Cara
agar anak tetap sehat selama pandemi adalah dengan menjalankan protokoler kesehatan
dan menjaga asupan nutrisinya. Tetapi kenyataannya tidak semudah itu, guys.
Namanya anak-anak seleranya sulit ditebak, ketika makanan disajikan belum tentu
langsung dimakan dengan lahap.
Ada saja tingkah ajaib mereka, minta makannya semangat banget, begitu disiapkan, mendadak berubah selera: “Bunda, ada es krim nih. Adek gak mau makan nasi goreng, maunya es krim aja, eh makan puding deh”, ucapnya.
“Heeh.. Katanya tadi adek mau makan nasi goreng. Sudah jadi nih, enak lho ada baksonya. Makan es krimnya nanti saja, ya!”.
Drama pun dimulai, si kecil mulai merengek, minta apa yang diinginkan saat itu juga. Dibujuk begini begitu masih saja merajuk. Hiih, aku mulai gak sabaran, akhirnya memberikan kelonggaran: ”Boleh icip sedikit ya, tapi habis itu tetap habiskan nasi gorengnya”.
“Iya,
bunda”, spontan dia berhenti menangis. Dan tau gak sih, ternyata dia makan nasi,
lauk, lalu memasukan sesendok es krim ke dalam mulutnya. Hei, apa rasanya? Enak
katanya. Oalaah, macam koki panelis saja yang suka bereksperimen menciptakan rasa
baru pada masakan 😅
Berikan Makan Porsi Kecil Tapi Sering
Anak-anakku
memang sangat menyukai cemilan dibanding makan nasi. Aku memang tidak
mempermasalahkan, toh cemilan yag ada di rumah itu termasuk cemilan padat,
seperti roti, pudding maizena, bubur kacang hijau, dan sebagainya.
Tetapi nyatanya, tetap saja mereka harus diatur biar tidak kebanyakan ngemil. Apalagi kalau di rumah nenek, makan nasi itu wajib. Tak boleh menyentuh cemilan lainnya sebelum makan nasi dan sayur.
Alasannya takut nanti jadi malas makan
dan masuk angin karena perutnya kosong. Ibaratnya kalau belum makan nasi ya
belum makan. Bener gak sih? *Yoeee…
Parahnya
lagi, jika orangtua terlalu memaksa dengan aturan ketat, hal ini akan membuat
anak jadi picky eater, mogok makan, mulutnya ditutup rapat-rapat. Kalau
sudah begitu, siapa juga yang akan repot?
Jadi sebaiknya gimana, sih?
Menurut jurnal yang pernah kubaca, hal tadi sebenarnya tidak selalu
benar. Anak-anak itu masih suka bereksplorasi berbagai macam makanan. Tak harus
makan nasi, buktinya orang Indonesia Timur makannya sagu, orang Italia makannya pasta,
ada juga yang makan kentang
Artinya
jangan stress kalau anak protes tak mau makan yang kita buat, sebaiknya memang
kita harus kenali dengan berbagai macam bahan makanan pokok. Yang penting di
dalam Isi Piringku itu terdapat sumber gizi kalori, protein, sayur dan buah.
Ditambah air putih dan susu.
Untuk
mengatasi hal itu, menurut dokter spesialis anak dr. Attila Dewanti, Sp.A
(K), berikanlah porsi sedikit tapi sering, karena lambung anak itu ukurannya
kecil, tidak bisa diberikan porsi sekaligus banyak. Nah, memberi cemilan ini
menjadi pilihan yang tepat sebagai tambahan asupan gizi.
Meskipun
sebagai orangtua, kita punya kendali, tetapi tetaplah bijak. Berikan contoh
kebiasaan smart snacking. Kenalkan dan biasakan mereka memilih cemilan
yang sehat, agar kebiasaan ini terus dilakukan hingga dewasa nanti sehingga
tidak mudah sakit-sakitan.
Syarat Cemilan Baik Dan Bikin Sehat
Jika
anak sedang malas makan nasi, bunda bisa hidangkan roti isi daging sayur, dadar telur sayur, rogut
ayam, pudding maizena susu alpukat, pudding wortel regal, milkshake strawberry,
smoothies, Banana Split. Enak banget kan tuh, kadar gizinya juga sudah
sesuai dengan kebutuhan anak.
Menu-menu
cemilan tadi sudah mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan serat lengkap dalam
sekali suap. Dijamin deh, anak tidak akan bosan. Cemilan bergizi bikin tubuh
sehat, otaknya jadi lebih konsentrasi belajar, cekatan, berenergi, dan tidak
cepat lesu.
Dan untuk lebih jelasnya, cemilan yang baik dan bikin sehat harus memiliki syarat utama, antara lain:
- Selain 3 kali makanan pokok, berikan cemilan sebanyak 2 sampai 3 kali sehari.
- Sesuai rekomendasi WHO, cemilan tidak boleh lebih dari:
👉Gula < 50gram
👉Lemak jenuh < 10% dari kalori
👉Kalori 330 Kkal
👉Rendah garam
- Pilih cemilan dengan kandungan kebaikan susu seperti es krim, keju, mayonnaise. Susu menjadi sumber kalsium, protein, dan kalori yang baik untuk menunjang tinggi badan dan pertumbuhan gigi anak,
- Berikan juga cemilan yang mengandung serat tinggi seperti oatmeal, roti gandum, buah potong, salad, juice, es buah dan sebagainya
- Jika ingin jajan di minimarket, pastikan cemilan kemasan memiliki izin BPOM dan kehalalannya.
- Perhatikan logo dan komposisinya, tidak banyak perisa MSG, tidak mengandung Bahan Tambahan Pangan (BTP) berbahaya seperti asam orat, formalin, Rhodamin B, asam salisilat, dulsin, kalium klorat.
Haruskah
perhatikan hal itu? Iyaa, dong. Jangan sampai kecolongan. Diberi kebebasan ngemil
eh malah jadi kebablasan. Bukannya sehat tapi malah salah pilih cemilan, bikin
gemuk, akibatnya malah jadi numpukin penyakit degeneratif. *Naudzubillah,
jangan sampai ah!
Fakta dan Mitos Es Krim Sebagai Cemilan Baik Untukmu
Siapa
sih yang tak suka es krim? Cemilan lezat yang manis dan dingin menyegarkan itu.
Kabar baiknya, es krim bisa menjadi alternatif cemilan baik yang sehat, karena
di dalamnya mengandung susu, protein, kalori, dan sari buah.
Namun
sayangnya, kebanyakan orangtua menolak memberikan es krim kepada anak-anak, alasan
takut anak jadi batuk, pilek, bahkan sakit gigi. Faktanya, menurut dr. Attila, tidak
ada masalah selama anak-anak tidak memiliki riwayat alergi.
Gigi berlubang pun bukan karena es krim sepenuhnya, tetapi karena gigi anak terkena proses fermentasi gula sehingga menimbulkan karies. Solusinya segera sikat gigi setelah makan makanan manis agar gigi anak tetap sehat bebas lubang.
Es krim tidak menyebabkan anak batuk pilek, tapi jika anak rentan alergi susu sapi, kacang, dan dingin, itulah yang menjadi penyebab, sebaiknya dihindari.
Daripada
bingung memilih es krim mana yang baik untuk anak, coba bunda pilih deh es krim
Walls Paddle Pop yang memiliki logo ‘Cemilan Baik Untukmu’. Siapa sih yang tak
kenal es krim legends ini, sudah berusia 28 tahun, lho!
Sejak
dulu semua es krim Paddle Pop dibuat sesuai standar gizi anak dan syarat yang dihimbau
WHO dan Kementerian Kesehatan RI. Pastinya aman, dong! Apalagi sudah memiliki
nomor izin edar dari BPOM dan sertifiat halal MUI.
Alasan
lainnya, es krim Paddle Pop pun dibuat menggunakan susu pilihan dan sari buah
serta memiliki kandungan gizi:
-
110 kkal,
-
12 gram gula,
-
3 gram lemak jenuh.
Jadi jika diberikan maksimal 3x dalam sehari, Paddle Pop masih aman diberikan sebagai tambahan nutrisi. Paddle Pop bisa bikin gemuk? Mitos ah..!
Ibu
Hernie Raharja, selaku Foods & Refreshment Director Unilever Indonesia
pun membenarkan: dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional 2021 ini, es krim
Paddle Pop meresmikan peluncuran logo baru ‘Cemilan Baik Untukmu’, sebagai
bentuk jaminan dan dukungan Unilever terhadap nutrisi anak Indonesia.
Dengan logo tersebut Paddle Pop menjamin kandungan es krimnya baik dan aman dikonsumsi untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Komitmen #CemilanBaikUntukmu ini juga
melengkapi program tujuan baik dari #PaddlePopMainYuk yang sebelumnya telah diluncurkan pada
bulan November 2020. Jadi selain asupan nutrisi, anak juga diajak bermain agar
tumbuh kembangnya optimal.
Paddle Pop bukan saja baik untuk anak, tetapi ibu hamil, bahkan semua anggota keluarga juga boleh menikmatinya. Begitu pun artis dan presenter Sophie Navita membiasakan smart snacking di dalam keluarga dan memberikan cemilan sehat untuk anak-anak agar bisa diterapkan sampai generasi selanjutnya. Jadi anak Indonesia pandai memilih cemilan yang baik dan tidak menyebabkan penyakit.
Anak
yang tumbuh bahagia bersama keluarga, akan jarang sakit. Jadi gak perlu bingung
lagi ya, bun. Anak suka ngemil, gak masalah. Jangan lupa, berikan cemilan baik sebagai sumber tambahan nutrisi dan
bikin anak sehat
Wah ternyata syarat camilan baik untuk anak banyak juga ya mba. Selama ini saya tidak terlalu memperhatikan sedetail itu, yang penting halal, aman dan anak suka ya sudah saya kasihkan. Tapi kalau es krim Paddle Pop kayaknya anak saya nggak pernah bisa nolak jadi saya nggak pikir panjang buat ngasihnya asal udah makan nasi aja sih.
BalasHapusPikiranku pun jadi terbuka lagi mbak, asal bijak es krim tetap bisa menjadi cemilan baik. Jangankan anak-anak, aku pun gak bisa nolak Paddle Pop, hihi
HapusIni sih cemilan favorit keluarga nih..jangankan anak-anak orang dewasa aja juga suka. Jadi inget waktu hamil anak kedua sempet janinnya kurang BB, dokter ngebolehin makan es krim karena salah satunya bisa buat nambahin BB janin...selain tentunya makanan bergizi lainnya.
BalasHapusTerimakasih banyak sharingnya ya, mantap nih asik bisa makan es krim saat hamil
HapusEs krim sih sebenarnya camilan kesukaanku. Kalau anakku sejak kecil malah terbiasa nyemil sayur dan buah. Sesekali sih makan es krim juga. Biasanya ta paddle pop ini, enak sih es krimnya.
BalasHapusMamanya hebat nih menyiasati cemilan sehat untuk anak-anak di rumah
Hapusmak, kalau anak hanya makan cemilan diatas (yg disebutin tadi) apa dia nggak lapar,kalau nggak makan nasi? serius nanya
BalasHapusCemilan yang biasa kusajikan memang termasuk tinggi kalori protein, justru sebagai siasat karena rata-rata anakku agak kurang nasi. Makanya tetep kenyang
Hapuswah paddle pop baru ya bisa saya beliin buat keponakan niy mba, kan sehat ya dan aman buat mereka, bisa jadi oleh-oleh buat keponakan kecil
BalasHapusHehe wah asik buat oleh-oleh ya
HapusTernyata paddle pop umurnya ga jauh beda sama aku ya 😄 aku ga nyangka kalorinya lebih rendah dari susu kemasan di pasaran, ini bisa jadi cemilan keluarga yg tepat (buat orang dewasa (akuu))
BalasHapusYeayyy akhirnya jadi tenang yaa menikmati es krim
HapusPaddle pop ini ice cream favorit keluarga aku kak, harganya terjangkau dan enak pula. Jadi inget dulu suka ngumpulin stik berhadiahnya hehe.
BalasHapusHaha oiya samaan dong pengumpul stik es krim
Hapus