Persiapan Jitu Agar Anak-Anak Anteng Ditinggal Di Rumah

Persiapan Jitu Agar Anak-Anak Anteng Ditinggal Di Rumah

Meninggalkan anak-anak di rumah memang selalu bikin galau ya. Merasa dilema, ada tanggung jawab yang harus dikerjakan, tetapi anak-anak juga harus dipantau. Jadi pengennya pilih dua-duanya.

Sama sepertiku, setiap mendapat undangan seminar pastinya bikin aku senang, asyiik ada alasan keluar rumah lagi nih. Ibu macam aku ini butuh hiburan juga kan. Tetapi jika undangannya bersyarat tidak membolehkan membawa anak, spontan bikin aku jadi galau, *ups.

Setidaknya aku harus memutar otak gimana caranya supaya anak-anak bisa anteng ditinggal di rumah dengan aman. Agar aku bisa melangkah pergi tanpa adanya rengekan. Tentunya sudah ada urutan persiapan jitu yang matang. Antara lain:

Pertama, persiapan izin suami.

Kebahagiaanku dapat undangan tidaklah sempurna jika belum mendapat izin suami. Untuk membuka hatinya, aku harus membeberkan apa manfaat dari acara, anak-anak pulang sekolah dengan siapa, besok masak apa, semua harus lengkap, mirip mengajukan proposal pada boss gitu deh.

Untuk mempersiapkan kondisi yang aman dan terkendali, biasanya aku bekerja sama dengan suami. Kalau sudah deal, insyaallah anak-anak juga jadi patuh dan gak banyak rewel.

Hari Sabtu biasanya suami libur kerja, jadi anak-anak aman bersamanya. Selain hari itu, aku bisa menitipkan sebentar kepada tetangga yang dipercaya. Begitulah solusi utamanya. Yakin deh, anak tidak akan rewel selama ditinggal mamanya.

Kedua, persiapan mental anak-anak.

Cara mendidik anak itu bukan hanya biar pinter belajar di sekolah, tetapi mengajarkan persiapan mental juga perlu, agar menjadi anak hebat. Melalui diskusi, Shidqi dan Selma sih sudah mengerti bahwa aku harus pergi meninggalkan mereka untuk mengikuti acara maupun seminar, bukan mau jalan-jalan enak, tetapi kerja nyari tambahan uang sekolah.

Mereka memaklumi, sebagaimana tugas mereka bersekolah di pagi hari, bunda ada kesibukan di luar selain di rumah. Terutama Shidqi, sudah faham tugasnya harus pulang bareng adik dan memboncengnya naik sepeda. Di rumah pun dia sudah mampu menggoreng telur dan nugget.

Tetapi lain dengan si kecil, harus pakai trik khusus. Biasanya kalau pagi dia masih tidur, mudah saja aku pergi. Kalau sudah bangun, aku harus mengajaknya muter-muter naik motor dulu, lalu diajak main sama anak tetangga sementara aku menjemput Selma agar bisa menemani adiknya.

memberikan pengarahan itu perlu sejak dini

Begitulah, meskipun si bungsu termasuk anak yang anteng jika kuajak pergi, namun aku harus tetap menghormati para pengundang acara. Pasti ada alasan yang harus dipatuhi agar acara mereka berjalan dengan baik tanpa ada gangguan tingkah laku dan berisiknya anak-anak.

Makanya sekarang harus pintar pilih-pilih waktu dan acara, supaya tidak keseringan juga meninggalkan anak-anak. Pernah kepengen memasukkan Syadid ke Daycare, tetapi malah takut anaknya gak betah. Kan, emaknya galau lagi, hehe..

Ketiga, persiapan bekal anak-anak di rumah.

Selama beberapa kali ditinggal, tidak ada kendala. Asalkan aku sudah menyiapkan nasi, lauk, dan cemilan kesukaan mereka. Aku pun menasihati para kakak untuk saling mengingatkan makan. Jika si kecil mau makan, tolong disuapi, atau mau minum susu tolong dibikinin.

Mereka sih senang-senang saja, asalkan aku tidak boleh pergi terlalu lama, tidak pulang malam, dan tentunya harus bawa oleh-oleh, alias buah tangan penuh cinta. Sudah ada makanan di rumah, tetap saja tangan ini tidak boleh melenggang kosong.

oleh-oleh  penuh cinta baru

Motor baru masuk garasi saja suara mereka akan ramai: “Bundaaa. Bunda pulang bawa apa?”. Ha..ha..ha.. dasar anak-anak, gak peduli bundanya masih sakit kepala saking ngantuknya.

Tapi Alhamdulillah deh, semua trik dan persiapan seperti ini membuatku jadi lebih mudah untuk bisa hadir pada setiap acara. Hatiku menjadi tenang, gak ada lagi ganjalan di hati dan pikiran. Biasanya kalau sudah begitu, rejeki buat anak-anak pun ada saja, seperti dimudahkan Allah.

Oleh-oleh baru untuk anak-anak

Tips agar anak-anak bahagia adalah bawakan mereka oleh-oleh yang bervariasi, jangan yang itu-itu saja. Anak-anak kan sifatnya suka melihat yang baru, mereka belajar melalui visual, menggunakan pandangan matanya.

Binar mata mereka sangat berbeda jika dibawakan sesuatu yang baru. Contohnya saat kemarin aku bawakan Julie’s Peanut Butter Sandwich. Mereka senang banget: “Biskuit apaan ini, bunda? Baru ya?”.

pilah-pilih cemilan baru di Indomaret

“Bunda, dibuka ya. Lucu ih gambarnya, ada anak perempuan dikuncir. Biskuit kacang ini ya? Cobain ya”, sahut Shidqi.

Memang betul sih, mataku juga tertuju pada pandangan pertama saat memandangi biskuit ini di rak Indomaret. Aku tertarik melihat logo tergambar anak perempuan berkuncir dua, lucunya mengingatkan diriku pada anak perempuanku yang suka dikuncir dua, kiri dan kanan.

lucu kan logonya Julie's?

Mungkin asal usul Julie’s Peanut Butter Sandwich ini juga berdasarkan kisah si anak perempuan itu, namanya si Julie, anak yang memiliki biskuit lapis krim kacang. *Hehe, ngarang banget ya?

Awalnya sih sempat ragu, kok gak ada logo halalnya. Diimport oleh PT Dima Indonesia, Jakarta. Aku mengecek bolak-balik, sampai searching internet ternyata kabarnya masih dalam proses pendaftaran perizinan Halal MUI.

Tapi setelah melihat ada izin BPOM RI ML 235609059055 aku mulai tertarik. Apalagi biskuit ini buatan negara Malaysia sejak tahun 1985, yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Wallahu a’lam.

Enak lho biskuit ini, renyah, gurih, berasa paduan asin manis. Lapis krimnya manis, khas selai kacang tanah yang lezat yang bermanfaat sebagai antioksidan, menambah serat pangan, mengurangi resiko jantung, dan pastinya mencegah kanker.

kerenyahan biskuit dengan paduan rasa gurih manisnya kacang

Julie’s Peanut Butter Sandwich terbuat dari tepung terigu, selai kacang, minyak nabati, gula, sirup glukosa, susu bubuk skim, pati jagung, bubuk whey, bubuk keju, ragi, dan perisa sintetik mentega.

Teman-teman Selma di sekolah saja sangat suka. Begitu aku sajikan Julie’s Peanut Butter Sandwich kepada mereka, awalnya malu-malu, namun lama-lama mereka nambah lagi dan lagi. Lapar apa doyan?

Selma dan teman-teman sekolahnya sangat suka lho

Pastinya jadi biskuit favorit baru. Seneng deh melihatnya, Selma jadi makin disukai teman sekolah. Biskuit Julie’s Peanut Butter Sandwich bisa menjalin keakraban dan silaturahim antar teman. Aku jadi seperti menemukan cinta dari Julie’s, cocoknya dijuluki #BuahTanganPenuhCintaDariJulies.

Bertabur Hadiah Penuh Cinta Dari Julie’s

Alasan lainnya aku menemukan dan memilih Julie’s Peanut Butter Sandwich adalah ternyata sampai 30 April nanti ada bertabur hadiah cinta jutaan rupiah, berupa :

• 1 pcs Modena microwave senilai Rp 5.000.000, voucher belanja senilai Rp 1.000.000 dan paket produk, untuk pemenang pertama.
• Cooking set senilai Rp. 2.000.000,  voucher belanja senilai Rp 1.000.000 dan paket produk, untuk pemenang kedua.
•  Dan 10 hadiah hiburan berupa voucher belanja senilai Rp 250.000 dan paket produk, untuk 10 orang pemenang.

Julie's bertabur hadiah keren

Yuk ikutan...!

Mumpung sudah membeli Julie’s Peanut Butter Sandwich ukuran 90 gram, ayolah kita ikut serta lomba foto berhadiah keren ini. Syarat lainnya adalah: 

1. Jangan dibuang struk pembeliannya di Indomaret ya, harus disimpan, dan kirimkan bukti scan/foto ke direct message Instagram @Julies.ind atau Facebook Julie’s Indonesia sebagai tanda ikut serta lomba.

2. Follow semua media sosialnya, lalu upload foto terbaikmu ke facebook atau instagram menggunakan produk Julie’s dibarengi barang-barang yang mendukung kegiatan keseharianmu.

3. Sertakan cerita kepada siapa kita berbagi dan makan bareng sambil mencicipi biskuit Julie’s Peanut Butter Sandwich ini. Tentunya bersama orang-orang tersayang.

4. Foto tadi ditag ke Instagram @Julies.ind atau Facebook Julie’s Indonesia dan gunakan hastag #BuahTanganPenuhCintaDariJulies

Bagaimana, kamu sudah siap memberikan buah tangan penuh cinta dari Julie’s Peanut Butter Sandwich? Ayo segera ikutan lomba fotonya ya, jangan sampai ketinggalan.