Hampir enam bulan Syadid gak bisa ikutan keluar rumah walau cuma belanja, karena pandemi. Ayahnya sangat ketat pada aturan protokoler kesehatan. Jika temannya manggil bermain, Syadid hanya boleh sampai pagar rumah, pakai masker dan setelahnya harus cuci tangan atau sekalian mandi. Begitu saja terus.
Sampai akhirnya dia jadi lebih emosional, mungkin memendam rasa. Dia suka berteriak-teriak, apalagi kedua kakaknya suka meledek dan tidak nyambung dengan permainan seusianya. Syadid jadi sering menunjukkan sikap keras kepalanya.Saya pun lama-lama jadi tak sabaran, melihat mainannya berantakan di mana-mana, makin bikin mumet. Disuruh rapihkan malah jawabnya nanti-nanti, sampai akhirnya suaraku menggelegar baru deh dia bereskan.
Hadeuh, mau sampai kapan suasana seperti ini?
Jadi ada rasa sedih, aku merasa kehilangan tingkah polosnya yang lucu. Dan ada juga perasaan bersalah, betapa jahatnya aku menjadi ibu. Kok galak banget ya, takut banget dia jadi membenciku. Tapi jika tidak tegas, dia tidak bisa bertanggung jawab.
Kalau sudah sama-sama emosi begitu, biasanya aku mengalah, langsung memeluknya. Walau pun hatiku juga masih kesal, tetapi ternyata muncul keajaiban dari dekapan itu, Syadid jadi lebih tenang, mau meminta maaf.
Hatiku langsung meleleh dan ikut meminta maaf karena sering marah, menjelaskan apa alasannya aku begitu. Aku sadar, di saat tugas utamaku juga menumpuk, dia tetap butuh waktu bersama tanpa diselingi kerjaan. Makanya dia jadi caper, cari perhatian, semua sibuk sendiri-sendiri. "Ah, kasihan banget kamu, nak". Pelukanku semakin kencang.
5 Manfaat Sentuhan dan Pelukan Ibu Untuk Anak Cerdas
Mungkin bagi sebagian orang tidak yakin semudah itu menenangkan anak, masa cuma dipeluk jadi selesai? Nanti jadi anak yang manja dong?
Wah, bukan begitu, kawan...
Pelukan itu merupakan salah satu stimulasi yang sangat baik untuk merangsang syaraf otak dan tubuhnya sehingga membuat anak aman, nyaman, kembali percaya diri dan tumbuh kembangnya menjadi baik, itu yang dikatakan dr. Herbowo Agung F. Soetomenggolo, Sp.A(K) selaku dokter spesialis syaraf anak.
Pada acara webinar bersama Nivea #SentuhanIbu tanggal 10 Desember 2020 kemarin, dokter yang biasa disapa dr. Bowo menjelaskan panjang lebar mengapa kita harus terus melakukan sentuhan, bahkan sebaiknya sejak di dalam kandungan.
Antara lain:
1. Manfaat Sentuhan Sejak Hamil
Jika ibu melakukan sentuhan di bagian kulit perut, menekan-nekan lembut sambil memijat satu arah, mengajaknya berbicara dari hati ke hati, maka janin akan melakukan timbal balik, merespon, sehingga syaraf dan sel janin akan tumbuh pesat, kognitifnya berkembang dengan baik sejak dini. Inilah modal utama untuk membentuk anak yang cerdas dan percaya diri.
1. Manfaat Sentuhan Sejak Hamil
Jika ibu melakukan sentuhan di bagian kulit perut, menekan-nekan lembut sambil memijat satu arah, mengajaknya berbicara dari hati ke hati, maka janin akan melakukan timbal balik, merespon, sehingga syaraf dan sel janin akan tumbuh pesat, kognitifnya berkembang dengan baik sejak dini. Inilah modal utama untuk membentuk anak yang cerdas dan percaya diri.
2. Manfaat Sentuhan Inisiasi Dini
Selanjutnya lakukan tahapan stimulasi kedua yaitu inisiasi dini. Letakkan bayi yang baru lahir di atas dada ibu dan biarkan mulutnya refleks mencari puting ibu untuk menyusu. Reaksi ini juga dapat melepaskan hormon oksitoksin, hormon cinta, sehingga kedua saling mengenal dan merasa nyaman.
Selanjutnya lakukan tahapan stimulasi kedua yaitu inisiasi dini. Letakkan bayi yang baru lahir di atas dada ibu dan biarkan mulutnya refleks mencari puting ibu untuk menyusu. Reaksi ini juga dapat melepaskan hormon oksitoksin, hormon cinta, sehingga kedua saling mengenal dan merasa nyaman.
3. Manfaat Sentuhan Setelah Lahir
Setelah lahir pun bayi bisa distimulasi dengan kegiatan sentuhan seperti saat mandi di dalam bak air hangat, memijat, facilitated Tucking (menekuk kaki bayi agar dia ingat posisi di dalam rahim) mengusap kulit anak dengan krim, menggendong, menganyun dan mendekap seperti kangguru. Manfaatnya bayi akan lebih tenang dan terhindar dari kolik serta rewel.
Setelah lahir pun bayi bisa distimulasi dengan kegiatan sentuhan seperti saat mandi di dalam bak air hangat, memijat, facilitated Tucking (menekuk kaki bayi agar dia ingat posisi di dalam rahim) mengusap kulit anak dengan krim, menggendong, menganyun dan mendekap seperti kangguru. Manfaatnya bayi akan lebih tenang dan terhindar dari kolik serta rewel.
4. Manfaat Sentuhan Skin To Skin
Menurut penelian UCLA, sentuhan kulit pada bayi dan anak dapat membantu perkembangan amigdala yaitu bagian otak yang mengatur emosi, memori, dan aktifasi syaraf simpatis. Sedangkan menurut penelitian NICHD, sentuhan kulit dapat merangsang integrasi otak kecil dan otak area prefontal.
Menurut penelian UCLA, sentuhan kulit pada bayi dan anak dapat membantu perkembangan amigdala yaitu bagian otak yang mengatur emosi, memori, dan aktifasi syaraf simpatis. Sedangkan menurut penelitian NICHD, sentuhan kulit dapat merangsang integrasi otak kecil dan otak area prefontal.
Artinya sentuhan ini dapat membuat stress dan emosional bayi dan anak berkurang, meningkatkan imunitas dan berat badan, serta dapat mempercepat perkembangan sosial dan bicara.
5. Manfaat Sentuhan Metode Gendong Kangguru
Mungkin kamu pernah lihat ada seorang ibu yang membebat bayinya di dada dengan kain. Aku pernah seperti itu, pakai gendongan Hanaroo, mirip seperti kantong kangguru.
Ternyata dokter Bowo pun menyarankan bayi boleh digendong semacam itu, karena dapat membantu menyelamatkan bayi prematur, menjaga kesehatan jantung dan paru, menjaga kadar gula darah, suhu tubuh, mengurangi stress bayi, dan memperlancar proses pemberian ASI.
Nah, dari kelima manfaat sentuhan dan pelukan ibu terbukti sangat bermanfaat kan? Jadi jangan ragu memeluk mereka ya, lakukan sesering mungkin agar kedekatan ibu dan anak semakin optimal.
Mungkin kamu pernah lihat ada seorang ibu yang membebat bayinya di dada dengan kain. Aku pernah seperti itu, pakai gendongan Hanaroo, mirip seperti kantong kangguru.
Ternyata dokter Bowo pun menyarankan bayi boleh digendong semacam itu, karena dapat membantu menyelamatkan bayi prematur, menjaga kesehatan jantung dan paru, menjaga kadar gula darah, suhu tubuh, mengurangi stress bayi, dan memperlancar proses pemberian ASI.
Nah, dari kelima manfaat sentuhan dan pelukan ibu terbukti sangat bermanfaat kan? Jadi jangan ragu memeluk mereka ya, lakukan sesering mungkin agar kedekatan ibu dan anak semakin optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Agar tidak spam pada komentar, gunakan akun Google kamu. Atau kirim email ke: info.narasilia@gmail.com. Thank you ❤