Petik dan cicip buah |
Siapa yang pernah singgah ke daerah Subang Jawa Barat? Adakah tempat wisata yang menarik di sana? Setahuku cuma ada situs sejarah pemakaman Belanda Kerkoff, tapi apa iya mau main ke kuburan? Ogah aahh..😆
Aku pernah ke Subang untuk datang ke rumah Uwak, kakak sepupunya ayah. Tapi tetap saja tidak ada kesan yang mendalam di hatiku, selain bersilaturahmi, botram dan mendapat salam tempel, haha 😄
Seingatku, sebelum kembali ke Jakarta, ayah
cuma mengajak kami pergi ke alun-alun untuk jajan bakso. Atau pergi ke
pemandian air panas di Ciater yang jaraknya 57 km dari Subang. Ya, begitu saja, tidak menarik.
Namun kali ini aku mengaku salah, kawan. Subang yang
dulu, berbeda dengan sekarang. Kini daerah Subang sudah memiliki potensi tempat wisata yang menarik dan
perlu dikunjungi.
Salah satunya adalah agrowisata di Kebun Wakaf "Indonesia Berdaya" binaan Dompet Dhuafa. Ngapain aja di sana? Pastinya petik buah naga dong. Pemandangan di sana akan memanjakan mata dan menyegarkan pikiran dari mumet.
Gerbang perkebunan Subang |
Asyiknya Wisata Petik Buah Naga di Kebun Wakaf Indonesia Berdaya
Lokasi perkebunan buah yang
berada di Cirangkong, kecamatan Cijambe, kabupaten Subang ini, bisa ditempuh
hampir 6 jam dari Jakarta. Mungkin kalau naik kereta ke stasiun Pegaden, perjalanan tidak akan selama itu. Naik mobil mah kena macet di tol Bekasi.. 😴
Tapi kelelahan kami terbayarkan setelah melihat pemandangannya yang asyik. Sekilas mirip lewat puncak Ciawi, jalannya sempit berkelok-kelok, jika berpapasan dengan mobil lainnya harus bergantian.
Tapi kelelahan kami terbayarkan setelah melihat pemandangannya yang asyik. Sekilas mirip lewat puncak Ciawi, jalannya sempit berkelok-kelok, jika berpapasan dengan mobil lainnya harus bergantian.
Lika-liku jalanannya seru sedap |
Perut lapar pun terobati dengan makan siang di saung dengan menu
nasi bakar dan tambahan lauk ikan bakar, cah kangkung, orek oncom, dan
sambal terasi. Udara sejuk makin menambah sensasi berwisata di sini.
Selanjutnya kami bermain panahan, ayunan,
mencicipi sate buah dan minuman segar yang terbuat dari sari buah naga
juga nanas madu khas Subang. Sebelum memetik buah, kami sempat mendapatkan edukasi tentang perkebunan yang memiliki luas sekitar 10 hektar itu.
wakaf itu kaya anak panah, tepat sasarannya |
Meskipun ini adalah perkebunan wakaf, namun lahan ini tetap dibuka untuk umum. Cocok untuk anda yang ingin
merasakan sensasi wisata yang berbeda.
Bahkan jika kalian ingin menginap, bisa disiapkan beberapa tenda, kamar tidur, kamar mandi, serta tersedia musholla untuk melaksanakan sholat lima waktu. Tentunya harus registrasi terlebih dahulu melalui tim IB Farm Subang.
Bahkan jika kalian ingin menginap, bisa disiapkan beberapa tenda, kamar tidur, kamar mandi, serta tersedia musholla untuk melaksanakan sholat lima waktu. Tentunya harus registrasi terlebih dahulu melalui tim IB Farm Subang.
Indonesia Berdaya Shop ☺ |
Sayangnya aku, teman-teman Blogger dan mas
Bobby selaku perwakilan dari Prudential Indonesia tidak
menginap. Sore harinya kami harus segera kembali ke Jakarta. Sebenarnya belum puas berada di sana, karena terkendala hujan deras, akhirnya kami hanya berkeliling ke beberapa
tempat saja.
Makanya, begitu diberi kesempatan untuk memetik
buah sendiri, kami tak sia-siakan waktu. Topi caping dan mantel plastik cukup melindungi kami dari rintikan hujan yang membasahi tanah merah. Kami tak peduli sepatu-sepatu kami jadi terasa berat akibat tebalnya tanah yang menempel.
Keranjang pun langsung diisi penuh, menimbang, membayar dan dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Harga perkilonya cukup 20 ribu rupiah saja. Buah lokal ini sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh, pencernaan dan mencegah kanker lho!
Keranjang pun langsung diisi penuh, menimbang, membayar dan dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Biasanya aku itu paling tidak suka buah naga. Rasanya hambar, bikin eneg jika dimakan tanpa es sirup. Kalau tak dipaksa pak tani untuk mencicipi buah yang baru dipetik, mungkin sampai saat ini tetap gak suka.
"Silahkan bu, boleh sekalian dicobain aja".
"Silahkan bu, boleh sekalian dicobain aja".
"Terimakasih, gak usah pak. Saya kurang
doyan. Ini juga buat anak-anak di rumah", tukasku.
"Gak apa-apa bu. Ini beda rasanya. Pohonnya
pakai pupuk organik, dibiarkan apa adanya. Walau kulitnya gak semulus kaya buah
di toko, tapi dalamnya mah bagus", katanya.
"Oh, begitu ya. Cara motongnya gimana? Kan
gak ada pisau", sahutku. Masih beralasan enggan memakannya.
"Iris aja ujungnya pakai gunting tadi. Nah,
begini, lalu dibelah dua pakai tangan".
Wah, si bapak bener-bener memaksa. Mau
tidak mau segera aku terima buahnya. Mengerok daging buah menggunakan
jempol agar terangkat dari kulitnya. Bismillaah. Hap, sebagian masuk ke dalam
mulut.
Wah bener lho kawan, buah naga yang baru saja dipetik di sini beda banget. Begitu dimakan, tekstur daging buahnya padat, krenyes, dan lumer dimulut. Rasanya sangat manis dan segar 😍
Langsung saja aku ucapkan terimakasih dan pamit bergegas mencari buah yang lain untuk dipetik. Apalagi rombongan teman-teman sudah berpindah ke tempat lain, jauh meninggalkanku. Ahh, ini karena tertahan dipaksa pak tani, yiahaha.. 😆😆
We DO Good Komitmen Kebaikan Jalanin Bareng Prudential Asuransi Syariah Bersama Dompet Dhuafa
Pak Agung selaku pembina petani buah naga dari Dompet Dhuafa juga memberi tips kepada kami bagaimana membedakan pohon buah naga merah dan putih. Lihat saja pada batang durinya, adakah garis putih? Atau hijau saja? Kalau hanya hijau polos berarti itu pohon buah naga merah, demikian sebaliknya.
Batangnya polos hijau, berarti ini adalah pohon buah naga merah |
Beliau menambahkan bahwa di lahan ini juga ada peternakan domba yang dikembangkan untuk keperluan komersil dan kebutuhan hari raya Idul Adha. Kotoran dombanya dimanfaatkan sebagai pupuk kandang, jadi wajar saja tanah di sini lebih subur, bebas hama tanpa pestisida.
Di kebun wakaf ini, bukan hanya buah naga merah, tetapi ada buah nanas, pepaya, naga putih, dan jambu kristal. Sekali panen bisa mencapai berat 1 ton lebih, omset pertahunnya hingga ratusan juta rupiah.
Sebagian hasilnya dijual utuh dan sebagian lainnya diolah menjadi sari buah yang dipasarkan ke berbagai daerah khususnya kota Jakarta.
Nanas siap panen |
Perlu anda ketahui bahwa perkebunan ini bukanlah
milik perseorangan, namun milik semua orang yang ingin berwakaf. Milik
orang-orang yang ikhlas menyalurkan sebagian hartanya agar dikelola mendukung kegiatan masyarakat.
Masih ingat kan manfaat wakaf?
Masih ingat kan manfaat wakaf?
Manfaat wakaf itu tidak seperti infaq sedekah. Pahalanya bisa dinikmati sejak kita masih hidup hingga wafat nanti. Terus mengalir, berkelanjutan, sepanjang ada manusia yang memanfaatkannya. Menjadi investasi dunia dan akhirat.
Luar biasa bukan?
Mungkin sebagian kita hanya tahu kalau
wakaf itu berupa bangunan untuk pendidikan dan ibadah saja. Namun di
sini terbukti nyata kalau dana wakaf itu bisa digunakan untuk membangun lahan perkebunan yang produktif.
Seperti yang disampaikan Koharuddin
selaku Marcomm spv Dompet Dhuafa bahwa berwakaf tak perlu
menunggu jadi kaya raya. Dengan uang yang ada, kita
tetap bisa berwakaf membantu memperluas lahan perkebunan buah ini. Salah satunya melalui PRUSyariah.
Dengan dana wakaf, bisa dibangun
tempat pengolahan sari buah. Mulai mencuci, mengupas, mengolah buah hingga
menjadi produk minuman semua dilakukan oleh tenaga ibu-ibu sekitar wilayah
perkebunan.
Sudah ada 40 petani yang bergabung bekerja dan
mengelola perkebunan ini. Dipastikan perekonomian mereka menjadi lebih baik. Menurut informasi, penghasilan para petani bisa membantu menyokong kehidupan sehari-hari hingga menunjang sekolah anak-anak mereka.
Anda tertarik ingin bergabung dan berwakaf
melalui lahan seperti ini? Banyak aspek yang terbantu jika program wakaf ini digalakkan. Target ke depannya, Dompet Dhuafa ingin meluaskan lahan hingga 50 hektar agar dapat menyerap lapangan pekerjaan semakin lebar.
Jika anda sudah menjadi nasabah Prudential Asuransi Syariah,
pastikan bisa ikut bergabung mengambil bagian program Prudential Wakaf ini. Nanti uangnya akan disalurkan melalui Dompet Dhuafa yang menjadi pendamping
pengelolaan perkebunan Indonesia Berdaya Subang ini.
Mari berwakaf |
PRUSyariah berkomitmen membangun kebaikan melalui Wakaf Syariah We DO Good. Bahkan program ini sudah disetujui oleh MUI dan didukung sepenuhnya oleh OJK. Jadi dengan wakaf asuransi syariah, diharapkan Indonesia sehat, sejahtera, bahagia dunia akhirat. Amiiin..
Yuk, berwisata petik buah naga di kebun Wakaf Indonesia Berdaya di Subang ini, kita jalanin bareng ya! 😊😊
Salam
-Lia Lathifa-
Wah seru banget nih bisa berwisata ke kebuh buah naga
BalasHapusIya mbak, asik banget deh. Harus banyak yang lebih tau
HapusSeru banget nih tapi sayang lokasinya jauh dari rumah :D
BalasHapusHehe iya, harus ke Jawa Barat ya mbak
HapusAssalamualaikum..mba ini lokasinya di mana ya.bisa secara lengkap alamat nya.
HapusTernyata tidak hanya buah naga saja ya, tapi banyak juga buah lainnya
BalasHapusIya, buah lokal harus dibudidayakan
HapusWah seru banget nih. Aku jadi pingin ke sana juga. Panen buah naga hehe
BalasHapusYuk jalanin bareng mbak 😊
HapusMau dong Bun buah naganya. Enak banget tuh. Apalagi nanasnya tuh wkwk
BalasHapusAyo ke sini mbak Diana 😊
HapusNanti kalau ke Subang aku mampir deh untuk petik buah naga disini. Kayanya seru ya
BalasHapusIya mbak, perlu banget mampir ke sini kalau singgah ke Subang
HapusSemoga anak anak ku cepat besar dan keluarga kami bisa punya kendaraan supaya aku bisa berkunjung juga ke wisata petik buah ini.
BalasHapusAamiin ya robbal aalamiin. Jalanin bareng ya mbak 😊
HapusBuah naganya segwr2
BalasHapusYoi, segar langsung dari pohonnya
HapusWaaah mau Wisata ke sana. Kalau untuk umum masuknya bayar apa free? Ingin petik buah naga yg dagingnya putih
BalasHapusKalo berkunjung gratis, nginep bayar. Abis metik bayar buahnya perkilo 20rb
HapusBoo suka banget nih mba sama buah naga.. Gak pake sirup pun dia doyan dimakan langsung. Apalagi kalo nyobain buah naga di sana, ya, rasanya manis.. Aaakk, aku jadi pingin nyobain.. :D Asyik, ya, ada tempat buat nginapnya juga, jadi bisa puas keliling kebun buah wakaf di sana.. Aku pun belum pernah ke Subang.. Bisa, nih, jadi alternatif liburan sekolah..
BalasHapusIya seperti rumah kayu gitu kamarnya. Asli enak banget mbak rasa buah naganya
HapusSenang banget bisa berkunjung langsung ke perkebunan buah naga. Aku ingat pernah datang ke kebun buah naga tuh sekitar tahun 2003. Lama banget. Hahhaa. Bagus sekali program prudential. Aku dukung :)
BalasHapusDimana itu mbak? Pasti sangat berkesan ya ☺
Hapusberkah selalu mba Lia, apalagi ikut menyebatkan info dan ilmu yg gak hanya memotivasi tapi juga baik didalamnya.
BalasHapusAamiin ya robbaal aalamiin, terimakasih doanya mbak 😊🙏
HapusWah mainnya jauh nih Mba Lia. Aku juga kurang suka buah naga karena hambar. Tapi tergantung pupuknya ya. Kalo bagus pupuknya, jadi manis.
BalasHapusHehe sekali-kali main jauh biar gak dibilang kurang piknik.
HapusAku jd terbayang yang sudah mewakafkan hartanya untuk perkebunan ini luar biasa pahalanyanya... tanah yg awalnya bukan apa apa jd menghasilkan buah memberdayakan masyarakat sekitar dan lebih produktif
BalasHapusBetul mbak, kebayang banyak pahalanya ya, sepanjang masa 😍
HapusKalau inget Subang, selalu ingat nanas. Tetapi, sekarang jadi ingat buah naga juga
BalasHapusIya aku pun jadi ngeh bukan nanas saja yg ada di sini
HapusWahhh sayang sekali ga suka buah naga, padahal itu buah yang cukup ringan kalau dimakan, ngademin.
BalasHapusIhhh sekarang jadi suka, asalkan buah naga di sini hahaha
HapusPemandangannya super duper indah, masyaAllah.. Dan nggak nyangka bahwa ternyata kebun buah seluas ini berasal dari dana wakaf ya mbaaaak
BalasHapusIya saya pun mengagumi hasil kerja wakaf ini
HapusWuaaaa aku lho kebayang kalao bisa camping disini seru sangat pasti
BalasHapusHehe pastinya mbak, sejuk hawanya, buahnya melimpah, jadi pengen metikin semua
HapusBaru tahu bentuk pohon buah Naga dari penampakanny di foto. Unik juga ya?
BalasHapusIya mbak, mirip pohon kaktus ya, metiknya juga harus hati-hati karena berduri batangnya
HapusSubur bnget ya ladang buahnya mbak. Buah naganya kualitasnya juga baik banget keliatannya. Pasti seger kalau buat jus.
BalasHapusAlhamdulillah beneran manis segar tanpa gula lagi mbak, biasanya kan harus ditambah pemanis. Ini asli gula buahnya 😊
HapusAku doyaaan banget makan buah naga, anak2 juga suka :) Wah, happy ya main2 ke perkebunan uah naga yg luas ini. Memang deh tanah wakaf Dompet Dhuafa ini bisa dikelola dengan baik kan manfaatnya untuk kehidupan masyarakat sekitar terutama yg kurang mampu. Kere dan salit!
BalasHapusIya, enak ya buah naga. Aku baru doyan kemarin hihi. Bener mbak, dengan wakaf ternyata sumber alam dan manusianya jadi bersinergi
HapusBahagia banget bisa piknik di kebun buah ini, buahnya nampak enak dan segar ya apalagi organik pula..keren deh wakaf Prudential..
BalasHapusAlhamdulillaah, iya happy banget 😊
HapusSalut dgn pemberdayaan Kampung spt ini. Penasaran pengen nyobain metik buah naga
BalasHapusIya aku pun ikut kagum dengan manfaat wakaf ini, benar-benar manfaat
HapusAduh, seneng banget bisa petik buah langsung di kebunnya. Langsung nyicip juga. Buah naganya seger ya. Aku suka buah naga sih.
BalasHapusIya bikin sehat lahir batin 😁
HapusBiasanya Subang identik dengan buah nanas. Nanas Subang sudah terkenal kemana-mana. Kalau sekarang ditambah dengan buah naga, jadi semakin banyak kata kunci untuk mengunjungi wisata Subang ya Mbak. Mencoba memetik buah naga saya pikir sangat menarik, terutama bagi anak-anak kota. Mereka jadi tahu asal muasal buah yang sering mereka konsumsi
BalasHapusBetul, selama ini aku tau buah nanas aja, ternyata sekarang merambah menjadi buah naga dan pepaya kalina
HapusAslikkk ngiler banget liat buah naga merah segar begituuu, baru petik langsung disantapp...maknyusss
BalasHapusHehe iya, segaaaarrr
HapusAku baru tahu lho di Subang ada kebun buah naga. Organik pula.
BalasHapusPasti enak nih.
Yuk ke kebun wakaf di sana
HapusWah asli buah Naga nya bikin kemeceeer..hehe.. Senangnyaa berkesempatan ikut acara keren ini..
BalasHapusIya mbak, mari berkunjung dan berpartisipasi dengan wakaf
HapusWah, aku baru tahu kalau di Subang ini ada kebun buah naga yang besar banget. Kalau aku sendiri sih sukanya nanas dari Subang, yang nanas madu tapinya. Bentuknya sedikit lebih kecil dari nanas biasa, tapi rasanya manis banget
BalasHapusBagus yaa program Prudential tersebut. Bener banget, kayak memanah, jadi tepat sasaran. Seru berkunjung ke kebun buah naga, bisa petik buah juga ya?
BalasHapusAcaranya seru, tempatnya seru jugaa, Pulangnya bisa bawa buah naga yang banyakk. Duh enaknya.
BalasHapusTempatnya seru ya. Baru pertama kali liat pohon buah naga. Cuma lewat aja kalo ke Subang ^^ mungkin lain waktu mampir
BalasHapusSayang waktu.aku ke sana kebun naganya belum pada berbuah karena memang datang bukan pd saat musim buah naga hehe..
BalasHapusDuh senengnya bisa ke kebun kayak gini...bisa petik2 buahnya juga...Semoga semakin banyak daerah yang punya program kayak gini
BalasHapusWih seru juga tuh. Apalagi bisa bawa pulang buah naganya. Yummy, meskipun kurang manis rasanya, namun bisa menyegarkan.
BalasHapusKok ini seru sih mbak, argo wisata buah naga. Jadi berasa panen buah naga sendiri ya, tinggal petik deh. Ini bisa untuk umumkan ya?
BalasHapusAlhamdulillah ya ternyata pemanfaatannya untuk para petani setempat. Semoga perwkonomian mereka terangkat dengan adanya program wakaf ini.
BalasHapusKegiatan seperti ini selalu kusuka. Apaalagi pas kita yang petik buahnya lalu dipotongin atau dibuat jus campur conden milk.. Enaaak banget.
BalasHapusKebun buah naganya luas ya mbak. Seru pastinya jelajah semua. Sayangnya hujan dan gak nginep ya?
BalasHapusMurce banget harga buahnya sekilo cuma 20 rb, bisa makan buah puas2 :D
Bagus mb ceritanya. Sangat menginspirasi. Mendorong orang untuk mau berbagi dan berkontribusi. Tfs...
BalasHapusWah ternyata salah ya mbak, karena Subang yang sekarang berbeda dengan Subang yang dulu hehe. Bener banget, sekrang SUbang udah ada kebun wakaf produktif yang terpampang nyata bahwa Prudential mewakafkan sebagian dananya di situ. Jadilah para nasabah yang berwakaf tenang ya kan. Sayangnya, bener banget kita tak menginap, supaya semakin puas melihat yang sejuk sejuk begini ya mbak xixi
BalasHapusKebun wakaf ini dibuka untuk umum nggak sih, mbak? Kayakya seru deh main di sana. Wisata petik buah sekaligus main di alam
BalasHapusSelain juicy dan menyegarkan yang bisa di jus maupun dimakan, buah naga juga memiliki banyak manfaat
BalasHapusPasti seru banget bisa petik buah langsung dari kebunnya yang diberdayakan seperti ini