Yuk, Pilah Sampah Bersama PRAISE Dropping Box!
Kalau ngomongin masalah sampah,
sepertinya tidak akan ada habisnya ya. Berbagai elemen pemerhati sampah sudah
seringkali bekerja dan membina masyarakat untuk turut andil.
Namun kenyataannya masih banyak masyarakat yang masih kurang peduli.
Hasil riset pada tahun 2018 ini, Sustainable
Waste Indonesia (SWI) mengungkap bahwa sebanyak 28% sampah di
Indonesia masih tidak terkelola. Artinya ada 15 juta ton sampah telah
mengotori ekosistem dan lingkungan karena tidak tertangani dengan baik.
Andaikan semua pihak sudah menyadari manfaat membuang sampah pada tempatnya, bahkan sudah membiasakan sejak kecil, insyaallah semua akan menjadi sehat, bebas penyakit dan pencemaran lingkungan.
Di sini saja, masih sering kutemui beberapa onggokan sampah yang sengaja dibuang bukan pada tempatnya. Di pinggir jembatan dan jalanan, membuat pemandangan menjadi tidak asri.
Puluhan onggokan plastik berwarna
merah itu sengaja dibuang tanpa ada tanggung jawab. Sepertinya sampah itu
berasal dari para warga sekitar, pedagang pecel lele maupun
berbagai pedagang kaki lima yang sering mangkal di pinggir jalan, yang
berjualan pada malam hari.
Sudah banyak spanduk yang dipasang untuk
menghimbau agar tidak buang sampah di situ, tetap saja seperti tidak digubris,
ada lagi dan ada lagi. Oknum tersebut seperti buta, tidak bisa membaca.
Hih, memang menyebalkan ya..
Hih, memang menyebalkan ya..
Bahkan saking kesalnya, ada lho kawasan
yang memampang tulisan dengan himbauan seperti ini: “Tempat ini sudah
dipasang CCTV. Ya Tuhan, cabutlah nyawa orang yang buang sampah di sini..!”
Hiyy, serem amat do’anya ya..
Berharap banget orang yang
habis buang sampah di situ, hilang ditelan bumi. Atau mendadak ditabrak mobil, terus meninggal
deh.. *na’udzubillahi min dzalik.
Pilah dan Buang Sampah di PRAISE Dropping Box!
Makanya, jangan sembarangan buang sampah, apalagi tidak memilahnya. Tadi itu baru contoh di pinggiran daerah ya, bagaimana dengan kota-kota besar seperti di Jakarta? Wah, sepertinya semua
pasti sudah bisa membayangkan.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK) sudah mencatat bahwa ternyata setiap orang di
Indonesia bisa menghasilkan 0,7kg sampah perhari atau mencapai 65,8 juta ton
selama tahun 2017 lalu.
Dan di Jakarta sendiri tercatat ada timbunan sampah mencapai 6.500-7.000 ton perhari. Wow.. Semoga gak nambah seiring berlangsungnya ASIAN GAMES 2018 ini ya!
Dan di Jakarta sendiri tercatat ada timbunan sampah mencapai 6.500-7.000 ton perhari. Wow.. Semoga gak nambah seiring berlangsungnya ASIAN GAMES 2018 ini ya!
Wajar jika angkanya mencapai segitu,
karena gaya hidup masyarakat kita sudah berubah. Banyak yang ingin serba instan
dan praktis, akhirnya ikut menambah jumlah sampah plastik dan kertas ada
dimana-mana.
Jika kita sedang terburu-buru
berangkat dan pulang kerja. Mau bawa dari rumah sudah tak sempat, keburu
terlambat. Akhirnya jajan di jalan. Ya, kan? *hayo ngaku..
Gaya hidup masyarakat seperti ini,
akhirnya juga menuntut para produsen makanan dan minuman membuat kemasan yang
serba praktis. Konsumen tidak perlu repot menenteng ke sana kemari, karena habis pakai langsung bisa dibuang.
Ironisnya, kesadaran masyarakat membuang sampah sesuai
jenisnya masih sangat rendah.
Cuma ada 18,84% yang sadar untuk memilah sampah, selebihnya masih banyak masyakarat yang tidak paham mengelola sampah dan akhirnya mencampur semua jenis sampah menjadi satu. Miris ya..
Jika sampah sudah tercampur aduk, membuat sampah jadi sangat menjijikan dan bau. Tidak bisa terolah dengan baik.
Cuma ada 18,84% yang sadar untuk memilah sampah, selebihnya masih banyak masyakarat yang tidak paham mengelola sampah dan akhirnya mencampur semua jenis sampah menjadi satu. Miris ya..
Jika sampah sudah tercampur aduk, membuat sampah jadi sangat menjijikan dan bau. Tidak bisa terolah dengan baik.
Petugas kebersihan pun malas memilah dan akhirnya langsung membawa dan membuangnya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Bantar Gebang, menambah tingginya jumlah sampah yang tidak terurai.
Melalui Peraturan Presiden No.97 tahun 2017, Pemerintah sudah menekankan Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Nasional (JAKTRANAS) agar dapat mengurangi sampah sebesar 30% dan menangani tumpukan sampai sebesar 70% pada tahun 2025 nanti.
Bapak Dr. Novrizal Tahar, selaku
Direktur Pengelolaan Sampah Direktorat Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan
Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), mengatakan program tersebut bisa berjalan
dengan baik jika pola pikir masyarakat pun diubah.
Dari kebiasaan membuang sampah pada
tempatnya, kini harus diubah menjadi Pilahlah Sampah Pada Tempatnya!
Manfaat memilah sampah, antara lain:
1. Mendidik
masyarakat untuk mengurangi penumpukan sampah
2. Bisa menambah perekonomian masyarakat
3. Membantu mengurangi beban pekerjaan petugas sampah, sehingga mereka semakin bersemangat karena merasa dihargai.
4. Menurunkan jumlah sampah di pembuangan akhir Bantar Gebang, karena sebagian jenis sampah sudah dipilih dan dipilah menjadi barang berguna.
2. Bisa menambah perekonomian masyarakat
3. Membantu mengurangi beban pekerjaan petugas sampah, sehingga mereka semakin bersemangat karena merasa dihargai.
4. Menurunkan jumlah sampah di pembuangan akhir Bantar Gebang, karena sebagian jenis sampah sudah dipilih dan dipilah menjadi barang berguna.
Untuk mendukung program JAKTRANAS tersebut, asosiasi independen PRAISE pun ikut tergerak dan berinisiatif
membuat program sebagai solusi membantu menyikapi permasalahan sampah tersebut.
PRAISE (Packaging and Recycling Assosiation for
Indonesia Sustainable Environment) yang berdiri sejak tahun 2010
ini bergerak menangani khusus kemasan yang bisa didaur ulang agar bermanfaat bagi lingkungan Indonesia
berkelanjutan.
Karena kebanyakan, kemasan makanan dan minuman yang terbuat dari plastik dan kertas itu terbuang percuma. PRAISE berinisiatif membantu mengumpulkan, menyalurkan, dan memanfaatkannya menjadi inovasi bernilai.
Karena kebanyakan, kemasan makanan dan minuman yang terbuat dari plastik dan kertas itu terbuang percuma. PRAISE berinisiatif membantu mengumpulkan, menyalurkan, dan memanfaatkannya menjadi inovasi bernilai.
Jika plastik dan kertas dipisahkan dari
sampah basah, bisa dimanfaatkan kembali menjadi barang daur ulang, dan akan
menambah nilai ekonomi tinggi, begitu penjelasan Ibu Sinta Kaniawati, selaku
perwakilan PRAISE.
Untuk memfasilitasi hal ini, PRAISE akan
meluncurkan Dropping Box sebagai wadah sampah kertas dan non
kertas. Bermitra dengan Waste4Change nantinya akan ditempatkan
100 unit Dropping Box di beberapa titik wilayah Jakarta.
4 (empat) Keunikan PRAISE Dropping Box
Dropping Box ini akan ditempatkan di pusat keramaian, antara lain perkantoran,
institusi pendidikan, dan fasilitas umum lainnya seperti stasiun, rumah sakit,
terminal, bahkan pusat hiburan dan wisata
- Ada lubang khusus kemasan berbahan non kertas (botol plastik, botol kaca, plastik sachet, kantong plastik, dan kaleng minuman).
Dibandingkan dengan wadah sampah lainnya PRAISE Dropping
Box memiliki keunikan, seperti:
1. Pasti Pemilahannya:
Jika selesai makan dan minum, kita bisa
memilah sampah dan memasukkan kemasan sesuai lubang pengelompokannya:
- Ada lubang khusus kemasan berbahan
kertas (karton, kertas, tissue, dan kardus)
- Ada lubang khusus kemasan berbahan non kertas (botol plastik, botol kaca, plastik sachet, kantong plastik, dan kaleng minuman).
2. Pasti Prosesnya:
Sampah yang sudah terkumpul tadi akan
diangkut oleh Waste4Change secara berkala dan disalurkan kepada sejumlah Bank
Sampah terpercaya.
3. Pasti Daur Ulangnya:
Sampah yang sudah tersortir menjadi
kemasan yang dapat dimanfaatkan menjadi barang bernilai ekonomi akan dikirim ke
pabrik daur ulang. Sisanya akan diserahkan ke mitra pengolah dari Waste4Change.
4. Pasti Edukasinya:
Jika kita menemukan Dropping
Box, pada bagian sisi-sisinya ada beberapa pesan penting yang
dapat mengedukasi masyarakat. Selain itu PRAISE akan melakukan
program komunikasi berkelanjutan melalui media massa dan media sosial.
Inisiastif PRAISE Dropping
Box ini digawangi oleh enam perusahaan terkemuka seperti Coca Cola, Danone, Indofood, Nestle, Tetra Pak, dan Unilever Indonesia. Serta telah
mendapat dukungan penuh Waste4Change, KLHK RI dan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
PRAISE yakin dan percaya
solusi ini dapat menciptakan sistem pengelolaan sampah kemasan holistik yang
melibatkan seluruh elemen menuju pemulihan produk kemasan yang berkelanjutan.
Jika tertarik ingin mendapatkan informasi
lebih lanjut, anda bisa menghubungi sekretariat PRAISE di
Golden Serpong Square, Tangerang Selatan. Atau bisa menghubungi Maya Tamimi di
nomor 08151626279 dan Andrew Hallatu di nomor 08159500919.
Yuk, mulai sekarang kita pilah sampah
kertas dan non kertas di PRAISE Dropping Box! agar Bantar
Gebang tidak lagi sesak dengan beban sampah yang menggunung.
Mulailah sadar dari diri sendiri untuk MEMILAH SAMPAH pada tempatnya..
Mulailah sadar dari diri sendiri untuk MEMILAH SAMPAH pada tempatnya..
Opiniku tentang dropping box inovasi dari Praise ini ..., cukup memotivasi kesadaran orang untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat.
BalasHapusBentuk kotak sampahnya unik dan informatif.
Perlu sering disosialisakan gerakannya agar makin tumbuh kesadaran masyarakat.
Iya mas, cocok buat orang yg sering jajan makan dan minum dengan kemasan plastik atau kertas
HapusWaduh, serem sekali doanya mbak.. pasti ga ada yang berani buang sampah sembarangan, karena takut segera cabut.. hehe..
BalasHapusditempat saya belum ada pengolah seperti itu, sampai sekarang botol plastik masih numpuk di rumah, nunggu pembeli datang. Untuk botol tidak pernah saya buang, kertas juga. Semua saya kumpulkan dan dijual..
asyikkk...
Hehe saking keselnya itu warga mas.. Wah asik tuh, beneran kan, kalau dipilah jadi bernilai jual yg tinggi
HapusSemoga masyrakat jadi teredukasi dan mau mulai memilah sampah ya
BalasHapusIya mbak, harus diubah polanpikirnya sekarang utk Pilah Sampah mulai dari diri sendiri
HapusDengan adanya Dropping box diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadapa sampah ya, jadi sebelum membuang sampah harus dipilah-pilah terlebih dahulu :)
BalasHapusiya, sekarang harus mulai memilah sampah sebelum dibuang
Hapussaya suka bagian doanya... hehe
BalasHapushehehe serem lho doanya
HapusAlhamdulillah saya dan keluarga dirumah sudah mulai memilah sampah mba, awalnya karena niat membantu abang sampah, supaya ngga milah2 lagi saat di pembuangan sampah akhir, semoga program mulia ini dapat menyadarkan masyarakat tentang pentingnya memilah sampah dengan baik dan benar
BalasHapusalhamdulillah memang kesadaran buang sampah harus dimulai dari rumah
HapusDari dulu gua selalu bilang ke orang-orang, sekeren apapun tempat sampah, jika pola pikir masih sembarangan rasanya sulit ckck, sok keren kalimat gua, habis makan ckck
BalasHapushahaha, iya deh setuju sama kamu
HapusMasalah sampah gak ada habisnya ya mba. Sekqrang di perumahanku ada bank sampah jd anak2 rajin milah sampah deh
BalasHapusalhamdulillah anak-anak memang harus dibiasakan ya, biar jadi kebiasaan yang baik
HapusMemang harus ada peran serta dari berbagai pihak supaya urusan sampah ini bisa selesai. Paling gak volumenya bisa dikurangi dan sampah yang ada bisa didaur ulang
BalasHapusiya mbak, untuk urusan sampah semua harus urunan turun tangan
HapusNah ini nih. Kadang aku juga udab lihat tempat sampah yang minta ada pemisahan gitu. Eh tapi nggak dilaksanakan juga. Asik deh kalau sosialisasi pemilahan sampah agar bermanfaat, dapat terus disosialisasikan
BalasHapuskurang sosialisasi dan kadang malah kebingungan jadi semua aja dimasukin ke tempat sampah
HapusHarus dimulai dari diri sendiri nih.. Gmn caranya mulai mengurangi sampah.. Kaya bawa wadah dari rumah.
BalasHapusiya bawa wadah dari rumah, tapi tidak semua mau seperti ini krn kesannya ribet
HapusMiris emang sih Mba, gimana masyarakat seolah gak peduli. Saya kadang melihat onggokan sampah sengaja dibuang di tepi jalan :(
BalasHapusiya masih banyak masyarakat yang gak peduli meskipun sudah dipermudah dengan fasilitas yang ada
HapusAsyik ini di buang tuk.di daur ulang kembali. Duh membayangkan kalau semua tempat di seantero negeri bersih nggak ada sampah-sampah yang berceceran.
BalasHapusiya ya mbak, terbukti banyak negara maju yang udah bisa menerapkan buang dan pilah sampah pada tempatnya
HapusAsik ni, selain bisa pilah2 dan diolah, bisa sosialisasi juga melalui informasi2 keren, semoga aja banyak yg terketuk hatinya setelah baca info2 yg tertulis di boxnya
BalasHapusiya, semakin banyak yang sadar dan belajar membuang sampah dengan bijak
Hapusmemang butuh kesadaran yang penuh dan usaha yang ekstra buat bikin masyarakat jadi terbiasa membuang sampah pada tempatnya. apalagi nanti ada dropping box, ketolong banget deh
BalasHapusiya mbak Dropping Box Praise ini tujuanya supaya membantu pemilahan sampah yang tepat
HapusNgeri deh ngebayangin sampah per hari seluruh orang Indonesia pasti buanyaaak sekali ya. Kalau aku di rumah mulai memilah sampah botol.Mudah-mudahan ke depannya bisa mengurangi limbah rumah tangga yang memang nggak perlu ya
BalasHapusiya jika di rumah kita bisa memulainya memilah sampah dan menjualnya ke tukang loak
HapusWaaah kalau semua sampah langsung dilimpahkan ke TPA Bantar Gebang serem juga ya 😊 Belum disortir aneka sampah tumplek di situ. Untung sekarang ada Praise dropping box yg khusus kemasan sampahnya. Jadi mengurangi polusi dan bisa untuk daur ulang 😊😊 pengen punya 1 di rumah 😘
BalasHapusiya cuma dibuang begitu saja, tidak diolah lagi
Hapusklo liat banyaknya sampah memang harus diolah klo ga bakal jadi sampahnya mengunung. saya mendukung program ini agar semua orang peduli terhadap lingkungan
BalasHapusiya mbak, kita harus kompak mendukung dari sekarang
HapusIni program yang susah2 gampang kembali ke Personal masing2, masih banyak Orang yang belum ramah lingkungan dengan buang sampah sembarangan. Semoga kita bisa aplikasikan dari diri kita sendiri, keluarga, kemudian sebar dan tularkan ke lingkungan sekitar ya, Amiiiin.
BalasHapusIya kembali kepada pribadi dan kebiasaannya, untuk itulah PRAISE mengedukasi masyarakat dengan Dropping Box ini
HapusDropbox ini adalah fasilitas yang mendukung pemilahan sampah. Namun, seperti kata Pak Novrizal, harus ada kesadaran individu untuk memilah sampah agar manfaat dropbox ini bisa sangat dirasakan 😊
BalasHapusiya, mengedukasi masyarakat tidak boleh terhenti
HapusSaya juga beberapa kali baca larangan membuang smapah sembarangan ditambah dengan kalimat yang sadis gitu. Mungkin saking kesalnya karena banyak yang gak bisa dibilangin, ya
BalasHapusSekarang banyak yang menerapkan Zero Waste. ditampabah program seperti ini.Semoga makin banyak sampah berkurang.
BalasHapusWah jadi kita menghasilkan sampah masing-msaing 0,7 kg ya? Duh ga kerasa, ih. Kalau beres-beres kamar aku suka rapelin seminggu sekali misalnya dan emang sampahnya banyak banget. Amazing sih, amazing yang nyebelin tapi hahaha.... Dan sialnya aku masih aja suka nyampurin sampah basah dan kering di rumah. padahal kalau udah bau, kan, annoying ya?
BalasHapusKalau di rumah alhamdulillah sudah kupisahin sampah basah dan kering. Mestinya ada satu lagi, cuma blm. Yg smapah kering sedihnya suka diobok2 sama pemulung hiks. Tapi tetep ya kita lakukan misahin sampah dan ajarin anak2 kita misahin sampah. TFS
BalasHapusitu doanya serem amat ya tapi saking sebelnya kali ya dengan orang yang buang sampah sembarangan.
BalasHapusIya saking keselnya, tapi beneran jadi bersih banget sih gak ada lagi yg buang sampah
HapusSemoga ini nantinya bakal menyebar merata ya keseluruh indonesia. Udh waktunya indonesia mengerti soal sampah, dan ga cuma sekedar buang sembarangan :(. Kadang sediiih banget kalo melewati tempat2 kayak pasar apalagi, yg tumpukan sampahnya ampuuun mba, sampe mikir, orang2 di sekitarnya apa ga terganggu, apa ga sakit... Aku aja yg lewat lgs semaput nyiumnya :(
BalasHapusSemoga aja kayak di salah satu negara eropa, sampah bisa dijadikan sumber pembangkit tenaga. Ato di jepang, aturan membuang sampahnya bener2 tegas dan jelas. Pas aku kesana aja, sampe2 owner rumah udh wanti2, pkease membuang sampahnya sesuai box yg disediakan. Kalo buang popok ga boleh ama isinya, jd kotoran rs dibuang dulu di wc . Sampe segitu jelasnya. Dan kalo ga sesuai, pemilik rumanya yg akan dikenai sanksi.