Hmm, kebayang makan nasi tutug oncom enak nih. Pagi hari selepas mengantar Selma ke sekolah, aku langsung menambah kecepatan laju motor menuju stasiun Bojong Gede. Sengaja kupercepat lajunya agar tidak terlambat mendapatkan kereta menuju stasiun Duren Kalibata.
Aku berharap jarak waktu yang ditempuh sekitar 45 menit saja, agar sisa waktunya bisa kugunakan menempuh perjalanan menuju jalan Dewi Sartika menggunakan ojek online tepat sebelum pukul 09.00 WIB.
Benar saja, pagi itu aku tiba tanpa hambatan di warteg Bakoel Ussy yang tentu saja pasti anda langsung menebak milik siapakah ini? Yap, ini adalah rumah kedua yang dibangun oleh Ussy Sulistiawaty bersama suami Andhika Pratama.
Alhamdulillah, aku bersama teman-teman Blogger, media, dan para santri hafidzah akan menjadi saksi peresmian warteg kekinian ini pada hari Rabu lalu (26/09/2018)
Meski pun begitu warteg Ussy ini terbilang bukan warteg sembarangan, lebih mirip dengan semi restoran. Di Bakoel Ussy aku tidak ada menemukan bangku kayu yang memanjang menghadap ke etalase makanan seperti pada umumnya, tetapi ada meja kursi yang tersusun rapi seperti di restoran.
Nuansanya asyik seperti di rumah sendiri, jendelanya banyak sehingga tidak terkesan sempit, instagramable, dan nyaman. Di sana tidak ada etalase kaca rak penyimpanan aneka makanan, namun sebagai gantinya tempat penyajian aneka menu makanan ini menggunakan semacam gubuk bambu.
Di gubuk inilah konsumen akan dilayani secara prasmanan, dipersilahkan memilih makanan yang sudah tersaji di depannya, dan dengan cekatan pramusaji lainnya mencatat apa yang sudah kita pilih.
Nama Bakoel Ussy dipilih karena bakul sudah dianggap sebagai ciri khas masyarakat Indonesia. Tempat nasi yang terbuat dari anyaman bambu ini diharapkan dapat memberikan kesan khas masakan rumahan favoritmu, membuat kita jadi kangen rumah.
Ussy memang ingin memperkenalkan menu favorit keluarga yang sering dia masak saat ada pengajian atau hajatan di rumahnya, seperti nasi tutug oncom, udang pete, paru bacem, empal gepuk, daging kecombrang, mendoan, sayur asem, sayur lodeh, dan lainnya. *Ahh, jadi laper kan, yuk cuci tangan dulu!
Andhika pun meyakinkan kami semua bahwa meski pun suasananya dibuat kekinian namun tidak mempengaruhi harga makanannya menjadi mahal. Sebaliknya, cukup dengan merogoh kocek sekitar 45 ribu kita sudah dibuat kenyang.
Hmm, jadi penasaran seperti apa sih rasanya masakan di warteg Bakoel Ussy ini?
Tepat menjelang makan siang, kami dipersilahkan mengantri dan memilih menu yang ada, seperti nasi putih, nasi tutug oncom, oseng gabus pete jelolotan, udang pete, ayam goreng, paru bacem, tumis kangkung, cumi lombok ijo, jengkol balado, bakwan jagung, lalapan , dan sambal bawang yang rasanya super pedas.
Harga makanan yang ditawarkan mulai Rp. 10.000 hingga Rp. 55.000 sedangkan minumannya mulai harga 5 ribu hingga 15 ribu, itu pun cuma es cendol saja yang paling mahal harganya.
Berhubung aku termasuk orang yang alergi seafood dan jeroan, akhirnya aku minta diambilkan nasi tutug oncom, ditambah lauk ayam goreng, oseng gabus pete jelolotan, jengkol balado, bakwan jagung, dan sedikit sambal bawang serta irisan mentimun.
Sayangnya sayur asam belum keluar dari dapur, jadi gagal deh menikmati segarnya sayur favoritku itu. Katanya sih karena ingin menghabiskan menu yang sudah disajikan terlebih dahulu, jika sudah mulai habis baru dikeluarkan menu selanjutnya. Tujuannya agar selalu fresh, bukan masakan angetan.
It’s oke, gak masalah bagiku. Toh, porsi yang ada di atas piring rotan itu pun sudah cukup banyak menurutku, belum lagi ditambah se-mug besar es teh manis penghilang dahaga dan tentu saja penetralisir tingkat kepedasan.
Jadi, nasi tutug oncom khas Bakoel Ussy ini terasa sekali kencurnya tapi ya enak, pulen, daging ayamnya empuk, bakwan jagungnya gurih enak, oseng gabusnya pas, tumis kangkungnya juga gampang dikunyah, dan jengkol baladonya itu lho, empuuuk dan legiiit banget, nyesel ah mintanya sedikit.. *hehe.
Aku review ya, jujur nih masakan Bakoel Ussy ini lebih banyak yang pedas, bagi anda yang tidak kuat pedas seperti Andhika Pratama, sebaiknya tidak usah pakai sambel bawangnya, karena rasanya sungguh pedas, bisa-bisanya membuat bibir ini terasa jontor.
Namun menjadi kabar gembira bagi anda penyuka masakan pedas, sambalnya benar-benar totalitas. Pusing karena pekerjaan kantor, gelisah menunggu antrian di BCA atau Kantor pajak, tidak ada salahnya kesini. Dijamin bikin sakit kepala hilang karena rasa pedasnya lumayan bikin cenghar!
Berkali-kali aku meneguk es teh manis supaya pedasnya hilang, sampai bela-belain antri buat nambah air teh dua kali, karena air minumnya cepat tandas. Oya, ke depannya semoga Bakoel Ussy bisa membuat 3 keran air teh manis ini supaya tidak ada antrian lagi.
Kebayang gak? Lagi kepedesan, teh manisnya kurang, lalu habis, terus antri karena banyak yang kepengen minum juga tetapi gallon air yang disediakan cuma satu, hehe..
So far, aku gak nyesel kok, malah jadi kepengen lagi ke sana bersama suami dan keluarga untuk menikmati masakan Bakoel Ussy lainnya, karena rasanya bener-bener pas di lidah. Beneran enak..
Biasanya kalau tidak cocok rasa masakan di restoran tertentu, aku malah jadi muntah seperti masuk angin. Tetapi makan siang di Bakoel Ussy malah membuatku seger lagi untuk melanjutkan tugas lain selepas acara ini, kuat sampai sore.
Oiya, untuk anda yang tidak ingin makan makanan padat seperti itu, tenang saja, ada juga menu cemilan yang enak seperti pisang bakar, orak-arik, roti bakar, pisang goreng, cilok dan donat sambil ditemani kopi TingWe By Bakoel Ussy dan wifi yang kencang, membuat kita betah berlama-lama di sini.
Bagaimana, anda dan kawan sejawat tertarik ingin mencicipi masakan rumahan ala Bakoel Ussy? Coba saja menuju ke jalan Dewi Sartika No. 192, Cawang, Jakarta Timur.
Lokasinya agak mengantong masuk ke dalam setelah jalan raya Dewi Sartika, gapura depannya tepat berada persis di samping Shop & Drive, patokannya tak jauh dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Kramat Jati, Jakarta Timur.
Warteg kekinian ini buka dari pukul 10 pagi hingga 10 malam. Cari terus informasinya di @bakoelussy ya, jika sudah pernah menyantapnya, apa kesanmu? Jangan lupa ceritain di kolom komentar nanti ya.
Oke, selamat makan!
Wah, enak ya bisa ambil makanan sendiri seperti prasmanan gitu ya.
BalasHapusMilih mbak, nanti petugasnya yg ambilin
HapusWah, harus coba cemilan pisang bakarnya nih, kayaknya jarang ada ya di warteg-warteg modern seperti itu.
BalasHapusiya wartegnya Ussy kekinian banget deh, perlu dicoba
HapusEmang sebel sih mbak kalau lagi haus-hausnya eh malah antri.
BalasHapushehe begitulah, semoga ada tambahan lagi biar gak antri
HapusPecinta pedas kayaknya wajib ke bakoel ussy nih ya mbak :D
BalasHapusiya dominan masakannya agak pedas, tapi nagih
HapusHarganya cukup terjangkau ya, paket kenyangnya aja hanya 45 K.
BalasHapuswarteg dengan konsep kekinian dan kaum urban, harga segini sangat murah
HapusKonsepnya benar-benar di kemas mirip warung makanan jaman dulu ya mbak.
BalasHapusyang kangen jaman nostalgia, boleh lah mampir, hehe
Hapuswarteg bakoel ussy ternyata dibikin sama pasangan artis yg pamornya tinggi itu ternyata. waaaaaaaaaaaaaah!!!!!
BalasHapuspasti bakalan punya daya tarik sendiri sebab ini bisnisnya selebritis.
Syedaaaappp
BalasHapusPenggemar indonesian dish / cuisine mesti ke sini nih kalau lewaat
nasi tutug aku suka banget
BalasHapusWah ini namanya Warteg kelas premium Mba...hehehehehe
BalasHapuswarteg elit ini mah... hihhihi
BalasHapus