Allergy Expert: Bijak Mengatasi Alergi Pada Anak Sejak Dini *parenting
Seminggu ini, anak-anakku sedang batuk pilek, terutama Syadid si kecil,
ingusnya terus aja meler. Ditambah lagi kulitnya ruam kemerahan seperti kena
alergi. Tidak dipungkiri, cuaca di tempat kami memang benar-benar panas dan
berdebu. Kalau sudah begini Syadid tuh suka jadi malas main, rewelnya minta
ampun, aktifitasnya juga jadi berkurang, maunya nempel saja digendonganku.
Ditambah kakaknya, Shidqi, yang ikut mengeluh batuknya membuat dirinya
sesak, maklumlah memang sejak kecil dia selalu begitu, ada keluhan pada bagian
paru-paru, ditambah kakinya selalu saja muncul bisul-bisul kecil, muncul nanah
dan rasanya nyeri. Itu juga bertanda imunitasnya menurun. Kalau sudah begitu,
Shidqi minta izin untuk tidak sekolah. *Hufft..
Gimana gak pusing dengan masalah yang dialami anak-anak kami. Yap, jujur, anak-anakku memiliki bakat turunan alergi dari ayah bundanya. Gak bisa kena debu dan panas, kulitnya mudah sekali bereaksi gatal atau ruam.
Dokter anak langganan kami menyatakan, jika ayah ibunya ada gejala alergi, maka anak-anaknya pasti juga gampang kena alergi. Katanya anak yang mudah alergi itu susah gemuk dan sering sakit-sakitan. Jika alergi selalu datang berulang itu menjadi penghalang aktifitas anak-anak, sehingga bisa menyebabkan kesuksesan terhambat.
Dokter anak langganan kami menyatakan, jika ayah ibunya ada gejala alergi, maka anak-anaknya pasti juga gampang kena alergi. Katanya anak yang mudah alergi itu susah gemuk dan sering sakit-sakitan. Jika alergi selalu datang berulang itu menjadi penghalang aktifitas anak-anak, sehingga bisa menyebabkan kesuksesan terhambat.
Lagi-lagi masalah kesuksesan, siapa sih yang tidak mau anaknya sukses? Hampir semua orangtua mengharapkan generasi penerus mereka hidup sukses dalam karir maupun rumah tangga kelak. Tetapi bagaimana jika anak kita memang ditakdirkan memiliki bakat alergi?
Meskipun
bisa bersabar, tetapi kalau ada omongan orang lain yang suka membanding-bandingkan
kualitas kesehatan anak kita, ya tetep saja emosi, ngedumel:
Salah siapa?
Salah teman-teman guwe?
Salah diri guwe?
Salah suami guwe?
*beuhh, berasa Cinta di AADC
Kenali Alergi Lebih Ahli
Apa benar alergi dapat menghambat kesuksesan anak?
Yayaya.. Secara logika sih benar. Bayangkan, hanya karena kena debu, dingin, kemudian anak batuk, pilek, kemudian lesu, semangat bermain dan belajar berkurang. Belum lagi alergi makanan, mendadak buang air terus menerus, muntah, anemia, lalu lemas, dan malas beraktifitas. Begitu seterusnya.
Selain tetap mendukung aktifitas dan kepercayaan diri si kecil, kita harus
bisa mempersiapkan makanan yang bergizi agar mereka sukses bebas alergi. Ada
baiknya kita kenali alergi lebih ahli.
Beruntung pada minggu pagi kemarin, aku sempat mengikuti Special Day For Mom, mengupas Allergy Sharing Session dengan tema: “Jangan Biarkan Alergi Menghambat Kesuksesan Si Kecil”. Sesi ini ditayangkan Live di Facebook Nutriclub Indonesia selama 1 jam.
Beruntung pada minggu pagi kemarin, aku sempat mengikuti Special Day For Mom, mengupas Allergy Sharing Session dengan tema: “Jangan Biarkan Alergi Menghambat Kesuksesan Si Kecil”. Sesi ini ditayangkan Live di Facebook Nutriclub Indonesia selama 1 jam.
Acara ini bertujuan agar para mom, bunda,
dan orangtua bisa kenali alergi sehingga dapat mengatasi lebih ahli, lebih
mengerti, lebih bijak dan tenang menghadapi masalah alergi.
Acara yang juga melibatkan ahlinya masalah alergi anak, yaitu DR. Dr. Zakiudin Munasir, SpA (K) selaku Konsultan Alergi Imunulogi
Anak membahas indikasi alergi, dampak
alergi susu sapi terhadap kesehatan si Kecil dan solusi untuk alergi, didukung oleh Nutrilon Royal Soya bersama ibu Dyah Basorie selaku Brand Manager Nutrilon Royal Soya.
Dokter Zaki menjelaskan, kita bisa mengenali alergi dari
gejala dan melihat riwayat dari ayah dan ibunya. Jika ayah dan ibu membawa bakat
alergi, maka 80% anak akan mengalami alergi.
Namun jenis alerginya belum tentu sama, misalkan ibunya alergi asma kemudian anaknya belum tentu kena asma, bisa saja si anak alergi kulit seperti eksim atau ruam kulit. Jika ayahnya punya alergi dingin, ruam kulit, mungkin anaknya mengalami reaksi alergi dingin atau asma.
Dengan kondisi seperti itulah, kita harus lebih bijak mengatasi alergi pada anak sejak dini.
Namun jenis alerginya belum tentu sama, misalkan ibunya alergi asma kemudian anaknya belum tentu kena asma, bisa saja si anak alergi kulit seperti eksim atau ruam kulit. Jika ayahnya punya alergi dingin, ruam kulit, mungkin anaknya mengalami reaksi alergi dingin atau asma.
Dengan kondisi seperti itulah, kita harus lebih bijak mengatasi alergi pada anak sejak dini.
1. Gejala Alergi:
Alergi itu adalah reaksi penolakan terhadap protein asing
yang tidak bisa dicerna dengan baik oleh tubuh. Akibatnya memunculkan melalui
reaksi tubuh, seperti bersin, pilek tak kunjung sembuh selama 12 hari, batuk,
asma, biduran di kulit, eksim, muntah, diare atau bahkan sembelit, ada darah
pada anus dan tinja, bahkan tinggi badan serta berat badan tidak bertambah.
Kenali alergi dengan melihat seringnya penyakit yang
datang berulang. Jangan anggap anak batuk pilek itu hanya hal biasa, cek apakah
ini memang alergi atau karena kena bakteri dan virus. Apa memang kulitnya eksim berulang, bisul, dan sebagainya karena makanan atau karena psikis.
sumber: www.nutriclub.com/allergyexpert |
Bahkan anak yang diare belum tentu karena dia keracunan atau kena bakteri. Bisa jadi karena alergi susu sapi. Gejala umumnya, tinjanya berdarah, muntah. Tapi anak yang seperti ini tetap bisa
bermain dan ceria, tanpa merasakan demam dan mulas. Berbeda dengan anak yang
kena disentri yang biasanya diare diiringi dengan perut mulas dan lemas. Disentri kan disebabkan karena kuman.
2. Pemicu Alergi:
Biasanya pemicu alergi bukan saja dari makanan, ada
beberapa faktor menjadi pemicu munculnya alergi pada anak, seperti tabel
dibawah ini:
Pemicu Dalam
|
Pemicu Luar
|
Susu sapi, telur
|
Debu, jamur lembab
|
Seafood
|
Serpihan sayap kecoa
|
Kacang-kacangan
|
Udara dingin
|
Obat-obatan, antibiotik
|
Bulu atau air liur hewan.
|
3. Dampak alergi jika dibiarkan
Pada tahun 2000, pihak kesehatan sepakat agar para
penderita alergi harus menjauhi makanan pemicu alergi. Tetapi anak
malah mengalami malnutrisi.
Jika anak malnutrisi, maka dampaknya menghambat tumbuh kembang dan
mempengaruhi kesuksesannya di masa depan. Jika kurang gizi, daya tahan anak
akan menurun, jadi lesu, kurang percaya diri, tinggi badan dan berat badan
tidak naik, akibatnya semakin alergi.
Apalagi anak yang alergi susu sapi, biasanya akan mengalami diare atau muntah, dikhawatirkan dia akan mengalami anemia berat, sehingga sel darah merah yang diperlukan tubuh pun berkurang, akibatnya anak akan mengalami malnutrisi.
Apalagi anak yang alergi susu sapi, biasanya akan mengalami diare atau muntah, dikhawatirkan dia akan mengalami anemia berat, sehingga sel darah merah yang diperlukan tubuh pun berkurang, akibatnya anak akan mengalami malnutrisi.
4. Solusi Mencegah Alergi
Karena berdampak pada masalah gizi anak, akhirnya diadakan uji analisa kembali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang diberikan makanan pemicu alergi dalam porsi sedikit demi sedikit, ternyata mampu menyesuaikan diri terhadap gejala alergi tersebut.
Dan pada tahun 2015, praktek pemberian makanan pada
anak alergi diubah. Sesuai catatan Dr. Gary Wong dari New England Journal of
Medicine, Anak alergi tetap boleh diberikan makanan apa saja, tanpa khawatir terhadap makanan pemicu alergi. Dengan bebas makan apa saja,
lama kelamaan anak akan toleransi terhadap makanan yang mereka makan, alergi pun berkurang.
Feed your children and hope that they will eat
Begitu pun pada tahun yang sama, IDAI (Ikatan Dokter Anak
Indonesia) mengeluarkan panduan untuk pencegahan alergi dan merekomendasikan
hal sebagai berikut:
1. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, hal ini
bermanfaat untuk mencegah munculnya penyakit alergi.
2. Jika dokter sudah mendiagnosa alergi si kecil,
sebaiknya berikan formula hidrolisat parsial hingga 4-6 bulan untuk mencegah alergi
kulit seperti dermatitis atopik, tetapi bukan pada asma.
3. Pemberian makanan padat dapat diberikan mulai usia 6
bulan secara bertahap sesuai usianya bertumbuh.
4. Diet terhadap makanan tertentu tidak diperlukan lagi,
asalkan porsi sedikit.
Hal ini juga dibenarkan dokter Zaki, beliau mengatakan seiring bertambahnya usia anak, reaksi
alergi akan berkurang. Selama tumbuh kembang si kecil tetap kita pantau,
pemberian asupan nutrisinya dijaga dengan seimbang, dan dukungan moril cukup
baik, maka alergi anak lama kelamaan akan hilang dengan sendirinya.
Jika alergi berkurang, aktifitas belajar mereka pun
berjalan dengan lancar. Otomatis, kesuksesan akan menyambut mereka di masa
depan.
Menyiapkan Asupan Gizi Anak Sukses Bebas Alergi
Dokter Zaki menambahkan, anak yang alergi susu sapi tetap bisa mendapatkan nutrisi dari susu,
tetapi alangkah baiknya berikan susu formula soya. Eh, tapi jangan keliru ya bu, formula soya itu bukan seperti susu kedelai biasa.
ini sari kedelai, bukan susu formula soya |
Kandungan bahan dan gizi pada formula soya sangat berbeda dengan perasan sari kedelai
yang dibuat sendiri. Susu formula soya adalah soya yang sudah diformulasikan
oleh para ahli agar dapat diterima oleh bayi dan anak sehingga asupan gizinya
tetap seimbang.
Contoh susu formula soya |
Pemberian susu formula soya bukan saja dalam bentuk minuman cair dalam botol atau gelas ya, bu. Ternyata susu formula soya bisa ditambahkan dalam pembuatan masakan lainnya, seperti untuk bahan saus, bahan krim, bahan pengganti santan, dan lainnya. Jangan khawatir untuk kreasikan menunya.
Pada kesempatan ini, chef Deny Gumilang dari Master Chef Indonesia mengajarkan para Royal Mom, cara membuat dan menyajikan menu makanan yang lezat untuk anak-anak dengan bakat alergi.
Antara lain:
Pada kesempatan ini, chef Deny Gumilang dari Master Chef Indonesia mengajarkan para Royal Mom, cara membuat dan menyajikan menu makanan yang lezat untuk anak-anak dengan bakat alergi.
Antara lain:
1. Creamy Omega Pasta
Resep bisa dibaca di : Resep Lezat Untuk Anak Alergi Susu Sapi
Resep yang pertama bisa disajikan untuk sarapan, makan siang, atau makan malam. Bahan-bahan yang ada pada Creamy Omega Pasta pun sangat kaya gizi. Ada pasta mengandung sari bayam, ikan kembung fillet, daging asap wortel, jamur, olive oil, kacang polong, jagung manis pipil, kaldu sayur, dan susu formula Nutrilon Royal Soya.
Resep yang pertama bisa disajikan untuk sarapan, makan siang, atau makan malam. Bahan-bahan yang ada pada Creamy Omega Pasta pun sangat kaya gizi. Ada pasta mengandung sari bayam, ikan kembung fillet, daging asap wortel, jamur, olive oil, kacang polong, jagung manis pipil, kaldu sayur, dan susu formula Nutrilon Royal Soya.
Pemilihan ikan kembung menurut chef Deny karena memiliki
kadar omega yang tertinggi dibanding ikan-ikan lain, seperti salmon. Selain
mudah didapat, harganya pun lebih murah, rasanya enak, dan gurih, sehingga
anak-anak suka rasanya. Cara membuatnya praktis dan pasti disukai anak-anak.
2. Royal Berries Mousse In The Glass
Resep bisa dibaca di : Resep Lezat Untuk Anak Alergi Susu Sapi
Resep yang kedua bisa disajikan sebagai dessert atau untuk cemilan sore. Bahan-bahan yang ada pada resep kedua ini lebih banyak mengandung buah-buahan yang terasa asam manis, jika dipadukan dengan krim yang lembut, akan terasa lebih nikmat dan kaya gizi. Seperti: buah strawberry, blueberry, biskuit rendah protein, krim.
Penyajiannya sangat menarik, apalagi jika dihidangkan dalam keadaan dingin. Anak alergi pun bisa makan menu penutup seperti es krim tetapi ini sangat kaya gizi.
Resep yang kedua bisa disajikan sebagai dessert atau untuk cemilan sore. Bahan-bahan yang ada pada resep kedua ini lebih banyak mengandung buah-buahan yang terasa asam manis, jika dipadukan dengan krim yang lembut, akan terasa lebih nikmat dan kaya gizi. Seperti: buah strawberry, blueberry, biskuit rendah protein, krim.
Penyajiannya sangat menarik, apalagi jika dihidangkan dalam keadaan dingin. Anak alergi pun bisa makan menu penutup seperti es krim tetapi ini sangat kaya gizi.
Selesai demo masak, chef Deny mengajak ibu-ibu yang ada di studio untuk mengikuti Royal Cooking Competition. Dibagi menjadi 5 tim yang terdiri dari 2 orang. Ada tim Supermom, Bombastis Mom, Funtastik Mom, Amazing Mom, dan Wonderfull Mom. Mereka diberi tugas memasak kembali resep Creamy Omega Pasta.
Selesai memasak, langsung dinilai oleh tim juri yang
terdiri dari dokter Zaki, ibu Dyah, dan chef Deny. Semua bagus-bagus
penyajiannya dan rasanya juga disukai para juri. Namun pemenangnya diperoleh
oleh tim Supermom, sedangkan tim favorit pilihan pemirsa di rumah diperoleh
oleh tim Wonderfull Mom. Wow, selamat yaa, kalian mendapatkan voucher belanja.
Jika kalian penasaran belum sempat melihat acara
lengkapnya, atau mungkin ingin mengetahui lebih banyak tentang alergi agar
lebih ahli, langsung saja kunjungi Nutriclub Indonesia.
Banyak sekali informasi tentang penanganan dan cara mengatasi alergi pada bayi dan anak. Cek di :
Banyak sekali informasi tentang penanganan dan cara mengatasi alergi pada bayi dan anak. Cek di :
Website : www.nutriclub.co.id/allergyexpert
Facebook : Nutriclub Indonesia
Instagram : @Nutriclub_ID
Twitter : @Nutriclub_ID
Youtube : Nutriclub Indonesia
Semoga bermanfaat dan kita bisa lebih bijak mengatasi alergi pada anak sejak dini. Allergy Expert.
Jika menurut anda tulisan ini menarik, jangan lupa dishare ya...!
Thank youu 😉
Jika menurut anda tulisan ini menarik, jangan lupa dishare ya...!
Thank youu 😉
Langsung mau praktek bikin creamy pastanya, anak-anakku suka ikan kembung
BalasHapusgampang sih ya, apalagi ikan kembung gampang dicari :)
Hapuspengen cobain kasih soya buat anakku..
BalasHapusikan kembung kayak omega ga kalah sama salmon alhamdulilah selama ini suka beli kembung hehehe harganya murce
iyap, ayo makan ikan kembung :D
HapusJangankan anak-anak yang besar aja suka mba. ups.... lumayanlah buat nyemil ha,, ha,, ha,
BalasHapushaha iya ya mas, kalo makan beneran mah kita butuh nasi :D
HapusTernyata ya, ikan kembung yang murah meriah, kandungan omeganya tinggi ya
BalasHapusbetul betul betul :D
HapusWhat, ikan kembung omeganya tertinggi? Harus beli nih besok-besok..:D
BalasHapusTFS, Mbak:)
sami-sami :)
HapusRepot memang mba kalau anak kena alergi orang tua harus pintar memilih asupan yang tepat
BalasHapusiya, harus ekstra ngerti thd alergi anak
Hapusanakku juga baru sembuh dari panas selama 7 hari diikutu bintik merah, batuk dan flu.Usianya baru genap 2 tahun tanggal 26 kemarin.
BalasHapusSusu kedele alternatif untuk menjaga daya tahan tunuhnya dan itu yang saya berikan untuknya.
semoga sehat terus ya mbak utk keluarga di sana
HapusSi bungsu hampir sebulan ini gatal-gatal disekujur tubuhnya. Sudah tiga kali periksa ke dokter. Katanya alergi. Padahal sebelumnya tidak ada riwayat alergi. Disuruh berpantang makananpun sudah, namun masih belum sembuh gatalnya. Ada yang bilang sakit gatal itu lama sembuhnya. Disitu saya merasa sedih.
BalasHapusBayi ku alergi susu sapi mom, pernah coba nutrilon soya 1 bungkus dan pup nya keras. So aku beralih ke nutramigen. Alhamdulillah di atas 1 tahun sudah berkurang alergi nya dan sekarang sudah bisa minum susu enfagrow
BalasHapusWah makasih ya Mba ulasannya, anakku Alfath alergi susu sapi berdasarkan eliminasi menu yang aku makan dari semenjak melahirkan, ASI yg mengandung alergen bikin anakku kulitnya merah2 dan seiring waktu jd suka batpil alergi. Alhamdulillah skr semakin banyak ilmu dan opsi yg didapat, salah satunya dari postingan2 seperti ini,bikin makin optimis. Nuhuuun.
BalasHapusKalau untuk mendeteksi alerginya anak belum beneran ada cara yg pasti ya mbak? Kadang suka heran juga pas masanya anak bolak-balik sakit batuk-pilek-panas ini beneran gara-gara sakit atau kenapa
BalasHapus