Cegah Infeksi Kuman Atau Bebaskan Anak Bereksplorasi, Pilih Mana?
“Eh, tidak boleh main pasir ah, nanti ada ee
kucing !”
“Hayo, pakai sandal dong kalau mau main !”
“Aduh, jangan masukin mainan ke mulut, dek.
Kotor kan ?!”
“Dek, jangan pegang itu, kotor“.
Aiihh, seringkali kita mendengar seribu macam
perintah seperti itu jika si kecil ingin melakukan sesuatu kan? Atau malah anda
yang termasuk pernah mengucapkannya? Hayo ngaku...
Wajar sih bun, orangtua mana yang mau anaknya
kotor akibat memegang benda-benda yang ada di sekitarnya? Yakin sudah bebas
kuman? Apalagi saat musim pancaroba seperti sekarang.
Jika sudah tertular penyakit kita juga yang
repot. Mana tega mendengar rintihan dan melihat si kecil lemah tak berdaya. Apalagi
jika harus ke rumah sakit, aduh malas membayangkannya. Di sana kan tempat
penyumbang kuman terbanyak, segala macam jenis penyakit ada.
Jadi teringat beberapa kali aku harus menjaga
anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena bronchopneumonia dan demam
berdarah. Masyaallah, bukannya tenang, malah jadi deg-degan, karena kita malah akan bercampur dengan pasien lainnya.
Siapa yang bisa menjamin jika di rumah sakit itu aman
dari penularan penyakit? Adanya percikan ludah dan dahak dari orang yang bersin,
batuk, lendir ingus dari anak yang pilek, penyakit kulit, mengintai di sekitar
anak-anak. Atau bisa saja tertular melalui air kencing, feses, darah yang menempel di wc. Membayangkannya saja aku sudah
jijik, bikin tidak nafsu makan. Hueek..
Bukan lebay sih, masalahnya kan imunitas anak-anak masih rendah,
kulitnya 30% lebih tipis dari kulit orang dewasa, dan kesadaran kebersihannya
masih minim, aku cuma khawatir bukannya cepat sembuh, akan tetapi malah akan menambah penyakit
baru pada tubuh anak jika kelamaan di rumah sakit.
Dan menurut fakta, hampir 25% anak mengalami
infeksi Diare, Meningitis, Demam berdarah dengue, Campak, TBC, Malaria dan Pneumonia
yang berdampak pada kematian, lho. Hiyy, mengerikan. Semua ini disebabkan oleh penyebaran kuman
bakteri, virus, dan jamur.
Barang-barang yang ada di sekitar bayi dan
anak-anak juga bisa menjadi pemicu penyebaran penyakit, seperti pada stroller, dot
bayi, remot, kunci, mainan, sikat gigi, handuk, keran air, bahkan ada dalam tas
popok bayi.
wah, paling banyak kuman di stroller |
Ternyata stroller paling banyak menyumbang kuman dibandingkan dot bayi atau mainan anak. Siapa sangka, bakteri Streptokokus yang ada pada stroller menjadi penyebab utama terjadinya infeksi tenggorokan, infeksi telinga, pneumonia, dan meningitis.
Hmm, ada benarnya juga sih, stroller kan tidak setiap
hari dicuci, suka terkena ompol atau muntah, bahkan sering disimpan di garasi. Bayangkan, sudah berapa juta kuman yang terkumpul di sana? Tak heran, anak akan mudah batuk
pilek, karena bisa jadi stroller yang sering digunakan saat bepergian itu kondisinya kotor.
Dan faktanya, semakin usia mereka bertambah, kuman pun semakin banyak menyerang tubuhnya, karena mereka pun semakin banyak bereksplorasi. Jika tidak dilindungi dari kuman, semakin saja mereka cepat mudah sakit.
Tetapi, tak selamanya kita hanya mencegah infeksi kuman saat mereka beraktifitas. Di sisi lain, dunianya anak adalah bermain dan belajar. Semakin besar usia, mereka semakin banyak butuh bereksplorasi, menjelajah, dan mengenal lingkungan alam di sekitarnya.
makin besar anak, kumannya juga semakin banyak
|
Tetapi, tak selamanya kita hanya mencegah infeksi kuman saat mereka beraktifitas. Di sisi lain, dunianya anak adalah bermain dan belajar. Semakin besar usia, mereka semakin banyak butuh bereksplorasi, menjelajah, dan mengenal lingkungan alam di sekitarnya.
Jika terlalu banyak dilarang, perkembangan pikiran dan mentalnya berefek buruk. Si kecil jadi penakut, minder,
dan jadi kuper. Pegang ini ngeri, pegang itu gak mau, takut ini, takut itu.
Salah siapa coba kalau sudah begitu?
Terus bagaimana dong?
Kita mau kok membiarkan
si kecil mengenal lingkungannya dengan bebas, tetapi juga tidak mau jika mereka
gampang sakit. Seperti pepatah di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang
kuat (mens sana in corpore sano).
Mencegah Infeksi Kuman Atau Bebaskan Eksplorasi?
Baiklah, mari kita cari solusinya. Ada
betulnya juga kita harus menjaga anak-anak dari kuman sekaligus tetap
memberikan keleluasaan belajar. Kehidupan harus seimbang, tidak boleh cuek, tidak boleh juga terlalu preventif.
Kebetulan kemarin siang aku hadir dalam acara liputan
Mitu Baby Wipes Antiseptic, tisu basah bayi berantiseptik bersama puluhan ibu-ibu komunitas blogger di D’Lab Jakarta.
Bersama ahlinya, kami mendengarkan pembahasan masalah ini. Meski pun sambil mengasuh Syadid di Mini Playground, aku tetap bisa menyimak dengan baik.
ibu-ibu peserta komunitas blogger |
Bersama ahlinya, kami mendengarkan pembahasan masalah ini. Meski pun sambil mengasuh Syadid di Mini Playground, aku tetap bisa menyimak dengan baik.
yuk, bebaskan si kecil bereksplorasi |
Jadi begini, menurut dr. Herbowo Agung S.
Sp.A(K), mencegah penyebaran infeksi kuman ini bisa dimulai dari keluarga. Antara
lain memberikan ASI Eksklusif, pemeriksaan kesehatan dan Imunisasi, pemberian
makanan bergizi, dan menjaga kebersihan lingkungan dan tubuh.
Menjaga kebersihan lingkungan dan tubuh bisa
dilakukan dengan:
- tidak menyentuh mata, hidung, mulut setelah menyentuh barang di area umum, kecuali setelah mencuci tangan hingga bersih,
- menutup mulut saat bersin atau batuk,
- biasakan mencuci tangan sebelum dan selesai main dan makan
- serta membersihkan mainan dan benda yang ada di sekitar anak Menggunakan produk dengan kandungan ANTISEPTIK, seperti Mitu Baby tisu basah yang mengandung antiseptik alami.
Tugas kitalah yang memulai kebiasaan baik ini
dan selalu memberikan contoh. Mau tidak mau kita harus tetap memproteksi sedini
mungkin. Mencegah kan lebih baik dari mengobati.
Namun tidak perlu cemas juga, kekebalan tubuh anak juga akan menyesuaikan pada lingkungan dimana dia hidup. Banyak anak yang hidup di desa berkubang lumpur sawah, namun mereka tetap saja sehat dan kuat.
Namun tidak perlu cemas juga, kekebalan tubuh anak juga akan menyesuaikan pada lingkungan dimana dia hidup. Banyak anak yang hidup di desa berkubang lumpur sawah, namun mereka tetap saja sehat dan kuat.
Membersihkan Dengan Air Atau Tissue Basah?
Sudah kita ketahui bahwa membersihkan anggota badan dan barang-barang
bayi sebaiknya menggunakan air mengalir, namun bagaimana jika tidak
ada? Apalagi ketika sedang bepergian. Masa iya kita harus mengguyur tangannya yang
blepotan makanan di dalam mobil?
Bersama ini, ibu Sabrina Purba selaku Brand Manager
Mitu Baby Wipes pun memberikan solusi praktis dan aman untuk anak-anak. Salah satunya
memperkenalkan Mitu Baby Wipes Antiseptic yang bisa untuk membersihkan
segalanya. Sesuai mottonya Wipes Away Germs & Your Worries, tisu basah bayi Mitu Baby Wipes antiseptic itu berguna untuk mengusir kuman dan kekhawatiran anda.
bapak dr. Herbowo dan ibu Sabrina |
- Mitu Baby Wipes Antiseptic
1. Mengandung 0,05% Tea Tree Oil Extract sebagai
antiseptik alami
2. Helaian tisu basah bayi ini memiliki permukaan emboss
yang berguna membersihkan secara tuntas.
3. Dan mengandung 0,2% moisturizer Chamomile yang tetap menjaga kelembutan kulit si
kecil.
Mitu Wipes Antiseptik yang bermanfaat mencegah kuman |
Ingat ya, untuk membersihkan kuman secara
tuntas gunakan Mitu Baby Wipes yang berwarna hijau. Tersedia dalam berbagai
ukuran dan wadah yang praktis. Anda bisa pilih sesuai kebutuhan.
Selain Wipes Baby Antiseptic, Godrej Indonesia juga
menghadirkan produk berkualitas lainnya, seperti Mitu Baby Wipes Newborn yang berwarna kemasan putih, Mitu Baby Wipes Fresh & Clean dengan
kemasan biru, dan Mitu Baby Wipes Changing Diaper yang berwarna ungu.
- Mitu Baby Wipes Changing Diaper
Jadi kalau bunda ingin membersihkan area
kelamin dan pantat bayi, gunakan Mitu Baby Wipes Changing Diaper yang berwarna pink. Manfaatnya selain membersihkan
sekaligus dapat mencegah ruam.
Mitu Wipes khusus untuk membersihkan setelah pakai diaper |
Kasihan kan jika si kecil kena ruam popok karena kuman, seringkali
menjadi rewel. Nah, tisu basah bayi ini cocok banget jika digunakan, karena
menggunakan 0,1% Chamomile Extract, 0,01%
vitamin E dan moisturizer.
- Mitu Baby Wipes Fresh & Clean
Atau jika ingin membersihkan keringat pada
wajah, tangan, dan kakinya, bunda bisa memilih Mitu Baby Wipes Fresh & Clean yang berwarna kemasan
biru. Tisu basah bayi pembersih ini tidak mengandung alkohol, diperkaya dengan 0,2% ekstrak
bunga Chrysanthemum serta vitamin E. Bedanya dengan yang berwarna hijau, tissu basah ini tidak mengandung Tea Tree Oil.
Mitu Wipes yang bisa digunakan untuk harian si kecil |
Jadi, setiap tisu basah Mitu Baby ini
memiliki manfaat masing-masing ya, bun. Jangan salah pilih, mentang-mentang
anak bunda adalah bayi laki-laki hanya memilih kemasan yang berwarna biru. Atau
sebaliknya, untuk anak perempuan dipilihkan yang berwarna pink, padahal itu kan buat
mengganti popok, hehe.. 😊
Dan tenang saja, menggunakan Mitu Baby Wipes ini aman, semuanya sudah terdaftar di Kemenkes RI dan telah mendapat sertifikat halal, lho. Jadi tak perlu
diragukan lagi kegunaannya.
Alhamdulillah, aku sangat bersyukur bisa mengikuti acara Baby Mitu Wipes ini, karena banyak mendapatkan penjelasan yang lengkap.
Alhamdulillah, aku sangat bersyukur bisa mengikuti acara Baby Mitu Wipes ini, karena banyak mendapatkan penjelasan yang lengkap.
Kebahagiaan para bunda lainnya juga terpancar
di sana, karena bertabur hadiah yang seru, lho. Ada hadiah games menemukan kuman di rumah, kompetisi foto Instagram, dan
penanya terbaik. Pulangnya saja kami dioleh-olehi 3 (tiga) pack besar Mitu Baby Wipes,
terimakasih yaa.
para pemenang kuiz |
Mau informasi lebih banyak?
Kunjungi sosial medianya di:
Fanspage: Mitu Baby
Instagramnya: @mitubabyid.
Jangan lupa, simak video ringkasan acara ini ya:
Jangan lupa, simak video ringkasan acara ini ya:
Terimakasih...
22nya 😁
BalasHapusBebas kuman juga dibolehin bereksplorasi ..
Kalo ngga gitu,
Ntar perkembangan anak ngga ngenal banyak kegiatan ☺
hehe iya ya mas, dua-duanya oke
Hapusaku termasuk yg nggak gitu2 banget dalam hal higienis pada anak, soalnya pernah denger mitos jangan terlalu bersih ah. Eh ternyata ya harus bersih dong hihi, sepulang event aku jadi tau klo higienis sama anak itu nggak apa2
BalasHapusiya mbak ucig, kita tetap seimbang ya, jangan parno jangan juga cuek
HapusDilema banget emang ya, antara emaknya takut anaknya kotor sama biarin mereka bebas bermain. Apalagi kalau anaknya petakilan :D
BalasHapushehe iya mbak, anak petakilan apa aja dipegang. Untung ada tissue basah kaya Mitu ini
HapusAduchh Makk, kata2 itu Aku banged ke si kecil, jangan masukin maianan ke dalam mulut, eitt kalau mau keluar sandalnya dipakai, ehh jangan pegang itu kotor!!
BalasHapusEhmmm banyak banged yaa warningnya, tapi sekarang udah nggak terlalu siy, soalnya udah ada Mitu Baby Antiseptik yang praktis dan aman buat anak2.
hehe iya dulu aku sering banget ngomong gitu mbak, sekarang udah gak terlalu mencegah deh, biar dia gak takut bereksplorasi
HapusAntara bebas eksplorasi dan aman kuman itu emang dilema ya mak. Untung sekarang ada mitu yang selalu melindungi
BalasHapusbetul mbak, meski kita udah sedikit cuek membiarkan, tapi sisi lain ada orang lain yg justru banyak melarang, terutama para nenek nih hehehe
Hapusduh anakku juga nih. apa-apa dipegang. mungut sampah lah, ngangkat kucing. ibunya harus rajin-rajin ajak cuci tangan kalau habis main. dan ternyata beda warna beda kegunaan ya mitu ini. harus diingat nih kalau misalnya nanti punya bayi lagi.
BalasHapushihi iya aku pun baru tau, tiap warna beda fungsi, dulu aku asal ambil aja sesuai jenis kelamin anak
HapusSaya milih tetap membebaskan anak untuk ekplorasi. Namun bagaimanapun harus tetap dijaga kebersihannya
BalasHapusIya aku pun begini akhirnya mbak, gak khawatir lagi anak mencoba ini itu asal selalu cuci tangannya atau bisa dielap pakai Mitu
HapusMitu jadi andalan banget mbak, suka juga buat dibawa perjalanan jauh soalnya kadang mau cuci tangan tapi gak ada air. Mitu bukan cuma cocok buat baby aja, tapi saya yg dewasa sangat nyaman pakai mitu baby
BalasHapuswah sama dong kita hehe
HapusHaha kadang suka larang2 Alfath jangan main kotor, tapi kok malah jadi hambat eksplorasi dia ya. Akhirnya yaudah boleh deh, cuma ya itu harus persiapkan segala sesuatunya terutama pastikan gak terjadi infeksi gara2 kuman.
BalasHapusnah iya, aku juga sekarang bolehin anak-anak main pasir, asalkan cuci tangan saja setelahnya
HapusAsik ada mitu, praktis dibawa kemana2 dan bisa tinggal lap aja kalo anak kena kotoran.
BalasHapusiyes, praktis, bersih, dan bebas kuman
HapusAkh bebas ekspolarasi dong. Kotor udah pasti tapi jaga kebersihan ya harus. Seperti habis main wajib cuci tangan anak-anak.
BalasHapus100 buat mbak Gita hehe
HapusNggak nyangka ya? Ternyata kuman justru banyak tersebar disekitar temoat bermain anak2 kita. Hiks.
BalasHapusdilema kan? tapi sekarang gak perlu khawatir lagi dong, tinggal elap aja sama Mitu hehe
HapusAku liat2 sikon sih kalau eksplorenya hanya untuk datangin kuman ya jangan juga sih. Hahaha
BalasHapusMitu anti septic yg blum aku pun ya mba,, biasanya klo jln sama kidos sll aku bawa ini
BalasHapussudah banyak dijual di mini market, mbak..
HapusMitu ini selalu ada di tas aku... buat anak-anak bagus banget loh. ngga perlu ribet cari air buat cuci tangan...
BalasHapusnah bener banget, gak ribet jadinya
HapusTetap dibebaskan berekplorasi dooonk...
BalasHapusBiar anak2 pinter hehe. Skrng gak khawatir lagi ya soalnya ada Mitu Baby antiseptic ini buat bersihi tangan anak2 kalau abis main :D
iya anak pintar harus berani main dan bereksplorasi
HapusKuman terlihat sepele tapi sebenarnya bahaya kalau kena ke anak bisa diare dan gatal2.
BalasHapusiyap..
HapusJadi intinya kita harus tetap biarkan si kecil bereksplorasi ya mbak? urusan kotor, serahin ke ayang ahlinya. :))
BalasHapusurusan kotor, tinggal cuci tangan atau lap-lap pakai Mitu Baby
HapusAnak memang waktunya bermain ya , dan menurut aku sih ortu nggak perlu terlalu khawatir.
BalasHapusJangan gara-gara ortu khawatir, maka anak terpasung mentalnya
bener banget mbak, kalau kebanyakan dilarang anak jadi gak pede
HapusIhiyy ada foto aku itu dapet hampers Mitu. Tisu basah sih kudu ada di diaper bagku karena punya bayi serba kotor. Biar nggak begitu was-was nggak ketemu air atau sabun, tisu basah jadi solusinya.
BalasHapusselamat yaaa :)
HapusUntung ada Mitu jadi bebas bereksplorasi biar makin pintar
BalasHapusiya dong
HapusAku juga dari dulu pakai Mitu mba, lebih mantap bersihnya nggak lengket di tangan..
BalasHapusOh begitu ya, thanks sharingnya ya mbak :)
HapusBebas kuman dong, tapi biasanya kuman gak mau lama-lama yah bersarang. Jadi sebelum si kuman betah wajib dibersihin terlebih dahulu
BalasHapusSiap, laksanakan
Hapushahaha iya banget itu. Jangan... Tidak boleh... sampai si anak diem aja deh main HP.
BalasHapusBoleh bereksplorasi asal menjaga kebersihan diri.
memang ya kadang kita sbg org tua suka kebanyakan melarang tanpa sadar. hihihi
BalasHapusSoala infeksi, saya jadi ingat kasus bungsu saya yang dua tahun lalu dirawat di HCU pas masih di Bogor. Sampai keluar dari rumah sakit, ga ketahuan infeksinya karena apa. Duh, parno karena memang dia ini apa aja dipegang. Tahun lalu pas udah pindah ke kampung halaman, terjadi lagi walau opname lebih cepat. Semoga ga lagi-lagi. Makasih infonya soal MITU baby ini Mbak. Andalan kami waktu mereka bayi ya Mitu juga. Wangi dan lembut sih.
BalasHapusuntunglah sekarang ada tisu basah antiseptik dari Mitu ya so no worries deh
BalasHapusaku pun koleksi semua varian mitu sejak punya baby mba, dulu sih mashi pake satu jenis untuk semua hal...
BalasHapusIya anak2 emang suka eksplorasi pegang ini itu yaaaaa. Kita cuma bisa ngawasin, selesai maen baru deh dibersihkan, salah satunya pakai tissue mitu antiseptic ini.
BalasHapusSelain anak jadi bingung kalau dilarang bereksplorasi, anak juga jd terhamat kreatifitasnya mba. Bebaskaaan sajaaa bebaskaaan
BalasHapus