Asyiknya Bermain Cintai Keluarga Cintai Bumi Di Kidzania Jakarta

Sudah kesekian kalinya Selma pergi ke Kidzania, kalau tidak salah hitung sih sudah tiga kali. Namun tetap saja dia selalu menagih ingin main ke sana lagi.

Usut punya usut ternyata dia berambisi ingin mengumpulkan gaji berupa uang kidzos yang didapat setiap selesai mengerjakan tugas. Jika dikumpulkan sebanyak-banyaknya nanti bisa ditukarkan kembali dengan aneka merchandise di sana.

Olala, begitu toh alasannya. Kalau begitu sih ya tak masalah, kegiatan anak ini juga kan memang mengedukasi yang tidak pernah membosankan.

Toh, ke depannya dia pun akan hidup seperti itu, mau tak mau harus bekerja untuk mengumpulkan uang. Peranku sebagai orangtua yaaa harus mendukung dan mendampinginya meskipun gak ikutan main.

Kidzania yang terletak di Pasific Place lantai 6 Jakarta Selatan itu, bagaikan kota kecil yang menakjubkan. Berbagai kegiatan profesi ditawarkan di sini, tujuannya untuk mengasah minat dan bakat anak-anak usia mulai 4 hingga 16 tahun. 

Mereka bisa menjadi presenter, pemadam kebakaran, pembalap, pekerja salon, foto model, dokter gigi, dokter umum, perawat, pembuat kue, coklat, handuk, apoteker, ilmuwan, petugas kebersihan, polisi, detektif, penyiar radio, petugas pom bensin, dan lainnya.

Diharapkan mereka memiliki gambaran mau jadi apa cita-cita selanjutnya dan harus mengerjakan apa setelah puas bermain-main di sini. Aih, andaikan sekolah formal dibuat seperti ini, rasanya anak-anak Indonesia bakalan bahagia deh.

Cintai Keluarga, Cintai Bumi

Alhamdulillah, Minggu lalu, aku dan Selma bisa menginjakkan kaki lagi di Kidzania, berkat undangan dari Allianz Indonesia dan Komunitas Mominfluenser dalam rangka merayakan Hari Pelanggan Nasional yang jatuh setiap tanggal 4 September.

Acaranya bertema Cintai Keluarga, Cintai Bumi, Allianz mengajak masyarakat untuk melindungi dan memproteksi keluarga kita dengan Allianz dan ikut berpartisipasi melindungi bumi untuk masa depan anak-anak.

“Sebagai orang tua kita harus tahu apa yang dibutuhkan untuk sekarang dan di masa datang. Dengan mencintai keluarga, tentu kita juga akan mencintai Bumi, menjaga Bumi, demi kelangsungan hidup masa depan anak-anak dan keluarga tercinta,” kata Karin Zulkarnaen, Chief Marketing Officer, Allianz Life Indonesia.

Wujud Cintai Keluarga yang dilakukan oleh Allianz Indonesia adalah dengan menyelenggarakan kegiatan customer gathering untuk keluarga di establishment Allianz di KidZania Jakarta. 

Tujuannya agar anak-anak menjadi pemberani dan ikatan bounding semakin kuat antara orangtua dan anak sebagai bentuk mencintai keluarga.

Ada 3 kegiatan yang akan berjalan paralel pada acara ini, yaitu:

1. Family Challenge

Yaitu permainan teka-teki petualangan untuk anak usia 6-16 tahun. Mereka harus menyelesaikan tugasnya di tempat-tempat yang ditunjuk, siapa tercepat akan mendapatkan hadiah. 

Seperti yang Selma lakukan, dia bekerja menjadi apoteker, presenter, dan menjahit pakaian. Meski dia tidak menang, setidaknya dia sudah bisa menyelesaikan permainan dengan baik, terbukti dari stiker ALZ yang sudah dicap semuanya.

Di Kidzania Jakarta juga Allianz memberikan apresiasi dalam bentuk 2 establishment bermain anak yang menantang. Antara lain:

• Allianz Building Climbing

Permainan wall climbing yang menantang ketahanan fisik anak-anak, mereka bisa merasakan olahraga panjat tebing yang biasa dilihat di televisi.

• Allianz Secret Agent

Permainan ini anak-anak harus memecahkan teka-teki untuk menjadi agen rahasia terbaik di Kidzania. Apabila berhasil menyelesaikan wahana ini, anak akan diberikan Allianz Blue Card sebagai tanda keanggotaan.

Enaknya lagi, Allianz Blue Card tersebut bisa digunakan orangtua untuk mendapatkan berbagai promo khusus dari Allianz. Termasuk dapat poin tambahan saat membeli tiket masuk Kidzania.

2. Allianz Smart Plan Board Game

Permainan ini manfaatnya untuk mengasah perencanaan keuangan para orang tua yang dikemas seru dan menarik. Sayang aku tidak sempat mengikutinya karena asik mendengarkan talkshow yang berada di arena Theater.

3. Parenting Talkshow

Di sini aku mendengarkan penjelasan Firesta Farizal, M.Psi selaku psikolog anak dan keluarga. Mona Ratuliu, sebagai public figure yang juga aktif dalam komunitas parenting.

Mona menceritakan bagaimana cara mengetahui minat bakat anak sejak dini dan merencanakan masa depan anak. Salah satunya dia membiarkan ketiga anaknya mencoba dan mengeksplor berbagai kegiatan yang mereka minati, seperti mendesign, bermain musik, dan lainnya.

Meskipun Mona sering dibuat pusing karena mereka sering berganti minat dan biayanya pun tidak sedikit, namun mau tidak mau dia harus tetap mendukung dan memberi arahan yang baik.

Dalam kesempatan yang sama, bapak Hadi Sukmono selaku Product Development Allianz Life memaparkan bagaimana cara mencintai keluarga, salah satunya memanfaatkan dukungan perencanaan keuangan agar cita-cita mereka tercapai, tidak putus di tengah jalan akibat putus biaya.

Bersamaan hal itu, Allianz Indonesia juga menghimbau agar kita Mencintai Bumi, salah satunya memilih berbagai layanan digital untuk mengurangi penggunaan kertas, seperti Allianz Discover, portal Allianz eAZy Connect, serta layanan polis elektronik.

Artinya, dengan memilih polis elektronik ini berarti kita bisa mengurangi penggunaan kertas sebanyak 26 lembar dalam setiap penerbitan polis cetak. Allianz juga akan menanam 1 pohon mangrove untuk setiap satu polis elektronik yang terbit, lho.

Kegiatan tanam mangrove ini akan dilaksanakan di Muara Tawar, Bekasi, pada tanggal 21 September 2019 mendatang, bertepatan dengan World Clean Up Day. Program yang sangat mulia dan harus diapresiasikan dengan baik.

Establishment Kidzania Yang Paling Diminati Selma

Establishment yang paling diincar Selma selama di Kidzania adalah membuat kue bersama Bogasari. Letaknya di lantai bawah dekat dengan area pemadam kebakaran.

Di sini dia dan teman-teman diajak mencoba mengaduk adonan, membentuk bulatan cookies, lalu mencicipi hasil buatannya, enak rasanya. Lumayan bisa mengganjal perut yang mulai lapar menjelang makan siang, hehe..

Selanjutnya dia berkeliling menuju lantai atas. Di sana adalah 'gudangnya' segala pabrik. Ada pabrik buku, handuk, mie, wafer, nugget, coklat, obat, minuman teh, dan koyo.

Sayangnya tidak semua bisa diikutinya karena terlambat mengantri. Padahal dia ingin kembali mencicipi wafer, atau membawa tas balon indomie yang bentuknya lucu.

Untung saja dia masih sempat ikut mengolah nugget dan coklat SilverQueen, jadi gak kecewa-kecewa banget. Apalagi sebentar lagi waktunya tutup. Datang pada hari Sabtu atau Minggu waktunya lebih sedikit, hanya sampai jam 14.00 WIB.

Alhamdulillah akhirnya masih dapat mengikuti pembuatan coklat, dia tak perlu berlama-lama mengantri. Hanya 5 menit kemudian dia bisa memasuki pabrik coklat mini tersebut, setelahnya pun dia mendapat gaji dan bisa mencicipi coklat favoritnya itu.

Ketika jam menunjukkan pukul 13.40 WIB aku sudah memberi isyarat kepadanya untuk segera bersiap pergi ke musholla yang berada di lantai atas untuk melaksanakan sholat zuhur dan kemudian pulang.

Wajahnya masih terlihat gelisah tak mau pulang. Tapi mau bagaimana lagi, kami harus meninggalkan lokasi. Selesai sholat pun suasana Kidzania mulai sepi dan temaram, sebagian pengunjung pasti sudah bergegas pulang. 

Biar pun begitu setidaknya keinginannya sudah kesampaian, bisa kembali bermain ke Kidzania dan mengumpulkan uang Kidzos sebanyak-banyaknya seperti paman Gober, hehe..

Semoga suatu hari lagi bisa ke sini lagi sambil menggunakan aplikasi Allianz Smart Poin dan mengumpulkan poin diskon.

Sudah punya belum? Yuk download dan main di Kidzania..