Pengalaman Merawat Luka Akibat Jatuh di Aspal
Siapa yang pernah jatuh dari motor atau sepeda? Pasti tau dong rasanya jika lutut, siku, bahu, dan punggung telapak kaki tergores jalanan aspal. Hmmm.. yaa gitu deh, ngilu, perih, sakit. Walau kelihatan kecil tapi bisa membuat jalan jadi pincang karena kalau mau jalan kulitnya terasa ikut tertarik. *Ughh..!
Seperti kejadian saat suami terjatuh dari sepeda, lajunya terhenti karena tersangkut sesuatu. Gubrak! Duh, padahal tinggal beberapa blok lagi sampai di rumah. Bukan cuma sakitnya tapi kok ya miris sebentar lagi sampai eh malah jatuh, hihi..
Yaa, namanya musibah tak kenal usia kan? Jadi yang suka jatuh itu bukan cuma anak-anak, semua orang, termasuk orang dewasa. Makanya persediaan obat-obatan P3K untuk pertolongan pertama pada kecelakaan itu wajib banget punya di rumah, biar lukanya lekas diobati tak berlama-lama dibiarkan terbuka, bisa-bisa malah tambah terinfeksi.
Yap, meskipun cuma luka ringan, namun luka kegasrot aspal itu cukup membuat sekujur tubuh ikut terasa sakit, membuat kegiatan sedikit terhambat. Sholat gak bisa sujud sempurna, hanya bisa sambil duduk di kursi, jalan gak bisa cepet, selalu menjerit kalau lukanya tersentuh si kecil
Makanya perawatan luka harus dilakukan secara rutin dan benar, jangan sembarangan karena akan memperlambat penyembuhan. Bagaimana sih sebaiknya cara menangani dan perawatan luka terjatuh di aspal?
Pengalaman Mengatasi dan Merawat Luka Yang Benar
Hal yang paling dilakukan kalau salah satu anggota keluarga sedang terluka adalah sedapat mungkin jangan panik. Selama dia masih bisa berdiri, segera tenangkan dan langsung bersihkan luka, jika ada kain atau plester segera tutup lukanya, begitu pesan dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, Dokter Spesialis Anak pada acara virtual gathering Hansaplast X pada hari Sabtu Tanggal 6 Maret 2021 lalu.
Jangan biarkan luka itu terbuka tanpa dibalut karena dapat memperbesar resiko terkena kotoran dan bakteri, semakin terinfeksi. Lebih baik jaga kebersihan dan kelembaban daerah luka dengan cara membersihkan dan membalutnya supaya proses penyembuhan lebih cepat dan kulit pun merenegerasi kembali dengan baik tanpa berbekas parah.
Jika ada yang bilang: "biarin aja lukanya tanpa diplester atau diperban". Duh jangan dilakukan yaah, dr. Mesty bilang itu mitos. Luka justru akan semakin terinfeksi, maka kamu yang merugi. Obati dengan obat antiseptik, jangan diolesi odol.
Nah, ini 3 (tiga) langkah pengalaman mudah pertolongan pertama menangani luka yang kami lakukan sesuai petunjuk dan informasi dari Hansaplast, antara lain :
1. Dibersihkan dengan air atau cairan pembersih luka
Bersihkan luka dari kotoran untuk mencegah infeksi. Jika tak ada cairan pembersih seperti rivanol atau Hansaplast Spray Antiseptik, segera bersihkan dengan air hangat. Memang sih agak lebih perih, tapi setidaknya kotoran dan kuman jadi hilang.
Makanya untuk menghindari rasa perih itu, coba saja pakai Hansaplast Spray Antiseptik yang dilengkapi dengan Polyhexamethylene Biguanide (PHMB), manfaatnya dapat membersihkan sekaligus mengobati luka tanpa rasa perih.
Hansaplast Spray Antiseptik ini wajib banget ada di rumah dan di tas, kemasannya juga simpel, siap sedia dibawa, jika diperlukan untuk luka jatuh, luka gores, luka bakar segera tinggal semprot, gak bikin sakit, cocok buat anak-anak juga.
2. Dilindungi / dibalut
Setelah disemprot, lindungi luka dari kotoran dan bakteri untuk mencegah infeksi. Tutup menggunakan plester jika lukanya kecil atau gunakan perban Hansaplast dengan Bacteria Shield yang telah teruji dapat melindungi luka dari kotoran dan bakteri penyebab infeksi.
Plester Hansaplast ini banyak jenisnya sesuai dengan kebutuhan, mulai yang lebar hingga bentuknya lucu berkarakter menggemaskan, anak-anak pasti bangga deh pakai tempelan bergambar karakter favoritnya.
Jangan malas mengganti plester setiap sehabis mandi, karena biasanya kena air dan basah membuat luka kulit jadi lama kering.
3. Dirawat biar semakin sembuh
Setelah luka mulai mengering, rawat luka dengan salep luka, gunanya kulit akan terlumasi dan penyembuhan sehingga meregenerasi kulit baru pun semakin cepat.
Kamu bisa coba pakai Hansaplast Salep Luka untuk mencegah bekas luka. Oleskan salep berwarna putih keruh tersebut ke atas luka perlahan dengan lembut. Hasilnya akan lebih terlihat rapi tanpa gelap
Hasilnya sungguh memuaskan, tuh lihat di gambar, luka bekas parut atau goresan pun mulai mengerak kering, mengelupas dan terkikis perlahan dan muncul kulit baru.
Jangan Takut Luka, Biarkan Anak Bereksplorasi.
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, sama dengan anak bungsuku yang juga lagi hobi naik sepeda seperti ayahnya, setiap sore dia minta main sepeda. Apalagi setelah sepeda mini itu sudah dibenerin ayah, makin aja deh dia semangat mengayuh. Ekspresinya sangat senang ketika sepedanya meluncur di turunan. "Adek bisa ngebut kaya balap motor, bunda", ujarnya sambil tertawa.
Fiuhh.. aku hanya bisa tersenyum walau dalam hati tetap saja ada rasa khawatir, takut mendadak gubrak jatuh, gitu. Dulu kepalanya pernah dijahit akibat luka robek, kasihan lihatnya. Makanya aku sedikit ngeri, selalu memberi instruksi dan pesan agar berhati-hati.
Mau bagaimana lagi?
Aktifitas seusia anak balita seperti dia sebaiknya memang harus didukung. Jangan sampai tumbuh kembangnya terhambat karena terlalu banyak dilarang, anak malah gak akan percaya diri. Main di luar dibolehkan asalkan selalu disiplin menggunakan masker dan menjaga jarak.
Aku berikan kesempatan mencobanya sambil bereksplorasi dengan sepeda kecilnya itu di sekitar rumah, jangan sampai masa kecilnya habis tanpa merasakan indahnya belajar sambil bermain.
Selama bermain dan belajar, tugas kita sebagai orang tua adalah membebaskan namun tetap memastikan keamanannya. Jika jatuh terluka, kan sudah ada perlindungan dari Hansaplast.
Kemasan dan Logo Baru, Hansaplast Makin Peduli
Di dalam acara virtual gathering kemarin, Hansaplast pun melakukan peluncuran logo dan kemasan baru, sekaligus memperkenalkan bahwa kini plester Hansaplast dilengkapi dengan Bacteria Shield, yaitu perlindungan dari bakteri, sehingga luka akan lebih aman terhindar dari infeksi.
Plester Hansaplast sudah lebih dari 100 tahun dipercaya mendampingi perawatan luka seluruh keluarga Indonesia dan berkomitmen memberikan dukungan dan perlindungan bagi siapa saja yang membutuhkan, begitu yang disampaikan Marketing Director Hansaplast, Dr. Christopher Vierhaus.
Adanya Bacteria Shield pada Hansaplast sudah teruji dapat menghalangi kotoran dan bakteri, luka akan mendapatkan perlindungan optimum dan kondisi yang ideal untuk proses penyembuhan tanpa resiko komplikasi.
Dan kini pada setiap kemasan Hansaplast sudah ada panduan cara melindungi luka, jadi gak ada lagi yang bingung untuk melakukan penangangan dan perawatan luka. Masyarakat harus teredukasi sehingga luka bisa terlindungi optimal dan segera sembuh.
Hansaplast juga fokus untuk menjaga lingkungan karenanya semua kemasan varian plester Hansaplast menggunakan FSC paper yang mudah terurai. Keren ya!
Jadi mulai sekarang jangan takut bereksplorasi, jika terluka tangani dengan rangkaian pelindung luka Hansaplast dan tetap segera hubungi dokter bila luka serius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Agar tidak spam pada komentar, gunakan akun Google kamu. Atau kirim email ke: info.narasilia@gmail.com. Thank you ❤