa data.
Mengenal Educourse.id - The Future Skill Accelerator
Sadar gak sih, di abad ke-21 ini hampir seluruh aspek pasti menggunakan internet dan platform. Bahkan belanja online dan pesan ojek pun semakin nyaman menggunakan aplikasi. Ditambah saat pandemi, peminat menggunakan media seperti itu semakin banyak.
Namun sayang, sistem pendidikan kita belum semua menanggapi kebutuhan masa depan ini, dan tidak banyak yang membekali generasi muda dengan keterampilan digital kecuali siswa kejuruan khusus.
Banyak anak-anak tidak mengerti sebenarnya belajar coding itu juga menyenangkan dan kebanyakan biayanya sangat mahal sehingga banyak orang tua yang tidak memprioritaskan hal ini.
• Metode Belajar di Educourse:
Educourse memahami kendala-kendala yang dihadapi masyarakat kebanyakan. Maka dengan teknologi Augmented Reality yang dikembangkan, program coding for kids ini menjadi sesuatu yang menyenangkan, anak-anak akan merasa senang, fun learning.
Selain itu Educourse juga menggunakan metode berbasis kurikulum STEAM yang telah diterapkan di negara-negara maju untuk memberikan pengalaman yang unik dan menyenangkan pada anak-anak. Pendekatan pengajaran dan pembelajaran yang mengintegrasikan sains, teknologi, teknik, seni,
dan matematika sebagai jalur untuk memandu inkuiri, diskusi, dan pemikiran kritis para siswa.
• Biaya Educourse Terjangkau:
Kebanyakan orang berfikir bahwa coding sangat mahal. Sama sih, aku juga merasa biaya kursus non akademik untuk anak itu biayanya pada selangit tak bisa kami jangkau.
Tapi begitu tahu biaya belajar coding di Educourse sangat terjangkau, langsung tertarik, dong. Banyak pilihan biaya tersedia sesuai kemampuan kita. Contohnya untuk Intermediate Level 1.1 usia 10-12 tahun hanya Rp. 650.000 untuk 4x live sesion/bulan selama 60 menit persesi.
Harga tersebut selain belajar online, sudah termasuk:
1. E-Book Materi
2. Video Materi
3. Report Perkembangan Siswa Per 3 Bulan
4. Sertifikat
5. Bonus : Test Psikologi Keluarga (Bakat Minat, Gaya Belajar, Otak Kanan dan Otak Kiri)
• Mendapat Berbagai Penghargaan:
Selain itu Educourse juga menggunakan metode berbasis kurikulum STEAM yang telah diterapkan di negara-negara maju untuk memberikan pengalaman yang unik dan menyenangkan pada anak-anak. Pendekatan pengajaran dan pembelajaran yang mengintegrasikan sains, teknologi, teknik, seni,
dan matematika sebagai jalur untuk memandu inkuiri, diskusi, dan pemikiran kritis para siswa.
• Biaya Educourse Terjangkau:
Kebanyakan orang berfikir bahwa coding sangat mahal. Sama sih, aku juga merasa biaya kursus non akademik untuk anak itu biayanya pada selangit tak bisa kami jangkau.
Tapi begitu tahu biaya belajar coding di Educourse sangat terjangkau, langsung tertarik, dong. Banyak pilihan biaya tersedia sesuai kemampuan kita. Contohnya untuk Intermediate Level 1.1 usia 10-12 tahun hanya Rp. 650.000 untuk 4x live sesion/bulan selama 60 menit persesi.
Harga tersebut selain belajar online, sudah termasuk:
1. E-Book Materi
2. Video Materi
3. Report Perkembangan Siswa Per 3 Bulan
4. Sertifikat
5. Bonus : Test Psikologi Keluarga (Bakat Minat, Gaya Belajar, Otak Kanan dan Otak Kiri)
• Mendapat Berbagai Penghargaan:
Walau terbilang baru, Educourse mampu bersaing dan sudah mendapat pengakuan serta berbagai penghargaan. Antara lain: AWS Startup Founder Program, Indonesia Delegation for Next Rise South Korea, dan lain-lain. Serta sudah diliput media besar seperti CNBC, Liputan 6, Kompas, dsb.
• Program Trial Privat Gratis:
• Program Trial Privat Gratis:
Bagi ayah dan bunda yang tertarik mencoba tapi masih ragu, saranku coba saja untuk daftar dulu di Program Trial Privat, GRATIS!
Hari dan tanggalnya bisa pilih sendiri dan Satu Siswa akan didampingi oleh Satu Guru, jadi lebih fokus dan mudah belajarnya deh. Sepanjang pembelajaran, ayah bunda bisa kontrol dan pantau kondisi anak.
Jika anak semakin tertarik, ayah bunda bisa melanjutkannya ke level selanjutnya. Yuk, segera mendaftar di sini,
Hari dan tanggalnya bisa pilih sendiri dan Satu Siswa akan didampingi oleh Satu Guru, jadi lebih fokus dan mudah belajarnya deh. Sepanjang pembelajaran, ayah bunda bisa kontrol dan pantau kondisi anak.
Jika anak semakin tertarik, ayah bunda bisa melanjutkannya ke level selanjutnya. Yuk, segera mendaftar di sini,
KLIK ➡️➡️ : http://bit.ly/privatcoding
Hari gini main dan bikin games, siapa takut? Jangan sampai ketinggalan, jangan sampai kehabisan ikutan trial privatnya, ya..!
Hari gini main dan bikin games, siapa takut? Jangan sampai ketinggalan, jangan sampai kehabisan ikutan trial privatnya, ya..!
.
.
#ReviewCodingEducourse
#Educourse
#CodingforKids
.
.
.
.
Kadang aku suka minder, coding for kids gitu kan.. tapi aku yg kerjaannya ngoding, susah bener berimajinasi pake codingan scratch ini wkwkwkwk
BalasHapusJadi pengen bikin kursus scratch ini untuk anak2 tapi akunya susah kalo ga ada tutorial kwkw
Hehehe, awalnya saya juga ragu apakah anak-anak bisa. Ternyata diluar dugaan, kadang mereka lebih cepat belajar dibanding ayah bundanya 😄
HapusWah anak SD belajar koding? Emang bisa?
BalasHapusTernyata Selma malah antusias ya belajar koding bahkan bersemangat. Kalo aku jangankan belajar koding, lihat kode template saja sudah pusing mbak.😂
Biaya 650k untuk 4x live session ya. Lumayan juga.😄
Wah udah bisa belajar coding pinter banget, nih, Selma cantik semangat belajar coding. Setahuku ini rumit, tapi jadi asyik juga, ya.
BalasHapusMenarik banget bu. Anak jaman sekarang tuh enak ya, mau belajar apa aja gampang wkk
BalasHapusYang generasi lama harusnya jangan mau kalah nih semangat belajarnya :D
Aq jadi tertarik daftarin anak belajar ngoding disini kak, kali aja nanti dia bisa jago coding
BalasHapusWah informasi yang menarik, mau saya coba ke anak saya.
BalasHapusGa kebayang kalau ana sekarang belajar coding coba... Dulu kan buka windows aja yang pake tiga disket udh bikin frustasi duluan wkwkwk
BalasHapuseeh sekarang anak anak yang mahir!
wah wah....saya juga mau atuh belajar coding :D
BalasHapustapi ini khusus untuk anak ya?
kayanya keponakan2ku harus ikut nih, agar tau gimana bikin coding games
jangan terima jadi aja :D
Belajar coding sambil didampingi tools penunjang menjadi menarik, kesulitan akan berkurang menjadi menyenangkan.
BalasHapusWah keren nih kak, baru SD sudah belajar koding, keren lah..semoga ke depannya bisa jadi developers ya kak, sukses selalu belajar koding for kids-nya. Sukses selalu semoga dapet ilmu bermanfaatnya.
BalasHapusWah senangnya Selma jadi terarah energinya ya
BalasHapusPas bener ini educourse bisa jadi alternatif kegiatan anak jadi ga hanya main games tapi tahu dan bisa bikin games setelah belajar coding games,
Program yang bagus nih buat anak-anak. Dengan adanya pembatasan kegiatan luar ruang, kursus seperti ini tentunya akan membantu mereka mengisi waktu-waktu di rumah dengan aktivitas yang bermanfaat. Apalagi di jaman sekarang ini, penguasaan dunia IT tuh sangat digemari oleh anak-anak.
BalasHapusWah, keren. Udah bisa coding. Jadi tertarik juga buat ngenalin coding ke anakku nanti. Makasih informasinya ya.
BalasHapusWuiih keren banget ya kak edu course ini anak-anak dapat belajar coding gitu aahhh seru... Mau rekomend buat ponakan ah
BalasHapusDi singapore anak anak belajar koding sejak pra sekolah dan pada sekolah lanjutan umumnya mereka telah melek koding. Koding game memang cara fun buat anak anak untuk memahami bagaimana bahasa ini bekerja secara impressif.
BalasHapusDan harus di akui problem buta huruf zaman next bukan karena tidak bisa tulis baca lagi, tetapi karena tidak bisa baca koding.
Anak SD belajar coding, saya aja mumet belajar coding mumet ketemu kode-kodeannya tapi Selma malah bisa dan antusias banget ikut belajar coding, kalah dah saya.
BalasHapusPengen banget saya malah yang belajar coding hehehe tapi ini buat anak2 ya sepertinya gampang diikuti..noted buat keponakan yg hobi otak2 atik komputer
BalasHapusdulu denger kata coding aja serasa menakutkan mbak
BalasHapusternyata sekarang yang belajar coding..... anak anak!
huibaaat!
Asyik banget nih buat anak-anak. daripada ngegames terus mending belajar buat games ya mbak. bisa lebih bermanfaat.
BalasHapusWuih seru banget deh belajar coding. Apalagi buat anak-anak yang memang tingkat kepenasarannya besar. Aku malah kepengen aku deh yang kursus coding begini. Biar gak kudet dan gaptek lagi. Hehehe. :D
BalasHapus