Judulnya sengaja kubuat menjadi suatu pertanyaan, supaya kalian yang penasaran dengan film My Generation produksi IFI Sinema ini jadi semakin tertantang untuk mau nonton atau tidak?
Sutradara Upi dan para pemain |
Atau sebaliknya, "Ah, buat apa. Film begitu ditonton, paling kaya sinetron remaja di tivi, isinya cuma kenakalan remaja, gak pantas ditiru. Nanti malah jadi contoh yang enggak-enggak".
Oke. Mungkin anda akan menyerengitkan dahi, apa sih istimewanya film ini, sehingga ramai digembar-gemborkan supaya ditonton khalayak umum? Apa memang bermanfaat?
Pro-kontra ini sejujurnya bukan cuma pada anda, tetapi juga ada pada pikiranku. Film ini seperti mata pisau, tajam. Jika digunakan sesuai fungsinya pasti tetap akan bermanfaat, demikian sebaliknya, bisa menjadi boomerang bagi remaja maupun orangtua.
Berhari-hari aku pantengin instagram para pemain, sutradaranya dan membaca semua ulasan berhastag #filmmygeneration, #mygenerationfilm, tujuannya supaya aku dapet feel and soul.
Aku tetap bertanggung jawab terhadap apa yang kutulis ini. Bukan maksud mengajak kalian menonton film yang mempertontonkan auratnya, bukan juga untuk menjerumuskan pada tingkah laku yang menyeleweng.
Bagiku, ini adalah potret dari sisi yang lain, dimana keberadaan orangtua yang bijaksana dan bersahabat dengan anak itu sangat diperlukan. Potret dimana bukan jamannya lagi orang tua otoriter, bersikap tegas seperti militer. Hidup mereka sudah dikelilingi gadget, hp sudah menjadi teman setia dibanding orangtua, dunianya semakin beragam. Beda dengan pola zaman dulu.
Kondisi ini membuatku berani mengambil bagian untuk ikut serta meramaikan promosi film My Generation di sosial media, melalui blog yang sedang anda baca ini, dan berkempatan hadir di Konfrensi Pers Peluncuran Trailer dan Poster, di Qubicle Center, Senopati, Jakarta Selatan. The point is: AKU PENGEN TAU..
Pada kesempatan ini dijelaskan, sebelum film ini dibuat, mbak Upi sendiri telah melakukan riset social media listening selama dua tahun. Pengerjaan filmnya pun memakan waktu selama setahun. Waktu yang cukup panjang untuk menghasilkan sebuah film yang berlatar belakang kehidupan nyata ini.
Mbak Upi tertarik menuangkan risetnya melalui film karena merasa semakin bergesernya gaya hidup modern para remaja masa kini, akibat pengaruh era tekhnologi digital, sehingga melahirkan generasi serba instan dan millenials dengan berbagai karakter-karakter yang unik.
Film ini juga bertujuan, agar orangtua semakin melek dengan kehidupan remaja jaman now. Marilah bersahabat dengan anak-anak, jangan lagi ketinggalan jaman, jangan lagi menganggap pintar rumus matematika adalah kunci keberhasilan, tapi lupa bahwa bidang seni dan kreatifitas lainnya juga lebih menguntungkan.
Sinopsis
Film My Generation akan tayang tanggal 9 November 2017 nanti. Film besutan sutradara Upi dan IFI Sinema ini menceritakan persahabatan 4 orang remaja yang terdiri dari Zeke, Konji, Suki, dan Orly.
Mereka adalah anak muda yang kreatif dan manis. Suatu hari membuat video untuk memprotes masalah guru, sekolah, dan orang tua. Bukannya mendapat apresiasi, ternyata menjadi viral dan malah mendapat hukuman, mereka tidak diperbolehkan untuk pergi liburan.
Gagal pergi berlibur membuat hari-hari di rumah menjadi membosankan dan tidak istimewa. Akhirnya mereka malah melakukan hal-hal yang tak terduga. Petualangan yang mereka lakukan berbalik memberi pelajaran berarti pada kehidupan masing-masing.
Berbagai emosi tumpah ruah di sini, apalagi orangtua selalu sibuk, menuntut, menekan, dan menyalahi. Bukan malah berdiskusi, padahal Manfaat Berdiskusi Dengan Anak itu bagus banget lho.. *ah, sudahlah.
Film ini dibintangi 4 tokoh utama yang memiliki sifat dan karakter unik, yaitu:
- Bryan Langelo sebagai Zeke
Namun dibalik keceriaannya, ternyata hatinya menyimpan luka mendalam. Zeke merasa tidak dicintai dan diinginkan orangtuanya (diperankan Tyo Pakusadewo dan Karina Suwandhi).
Sampai di rumah, Zeke selalu dicurigai, dimarahi, disalahkan akibat kematian adiknya, dan tidak pernah ada komunikasi yang baik.
- Arya Vasco sebagai Konji,
Tetapi suatu hari justru dia menemukan satu peristiwa yang membuatnya shock, hilang kepercayaannya terhadap orangtua, dan balik mempertanyakan moralitas yang selama ini diagungkan.
- Luthesa sebagai Suki,
Gadis manis yang paling cool diantara teman-temannya. Dia fans berat Nirvana, pandai bermain gitar, tetapi dilarang kedua orangtuanya (diperankan oleh Surya Saputra dan Aida Nurmala). Bermain gitar tidaklah dapat masa depan, pikir ayahnya.
Suki malah akan dikirim sekolah ke Singapura agar bisa sukses menggantikan bisnis orangtuanya. Suki tertekan, merasa jadi tidak percaya diri. Dia tak ingin orangtuanya bersikap tak adil, padahal mereka adalah role model.
- Alexandra Kosasie sebagai Orly
Gadis pintar yang menyukai sains, kritis, dan mendobrak label negatif pada perempuan, terutama tentang keperawanan.
Dia hidup bersama mamanya (diperankan Indah Kalalo) yang single parent, tetapi kemudian bermasalah ketika sang mama menjalin cinta dengan lelaki yang lebih muda, Orly menganggap bukan begitu gaya hidup orangtua yang baik.
Siapa saja pemain dalam film ini?
Mereka adalah pemain-pemain baru yang sengaja dicari dari berbagai pelosok kota, agar muncul wajah-wajah fresh, tidak membosankan, dan bisa menjiwai sesuai umurnya, begitu yang dijelaskan Adi Sumarjono, selaku Produser IFI Sinema.
Produser Adi Sumarjono |
Meskipun belum lama berpengalaman di dunia perfilman, tetapi keempat pemain baru ini sudah mampu bersanding dengan para pemain senior seperti Surya Saputra, Tyo Pakusadewo, Joko Anwar, Ira Wibowo, Indah Kalalo, Karina Suwandhi, dan Aida Nurmala.
Mereka digembleng dan diarahkan sesuai karakternya masing-masing.
Pesan Moral
Aku merasa beruntung. Dengan adanya film ini, mau gak mau, aku jadi ikut belajar gimana nanti jadi orangtua yang baik terhadap para remaja masa kini dan nanti. Anak-anakku juga nanti akan beranjak remaja, sudah bukan saatnya aku diam dan tak mau tahu. Justru setelah menjadi orangtua, aku harus selalu ada dan menjadi sahabat mereka.
Jadi mulai mengukur diri, sebelum menghakimi mereka :
-Bukankah dulu kita juga pernah menjadi remaja, puber, naksir-naksiran?
-Tak sadarkah dulu kita juga pernah melanggar aturan guru dan orangtua, pulang malam, gak ngerjain tugas, membolos, kabur, atau pura-pura sakit?
-Tak ingatkah dulu kita juga pernah melakukan kenakalan lainnya, ngambil mangga tetangga, bersaing antar genk, dan hal-hal yang bikin ngelus dada?
Intisarinya: Orangtua adalah role model, bukan hakim yang bisa membaca masa depan. Dan anak bukanlah miniatur selanjutnya, mereka adalah generasi masa depan dengan gaya hidupnya masing-masing. Orangtua hanya mendampingi.
apa bisa marah kalo dikasih senyum Zeke kaya gini? |
Niscaya remaja akan semakin kreatif, bermanfaat, dan sukses pada passion masing-masing. Lihat saja buktinya, Facebook, Youtube, atau Google lahir dari tangan-tangan pemuda yang sempat tidak lulus sekolah, bukan?
So, aku penasaran gimana akhir film in apakah happy ending dengan orang tua, atau malah sebaliknya? Gimana nasib mereka selanjutnya? Jadi, benarkah film My Generation ini patut ditonton?? Keputusan tetap ditangan kalian...
Sumber:
@upirock
@mygenerationfilm
@IFISinema
@Indoblognet
Dokumen pribadi
Ealah takpikir disutradarai mas jokan, soalnya salfok ada gambar blio. Ternyata mb upi ya mb lia
BalasHapusSaya masi penasaran ma film pengabdi setan, yg ini ntar nyusul baca reviewnya dulu. Sepertinya masi asing ma nama pemainnya
Iya masih baru mbak.. Haha wajah Joko Anwar sdh identik dgn pegabdi setan yak
HapusPemainnya ada surya saputra juga ya
BalasHapusYupss.. :)
HapusAku penasaran pengen lihat, terutama ketika adu peran sama Surya itu..
BalasHapusHehe iya sama mas.. Gimana ya perannya sbg papa yg udah punya anak gadis
Hapussemakin penasaran
BalasHapus:) iya
Hapusfilm ini menyentil apa2 yg terjadi di masa sekarang ya mbak. Saya juga pensaran endingnya gimana, pengennya solutif.
BalasHapusIya pengen tau akhirnya gimana, semoga ada solusi yg baik
HapusJadi pengen liat filmnya haha.
BalasHapusIyess..
HapusWaduh kasian zeke, tidak di inginkan orangtua. Penasaran nasib zeke
BalasHapusiya, padahal dia paling loyal ya, jadi pengen tau hubungan akhirnya dengan ayahnya itu
HapusDari ceritanya mba Lia, film ini sepertinya layak untuk ditonton.
BalasHapusiya, terimakasih mbak :)
HapusAku sih pasti nonton :D. Selalu sukaaa ama semua film2nya upi. Perasaan ga prnh ada yg jelek :p.. Film ini jg bikin penasaran krn aku jg mau belajar dr film ini, gmn jd ortu yg baik, apalagi anakku udh 2 gini dan mereka kritis.. Udh ga mungkin pake cara pendidikan jaman dulu k anak2 skr
BalasHapusBikin penasaran, pingin nonton langsung di Bioskop film my generation.
BalasHapuskalo ada member JKT48 saya nonton
BalasHapusaku gak kenal sama pemeran utamanya
BalasHapustaunya surya saputra hehe
coba ditonton ah
Lutesha cantik, ya? :D
BalasHapusSebenernya kadang orangtua itu melarang anak ini itu karena mrk udah ngerasain gmn akibat dari kenakalan mrk & ga mau anaknya terjerumus ke lubang yg sama :D tapi mungkin caranya yg kurang berkenan jadi anak2 malah ngelawan hihihii...
BalasHapusYang pasti jaman dulu & sekarang emang beda, jadi ortu hrs belajar gimana cara menyampaikan info sama anak tanpa membuat anak bete (susahnya jadi ortuu.... #tetibalelah) :D
Waaah zeke bikin hatiku meleleh. Senyumnya dan juga kisah hidupnya dalam film ini
BalasHapus