Sore itu Selma mulai batuk-batuk, wajahnya terlihat seperti merasa bersalah, apalagi ketika kutanya: "hayo, kemarin beli apa jajannya?".
Sejak mengalami masalah alergi dan amandel, dia tak bisa lagi makan jajanan sembarangan. Sedikit saja melanggar, tubuhnya langsung memberikan alarm.
Sebenarnya sudah aku nasihati, memberitahu mana saja yang boleh dan tidak boleh. Tapi namanya anak-anak, kalau dilarang biasanya malah pengen coba-coba.
Apalagi selalu ada saja aneka jajanan baru dengan kemasan menarik. Siapa coba yang tak tergiur? Sudah dibawakan bekal, tetap saja penasaran ingin mencicipinya.
Sebagai orangtua aku khawatir, masih banyak kasus keracunan makanan, diare, types, alergi akibat jajan di sekolah. Apalagi kalau si abang jorok, tak mencuci tangan, habis merokok, ih..
Apalagi selalu ada saja aneka jajanan baru dengan kemasan menarik. Siapa coba yang tak tergiur? Sudah dibawakan bekal, tetap saja penasaran ingin mencicipinya.
Sebagai orangtua aku khawatir, masih banyak kasus keracunan makanan, diare, types, alergi akibat jajan di sekolah. Apalagi kalau si abang jorok, tak mencuci tangan, habis merokok, ih..
Dan yang lebih mengkhawatirkan lagi, sudahkah jajanan yang dikonsumsi anak sudah memenuhi standar kebutuhan nutrisinya?
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013, ternyata 26.4% anak usia 5-12 tahun menderita anemia. Akibatnya mereka lesu, kurang konsentrasi. Kalau seperti itu, bagaimana mau mendapat nilai yang baik?
Mengenal Warung Anak Sehat (WAS), Surganya Jajanan Murah Bergizi
Beruntung Ecosystem Fund Danone Indonesia dan PT. Sari Husada cepat dan tanggap mengambil inisiatif untuk mengadakan program edukasi. Salah satunya melalui proyek sosial Warung Anak Sehat (WAS) yang resmi didirikan sejak tahun 2011.
Tujuannya ikut membangun generasi maju melalui jajanan yang lebih sehat, melaksanakan edukasi kepada anak-anak dan guru, serta mendampingi Ibu dalam menyediakan bekal jajanan bergizi.
Dok. Warung Anak Sehat |
Hingga tahun 2018 Warung Anak Sehat telah menjangkau empat kota di Indonesia, yaitu Bogor, Bandung, Yogyakarta, dan Ambon. Mengedukasi anak-anak dan guru di berbagai daerah di Indonesia, sekitar 350 IWAS, 6.122 orang peserta, 27.861 siswa, dan 232 guru.
Yang menarik, para Ibu Warung Anak Sehat (IWAS) ini memiliki niat yang tulus, berdedikasi tinggi, membuat makanan yang bergizi, sehat, halal, nikmat dan bebas 5P tanpa mengambil keuntungan sendiri.
Mereka mampu mengolah dan menjual jajanan sehat sesuai aturan yang diberikan saat pelatihan oleh FEMA IPB dan Danone Indonesia tanpa banyak perhitungan. Untung sedikit tidak apa-apa, asalkan anak-anak sehat dan cerdas.. *catet!
IWAS juga melakukan kegiatan silaturahmi, arisan, agenda menabung, menyusun dana untuk sosial, workshop, sampai berbagi inspirasi resep dan pengalaman seputar WAS di wilayah masing-masing.
Contoh resep-resep sehatnya bisa kita lihat di facebook "Warung Anak Sehat". Seperti es oyen, takoyaki, pisang crispy, cilok, mie omelet, dan lain-lain. Cocok nih buat bunda yang mau wirausaha jajanan sehat, murah dan nikmat.
Warung Anak Sehat di SDN Sukasari Bogor
Salah satu sekolah yang sukses menjalankan program Warung Anak Sehat ada di SDN Sukasari Bogor. Aku sempat mengunjunginya bersama kawan-kawan Mombassador SGM Eksplor dan Vlogger Danone Academy.
Suasananya sekolahnya begitu bersih dan asri, kantinnya rapi, barisan gerobak jajanan dan meja Warung Anak Sehat juga terlihat teratur. "Kereeen..!".
Ibu Atiek Kurniawati selaku Ketua Paguyuban IWAS Bogor dan Depok menyambut hangat kepada kami semua yang datang. Ternyata beliau ini telah bergabung bersama WAS sejak bulan November 2017.
Selesai makan siang kami melihat sendiri aneka jajanan yang dihidangkan di Warung Anak Sehat. Ada Burger Tempe, Mie Goreng, aneka Kue Basah, Sate Buah.
Dan Es Jelly Kuah SGM Eksplor yang menjadi menu favorit. Rasanya segar dan enak, menggunakan susu SGM Eksplor Complinutri 5+ karena kandungannya sesuai dengan kebutuhan anak usia sekolah dasar. Harganya Rp. 3000 saja, lho.
Meski semua jajanan menggunakan bahan makanan berkualitas, namun harganya tetap terjangkau. Paling mahal Rp. 5000. Mereka sepakat untuk selalu menyajikan menu yang murah, sehat, bergizi, nikmat, halal dan bebas 5P (bebas pengawet, perasa, pemanis, pengental, pewarna).
Ibu Yuni yang bertanggung jawab pada jajanan kantin dan Warung Anak Sehat mengaku mengolah dan memasaknya sendiri sejak jam 4 pagi. Menu jajanan yang dijual harus diganti setiap hari supaya anak-anak tidak bosan.
Salut, meski dari wajahnya yang terlihat lelah dan mengantuk, namun semangatnya patut diacungi jempol, senyumnya tidak pernah pudar. Berkah ya bu..!
Selain Warung Anak Sehat, Kantin Berseri SDN Sukasari juga menyediakan gerobak jajanan seperti cilung, cilok, dan martabak. Penjualnya juga diwajibkan berjualan makanan dengan bahan baku bergizi dan bebas 5P tadi.
Mereka harus memakai penutup mulut, celemek, tidak merokok, mencuci tangan sebelum mengolah, atau menggunakan sarung tangan agar selalu higienis.
Anak-anak juga diajak berpartisipasi menyadari akan pentingnya jajanan sehat, antara lain melalui:
1. Duta Kantin, bertugas mengajak kawan-kawan lainnya untuk hidup sehat dan tidak jajan sembarangan. Mereka memiliki yel-yel penyemangat dan sering ikut serta lomba.
2. Edukasi Warung Anak Sehat Di Setiap Kelas, melalui pelajaran PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan). Ibu guru menerangkan manfaat makanan sehat, dan jajanan yg aman tidak menggunakan zat berbahaya.
Hebat ya?! Andai saja semua sekolah di Indonesia bisa melaksanakan hal ini, aku yakin orangtua tidak akan khawatir lagi. Anak-anak bisa tumbuh kembang dengan baik, sehat, dan cerdas, siap menjadi Generasi Maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Agar tidak spam pada komentar, gunakan akun Google kamu. Atau kirim email ke: info.narasilia@gmail.com. Thank you ❤