“Mbak
Lia, Shidqi suka naik kereta kan? Dari Jakarta bisa mampir ke Stasiun Solo,
lho. Kapan mau main-main ke Solo?”, tanya seorang sahabat yang kukenal melalui
grup komunitas. “Nanti kita mampir ke pasar dan tempat wisata yang murah meriah”.
Wah,
itu tawaran yang sangat menarik. Shidqi dan aku memang selalu mempunyai impian
jalan-jalan naik kereta, kemana kek, pokoknya yang ada stasiun dan dilewati kereta dari Jakarta.
Naik kereta itu seperti candu. Sensasi laju kereta yang tenang dengan pemandangan yang indah dari balik jendelanya, memberikan kerinduan tersendiri bagi kami. Seperti waktu itu, kami berempat naik kereta Matarmaja dari Jakarta.
Aku yakin, di dekat stasiun itu setidaknya ada beberapa spot yang dijaga oleh pemerintah daerah dan patut dikunjungi. Seperti beberapa lalu aku dan ketiga anakku jalan-jalannya ke tempat wisata yang murah meriah, di sekitaran stasiun Malang.
Nah, kalau di Solo memang banyak tempat yang keren, siapa takut ke sana?.. *Emak butuh piknik.
Kenapa Solo? Waktu kebingungan kehabisan tiket kereta langsung dari Malang menuju Jakarta, sempat sih Shidqi mengajakku singgah dulu ke stasiun Solo Balapan. Tetapi karena pikiran sudah pengen cepet pulang, akhirnya malah melipir ke Yogyakarta untuk transit pulang ke Jakarta.
Naik kereta itu seperti candu. Sensasi laju kereta yang tenang dengan pemandangan yang indah dari balik jendelanya, memberikan kerinduan tersendiri bagi kami. Seperti waktu itu, kami berempat naik kereta Matarmaja dari Jakarta.
Aku yakin, di dekat stasiun itu setidaknya ada beberapa spot yang dijaga oleh pemerintah daerah dan patut dikunjungi. Seperti beberapa lalu aku dan ketiga anakku jalan-jalannya ke tempat wisata yang murah meriah, di sekitaran stasiun Malang.
Nah, kalau di Solo memang banyak tempat yang keren, siapa takut ke sana?.. *Emak butuh piknik.
Makanya
jadi semakin penasaran sama kota Solo (Surakarta). Kota kecil yang sempat
dipimpin oleh bapak Joko Widodo ini terletak di antara jalur utama persimpangan
dua kota besar Semarang dan Yogyakarta ini, membuat kota Solo menjadi tujuan wisata yang
menarik.
Solo
memiliki 3 stasiun kereta api yang disinggahi persis di tengah kota, ada Stasiun
Balapan, Stasiun Purwosari, Stasiun Jebres. Kalau lihat peta, ketiga stasiun
ini seperti saling berdekatan dan banyak destinasi jejak sejarah sebagai bukti peradaban
dahulu.
Jika
ingin sedikit mempelajari sejarah, tak ada salahnya mampir di sekitarnya,
seperti benteng Vastenburg, Pura Mangkunegara, Taman Sriwedari, Museum Radya
Pustaka Surakarta, Tugu Nol Kilometer kota Solo, Masjid Ageng Keraton Surakarta,
Museum Keraton Surakarta, Museum Rumah Danar Hadi, Monumen Pers Nasional, Taman
Satwa Taru Jurug, Monumen Nusukan Lama, Museum Samanhudi, dan tempat lainnya.
Bayarnya juga murah lho.
Tapi sayangnya, Shidqi kurang antusias ketika aku tawari ke tempat-tempat bersejarah itu. Katanya gak suka, terlihat suram. Ada yang lebih menarik bagi Shidqi dibanding tempat-tempat bersejarah itu, yaitu naik kereta tua. *Pencinta kereta garis keras.
Bahkan
dia juga penasaran ingin naik Railbus Bhatara Kresna, bis tingkat wisata
Werkudoro, dan bis Batik Solo Trans (BTS) yang berjalan di jalur koridor
seperti Trans Jakarta. Padahal di Jakarta kan dia sudah puas naik bis. Hmm, ini
mah namanya jalan-jalan keliling kota Solo beneran, dong.
Tapi
okelah, mari kita cari dulu informasinya, jangan sampai gak ngerti apa-apa
begitu sampai di Solo. Ini persiapannya:
a. Naik Kereta Menuju Stasiun
Solo Balapan
Menurut
keterangan yang ada, jika ingin melanjutkan naik angkutan umum kota, lebih enak
turun di stasiun kereta Purwosari dibandingkan stasiun Solo Balapan yang agak
susah mendapat kendaraan umum, paling-paling hanya becak atau ojek.
Tapi namanya jalan-jalan, gak apa-apa deh turun di stasiun Solo Balapan, yang penting hotelnya deket stasiun.
Tapi namanya jalan-jalan, gak apa-apa deh turun di stasiun Solo Balapan, yang penting hotelnya deket stasiun.
Sedangkan
dari stasiun Solo Purwosari kita bisa ke pasar batik Laweyan, namun jika ingin
ke pasar batik Kauman, lebih enak naik bus trans Solo. Dan kalau ingin ke
museum, Jika ingin ke kebun binatang Solo, enaknya turun di stasiun Solo
Jebres.
b. Menuju hotel pilihan
Tiba
di tempat penginapan pengennya segera mandi, istirahat dan menaruh tas kan, supaya badan
kembali fit setelah lelah di perjalanan kereta. Punggung pastinya menagih ingin
segera diluruskan.
Untuk
memilih hotel biasanya aku mencari yang dekat dengan stasiun, biar gak
jauh-jauh repot naik turun kendaraan umum. Namanya juga pengen hemat,
setidaknya gak usah nyewa taxi.
Sekalian
pilih yang bener-bener nyaman untuk anak-anak. Biasanya mereka kepengen yang
ada kolam renangnya. Beuhh, mesti menguras dompet nih, biasanya kan yang
seperti itu mahal.
nyaman banget ya, pengen merem jadinya |
Tapi untungnya, aku suka mencari-cari tempat penginapan menggunakan bantuan aplikasi hotel di sini. Jadi kita tahu hotel mana yang harganya miring dengan fasilitas yang memuaskan, pilihan hotelnya juga banyak, ada keterangan petanya pula.
Salah
satunya hotel Pose In, dekat banget dengan stasiun, jalan kaki juga bisa. Harganya juga terjangkau, padahal sudah ada fasilitas AC, kolam renang, pelayanan
24 jam, wifi, restaurant, kita dapat menikmati fasilitasnya hanya sekitar 240 ribuan saja. Murah kan?
Pesan hotel di Traveloka tidak ribet,
bayarnya mudah, cepat, dan pilihan hotelnya lengkap
di seluruh Indonesia mau pun dunia.
|
c. Naik Kereta Sepur Kluthuk
Jaladara
Kereta
tua ini adalah salah satu kereta yang menjadi kebanggaan pariwisata kota Solo.
Kereta ini buatan Maschinenbau Chemitz Jerman
dan menggunakan lokomotif dengan gerbong kayu buatan tahun 1906. Rute
perjalanannya sepanjang 5 kilometer, berangkat dari stasiun Purwosari melewati
Loji Gandrung (rumah dinas Walikota Surakarta), Kampung Batik Kaoeman, Galabo, hingga menuju
stasiun Kota Solo (Sangkrah).
Bisa
berhenti juga di lokasi tertentu seperti Diamond
Convention Center, Solo Grand Mall, Loji Gandrung, House of Danar Hadi,
Museum Radya Pustaka, Taman Sriwedari, Perempatan pasar Pon, Kampung seniman
Kemlayan, Kampung Batik Kauman, Gladag, dan Stasiun Solo Kota.
unik banget ya ada kereta melintas seperti ini |
Namun
karena membutuhkan bahan baku kayu jati dalam sekali perjalanan, maka harga
tiketnya tidaklah murah. Untuk warga non Solo sebesar Rp. 100, 000 per orang
yang bisa dibeli di stasiun Purwosari. Atau bisa rombongan dengan biaya 3,5
juta dan katanya sih seminggu sebelumnya harus menghubungi nomor reservasi di
085642005156 dulu agar bisa dipersiapkan dengan baik.
Yaa
walaupun gak jadi naik kereta tua ini, setidaknya Shidqi bisa memuaskan jiwanya
untuk mengagumi kereta yang berbeda dari kereta commuterline selama ini dia lihat di Bogor.
d.
Naik Bus Wisata Werkudoro
Begitu
jika ingin berkeliling melihat kota Solo, kita bisa naik bus wisata
Werkudoro yang berjalan setiap hari. Serunya bis ini ada bagian yang terbuka di
bagian atas, sehingga udara sepoi-sepoi bisa langsung mengenai penumpang.
sumber: pariwisatasolo.surakarta.go.id |
Tiketnya
harus dipesan dulu hari Sabtu-Minggu di kantor Dishub dan DLLAJ Surakarta yang
berada di belakang stadion Manahan, bayarnya 20 ribu perorang sekali jalan. Shidqi ingin sekali mencobanya. Ingin merasakan duduk di atas bus yang tinggi
e.
Naik Railbus Bathara Kresna
Railbus
Bathara Kresna adalah kereta api produksi PT. INKA yang melintas di jalur rel
kereta uap Jaladara, namun jalurnya lebih jauh hingga stasiun akhir Wonogiri.
Uniknya railbus ini melintas di jalan raya yang tidak berpalang pintu, mirip
trem yang ada di luar negeri gitu deh.
ini di Solo lho, bukan di luar negeri |
Hebatnya
jarang ada kejadian yang mengerikan, karena para pengendara mobil dan motor
yang melintas di jalan Slamet Riyadi akan mengalah dan memberikan jalan
terlebih dahulu, kesadaran masyarakat Solo cukup tinggi.
f.
Berburu Batik Solo
Gak
enak kalau pulang tanpa oleh-oleh. Batik Solo banyak juga yang bagus lho untuk
dijadikan cinderamata. Bahkan ada beberapa kampung yang memproduksi batik khas
Solo sebelum dijual di pasar Klewer atau Pasar Grosir Solo.
Jika
ingin berbelanja Batik Solo dengan corak pakem tradisional yang kuat, kita bisa
ke kampung batik Kauman Solo. Warna batiknya cenderung berwarna kecoklatan,
jauh dari ornamen batik modern yang penuh warna.
khas Batik Kauman Solo |
Atau
bisa melipir ke Kampung Batik Laweyan yang sudah menjadi ikon batik Solo sejak
abad 19, oleh Sarikat Dagang Islam yang didirikan oleh Haji Samanhudi pada
tahun 1912. Ada 250 motif khas batik Laweyan yang sudah dipatenkan dengan khas
yang lebih terang.
khas Batik Laweyan |
***
Sudah puas keliling, enaknya kembali ke hotel
menikmati segarnya air hangat saat mandi. Terbayang perut lapar ingin segera
makan dan beristirahat menikmati empuknya kasur dan selimut di hotel pilihan
kita.
Jangan
sampai deh ya kita salah memilih tempat penginapan, kalau aku sih kasihan sama anak-anak. Tips agar tidak merasa
rugi, sebelumnya kita baca saja review para pelanggan yang sudah pernah
menggunakan fasilitas hotel, kira-kira pas tidak untuk menginap di sana bersama
keluarga?
Jika
sudah cocok, tinggal klik booking hotel dan lakukan pembayaran. Enaknya booking
hotel melalui Traveloka adalah potongan harganya banyak, apalagi kalau pakai
aplikasi yang kita download di Playstore. Cara pembayarannya juga gampang, pakai
internet banking, gak bikin kita ribet harus ke sana kemari dulu.
Gimana?
Kamu juga sudah pernah melakukan hal ini?
Yuk, kita persiapkan perjalanan selanjutnya. Kemana lagi tujuan wisata yang murah dan dekat stasiun yang enak ya?
Yuk, kita persiapkan perjalanan selanjutnya. Kemana lagi tujuan wisata yang murah dan dekat stasiun yang enak ya?
lihat2 kereta unik sepertinya menyenangkan , nambah pengetahuan lagi. Memang ajaib si Ular Besinya.... :)
BalasHapuskeren ya kang, emaknya aja mau ke sana hehe
HapusAku pernahnya naik prameks doang mba...klo yang ke banyak tujuan wisata sekaligus, belum. Paling ke Pusat Grosir Solo itu doang mba..
BalasHapushehe iya ini aku lihat-lihat di peta banyak juga wisata sejarahnya
HapusSekarang kota Solo makin oke,ya..
BalasHapusTerlihat mempersiapkan diri dengan maksimal kepariwisataannya.
Aku juga belum kesampaian nih nyobain naik bis Werkudoro :(
Pengiin ...
Dulu wkt ke solo cuma ke kampung batik lawyan sama ke keraton mangkunegara. Sempet googling, bingung mau kemana, jarang nemu tulisan tentang destinasi Solo. Jadi nyesel dulu pas ke solo sebelum artikel mbak publish, hhh
BalasHapusJadi tambah pengalaman lagi tentang pariwisata di solo, mungkin kalo kapan" kesolo bisa mampir nih :D
BalasHapusNah kebeneran aku mau ke solo, boleh neh dikunjungi
BalasHapusMau ke kampung Batik Laweyannya nih, pingin berburu batik di sana, hehe.
BalasHapusKereta klutuknya ini lo, saya wong dekat solo tapi belum pernah naik. Ah jadi malu sendiri. Lain waktu harus naik.
BalasHapusbaru tahu dekat stasiun banyak tempat wisatanya terakhir ke Solo tahun lalu biasanya nek pesawat karena gondongan jadi nek kereta api itupun malem2 sepulang kerja mba hehehe jadi ga tau tempat2 wisata deket sana
BalasHapusBelum pernah ke solo huhuhu
BalasHapusPaling jauh baru sampe purwokerto akuu
Pengen banget nyobain Kereta Sepur Kluthuk Jaladara itu tuh
BalasHapusSensasinya pasti berasa kayak naik kereta api di film Harry Potter yambaak
Kalsik dan vintage banget
Tapi sayang juga mesti bakar kayu terus tiap beroperasi ya
Coba nanti bisa diganti sumber tenaga nya pake bbm atau batrai aja
Belum pernah menginjakkan kaki di solo, tapi keretanya menarik yaa bunda
BalasHapusbeberapa kali ke solo ada acara keluarga tapi belum sempat explore sekitaran.... semoga nanti ada waktu khusus menyempatkan explore solo
BalasHapusKata teman juga ada wisata seperti taman labirin gitu dekat stasiun. Saya jadi penasaran, penasaran juga dengan sensasi naik kereta dan bus di Solo
BalasHapusBelum kesampaian naik keretanya. Semoga nanti ada waktu main-main ke Solo lagi.
BalasHapusPengen maen kesana lagi.. hikkss.. cuma nggak ada yang mau nyumbang neh..
BalasHapusPasar Gladak dan tengklengnya.. wuizz nggak bisa dilupakan.
Solo memang ngangenin banget. Sudah bolak balik kesana tapi belum semua jelajahi semua tempat wisata
BalasHapus