Manfaat Madu Melawan Sakit Paru-Paru

Sejak jaman dulu, semua juga tahu kalau madu itu banyak manfaatnya, menjadi obat segala penyakit. Termasuk untuk terapi pengobatan anakku.

Madu juga disebutkan dalam Al Quran ayat 69, ibaratnya Allah sendiri yang memberitahu rahasianya, meresepkan, merekomendasikan. 

Sepenggal ayat yang disebutkan artinya adalah: 

"...... Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia..."

Di dalam madu ada berbagai kandungan obat yang berasal dari sari bunga, diolah didalam perut lebah dan bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit.

Disinyalir madu itu mengandung nutrisi seperti protein, riboflavin, kalsium, zat besi, zink, niasin, tembaga, magnesium, dan potassium.

Makanya sejak kecil aku selalu dijejali berbagai jenis madu oleh ibu, terutama setiap pagi sebelum berangkat sekolah. Madu bunga kelengkeng lah, madu hutan lah, madu rambutan. Bilangnya supaya badanku cepat gemuk, tidak sakit-sakitan melulu.

Ibu berlangganan madu, kebetulan di dekat rumah ada peternakan lebah. Ibu ingin minum madu asli, tak mau beli madu sembarangan karena takut palsu.

Waktu kecil aku memang didiagnosa bronchitis, kalau kecapekan sedikit saja jadi gampang sakit, demam, terus gak masuk sekolah deh. Ibu jadi gregetan dengan kondisiku begitu, makanya dipaksa selalu minum madu 😆

Dan apakah sampai besar aku minum madu? Jawabannya kadang-kadang minum ketika badan sudah mulai terasa drop, padahal ini bukan contoh yang baik, karena sebaiknya minum setiap hari sebelum sakit, hehe.

Eh tapi waktu hamil aku minum madu juga lho, manfaat madu untuk ibu hamil juga bagus untuk menambah berat badan janin, menjaga stamina ibu agar tetap fit hingga melahirkan nanti. 

Apalagi sekarang sedang ramai madu zuriyat untuk promil, enak pula jika dibuat untuk olesan pancake atau roti, bihun madu yang sedang fenomenal itu, alhamdulillah sehat dan kenyang.

Pengalaman Terapi Madu Untuk Anakku

Kalau diingat-ingat, selama perjalanan mengurus anak, dari ketiga anakku itu, si sulung lah yang paling sering banget sakit. Entah apa memang keturunan atau nasib si sulung yang suka sakit-sakitan sejak kecil? 

Dia didiagnosa terkena Bronchopneumonia, sejenis infeksi paru-paru yang diakibatkan oleh bakteri pneumonia. Ditandai dengan adanya flu, batuk berdahak yang sulit keluar, kemudian sesak nafas, tersengal-sengal, lalu demam tinggi. 

[Baca ceritanya di: Terapi Uap Di Rumah Saja]

Hampir setiap bulannya dia begitu, bentar-bentar panas, tetangga sampai heran, apa jangan-jangan karena kami baru saja pindah menempati rumah kosong jadi si sulung sering kena demam? *Hehe, ya enggak begitu juga sih. 

Jujur, aku jadi deg-degan setiap akhir atau awal bulan, karena biasanya di waktu itulah penyakitnya kambuh terus. Bahkan beberapa kali harus dirawat intensif di rumah sakit.

Jika sudah begitu, kami harus siap menghadapinya, menyediakan nebulizer dan berbagai obat yang harganya sangat menguras kantong. Fiuhh, terbayang gak sih berapa jumlah biayanya?

Aku sempat pesimis, bagaimana lagi ya cara agar anak ini sehat? Jangan setiap bulan sakit melulu, minimal 3 bulan sekali sakitnya atau bahkan tidak sakit lagi. Masa sih setiap bulan harus dijejali obat-obatan kimia? Kasihan. Di beri vitamin pun seperti tidak maksimal.

Aku jadi ingat kebiasaan ibu dulu, aku berikan madu sebagai terapi, ditambah sari kurma untuk menyembuhkan penyakit anakku.

Aku mencoba berikhtiar. Bismillah, aku memberikan campuran madu sari kurma sebanyak 3 kali sehari selama 3 bulan, kontinue, tidak pernah putus. Sebotol jadi cepat habis, beli lagi, habis, beli lagi, begitu seterusnya.

Dan beneran lho, menjelang bulan keempat, kok gak keliatan lesu lagi? Gesit, ceria, makannya juga lahap. Aku sampai terheran-heran: "Kok gak muncul demam batuk pilek? Biasanya kan mulai mengeluh ini itu", tanyaku dalam hati, sempat gak percaya. 

Minggu ke lima aku terus berikan madu, tapi dosisnya aku turunkan menjadi 2x sehari. Hari demi hari, kondisinya tetap sama saja, tidak terdengar suara batuk atau mengi. 

Masyaallah, alhamdulillaah, senaang banget rasanya hatiku dia tak pernah kambuh lagi. Terimakasih ya Allah, madu memang top...!

Hati-hati Madu Tak Baik Untuk Bayi

Dibalik khasiat yang luar biasa, ternyata madu belum boleh diberikan kepada anak dibawah usia setahun. Mengapa? Menurut jurnal yang aku baca ternyata madu itu mengandung bakteri Clostridium botulinum yang dapat menyebabkan keracunan, disebut botulisme. 

Anak seusia setahun ke bawah belum punya daya tahan tubuh dan sistem pencernaan yang kuat untuk melawan bakteri itu. Akibatnya sistem syaraf terganggu, otot menjadi lemah, dan sesak nafas. Daripada malah seperti ini sebaiknya jaga si kecil dengan ASI saja ya, moms!

Setelah usianya mulai menginjak usia 13 bulan, baru deh dicoba diberikan madu secara bertahap, dimulai dengan campuran air minum, cukup 1 sendok teh sehari. Ini menurut pengalamanku yang melakukan percobaan ini kepada anak kedua dan ketiga. 

Harapannya sih semoga mereka tidak mudah sakit, tidak seperti kakaknya, cukup sekali saja perjuangan melawan penyakit itu. Mencegah itu lebih baik daripada mengobati kan?

Madurasa Fitkidz, Madu Anak Yang Baik Untuk Menjaga Kesehatan

Nah, apalagi sekarang, akhir tahun 2019 kita mulai dihadapi pancaroba yang ekstrim, menjelang musim hujan dari musim kemarau panjang. Sudah saatnya kita mempersiapkan daya tahan tubuh anak agar supaya selalu fit, tidak gampang sakit.

Sama seperti yang diungkap dokter spesialis anak dari RS. Omni Bekasi dr. Ajeng Indriastari, Sp.A di acara IMBEX di Jakarta waktu itu. Sebagai dokter anak yang sering praktek, beliau menemukan fakta bahwa banyak sekali pasien anak-anak dengan keluhan yang sama yaitu gejala infeksi pernafasan.

Pasti tak enak kan kalau mereka sakit, rewel, tidur tak tenang, makan tak nafsu, badan semakin kurus, tak bisa main, menggangu pelajaran. Kegiatan kita pun bertambah ekstra untuk mengurusnya selama sakit.

Makanya cepat-cepat deh diberikan madu dan multivitamin sebelum terlambat. Apalagi sekarang sudah ada MADU FITKIDZ dari Madurasa Air Mancur dengan kandungan bahan alami.

Iya, MADURASA FITKIDZ ini mengandung 7 bahan alami penting yang dipercaya membantu memelihara kesehatan anak. 

Antara lain:

• Sari Temulawak : 

Khasiatnya membantu memperbaiki nafsu makan anak

• Sari Phyllanthi : 

Membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh anak

• Sari Kurma : 

Membantu menjaga kesehatan anak dari segala macam penyakit

• Madu : 

Mengandung antioksidan yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh

• Vitamin B Kompleks : 

Sebagai koenzim yang mengubah asupan makanan menjadi energi tubuh

• Lysine : 

Membantu meningkatkan stamina dalam masa pertumbuhan anak

• Vitamin C : 

Sebagai antioksidan mencegah tubuh dari serangan penyakit.

Selain kaya manfaat, Madurasa #fitkidzmultivitamin sangat mudah untuk dibawa. Dapat dikonsumsi oleh anak usia 1 hingga 12 tahun, lho. Bagiku madu ini praktis banget karena sudah lengkap untuk kebutuhan anak-anak.

Selain kemasan botol, Madurasa Fitkidz juga ada kemasan stick yang seru untuk dicoba anak-anak, mirip jajanan coki-coki itu lho, anakku saja suka.

Madu Fitkidz ini sudah bisa dibeli di apotik, toko obat terpercaya, dan di sebagian minimarket. Untuk informasi lainnya, moms bisa kunjungi instagramnya @madurasa_official. Di sana juga sering banyak kuiz dan promo lho.

Salam sehat untuk anak-anakmu ya, moms!