Assalamualaikum, moms! Ceritanya kemarin Sabtu lalu, aku mengajak Selma ke
dokter spesialis THT, beberapa minggu belakangan dia selalu mengeluh telinganya sakit. Padahal
kalau diperiksa terlihat bersih.
“Kamu masukin cottonbud sendiri ya? Terus kecolok, bikin sakit?”, tanyaku memojokkan.
“Kamu masukin cottonbud sendiri ya? Terus kecolok, bikin sakit?”, tanyaku memojokkan.
“Enggak, bunda. Selma gak pernah bersihin
kuping sendiri. Ini rasanya sakit cenut-cenut, kaya ada air-airnya”, jawabnya
meringis kesal, dituduh yang tidak-tidak.
“Ya sudah, besok sore kita ke dokter RS. Mitra
Keluarga aja, alatnya di sana lengkap, biar sekalian diliatin pake kamera,”
sahutku.
Moms, ini
bukan iklan rumah sakit ya, tapi memang faktanya di sana tuh lengkap, diperiksa langsung dengan alat endoskopi telinga, terjawab seketika apa penyebab sakitnya itu?
Ujung kamera pada endoskopi 'menjelajah' sampai ke dalam hidung, tenggorokan, dan telinga Selma. Kasihan, dia menahan sakit ketika alat tersebut masuk ke dalam lubang hidungnya yang mungil.
Ternyata, rasa sakit di telinganya itu berasal dari amandel yang membengkak. Lebih parah lagi, bagian sinus di hidungnya juga terkena infeksi, pantas saja selalu ingusan dan suaranya sengau.
Ujung kamera pada endoskopi 'menjelajah' sampai ke dalam hidung, tenggorokan, dan telinga Selma. Kasihan, dia menahan sakit ketika alat tersebut masuk ke dalam lubang hidungnya yang mungil.
Ternyata, rasa sakit di telinganya itu berasal dari amandel yang membengkak. Lebih parah lagi, bagian sinus di hidungnya juga terkena infeksi, pantas saja selalu ingusan dan suaranya sengau.
“Bu, ini harus segera dioperasi, dibuang amandelnya. Tidurnya mengorok kan? Kasihan badannya
gak bisa gemuk karena harus bertarung dengan infeksi, ada batuk pileknya lagi”, ujar dokter.
*Weleh..
*Weleh..
“Waktu dua tahun lalu sudah mau dioperasi, dok.
Tapi ditunda karena menurut dokter THT lain harus menunggu berat badannya naik, baru bisa dioperasi, atau pas
di usia 10 tahun,” jelasku pada dokter.
“Bu, kalau dari dulu berobat ke sini, sudah
saya operasi deh. Kalau dipertahankan selama ini, mau sampai kapan? Berat
badannya saja tidak naik-naik".
*Waduh..
"Nanti saya kasih obat saja dulu ya, kalau sudah membaik, bengkaknya hilang, sakitnya reda, baru kontrol lagi untuk tahap operasi selanjutnya,” tegas dokter sambil mengetikkan berbagai macam obat di komputer.
*Waduh..
"Nanti saya kasih obat saja dulu ya, kalau sudah membaik, bengkaknya hilang, sakitnya reda, baru kontrol lagi untuk tahap operasi selanjutnya,” tegas dokter sambil mengetikkan berbagai macam obat di komputer.
“Oke deh, dok. Saya ikut yang terbaik aja,” ucapku lesu, pasrah lebih tepatnya.
“Jaga pola makannya ya, jangan minum es,
jangan berenang. Makan makanan yang bergizi, minum susunya sebaiknya susu soya
dulu saja, Selma ada riwayat alergi gak?”, tanya dokter.
“Ada dok, kulitnya suka muncul ruam
gatal-gatal kalau sedang sakit, kadang berair seperti eksim. Terus sering
gampang banget pilek dan bersin. Kebetulan memang lagi saya kasih susu soya”, jawabku.
“Oke, kalau begitu selain obat, tolong berikan
makanan dan minuman yang aman tidak menimbulkan alergi. Hindari juga debu, asap
rokok, pakai masker kalau naik motor”, sarannya.
“Kenapa harus begitu? Karena kalau alerginya muncul, makin lemah daya tahan tubuhnya, makin lama sembuhnya, makin lama gak bisa dioperasi”, lanjutnya.
“Kenapa harus begitu? Karena kalau alerginya muncul, makin lemah daya tahan tubuhnya, makin lama sembuhnya, makin lama gak bisa dioperasi”, lanjutnya.
Oh, begitu, banyak juga anjurannya. Obatnya juga banyak, berderet-deret. Ada antibiotik, obat batuk, Rhinos, NaCl untuk cuci hidung, obat semprot hidungnya saja sampai 2 jenis.
Padahal kupingnya saja yang sakit, tapi malah kemana-mana, saluran pernafasan lainnya juga bermasalah.
Padahal kupingnya saja yang sakit, tapi malah kemana-mana, saluran pernafasan lainnya juga bermasalah.
Fiuhh, jadi menyesal mengapa tidak dari dulu lebih perhatian ke masalah tonsilitis alias infeksi amandel ini.
Andai saja sejak awal sudah dioperasi mungkin tidak merepotkan.
Yah, sudahlah, rasa menyesal kan tidak pernah diawal. Saatnya menjalankan perintah dokter agar menjaga makanan dan lingkungan agar tidak terjadi alergi dan infeksi lebih parah.
Yah, sudahlah, rasa menyesal kan tidak pernah diawal. Saatnya menjalankan perintah dokter agar menjaga makanan dan lingkungan agar tidak terjadi alergi dan infeksi lebih parah.
Aku jadi mencari informasi lagi, berkaitan dengan makanan dan minuman yang aman agar terhindar dari alergi.
Alhamdulillah, hari Rabu tanggal 28 Agustus 2019 lalu, aku seperti mendapat jawabannya saat acara peluncuran SGM Eksplor Advance+ Soya bersama media dan blogger. Aku belajar mengenai kesehatan dan alergi, serta menjadi #BundaTanggapAlergi.
Bunda harus tanggap mengenali apakah anak sakit karena alergi, apa karena kuman penyakit, atau penyebab lain?
Bunda harus tanggap mengenali apakah anak sakit karena alergi, apa karena kuman penyakit, atau penyebab lain?
Untuk menjadi bunda yang tanggap alergi
kita harus melakukan solusi konsep 3K yaitu:
1. Kenali,
2. Konsultasikan,
3. Kendalikan
Masih banyak lho masyarakat yang tidak begitu mengenal apa itu alergi, tidak paham masalah alergi, tidak mencari tahu penyebabnya.
Ketika anaknya batuk pilek dianggap biasa, ahh dikasih obat warung juga sembuh. Tapi kok berulang-ulang ya? Pastinya penasaran dong..
Masih banyak lho masyarakat yang tidak begitu mengenal apa itu alergi, tidak paham masalah alergi, tidak mencari tahu penyebabnya.
Ketika anaknya batuk pilek dianggap biasa, ahh dikasih obat warung juga sembuh. Tapi kok berulang-ulang ya? Pastinya penasaran dong..
Ada sekitar 30-40% anak di dunia mengalami alergi dan ada sekitar
7.5% anak di Indonesia mengalami alergi, termasuk alergi telur dan susu sapi.
Makanya, untuk itu kita semua perlu untuk
sama-sama tanggap alergi pada anak-anak. Bagaimana caranya? Yuk, simak ceritaku
selanjutnya ya!
Kenali Masalah Alergi Pada Anak
Seperti pepatah “Tak Kenal Maka Tak Sayang”, tak mengenal alergi bisa dianggap tak sayang anak. Kalau sudah terjadi alergi baru deh kita kasak kusuk peduli.
Pastikan, untuk mengenali alergi itu bisa dilihat dari tanda-tandanya, terutama pada 3 bagian tubuh, antara lain:
Pastikan, untuk mengenali alergi itu bisa dilihat dari tanda-tandanya, terutama pada 3 bagian tubuh, antara lain:
1. Gangguan pencernaan
Seperti muntah, gumoh, diare, kolik, bahkan keram perut.
Seperti muntah, gumoh, diare, kolik, bahkan keram perut.
2. Masalah kulit
Adanya masalah kulit seperti dermatitis seperti ruam, eksim, Angiodema (bengkak pada bibir atau kelopak mata), urtikaria, kemerahan terutama pada pipi, selangkangan, dan bagian lembab lainnya.
Adanya masalah kulit seperti dermatitis seperti ruam, eksim, Angiodema (bengkak pada bibir atau kelopak mata), urtikaria, kemerahan terutama pada pipi, selangkangan, dan bagian lembab lainnya.
3. Masalah pernafasan,
Seperti asma, pilek, bersin-bersin, batuk kronis, nafas grok-grok, bahkan tidurnya mendengkur (mengorok) seperti yang Selma alami. Jika mengalami demam berarti alergi tersebut bisa meningkat menjadi infeksi.
Seperti asma, pilek, bersin-bersin, batuk kronis, nafas grok-grok, bahkan tidurnya mendengkur (mengorok) seperti yang Selma alami. Jika mengalami demam berarti alergi tersebut bisa meningkat menjadi infeksi.
Lalu apa saja sih yang bisa menjadi pencetus alergi?
Prof.
Dr. dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K), M.Kes selaku Konsultan Alergi dan Imunulogi Anak menjelaskan
bahwa pencetus alergi itu bisa berupa asupan makanan maupun sesuatu yang
dihirup.
Coba perhatikan tabel di bawah ini:
Coba perhatikan tabel di bawah ini:
No
|
Internal
|
Eksternal
|
1.
|
Susu sapi, telur
|
Tungau, kecoak
|
2.
|
Kacang kedelai, kacang tanah, Kacang mede,
hazelnut, almond
|
Jamur kapang, serbuk sari tanaman
|
3.
|
Seafood, ikan laut
|
Serpihan kulit atau bulu binatang
|
4.
|
Gandum
|
Asap rokok, polusi udara
|
Bukan itu saja, anak-anak akan lebih beresiko alergi jika di dalam keluarga ada yang memiliki riwayat
alergi. Misalnya dari ayah, atau ibu, bahkan bisa keduanya.
Ada lagi hal menarik, ternyata alergi bisa terjadi karena proses kelahiran Caesar, bagaimana bisa begitu?
Ada lagi hal menarik, ternyata alergi bisa terjadi karena proses kelahiran Caesar, bagaimana bisa begitu?
Karena pada saat proses kelahiran Caesar, ada
penundaan perkembangan bakteri baik dalam usus, sehingga system daya tahan
tubuh si kecil berubah sehingga dapat meningkatkan resiko penyakit alergi.
Waduh, baru tahu nih.
Oiya, memang apa sih dampak buruk jika anak mengalami alergi?
Oiya, memang apa sih dampak buruk jika anak mengalami alergi?
Banyak ternyata, moms.
- Bisa mengganggu kesehatan, meningkatkan
resiko penyakit jantung, hipertensi dan diabetes atau penyakit degeratif
lainnya.
- Tumbuh kembangnya juga terhambat terutama
masalah berat badannya, seperti Selma yang kurus susah gemuk.
- Masalah ekonomi terganggu, terlalu sering
sakit sehingga banyak mengeluarkan biaya pengobatan, sering bolos kerja
sehingga penghasilan berkurang.
- Gangguan psikologi karena sering menimbulkan
stress pada anak maupun orangtua, kualitas hidup pun menurun, sering dijauhi
teman karena dianggap sebagai pembawa penyakit.
Konsultasikan dan Kendalikan Alergi Anak
Duh, jangan sampai deh anak-anak kena dampak
alergi. Ayo kita konsultasikan ke dokter anak atau dokter spesialis terpercaya
sehingga kita bisa kendalikan alergi tersebut.
Seperti yang aku lakukan kemarin di rumah sakit, kan jadi langsung mengkonsultasikan dan dikendalikan di rumah, jadi ketahuan apa yang harus dilakukan.
Seperti yang aku lakukan kemarin di rumah sakit, kan jadi langsung mengkonsultasikan dan dikendalikan di rumah, jadi ketahuan apa yang harus dilakukan.
Ya, salah satunya menghindari makanan pemicu alergi, mewanti-wanti Selma untuk tidak minum es, tidak jajan sembarangan, dan memakai masker saat berangkat maupun pulang sekolah.
Tentu saja, aku pun tetap memberikan SGM Eksplor Advance+ Soya. Apalagi kandungannya sudah dipercaya bebas laktosan dan bebas alergi. Tentunya harganya lebih bersahabat, rasanya juga enak, Selma suka, tidak langu..
SGM Eksplor Advance+ Soya ini mengandung Complinutri Soy+ seperti 13 vitamin dan 7 mineral antara lain Kalsium, Vitamin D, Vitamin C, Zink, Minyak Ikan, Omega 3 & 6, Zat besi, Serat pangan inulin yang hampir sama dengan formula susu sapi, serta mengandung 100% Isolat protein soya dan bebas laktosa.
Tentu saja, aku pun tetap memberikan SGM Eksplor Advance+ Soya. Apalagi kandungannya sudah dipercaya bebas laktosan dan bebas alergi. Tentunya harganya lebih bersahabat, rasanya juga enak, Selma suka, tidak langu..
SGM Eksplor Advance+ Soya ini mengandung Complinutri Soy+ seperti 13 vitamin dan 7 mineral antara lain Kalsium, Vitamin D, Vitamin C, Zink, Minyak Ikan, Omega 3 & 6, Zat besi, Serat pangan inulin yang hampir sama dengan formula susu sapi, serta mengandung 100% Isolat protein soya dan bebas laktosa.
Insyallah aman, tidak ada dampak buruk pada
pola pertumbuhan, kesehatan metabolic, fungsi reproduksinya, endokrin,
imunitas, dan fungsi neurologisnya. Hal ini dinyatakan langsung oleh ibu Prof.
Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K) pada kesempatan yang sama.
Susu soya ini memang berbahan dasar kedelai,
tetapi menurut beliau ini bukan seperti susu kedelai biasa yaaa..
Bukan seperti susu kedelai yang dijual di pinggir jalan, atau kita bikin sendiri di rumah. Bukan itu, moms. Itu mah namanya minuman sari kedelai. *Cateett..
Bukan seperti susu kedelai yang dijual di pinggir jalan, atau kita bikin sendiri di rumah. Bukan itu, moms. Itu mah namanya minuman sari kedelai. *Cateett..
SGM Eksplor Advance+ Soya ini terbuat dari
formula protein soya yang terhidrolisa ekstensif ditambah asam amino dan
difortifikasi dengan mikronutrien, sehingga bebas protein susu dan laktosa.
Hal ini sudah direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) serta American Academy of Pediatrics (AAP), lho.
Hal ini sudah direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) serta American Academy of Pediatrics (AAP), lho.
Meskipun demikian anjurannya, namun Ibu Dr.
Rini tetap berpesan agar pemberian ASI tetap dilakukan sedini mungkin, kenali
gejalanya sejak kecil, dan selalu deteksi tumbuh kembangnya menggunakan panduan
buku KIA dan buku SDIDTK.
SGM Eksplor Advance+ Soya ini pun akan
diedukasikan kepada masyarakat melalui media sosial, MOBI Health (mobil keliling), kampanye ke berbagai sekolah dan pelayanan
terpadu agar semua anak Indonesia tumbuh kembang dengan baik tanpa adanya
perbedaan menjadi #GenerasiMaju.
Natasha Rizky istrinya Desta saja juga mendukung hal ini, beliau pun punya pengalaman yang sama, anaknya alergi susu sapi. Dia mengatakan agar para bunda selalu tanggap, kenali, konsultasikan, agar bisa kendalikan serta mengatasi alergi pada anak, tetap semangat, jangan putus asa.
Natasha Rizky istrinya Desta saja juga mendukung hal ini, beliau pun punya pengalaman yang sama, anaknya alergi susu sapi. Dia mengatakan agar para bunda selalu tanggap, kenali, konsultasikan, agar bisa kendalikan serta mengatasi alergi pada anak, tetap semangat, jangan putus asa.
Begitu pun aku, gak mau putus asa, tetap menjaga Selma agar lekas pulih dari rasa sakitnya dan segera bisa operasi amandel. Bodo amat ahh cerewet gak boleh ini itu dulu.
Kalau sakit lagi kan kita juga yang repot ya, hehe.. Bagaimana moms? Punya pengalaman yang sama, sharing yuk!
Kalau sakit lagi kan kita juga yang repot ya, hehe.. Bagaimana moms? Punya pengalaman yang sama, sharing yuk!
Kasihan nih ya Mbak kalau si kecil sampai amandelnya membengkak gitu. Semoga sehat selalu ya Mbak
BalasHapusTerimakasih moms doanya
HapusWah memang SGM Soya ini merupakan salah satu solusi yang tepat untuk anak yang alergi susu sapi
BalasHapusIya bener banget mbak, aku kasih SGM Soya dulu
HapusSGM eksplor soya ini memang selain rasanya yang disukai si kecil, tapi juga cocok buat yang alergi susu sapi ya
BalasHapusAmandel bengkak ternyata ngaruh kmn2 yah. Kirain hanya sekitar tenggorokan aja. Trims sharingnya mba
BalasHapusHalo mba Lia, sepakat banget untuk sejak dini mengenali potensi anak terkena alergi. DEngan begini akan bisa dengan mudah diobati ya,. Sehat selalu ya Selma :)
BalasHapusAnak2 emang rentan banget terserang amandel ya, aku inget banget waktu aku kecil dulu teman2ku juga banyak yg operasi amandel
BalasHapuswah SGM aman ya untuk alergi anak, good
BalasHapusAnakku kayaknya alergi dingin kayak ac dan es gitu. Jadi pilek keluar ingusnya. Tp di keluarga memang ada keturunan alergi sih. Mulai dari makanan sampai asma. Hiks. Kalo yg alergi susu sapi malah si adek. Tapi pas kecil aja
BalasHapusAstaghfirullah kasian kakak Selma ya, kesakitan ya nak kupingnya dan amandelnya juga
BalasHapusTernyata banyak ya gangguan yang disebabkan oleh alergi ini Lia
Beruntung ada SGM yang memberikan rasa aman dan enak diminum anak anak
Semoga amandel selma lekas teratasi ya kak, dan berat badannya bisa bertambah, baru tau lho aku klo amandel bikin berat ga naik-naik
BalasHapus