"Siapa yang mau kuat? Saya!"
"Siapa yang mau hebat? Saya!"
"Siapa yang mau sehat? Saya!"
Begitulah nyanyian aku dan Syadid sambil menunjuk tangan penuh semangat. #AyoTunjukTangan, dek. Sejak pandemi anak PAUD ini lebih sering belajar di rumah bersamaku daripada tatap muka dengan gurunya. Di sela belajar, aku harus menanamkan kata-kata baik, agar nanti dia tumbuh percaya diri, siap menjadi pemuda yang dapat mengguncang dunia seperti keinginan bapak IR. Soekarno dalam kutipan : "Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia!".
Yap, quote populer yang pernah disampaikan presiden pertama kala itu, selalu terngiang-ngiang di benakku. Tapi mendadak sedih, mengingat kondisi Indonesia mulai kehilangan jati diri. Pemuda pemudi Indonesia berprestasi bisa dihitung dengan jari. Akankah Indonesia siap mengguncang dunia kembali?
Fakta Ada 9 dari 10 anak Indonesia Terhambat Akses Nutrisi dan Edukasi
Untuk dapat mengguncang dunia, sejak dini anak harus dibekali edukasi dan tentu saja tumbuh kembangnya diberi asupan bernutrisi. Tapi cukup mengejutkan dalam artikel detik.com disebutkan bahwa UNICEF menemukan fakta ada 9 dari 10 anak Indonesia mengalami hambatan akses nutrisi dan edukasi selama pandemi dua tahun belakangan ini. *Aduh, banyak banget dooong..
Tapi memang kenyataan sih ya, pandemi covid-19 ini mampu memporakporandakan kegiatan rutin yang selama ini sudah dilakukan. Kegiatan sekolah tatap muka digantikan dengan kegiatan sekolah daring, banyak pekerja dan buruh yang dirumahkan, banyak pedagang yang bangkrut akibat pembatasan kegiatan. Perekonomian dan pendidikan sedikit terguncang. Bisakah Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh jika kondisinya begini?
Tak perlu jauh-jauh, temanku sebutlah ibu Fatma, kerjanya di kantin sekolah anakku, dua tahun ini tak bisa lagi berjualan, pendapatannya menurun drastis, cukup memusingkan kepala. Dia harus memikirkan kebutuhan sandang pangan, ditambah kedua anaknya butuh gadget dan pulsa untuk sekolah online. Hal ini cukup membuatnya depresi. Untungnya banyak pihak yang membantu dirinya sehingga dia bisa bangkit kembali.
Atau lihatlah anak-anak pengamen ondel-ondel yang kutemukan kemarin di depan minimarket ini. Saat kutanya kenapa tidak sekolah, mereka hanya tertawa kebingungan. Kuduga mereka memang tidak lagi bersekolah, pagi-pagi kok sudah duduk nongkrong di situ, tak kelihatan bawa buku apalagi handphone. Ditangan mereka hanya ada ember cat kosong minta diisi uang.
Dan sejujurnya, bukan mereka saja yang mengalami hambatan. Bahkan Senin kemarin aku pun mengalami hal serupa. Kedua anakku ribut berebut laptop gara-gara handphone si kakak mendadak ngehang dan mati total, padahal dia sedang 'on camera' pelajaran bahasa Arab. Si adik yang kebetulan juga sedang mengerjakan tugas menggunakan laptop, tak mau diganggu.
Membaca ceritaku diatas pasti kalian akan setuju, tidak semua anak Indonesia beruntung bisa mendapatkan hak hidup layak, edukasi serta nutrisi. Tidak semua anak mendapat pendampingan belajar di rumah saat sekolah online, orang tua sibuk bekerja dan kebanyakan malah mengajak anak harus mencari uang dibanding harus sekolah seperti anak-anak pengamen tadi.
Kami yang masih ada media gadget seadanya saja, tetap mengalami kendala yang tak terduga. Sebagai ibu yang sangat memperhatikan anak-anak, aku sangat prihatin dengan kondisi ini. Berharap pandemi segera berakhir dan anak-anak bisa kembali bersekolah semestinya di ruang kelas.
Ibu Astrid Prasetyo selaku Marketing Manager SGM Eksplor pun menambahkan bahwa sejak tahun 1954, produk Sari Husada ini sudah berkomitmen mendukung semua anak Indonesia dari segala kalangan berhak maju, berhak meraih mimpi-mimpi dan cita-cita.
Kali ini SGM Eksplor bekerja sama dengan Telkomsel dan CAKAP akan menyalurkan dalam beberapa dukungan, berupa:
1. Paket Nutrisi
5. Paket Beasiswa Pendidikan
Banyak juga ya bantuan yang disalurkan, masa sih kita tak ingin bergabung ikut Gerakan #AyoTunjukTangan ini? Apalagi caranya mudah banget, pastinya GRATIS, tidak dipungut biaya apa pun, tak perlu pakai transfer-transfer rekening.
Tapi memang kenyataan sih ya, pandemi covid-19 ini mampu memporakporandakan kegiatan rutin yang selama ini sudah dilakukan. Kegiatan sekolah tatap muka digantikan dengan kegiatan sekolah daring, banyak pekerja dan buruh yang dirumahkan, banyak pedagang yang bangkrut akibat pembatasan kegiatan. Perekonomian dan pendidikan sedikit terguncang. Bisakah Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh jika kondisinya begini?
Tak perlu jauh-jauh, temanku sebutlah ibu Fatma, kerjanya di kantin sekolah anakku, dua tahun ini tak bisa lagi berjualan, pendapatannya menurun drastis, cukup memusingkan kepala. Dia harus memikirkan kebutuhan sandang pangan, ditambah kedua anaknya butuh gadget dan pulsa untuk sekolah online. Hal ini cukup membuatnya depresi. Untungnya banyak pihak yang membantu dirinya sehingga dia bisa bangkit kembali.
Atau lihatlah anak-anak pengamen ondel-ondel yang kutemukan kemarin di depan minimarket ini. Saat kutanya kenapa tidak sekolah, mereka hanya tertawa kebingungan. Kuduga mereka memang tidak lagi bersekolah, pagi-pagi kok sudah duduk nongkrong di situ, tak kelihatan bawa buku apalagi handphone. Ditangan mereka hanya ada ember cat kosong minta diisi uang.
senyum penuh harapan |
Dan sejujurnya, bukan mereka saja yang mengalami hambatan. Bahkan Senin kemarin aku pun mengalami hal serupa. Kedua anakku ribut berebut laptop gara-gara handphone si kakak mendadak ngehang dan mati total, padahal dia sedang 'on camera' pelajaran bahasa Arab. Si adik yang kebetulan juga sedang mengerjakan tugas menggunakan laptop, tak mau diganggu.
Nah, lho, terus gimana? *curhat dong maaah.. hiks!
Mendadak kepala ini terasa ngebul, ikutan panik ketika tahu si kakak belum sempat menyimpan data-data, dia mengeluh tak bisa ikut tiga pelajaran sekaligus, dan terhambat mengirim tugas. Ditambah lagi terusik dengan suara rengekan si bungsu ikutan ribut minta diperhatikan karena tak punya teman.
Beruntung aku masih bisa berfikir jernih, segera mencari nomor wali kelasnya dan melaporkan kejadian ini. Kalau tidak dikabari, bisa-bisa dianggap alpa akibat tidak absen di pelajaran Bahasa Arab, Fisika, dan bahasa Indonesia tadi. Kasihan kan?!
Dan terpaksa aku harus mengalah untuk menetralkan kondisi ini, meski aku juga butuh untuk kegiatan mentoring, kupinjamkan handphone kepada si adik, agar kakaknya bisa menggunakan laptop duluan, mengerjakan tugas sebisanya. Sementara aku pamit pada ibu-ibu di grup whatsapp dan memilih menemani si kecil bermain dan belajar.
Mendadak kepala ini terasa ngebul, ikutan panik ketika tahu si kakak belum sempat menyimpan data-data, dia mengeluh tak bisa ikut tiga pelajaran sekaligus, dan terhambat mengirim tugas. Ditambah lagi terusik dengan suara rengekan si bungsu ikutan ribut minta diperhatikan karena tak punya teman.
Beruntung aku masih bisa berfikir jernih, segera mencari nomor wali kelasnya dan melaporkan kejadian ini. Kalau tidak dikabari, bisa-bisa dianggap alpa akibat tidak absen di pelajaran Bahasa Arab, Fisika, dan bahasa Indonesia tadi. Kasihan kan?!
Dan terpaksa aku harus mengalah untuk menetralkan kondisi ini, meski aku juga butuh untuk kegiatan mentoring, kupinjamkan handphone kepada si adik, agar kakaknya bisa menggunakan laptop duluan, mengerjakan tugas sebisanya. Sementara aku pamit pada ibu-ibu di grup whatsapp dan memilih menemani si kecil bermain dan belajar.
Walaupun cukup memusingkan kepala, namun aku masih bersyukur, masih ada dua gadget yang bisa digunakan. Bagaimana kabar dengan saudara kita di pelosok desa yang cuma punya satu handphone? itu pun masih harus dicicil. Pasti semakin sulit. Kondisi ini pasti membuat mereka menyampingkan belanja makanan sehat. Mereka hanya bisa mengatakan, "bersyukur aja neng, yang penting mah ada nasi, ikan asin, dan kuah mie".
Duh, kok semakin miris ya. Mereka dilema. Pendapatan minim, bahan makanan tidak murah, tapi harus memikirkan media belajar online. Masuk akal sih data yang disebutkan UNICEF tadi, ada 9 anak dari 10 anak mengalami hambatan akses nutrisi dan edukasi, apakah mereka bisa tumbuh kembang maksimal? Ayo kita bantu dan berikan solusi. That's it..!
4 Hak Dasar Anak Agar Tumbuh Kembang Maksimal Jadi Generasi Maju
Kami yang masih ada media gadget seadanya saja, tetap mengalami kendala yang tak terduga. Sebagai ibu yang sangat memperhatikan anak-anak, aku sangat prihatin dengan kondisi ini. Berharap pandemi segera berakhir dan anak-anak bisa kembali bersekolah semestinya di ruang kelas.
Pemerhati dan sahabat anak Indonesia yaitu kak Seto Mulyadi pun menyetujui bahwa pandemi ini dapat menghambat akses nutrisi dan pendidikan. Padahal setiap anak mempunyai hak dasar yang wajib dipenuhi.
Menurut Konvensi Hak Anak tahun 1990 dan undang-undang perlindungan anak, mereka memiliki 4 hak dasar, seperti:
1. Hak hidup
2. Hak Tumbuh Kembang (nutrisi, edukasi, stimulasi)
3. Hak Perlindungan (dilindungi dari tindak kekerasan, tidak diterlantarkan)
4. Hak Berpartisipasi (suara dan harapannya wajib didengarkan)
Kak Seto berharap dengan aturan hak-hak ini anak-anak mendapat pemenuhan gizi dan dukungan tumbuh kembang termasuk pendidikan, stimulasi, menggapai cita-cita, tumbuh kembang maksimal menjadi Generasi Maju dan unggul.
1. Hak hidup
2. Hak Tumbuh Kembang (nutrisi, edukasi, stimulasi)
3. Hak Perlindungan (dilindungi dari tindak kekerasan, tidak diterlantarkan)
4. Hak Berpartisipasi (suara dan harapannya wajib didengarkan)
Kak Seto berharap dengan aturan hak-hak ini anak-anak mendapat pemenuhan gizi dan dukungan tumbuh kembang termasuk pendidikan, stimulasi, menggapai cita-cita, tumbuh kembang maksimal menjadi Generasi Maju dan unggul.
Mulai dari para ibu dan semua kalangan saling bersinergi turut membantu memajukan anak-anak agar mereka siap menjadi generasi Indonesia Layak Anak di tahun 2030 dan Indonesia Emas di tahun 2045, siap di kancah Internasional.
Lalu adakah solusinya?
Berangkat dari semua permasalahan ini, Alhamdulillah, bagai mendapat angin segar ternyata SGM Eksplor segera melakukan Gerakan #AyoTunjukTangan, gerakan simbolis yang melambangkan bahwa semua siap membantu, mendukung, agar akses nutrisi dan edukasi kembali mudah didapatkan.
Gerakan ini digaungkan mulai pada tanggal 16 Agustus kemarin. Tepat sehari sebelum hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke 76.
Ibu Vera Galuh Sugijanto, selaku VP General Secretary Danone Indonesia mengatakan: di hari kemerdekaan Indonesia, gerakan ini bertujuan agar setiap anak juga berhak mendapatkan kemerdekaannya dalam belajar dan tumbuh kembang yang optimal menjadi generasi yang tangguh, generasi maju.
Gerakan #AyoTunjukTangan Bersama 2 juta Bunda majukan Indonesia. Pemerintah, swasta, para tokoh, komunitas, aktivis, keluarga dan seluruh aspek masyarakat pun bisa ikut mendukung terlaksananya kegiatan ini agar tidak ada lagi hambatan akses nutrisi dan edukasi selama pandemi seperti kasus-kasus di atas.
Gerakan #AyoTunjukTangan Dukung Akses Nutrisi dan Edukasi Agar Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh
1. Paket Nutrisi
Paket Nutrisi ditujukan untuk anak usia di atas 1 tahun. Kini #SGMEksplor Progress Maxx diperkaya dengan IronC yaitu kombinasi vitamin C dan zat besi agar anak-anak lebih konsentrasi belajar dan tidak ada yang lesu akibat kurang darah (anemia)
2. Pengadaan Sekolah Generasi Maju
2. Pengadaan Sekolah Generasi Maju
Sekolah #GenerasiMaju ini bertujuan agar para orangtua mendapatkan akses belajar yang berisi berbagai materi-materi lengkap untuk pendamping tumbuh kembang dan bisa diakses melalui website generasimaju.co.id
3. Pengadaan Mobi
3. Pengadaan Mobi
Mobi ini sebenarnya adalah mobil edukasi dan nutrisi yang dimodifikasi sehingga bisa berkeliling menjangkau berbagai pelosok daerah.
4. Edukasi Gizi Seimbang "Isi Piringku"
4. Edukasi Gizi Seimbang "Isi Piringku"
Ada hal yang patut diacungi jempol, aku pernah mengikuti perjalanan edukasi Gizi Seimbang Isi Piringku untuk anak usia 4-6 tahun ke sekolah-sekolah PAUD, waktu itu di sekitar daerah Cigombong, Sukabumi.
Anak-anak TK diberikan makanan gizi seimbang, ada nasi, telur, sayur, dan buah. Mereka diajak mencuci tangan pakai sabun sebelum makan, dan diajarkan bernyanyi Lagu Isi Piringku. Hal ini sesuai dengan harapan kak Seto, bahwa setiap anak berhak mendapatkan nutrisi, edukasi, dan stimulasi.
5. Paket Beasiswa Pendidikan
Tahun lalu, SGM Eksplor mengadakan paket beasiswa pendidikan lho.
Ada lebih ratusan laptop dan paket data Telkomsel dibagikan keseluruh anak usia dini di Indonesia. Syaratnya mereka harus mengirimkan foto aktifitas 5 (lima) potensi kecerdasannya ke instagram maupun facebook, kemudian mereka dipilih dan mendapatkan hadiah tersebut. Mantap banget kan?
Selanjutnya ada paket beasiswa untuk 1000 handphone dan paket belajar bersama Ruang Guru, untuk kalangan mulai anak kelas 3 SD keatas dari golongan menengah ke bawah.
6. Renovasi sekolah PAUD
6. Renovasi sekolah PAUD
Beberapa sekolah PAUD di berbagai daerah sudah direnovasi, harapannya agar nanti kalau pandemi telah usai, anak-anak kembali ceria belajar di sekolah bertemu dengan guru dan teman-temannya.
Bersama dalam acara peluncuran Gerakan #AyoTunjukTangan ini hadir pula Reza Rahardian sebagai aktor dan aktivis sosial. Reza bercerita saat di NTT dia menemukan kenyataan banyak anak-anak yang antusias belajar, ingin tahu, namun sarananya tidak maksimal.
Bersama dalam acara peluncuran Gerakan #AyoTunjukTangan ini hadir pula Reza Rahardian sebagai aktor dan aktivis sosial. Reza bercerita saat di NTT dia menemukan kenyataan banyak anak-anak yang antusias belajar, ingin tahu, namun sarananya tidak maksimal.
Reza sangat mendukung gerakan ini dan berharap semakin banyak sekolah dan sarana pendidikan yang dibangun, diperbaiki khususnya di pelosok desa atau pun pedalaman. *Aku juga setuju dan dukung lho. Apa sih yang enggak buat aa, eaaa.."
Demikian juga Alisa Soebandono aktris sinetron yang intens mendidik kedua anaknya turut andil menyerukan agar semua bunda-bunda di Indonesia bersatu ikut mensukseskan Gerakan #AyoTunjukTangan ini agar anak-anak tumbuh kembang menjadi anak #GenerasiMaju yang memiliki potensi kecerdasan maksimal seperti aktif bersosialisasi, mandiri, percaya diri, tumbuh tinggi, dan berfikir cepat.
Demikian juga Alisa Soebandono aktris sinetron yang intens mendidik kedua anaknya turut andil menyerukan agar semua bunda-bunda di Indonesia bersatu ikut mensukseskan Gerakan #AyoTunjukTangan ini agar anak-anak tumbuh kembang menjadi anak #GenerasiMaju yang memiliki potensi kecerdasan maksimal seperti aktif bersosialisasi, mandiri, percaya diri, tumbuh tinggi, dan berfikir cepat.
Wah, bakalan aku siap mendukung ikut Gerakan #AyoTunjukTangan! Karena sejak dulu SGM Eksplor sudah nyata membantu menyediakan nutrisi penting untuk tumbuh kembang, termasuk untuk anak-anakku.
Bahkan kalau kita rajin menyimak berbagai kegiatan di instagram @akuanaksgm, banyak lho program hadiah yang ditawarkan. Ada kuiz, festival Anak SGM, program bantuan handphone untuk 1000 anak SD di seluruh Indonesia, juga bagi-bagi laptop seperti yang kuceritakan tadi.
Aku pun juga pernah mendapatkan hadiah voucher belanja, mulai ratusan ribu hingga senilai 1 juta, pernah menang berhadiah paket belajar bahasa Inggris untuk si kecil. Besar kecilnya tetap bersyukur karena merasa terbantu dengan adanya kegiatan bermanfaat seperti ini.
Nah, semoga program-program ini terus berkelanjutan. Makanya harus kita dukung!
Cara Mudah Ikut Gerakan #AyoTunjukTangan SGM Eksplor
Cukup sediakan jari anda untuk memilih dukungan dan membantu menyebarkan informasi ini. Jadi semua kalangan bisa ikutan, asalkan jaringan internetnya lancar ya, hehe..
Nah, begini cara ikutannya:
1. Kunjungi website >> #AyoTunjukTangan
2. Isi data ayah atau bunda. Lalu pilih dan klik salah satu dukungan atau boleh ketiganya, antara lain:
• 75.000 dukungan nutrisi
• 1.500 dukungan beasiswa online
• Dukungan bantu renovasi fasilitas sekolah
2. Isi data ayah atau bunda. Lalu pilih dan klik salah satu dukungan atau boleh ketiganya, antara lain:
• 75.000 dukungan nutrisi
• 1.500 dukungan beasiswa online
• Dukungan bantu renovasi fasilitas sekolah
3. Selanjutnya tunggu jawaban dari operator memberitahukan bahwa dukungan #AyoTunjukTangan anda telah berhasil.
4. Selesai.
4. Selesai.
Gampang banget kan? Yuk ikutan, dan jangan lupa bantu sebar luaskan hal ini ke seluruh teman, saudara dan kolega agar semakin banyak yang berpartisipasi bersama 2 juta bunda di Indonesia dukung akses edukasi dan nutrisi.
Jika semakin banyak semakin baik, demi Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh berseri di taman asri mewangi, meski pandemi, demikian pesan kak Seto.
Wah SGM ngadain webinar kece banget temanya kali ini, mendukung kemajuan anak indonesia dengan kampanye ayo tunjuk tangan.
BalasHapusIya, mantap ya. Sudah ikutan kan kak?
HapusAneka masalah dalam pemebelajaran daring memang bisa bikin kepala ngebul ya Mbak hehe. Emaknya kudu setrong dan waras biar bisa menemukan solusi yang mantap. Kalau emaknya selalu ingat hak dasar anak dan istighfar, in syaa Allah pasti akan ketemu solusinya.
BalasHapusTerimakasih banyak ya bun supportnya
Hapusbrand SGM ini sudah legend banget, kontribusinya nyata dan konsisten pula untuk anak dan orangtua Indonesia.. semoga gerakan ini sukses dan manfaatnta bisa memberikan perbaikan pada kualitas pendidikan anak Indonesia
BalasHapusIya makanya aku dukung banget, sejak dulu udah banyak kontribusinya
HapusYa ampuuun mba Liaaaa, bener banget dah, pandemi ini bikin kondisi kacau balau, porak poranda, pontang panting you name it!
BalasHapusTapi ya gimana lagii, kita juga engga tau gimana dan kapan ending pandemi ini.
Yo wislah, mari kita bersama2 saling dukung, bareng SGM dan Danone!
Kece banget ini gerakannya!
Hehe berasa banget ya mbak pontang pantingnya. Yuk saling dukung
Hapuspengen ikutan juga nih
BalasHapusOke sip, biar semakin banyak yang dukung
HapusBagus sekali gerakan ayotunjuktangan ini. Selalu keren SGM Eksplor dalam mendukung nutrisi dan edukasi anak-anak Indonesia terlebih saat pandemi banyak yang terkena dampaknya
BalasHapusIya mbak, seneng banget deh ada kontribusi seperti ini
HapusSGM udah jadi susu andalan q sejak anak pertama dulu bun, bangga ya jadi anak SGM jadi bisa ikut gerakan tunjuk tangan
BalasHapusToss bun, aku juga sejak awal ngasih SGM ke anakku yang pertama
HapusWah bagus juga ya mba kegiatan dan program SGM #ayotunjuktangan ini. Sebagai orang tua, kita perlu dah bahkan wajib ya memenuhi 4 hak anak termasuk memenuhi nutrisi mereka. Ngomong ngomong anak aku susunya SGM juga lho
BalasHapusWah senangnya sudah menjadi bagian dari keluarga SGM hehe
HapusBerarti saya gak bisa mengakses karena anak-anak udah pada besar. Tetapi, saya tetap ikut mendukung. Karena kampanye Ayo tunjuk Tangan ini bagus.
BalasHapusMasih bisa kok kak, untuk semua usia anak
HapusSebagai orang tua, sudah menjadi kewajiban kita untuk memenuhi nutrisi anak-anak kita agar kelak mereka tumbuh menjadi generasi maju dan berprestasi yaa
BalasHapusSetuju banget kak, apa pun kondisinya tetap harus dukung nutrisi dan edukasi
HapusWih SGM keren juga ya ngadain program-program kayak gini. Sehat-sehat selalu buat anak-anak di Indonesia, semoga nutrisinya selalu tercukupi
BalasHapusAamiin yaa robbal alamin terimakasih banyak supportnya kak
Hapusproblemnya emang di literasi gizi mbak
BalasHapussaya sering lihat anaknya tukang ojek/ buruh bangunan jajan sampai Rp 20.000 tapi gak ada gizinya cuma chiki-chikian (snack tepung dengan pewarna dan bumbu pabrikan)
Hiks bener banget mbak
HapusGerakan #AyoTunjukTangan ini membuat anak menjadi aktif dan berani ya. program SGM emang luar biasa ya. hak anak juga terpenuhi dg nutrisi yg terkandung dalam SGM
BalasHapusIya mbak, mari kita dukung Gerakan #AyoTunjukTangan ini
HapusProduk SGM ini dapat memberikan nutrisi harian pada anak-anak ya kak, tentunya tumbuh kembang anak akan semakin optimal dengan asupan nutrisinya. Susu kaya akan vitamin dan mineral yang bagus untuk pertumbuhan tulang dan otot.
BalasHapusIya kak, diharapkan hak anak-anak terpenuhi
HapusIya sedih juga kalo info dari UNICEF itu benar, berarti cuma 1 anak aja yang dapat nutrisi seimbang. Itu lah pentingnya peran seorang ibu yang memahami kebutuhan nutrisi anak-anaknya.
BalasHapusAku bantu share aja infonya ya, anak-anak ku udah mahasiswa semua, hehee
Iya silahkan mbak, terimakasih banyak ya supportnya
HapusProgram yang keren banget ya.. Jadi banyak yang terbantu dengan program ini.. Jadi pengen ikutan ..karena caranya gampang dan gratis ya...
BalasHapusIyap, gak ribet-ribet deh
HapusPaket isi piringku dalam kebutuhan gizi anak diperlukan keluarga
BalasHapusIya pak
HapusSalut loh sama SGM, selalu mengadakan acara yang memberikan edukasi. Brand legend yang tidak hanya fokus pada pemberian nutrisi tubuh tapi juga nutrisi otak. Keren...
BalasHapusIya bener banget mbak Intan, apalagi ada gerakan #AyoTunjukTangan ini
Hapussebagai orangtua wajib ya mbak memenuhi hak hak anak
BalasHapusterutama hak kesehatan dan pendidikannya
Setuju banget kak
HapusDi tengah pandemi ini gak hanya soal media belajar online nya aja yang dipikirkan ya, jaga daya tahan tubuh dan asupan nutrisi seimbang juga perlu agar yang sedang menempuh pendidikan tetap terpenuhi gizinya
BalasHapusIya semua aspek harus terpenuhi optimal
HapusWah terima kasih banyak infonya kak narasilia. Saya share buat kakak Saya yang kebetulan punya putra usia 6 tahunan pas banget biar ikutan gerakan tunjuk tangan ini
BalasHapusSama-sama ya mbak
HapusProgramnya bagus-bagus. Ada bagi bantuan handphone juga ya buat belajar online anak-anak yang kurang mampu.
BalasHapusIya kak bener banget, segala aspek dipenuhi
HapusKontribusi SGM akan kepedulian tumbuh kembang dan kelengkapan nutrisi anak begitu nyata ya..
BalasHapusHal ini juga bisa terlihat dari beberapa bantuan yang disalurkan
Iya bener banget kak, aspek jiwa raga dan sarana didukung
Hapusgerakan yang keren ini, tip markotp deh SGM
BalasHapus