Sumber: @melintascakrawalaid |
Pernah gak sih anda merasakan kecewa saat menerima raport anak anda dan ternyata hasilnya tidak memuaskan? Dibawa ke berbagai tempat test IQ hasilnya bagus kok, tapi kenapa jadi anjlok nilainya?
Aku pernah, ada perasaan kecewa dan sedih ketika melihat raport rata-rata nilainya 75. Ya Allah, kok bisa sih? Padahal saat SD nilai rapotnya selalu baik, bahkan nilai NEMnya juga memuaskan.
Ketika kutanyakan problem apa yang membuat dia begini, gurunya pun ikut bingung, karena menurutnya anakku ini sangat pendiam, kalau ditanya hanya menjawab seperlunya. Waduuh..
Di rumah pun kerjaannya hanya berdiam di kamar. Asyik dengan lego, simulator kereta, atau sekedar mencoret-coret kertasnya dengan gambar berbentuk kereta dan gedung bertingkat. Kalau disuruh main sepeda, main di luar, olahraga di luar, tak lama malah balik lagi ke rumah.
Berbeda dengan adik perempuannya yang terlihat kemampuan belajarnya sangat cepat, tanggap, dan bahkan sering memberikan kejutan-kejutan yang mengagumkan. Bisa membaca huruf Al Quran dengan makhroj yang baik, main sepatu roda, belajar naik sepeda, dilakukan sendiri tanpa selalu diawasiku dan ayahnya.
Makanya, jujur deh aku bingung itu sedang menghadapi si sulung, bagaimana sebaiknya? Kalau dikerasin nanti malah stress, apalagi aku tuh galak banget kalau ngajarin dia, suka berubah jadi mak lampir, wakakakk 🤣🤣
Akhirnya yaa tarik ulur deh, sesekali aku ajak ke tempat yang dia suka, seperti stasiun kereta terdekat. Tapi sebagai gantinya, dia harus tetap disiplin belajar dengan giat.
Akhirnya yaa tarik ulur deh, sesekali aku ajak ke tempat yang dia suka, seperti stasiun kereta terdekat. Tapi sebagai gantinya, dia harus tetap disiplin belajar dengan giat.
Aku dan si sulung
|
Habis gimana ya? Pernah waktu itu, aku sarankan ikut ekstra kurikuler paskibaraka, marching band, eh dia malah ikut les bahasa Arab, tahfiz, itu pun gurunya jarang datang. Kan sebel, kosong terus waktunya.
Lalu aku arahkan ikut Pramuka, begitu daftar eh dia malah minta diantar, tak berani mendatangi kakak pembinanya sendirian. "Haduh kak, sampai kapan akan seperti itu, maunya ditemani saja?"
Banyak yang bilang harap maklumi saja, kalau anak laki-laki yang mulai beranjak remaja itu memang masanya susah ditebak. Kalau pusing, sebaiknya sih diajak konsultasi saja ke guru BK atau psikolog yang bisa menggali dan memperkirakan apa yang harus dilakukan sesuai karakternya.
Pengen sih, tapi lama-lama aku lelah untuk mengikutsertakan dirinya konsultasi atau test IQ ini itu, dulu beberapa kali pernah, tapi hasilnya? Pernah sih konsultasi ke gurunya, tapi ternyata?
AJT CogTest, Tes Kognitif Yang Bagus Untuk Anak Indonesia
Buu, ternyata anakku memang ada kendala di psikologi. Menurutnya dia lelah dengan pelajaran yang diberikan guru-guru barunya itu. Maklum baru masuk ke tingkat menengah pertama, suasananya membosankan, jam pelajarannya padat, tapi gak fun.
Kalau di SD dulu kan belajarnya lebih banyak praktek, gak teori melulu. Dan ternyata anakku gak siap, lumayan stress, ditambah lagi teman-temannya banyak yang lebih pintar darinya. Yaa nasib dapat di sekolah unggulan 😂
Dan fakta mengejutkan bahwa dari hasil penelitian, mengapa hasil test IQ di Indonesia tidak sesuai harapan? Ternyata banyak alat tes IQ yang dipakai tidak sesuai dengan budaya dan norma anak-anak di Indonesia. Hal ini dikarenakan kebanyakan disadur dari luar negeri.
Kalau di SD dulu kan belajarnya lebih banyak praktek, gak teori melulu. Dan ternyata anakku gak siap, lumayan stress, ditambah lagi teman-temannya banyak yang lebih pintar darinya. Yaa nasib dapat di sekolah unggulan 😂
Dan fakta mengejutkan bahwa dari hasil penelitian, mengapa hasil test IQ di Indonesia tidak sesuai harapan? Ternyata banyak alat tes IQ yang dipakai tidak sesuai dengan budaya dan norma anak-anak di Indonesia. Hal ini dikarenakan kebanyakan disadur dari luar negeri.
Tercengang dong: " Wah iya ya. Jika anakku dibandingkan sama anak bule di luar negeri sono, yaa belum tentu sama. Di sini makan singkong, di sono makan keju. Hahaha.." 🤣
Terus gimana dong? Semakin penasaran, aku googling, ingin tahu ada gak sih tempat test IQ yang sesuai bagi anak-anak di Indonesia? Ada gak sih institusi yang bisa menjawab masalah anakku ini?
Ternyata ada lho, namanya AJT CogTest yang dikembangkan berdasarkan teori Cattel - Horn - Carroll (CHC Theory). Test ini sudah distandarisasi sesuai karakteristik, bahasa, serta budaya Indonesia, dan dirancang untuk anak usia 5 sampai 18 tahun.
AJT CogTest |
Keistimewaan tempat test IQ ini karena prinsipnya menggunakan alat tes kognitif yang tepat dan akurat, bersifat komprehensif dalam membantu mengidentifikasi kekuatan maupun kelemahan belajar anak.
Tidak seperti alat tes IQ lainnya, AJT CogTest memberikan hasil yang tepat dari berbagai 8 bidang kecerdasan anak. Seperti:
1. kecerdasan matematika dan logis,
2. linguistik,
3. intrapersonal,
4. interpersonal,
5. musical,
6. spasial,
7. kinetik, dan
8. naturalis.
Jika memang AJT Cogtest menggunakan konsep itu, setidaknya aku jadi mengerti, si sulung ini harus diarahkan kemana? Memang sih dari kecil dia bercita-cita jadi masinis, tapi kan tetap saja harus tahu bakat apalagi yang dia mampu.
1. kecerdasan matematika dan logis,
2. linguistik,
3. intrapersonal,
4. interpersonal,
5. musical,
6. spasial,
7. kinetik, dan
8. naturalis.
Jika memang AJT Cogtest menggunakan konsep itu, setidaknya aku jadi mengerti, si sulung ini harus diarahkan kemana? Memang sih dari kecil dia bercita-cita jadi masinis, tapi kan tetap saja harus tahu bakat apalagi yang dia mampu.
Menurutku sih Test IQ ini bagus dan terpercaya, karena merupakan hasil penelitian selama 4 tahun lebih pada 5.000 siswa di 6 provinsi di pulau Jawa, terutama diuji di 10 terkemuka se-Jabodetabek. Penelitian ini bekerjasama dengan konsultan proyek ahli teori CHC dan Co-Author dari Woodcock-Johnson III & IV Kevin McGrew dengan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada (UGM).
Aku jadi tertarik, menurut informasi yang kudapat, nanti test ini akan dilakukan oleh psikolog ahli dari PT. MCI (Melintas Cakrawala Indonesia). Mau tahu apa itu MCI? Cek infonya di www.melintascakrawala.id
Selain mengindentifikasi 8 (delapan) kemampuan kognitif sesuai kebutuhan belajar anak (Full Scale), AJT CogTest juga bisa dilakukan untuk seorang anak yang memerlukan data rinci (Comprehensive).
Biaya yang dikeluarkan untuk AJT Cogtest ini mulai dari Rp. 760.000 hingga Rp. 1.200.000. Nanti hasil AJT CogTest ini akan dikirimkan melalui email dalam waktu 7 hingga 14 hari kerja setelah tes dilakukan.
Informasi lengkap lainnya anda bisa hubungi di nomor telepon 087883258354 atau di instagram @melintascakrawalaid. Cari saja dengan menggunakan hastag #YukKenaliAnakKita, #AJTCogTest, dan #TesKognitifAJT.
Semoga dengan mengikuti AJT CogTest, kita bisa mengenal karakter anak-anak lebih dalam dan luas, agar bisa dibicarakan bersama dengan guru kelasnya, sehingga akan terjawab semua permasalahan selama ini.
Yuk, bunda. Punya permasalahan yang sama? Daftarin saja ke sini!
Yuk, bunda. Punya permasalahan yang sama? Daftarin saja ke sini!
Salam
-Lia Lathifa-
Wah bermanfaat sekali nih artikelnya. Terima kasih Bun informasinya
BalasHapusWah memang cocok banget ya tempatnya untuk tempat tes IQ anak Indonesia
BalasHapusWah cocok banget nih buat tes IQ. Aku kok jadi pingin juga ya
BalasHapusWah bisa mengetahui 8 kemampuan kognitif sekaligus ya.
BalasHapusMahal juga ya ternyata test IQ sampai 1 juta lebih :D
BalasHapusWah mencakup 8 bidang kecerdasan, berarti lengkap banget tuh,bukan hanya kecerdasan dasar saja ya mba.
BalasHapusBisa jadi referensi yang kredibel
Rentang usianya pas ya usia anak lagi cari cari jati diri nih 18tahun. Buatku enak ya zaman now apa aja ada. Tinggal ortu bantu arahkan aja ya
BalasHapusRange usianya pas ya sampai anak cari jati diri nih ya kayak anakku mba. Senang orang tua terbantu dengan adanya test kayak gini, makin terarah juga anak.
BalasHapusAku baru tahu ada tes ini dan kayaknya bagus buat tes anak. Mba, ini ada batas usia minimal untuk pengetesan ini ke anak ? Tesnya berapa lama ya mba ?
BalasHapuswah iya.. ini nih yang aku cari cari selama ini. penasaran pingin ngikutkan tes iq anak bungsuku karena waktu sd dulu dia nggak semapt ikut karena sakit
BalasHapusBener ya, memang harus disesuaikan dengan anak Kita. Ga bisa disamaratakan anatara anak luar sama yg di Indo. Karena banyak faktor ya mba, termasuk makanan dan stimulus
BalasHapusModelnya ada si Muzaki hihi,nanti aku mau coba juga untuk Babam nih kayaknya banyak dan detail hasilnya
BalasHapusBoleh nih dicoba buat Gie, apalagi dia mau masuk SD sebentar lagi. Biar saya tahu level kecerdasannya sampai mana.
BalasHapusbisa dicoba mbak ini
BalasHapus8 bidang kecerdasan anak jadi bisa tau
ini penting biat pendidikan selanjutnya terutama peminatan jurusan dan sebagainya
Trims mba. Saya sedang mengalami kesulitan ini, anak2 susah beradaptasi dengan sekolahnya yang baru
BalasHapus