Meninjau Program ISI PIRINGKU dan Warung Anak Sehat di Sekolah Bogor

Tidak seperti biasanya, setengah enam pagi aku sudah bergegas menuju stasiun Bojong Gede menuju ke stasiun Tebet, agar tidak terlambat tiba di gedung Cyber 2 Tower Kuningan. Mata yang masih setengah mengantuk harus ditahan ditengah berjejalnya para penumpang kereta.

Kami harus berkumpul jam tujuh pagi. Bersama rombongan Mombassador SGM Eksplor, termasuk aku, dan 10 orang peserta Vlogger Danone Academy akan mengunjungi dua sekolah di wilayah Bogor yang sukses menjalankan program hidup sehat di lingkungan sekitarnya.

Dan bagiku ini keren banget, seperti nostalgia. Dulu aku pernah menjalani hal serupa, keliling ke beberapa desa di daerah Cianjur untuk memantau dan mengintervensi kondisi kesehatan dan gizi masyarakat.

Ternyata masih banyak lho yang belum paham apa itu makanan sehat, termasuk anak-anak. Itu terjadi hampir 20 tahun yang lalu. 

Bagaimana dengan era sekarang?Jawabannya belum banyak perubahan yang signifikan, guys! Masih banyak yang tidak peduli pada kesehatan dan sanitasi lingkungan.

Akibatnya masih banyak kasus kurang gizi dan stunting yang menghantui anak-anak di Indonesia. Untuk mencegah hal itu Danone Indonesia selalu berupaya menjalankan program edukasi ke berbagai masyarakat melalui program kampanye ISI PIRINGKU dan Warung Anak Sehat.

Program ISI PIRINGKU di PAUD Mentari Cigombong Kabupaten Bogor

Jika melihat peta, kawasan PAUD Mentari di Cigombong ini hampir mendekati kawasan Sukabumi, namun ternyata masih di kawasan Kabupaten Bogor, lho. Alhamdulillah, perjalanan yang memakan hampir dua jam itu lancar dan aman sampai tujuan.

Begitu turun dari mobil elf yang kami tumpangi, anak-anak PAUD Mentari yang berwajah polos itu menyambut kami dengan ceria. Tubuh mereka bergerak lincah mengikuti iringan lagu dan tepuk tangan serempak. Kelihatan sekali mereka adalah anak-anak yang sehat.

Selesai berolahraga mereka langsung berbaris melakukan cuci tangan sebelum makan pada pukul 10.00 pagi. Hal ini sesuai dengan pedoman hidup sehat ISI PIRINGKU yang menyarankan agar selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.

Kebetulan hari itu adalah Hari Rabu yang bertepatan dengan Hari Makanan Berat dan Sehat. Sekolah menjalankan program makan berat yang sehat (bukan snack) bersama di sekolah. Makanan sehat yang disediakan berupa nasi, tempe goreng, telur rebus, sayur sop, dan buah.

"Orangtua murid juga berperan ikut membantu terlaksananya program ini. Biayanya Rp. 5000/bulan/siswa. Nah, setiap minggunya diambil Rp. 1000/siswa untuk dibelanjakan oleh orangtua dan diolah menjadi hidangan seperti hari ini", begitu yang disampaikan ibu Niar selaku kepala sekolah.

Dengan membiasakan makan makanan sehat bersama, manfaatnya anak-anak jadi tidak susah lagi makan makanan sehat di sekolah maupun di rumah, tidak lagi pilah-pilih, karena melihat contoh baik teman-temannya makan sayur dengan lahap. 

Melihat perubahan yang baik, orangtua pun akhirnya semakin sadar dan ikut mendukung. Apalagi seringkali diadakan seminar melalui kegiatan parenting di sekolah.

Pihak sekolah dan Yayasan Yasmina terus mengajak orangtua untuk memahami kebiasaan makan makanan sehat melalui edukasi dan pelatihan ISI PIRINGKU.

"Program Kampanye ISI PIRINGKU ini resmi diluncurkan Kemenko PMK sejak tahun 2017 menggantikan slogan 4 Sehat 5 Sempurna, dengan menggandeng FEMA IPB dan Danone Indonesia", begitu yang diungkapkan ibu Wailayati Ningsih, selaku Senior Health & Nutritions Manager Danone Indonesia.

Kampanye ISI PIRINGKU ini berkomitmen mendorong kesadaran orang tua, khususnya para ibu, pentingnya mengatur pola makan dan porsi makanan sesuai dengan kebutuhan setiap anak.

Porsinya terdiri dari:
• 2/3 nasi atau sumber karbohidrat lainnya

• 1/3 protein hewani atau nabati
• 1/2 sayur dan buah
• minimal 8 gelas air sehari, bisa berupa air putih, susu, juice.

Tujuannya adalah mencegah anak-anak kurang gizi dan stunting (pertumbuhan terhambat secara fisik, otak dan mental), agar siap menjadi Generasi Maju. Diharapkan edukasi itu bisa dipraktekkan ibu muda mulai dari kehamilan, kelahiran, hingga anak-anak tumbuh besar.

[Baca: Cegah Stunting, masalah Gizi Anak Saat Menuju Indonesia Sehat]

Yups, nasib masa depan bangsa ada di tangan mereka, generasi selanjutnya. Apa jadinya kalau tubuh dan mental mereka tidak siap menghadapi era yang semakin cepat berubah?

Selain adanya edukasi parenting, anak-anak juga diajak belajar menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Diperiksa kondisi tubuhnya melalui pengukuran Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), dan Lingkar Kepala (LK).

Dan setiap hari selain hari Rabu, pihak sekolah menugaskan orangtua agar membawa bekal sesuai menu bahan makanan lokal yang sudah diatur.

Acara peninjauan ISI PIRINGKU ditutup dengan tanya jawab dan pemberian suvenir secara simbolik dari kami kepada anak-anak PAUD Mentari. 

Program WARUNG ANAK SEHAT di SDN Sukasari Bogor

Perjalanan selanjutnya menuju ke SDN Sukasari Bogor yang berada di kawasan jalan Siliwangi. Tepat waktu zuhur kami tiba di sana. Kawasan sekolah dasar yang benar-benar membuatku terbelalak dan bangga. Suasananya bersih, teratur, dan asri.

Kami langsung menuju kantin sekolah. Meja dan kursi kantin tertata rapi, bersih. Di dalam sana ada tukang cilung, cilok juga lho. Dan tentu saja ada WARUNG ANAK SEHAT.

Yang menarik bagiku semua pedagang jajanan di sana sudah teredukasi untuk masalah kesehatan lingkungan dan makanan. Abang cilungnya saja pakai masker penutup mulut, tangannya juga menggunakan sarung tangan, dan gerobaknya bersih.

Mereka sadar untuk tidak menggunakan bahan makanan berbahaya. Sesuai pedoman bersih, sehat, halal, bergizi, nikmat dan tidak menggunakan 5P (pewarna, perasa, pengawet, pengental, dan pemanis buatan berbahaya).

Anak-anak pun diajari dan dikenalkan apa itu makanan sehat dan tidak sehat, makanan yang baik maupun yang mengandung zat berbahaya. Bahkan mereka punya kelompok Duta Kantin, lho. Dan sering mengikuti berbagai lomba. Tugasnya untuk mengajak kawan-kawan lainnya agar tidak jajan sembarangan.

Untuk menu jajanan di Warung Anak Sehat itu sendiri didukung juga oleh Sari Husada khususnya susu SGM Eksplor 5+ agar menjadi bahan makanan pada menu yang disajikan.

Ada burger tempe, es jelly saus susu SGM, nasi goreng, kue talam, sate buah, dan lainnya. Harganya murah lho, mulai dari Rp. 1000 hingga Rp. 3500 saja. Dijamin aman, sehat, nikmat halal, dan bergizi.

Menu di Warung Anak Sehat tiap hari berganti. Ibu Yuni selaku pemegang tanggung jawab WAS mengaku bangun setiap hari pada pukul 04.00 pagi dan memasak sendiri semua menu yang disediakan untuk sehari itu. Luar biasa..

Aku jadi merasa malu, belum seberapa giatnya dibanding ibu Yuni dan para ibu-ibu guru yang sangat mendukung makanan sehat untuk anak-anak. Keberhasilan mereka mempertahankan program ini patut diacungi jempol.

Semoga menjadi pelajaran buat kita semua ya, guys! Ternyata masalah kurang gizi atau keracunan bisa dicegah dengan pelaksanaan kampanye ISI PIRINGKU dan Program Warung Anak Sehat ini. Masih ada harapan di sana.

Bagaimana dengan kita?