" Bunda, lihat deh gambar Selma".
" Gambar siapa aja ini?", tanyaku.
" Wiih, bagus banget. Tinggal diwarnai ya. Nanti kalau sudah besar Selma bikin gambar di komputer, cita-citanya jadi desain grafis".
" Enggaaak, Selma maunya jadi bunda aja".
Tetooot.. begitulah Selma jika sedang diarahkan cita-citanya. Berkali-kali aku cerita di blog, Selma yang baru saja berusia 6 tahun Agustus lalu belum mempunyai cita-cita yang mantap. Dia masih enjoy dengan dunianya. Mencorat-coret saja kesukaannya.
Lain dengan Shidqi, kakaknya, dari sebelum sekolah saja sudah mantap ingin menjadi masinis. Everything about train sudah menjadi favoritnya.
Ayah dan bunda pernah mengalami hal ini?
Ada anak yang sudah mantap cita-citanya, ada yang masih berubah-ubah.
Nah, bagaimana menyikapinya?
Minggu lalu, di Hongkong Cafe, jalan Sunda Kawasan Sarinah, Jakarta Selatan, aku mendapat ilmu lagi. Kali ini sambil gathering dengan para ibu Kumpulan Emak Blogger (KEB). Bersama narasumber ibu Elizabeth T.Santosa (@lizziesantosa) dan mak Mira Sahid (@mirasahid) mendiskusikan hal ini.
Sebelum diskusi dimulai, mak Sumarti Saelan selaku ketua KEB menyampaikan sambutan kepada para ibu yang hadir. Oiya, ada juga kuiz sebagai pembuka semangat acara ini. Asyik lho, kuiznya berhadiah voucher belanja senilai 100 ribu, yeaayy.. *sekilas info.
Kembali kepada diskusi. Ibu Elizabeth menyampaikan beberapa hal penting dalam mendukung cita-cita anak.
Banyak faktor yang membuat anak berubah-rubah dalam cita-cita. Bisa jadi karena dia merasa tidak berbakat, atau bahkan tidak berminat, atau masalah keuangan.
Banyak faktor yang membuat anak berubah-rubah dalam cita-cita. Bisa jadi karena dia merasa tidak berbakat, atau bahkan tidak berminat, atau masalah keuangan.
Berbakat tapi tidak berminat, cita-cita menjadi tidak sejalan, demikian sebaliknya berminat tetapi tidak berbakat maka tidaklah sepenuhnya mencapai tujuan.
Beliau mengatakan, pendidikan di Indonesia sekarang ini tidak menitikkan pada minat dan bakat anak. Hal ini dapat membuat anak kurang siap.
Bayangkan, teori-teori yang diberikan di sekolah tidak semua "nyambung" dan terpakai di kemudian hari. Seperti aku yang sudah lupa rumus fisika, hehe.
Padahal anak-anak akan dihadapkan persaingan global. Lihatlah seperti Raisa, Justin Bieber, Taylor Swift. Mereka merupakan beberapa contoh kesuksesan yang berasal dari kerja keras dan sudah dipupuk sejak lama. Tidak instan.
Padahal anak-anak akan dihadapkan persaingan global. Lihatlah seperti Raisa, Justin Bieber, Taylor Swift. Mereka merupakan beberapa contoh kesuksesan yang berasal dari kerja keras dan sudah dipupuk sejak lama. Tidak instan.
Agar bakat dan minat sejalan dengan baik, ada yang perlu kita perhatikan dan lakukan untuk mendukung pencapaian cita-citanya.
Apa saja ya itu?
1. Identifikasi potensi anak
Setiap anak itu cerdas. Cerdas pada bidangnya masing-masing. Jangan anggap anak yang tidak pintar matematika itu bodoh. Bisa jadi dia pintar bermusik, supel, bahkan menyukai hewan.
Di sini lah kita bisa mengidentifikasi potensi anak. Menurut Dr. Howard Gardner, ahli psikologi dari Harvard, mengatakan ada 8 (delapan) kecerdasan multiple yang dimiliki pada anak, yaitu:
-Kecerdasan Linguistik, mampu berbicara dengan baik, merangkai kalimat, senang membaca, dan menulis. Mereka bisa menjadi MC, protokol, pengarang novel, bisa membaca puisi.
-Kecerdasan Musikal, mampu menguasai alat musik, suka bernyanyi, bisa menciptakan syair. Pemain band, penyanyi, pencipta lagu.
-Kecerdasan Matematika-Logika, mampu menganalisa, memahami sesuatu melalui logika, menghitung segala sesuatu dengan tepat dan baik. Biasanya orang seperti ini akan menjadi peneliti, ahli astronomi, polisi, pilot.
-Kecerdasan Naturalis, anak seperti ini tidak jijikan terhadap hewan, tanah, pohon, dan alam lainnya. Mereka suka memperhatikan bintang, bulan, dan alam semesta. Mereka mampu memahami, mengenali apapun yang berkaitan dengan alam bumi dan langit. Mereka bisa menjadinpengusaha buah dan sayur, peneliti tanaman, serangga, dan astronom.
-Kecerdasan Visual Spasial, anak-anak seperti ini menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan arah, gambar dan benda, senang menggambar, menyusun balok, merapikan puzzle, membuat mainan sendiri. Merasa nanti bisa menjadi designer, pelukis, arsitek, dan lain-lain.
-Kecerdasan Kinestetik, mereka adalah anak-anak yang aktif, senang bergoyang, menari, bersepeda, dan lebih banyak bergerak ke sana kemari. Pekerjaan yang cocok bisa menjadi atlit, perenang, pemain theater, penari.
-Kecerdasan Interpersonal, mampu berinteraksi dengan orang lain. Biasanya anak ini supel, banyak teman, suka memotivasi, dan percaya diri.
-Kecerdasan Intrapersonal, mampu memahami dirinya sendiri, bisa bersabar, berempati.
Cobalah identifikasi kedelapan kecerdasan ini. Lihatlah kecerdasan yang paling menonjol dan dominan pada kebiasaan anak-anak.
2. Arahkan dan Membina Minat anak
Untuk mengidentifikasi kecerdasan anak bisa kita lakukan bersama psikolog melalui finger print atau test IQ.
Konsultasikan apa yang bisa anda lakukan. Selanjutnya arahkan dan temani anak-anak ke tempat yang sesuai dengan bidangnya, misalnya ke studio, club anak, taman bermain, tempat kursus, dan sebagainya.
Tidak lupa kita ikut membina anak-anak di rumah, agar terjadi harmonisasi antara guru, orangtua, dan lingkungan. Berikan nasihat konsekwensi sebelum menjalankan minatnya, agar anak mengetahui tujuan dan apa yang dia dapat nanti.
3. Memotivasi Prosesnya
Ketika kita sudah mengetahui prosesnya, sudah mengarahkan juga membinanya, jangan lupa memotivasinya.
Banyak anak-anak yang putus sekolah, kursus, mau pun les, di tengah jalan. Nanggung. Bisa jadi karena tidak ada motivasi secara batin maupun materi.
Motivasi secara batin dapat kita lakukan dengan memberikan semacam reward, gift, pujian, jika mereka mampu bertahan dan berhasil dalam menempuh cita-citanya.
Anak itu jiwanya masih labil, tidak bisa dipaksa, tidak bisa juga dibiarkan. Kita harus pandai memotivasi melalui contoh dari diri sendiri, maupun beri contoh dari figur idolanya.
"Tuh kalau mau sukses, lihatlah Ronaldhino. Lelah dahulu, senang kemudian."
Atau bisa jadi, anak masih semangat tetapi dana pendidikan macet bahkan putus biaya. Mungkin ini harus dikaji bagaimana perencanaan keuangan yang kita siapkan.
Jika anda belum bisa memutuskan perencanaan yang tepat, tidak ada salahnya mempelajari dulu bagaimana seharusnya kita menyiapkan dana pendidikan anak.
Cobalah mempelajari Asuransi dan Investasi JIWASRAYA.
Pada kesempatan yang sama, hadir pula kepala cabang Jiwasraya, bapak T. Guntur Priyonggodo di hadapan kami, menjelaskan bahwa Jiwasraya ini sudah berdiri sejak jaman Belanda, sekitar lebih dari 150 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 31 Desember 1859.
Jiwasraya merupakan 100% asuransi pemerintah yang sudah mempunyai 17 kantor wilayah dan 71 kantor cabang di seluruh Indonesia. Berpusat di jalan Juanda, Jakarta.
Jiwasraya memberikan kemudahan bagi pemegang polis, berupa:
Banyak banget ya manfaatnya. Jika ayah dan bunda tertarik coba saja cari informasinya di:
twitter: @jiwasraya
Facebook: asuransi.jiwasraya.1859
Call: (021) 1500151
Akhir acara ada pemberian plakat kepada narasumber sebagai kenang-kenangan, pemberian hadiah kepada pemenang live twit dan penanya terbaik, hadiahnya voucher belanja juga. Ibu-ibu kan memang doyan belanja, hehe..
Dan tak lupa foto bareng. Dan pulangnya dapat goodiebag. Terimakasih yaa atas acara yang seru dan harmonis ini. Pokoknya manggiiiiss.. *senyum manis.
*parenting
1. Identifikasi potensi anak
Setiap anak itu cerdas. Cerdas pada bidangnya masing-masing. Jangan anggap anak yang tidak pintar matematika itu bodoh. Bisa jadi dia pintar bermusik, supel, bahkan menyukai hewan.
Di sini lah kita bisa mengidentifikasi potensi anak. Menurut Dr. Howard Gardner, ahli psikologi dari Harvard, mengatakan ada 8 (delapan) kecerdasan multiple yang dimiliki pada anak, yaitu:
-Kecerdasan Linguistik, mampu berbicara dengan baik, merangkai kalimat, senang membaca, dan menulis. Mereka bisa menjadi MC, protokol, pengarang novel, bisa membaca puisi.
-Kecerdasan Musikal, mampu menguasai alat musik, suka bernyanyi, bisa menciptakan syair. Pemain band, penyanyi, pencipta lagu.
-Kecerdasan Matematika-Logika, mampu menganalisa, memahami sesuatu melalui logika, menghitung segala sesuatu dengan tepat dan baik. Biasanya orang seperti ini akan menjadi peneliti, ahli astronomi, polisi, pilot.
-Kecerdasan Naturalis, anak seperti ini tidak jijikan terhadap hewan, tanah, pohon, dan alam lainnya. Mereka suka memperhatikan bintang, bulan, dan alam semesta. Mereka mampu memahami, mengenali apapun yang berkaitan dengan alam bumi dan langit. Mereka bisa menjadinpengusaha buah dan sayur, peneliti tanaman, serangga, dan astronom.
-Kecerdasan Visual Spasial, anak-anak seperti ini menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan arah, gambar dan benda, senang menggambar, menyusun balok, merapikan puzzle, membuat mainan sendiri. Merasa nanti bisa menjadi designer, pelukis, arsitek, dan lain-lain.
-Kecerdasan Kinestetik, mereka adalah anak-anak yang aktif, senang bergoyang, menari, bersepeda, dan lebih banyak bergerak ke sana kemari. Pekerjaan yang cocok bisa menjadi atlit, perenang, pemain theater, penari.
-Kecerdasan Interpersonal, mampu berinteraksi dengan orang lain. Biasanya anak ini supel, banyak teman, suka memotivasi, dan percaya diri.
-Kecerdasan Intrapersonal, mampu memahami dirinya sendiri, bisa bersabar, berempati.
Cobalah identifikasi kedelapan kecerdasan ini. Lihatlah kecerdasan yang paling menonjol dan dominan pada kebiasaan anak-anak.
2. Arahkan dan Membina Minat anak
Untuk mengidentifikasi kecerdasan anak bisa kita lakukan bersama psikolog melalui finger print atau test IQ.
Konsultasikan apa yang bisa anda lakukan. Selanjutnya arahkan dan temani anak-anak ke tempat yang sesuai dengan bidangnya, misalnya ke studio, club anak, taman bermain, tempat kursus, dan sebagainya.
Tidak lupa kita ikut membina anak-anak di rumah, agar terjadi harmonisasi antara guru, orangtua, dan lingkungan. Berikan nasihat konsekwensi sebelum menjalankan minatnya, agar anak mengetahui tujuan dan apa yang dia dapat nanti.
3. Memotivasi Prosesnya
Ketika kita sudah mengetahui prosesnya, sudah mengarahkan juga membinanya, jangan lupa memotivasinya.
Banyak anak-anak yang putus sekolah, kursus, mau pun les, di tengah jalan. Nanggung. Bisa jadi karena tidak ada motivasi secara batin maupun materi.
Motivasi secara batin dapat kita lakukan dengan memberikan semacam reward, gift, pujian, jika mereka mampu bertahan dan berhasil dalam menempuh cita-citanya.
Anak itu jiwanya masih labil, tidak bisa dipaksa, tidak bisa juga dibiarkan. Kita harus pandai memotivasi melalui contoh dari diri sendiri, maupun beri contoh dari figur idolanya.
"Tuh kalau mau sukses, lihatlah Ronaldhino. Lelah dahulu, senang kemudian."
Atau bisa jadi, anak masih semangat tetapi dana pendidikan macet bahkan putus biaya. Mungkin ini harus dikaji bagaimana perencanaan keuangan yang kita siapkan.
Jika anda belum bisa memutuskan perencanaan yang tepat, tidak ada salahnya mempelajari dulu bagaimana seharusnya kita menyiapkan dana pendidikan anak.
Cobalah mempelajari Asuransi dan Investasi JIWASRAYA.
Kenapa harus Jiwasraya?
Pada kesempatan yang sama, hadir pula kepala cabang Jiwasraya, bapak T. Guntur Priyonggodo di hadapan kami, menjelaskan bahwa Jiwasraya ini sudah berdiri sejak jaman Belanda, sekitar lebih dari 150 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 31 Desember 1859.
partner & logo baru sejak thn. 2014 |
Jiwasraya memberikan kemudahan bagi pemegang polis, berupa:
- Mudah proses klaim
- Mudah cara pembayaran premi melalui online.
- Mudah mengurus administrasi jika terjadi pemindahan kantor.
Dalam menunjang perencanaan keuangan pendidikan, Jiwasraya menawarkan JS PRESTASI, dengan tujuan:
*agar generasi anak dapat bersaing dan berpeluang besar mendapat tempat di lapangan kerja maupun wiraswasta.
*juga ingin mendukung keinginan orangtua agar anaknya lebih baik dengan meraih pendidikan yang tinggi.
*dana pendidikan itu semakin tinggi, perlubpersiapan yang matang, sebagai contoh di bawah ini:
*agar generasi anak dapat bersaing dan berpeluang besar mendapat tempat di lapangan kerja maupun wiraswasta.
*juga ingin mendukung keinginan orangtua agar anaknya lebih baik dengan meraih pendidikan yang tinggi.
*dana pendidikan itu semakin tinggi, perlubpersiapan yang matang, sebagai contoh di bawah ini:
Manfaat JS PRESTASI apa saja, nih?
- Peserta bisa mulai usia 0-15 tahun
- Perencanaan uang beasiswa fleksibel
- Mudah memilih manfaat sesuai dengan keinginan dan kemampuan
- Ada premi gratis setiap jatuh tempo tahapan
- Manfaat dana pendidikan bisa diambil 6 bulan sebelum ulang tahun polis, jadi bisa diambil sesuai kebutuhan.
- Setiap bulan biaya kuliah dibayarkan, selama 60 bulan aktif kuliah
- Kenaikan sebesar 5% setiap tahun
- Jika pemegang polis meninggal dunia karena kecelakaan, uang nasabah akan dibayarkan sejumlah 200% kepada keluarga ahli waris
- Jika meninggal bukan karena kecelakaan (misalnya sakit), maka akan dibayarkan 100% kepada ahli waris
- Jika cacat tetap, bebas kewajiban pembayaran premi lanjutan
Banyak banget ya manfaatnya. Jika ayah dan bunda tertarik coba saja cari informasinya di:
twitter: @jiwasraya
Facebook: asuransi.jiwasraya.1859
Call: (021) 1500151
Akhir acara ada pemberian plakat kepada narasumber sebagai kenang-kenangan, pemberian hadiah kepada pemenang live twit dan penanya terbaik, hadiahnya voucher belanja juga. Ibu-ibu kan memang doyan belanja, hehe..
Dan tak lupa foto bareng. Dan pulangnya dapat goodiebag. Terimakasih yaa atas acara yang seru dan harmonis ini. Pokoknya manggiiiiss.. *senyum manis.
*parenting
wow 150 thn...
BalasHapustua bgt ya :-)
HapusBener mb, waktu kecil aku juga cita2nya berganti2 dan baru mantep SMA, haha.. Seru ya mb acara kmren, sygnya kita blm temu2 nih, hihi
BalasHapushehe iya ya, kalo gitu sama nih kaya Selma.. insyaallah smoga nanti kita ketemuan lagi ya mbak
Hapusaah selma koq udah gede mau jadi kaya bunda.. nice banget ya selma buun kiis aah
BalasHapushihi mgkn masih mengidolakan bundanya *merah pipine
Hapuskiss juga aaah .. mmuuahh
wah shelmaa pinter ya gambarnya, bagus. Asah mak biar makin kece goresan pensil shelma
BalasHapusiya nih pengen terus dukung goresan gambarnya
Hapusaku suka banget dengan penjelasan mbak lizzie saat acara, jadi semakin paham dengan perbedaan kecerdasan pada anak :)
BalasHapusaku pun begitu mbak, lebih pede sama kondisi anak2 yg mmg pinternya beda2
HapusTugas ortu berat ya Mba hihihi, emang harus dibantu dengan dana pendidikan agar masa depan anak lbh baik :)
BalasHapusiyah...berat.. tapi bismillah deh :-)
HapusIni bener banget.
BalasHapusWalaupun seringkali tidak kita sadari (banyak tidak jarang kita telat menyadarinya), setiap anak/remaja itu memang memiliki potensinya masing-masing. Tapi, yang sering terlupakan itu adalah 'bagaimana cara menstimulus potensinya'.
Orang tua yang harus turun tangan. Karena guru yang mendidik di sekolah kan hanya mengajarkan ilmu dasar, sedangkan untuk pengembangan potensi, orang tua yang musti terlibat.
Artikelnya bermanfaat, mbak. Thanks :)
iya Son, kasian anak2 jika ada potensi tapi gak distimulasi
HapusMengidentifikasi potensi anak itu penting sekali ya, Mbak.
BalasHapuspenting dan sepertinya wajib pak, supaya gak mandeg di tengah jalan
HapusWaaaah bunda shidqi kemarin dapet vocher belanja juga kan yaaaa... Hihi. Alhamdulillah ya Bun.. :D
BalasHapusiya alhamdulillaah udah dibelanjain pula hehe..
Hapusbanyak manfaatnya tuh JS Prestasi ya..
BalasHapusJaman sekarang emang kudu invest buat pendidikan anak, coz mihiil banget
Belom lagi peran Ortu yang ga gampang untuk mendampingi dan mengarahkan anak ke jenjang pendidikan , huuuh..
iya gak nyangka sebanyak itu manfaatnya JS Prestasi.. hehe masih panjang jalannya ya mbak :-)
Hapusaihh, gambarnya bagus tuh mbak si kecil, berbakat :) emang masalah minat dan bakat ini mesti sejalan ya ma kemauan ortu dan anak, acaranya aku jg suka banget :)
BalasHapussudah ada bakat ya mbak.. baiklah ke depannya hrs diasah minatnya :-)
Hapussetiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda yah Mba, jadi orang tua gak perlu membanding-bandingkan kecerdasan anaknya dengan kecerdasan anak tetangga
BalasHapusKalau masih usia2 balita kyk anak2ku sepertiya masih kategori identifiksi ya Mbak? Soalnya masi suka eksplorasi apa aja, meski emang ada satu dua yg terlihat gtu sih...
BalasHapusbanyak manfaat ya buat pemegang polis.. btw materinya bagus ni mba.. keep sharing ya
BalasHapusSelamat memotivasi anak mak.. anaknya sama ama keponakanku.. sama sama seneng kereta
BalasHapusKunjungan perdana... jadi tahu kalau sdh ada anak apa yg hrs dipersiapkan :)
BalasHapusSalam
Abang Shidqi antusias banget sma kereta ya, sama kayaka anakku Gie.semoga cita-citanya tercapai ya nak...
BalasHapusuntuk minat aku memasukan anak ke klub yang sesuai dg minat anak. di sekolah tak ada ekstra yang sesuai dg minat anakku. nah, kebayang kan kalau anak sekolah fool di sekolah yg katanya ada ekstra, seberapa banyak sekolah yg bisa menyiapkan banyak minat anak yg bervariasi?????
BalasHapus" Enggaaak, Selma maunya jadi bunda aja". --> ini pujian luar biasa dan mengharukan banget maaak. :,D
BalasHapusSebagai orang tua hanya bisa mendorong kemampuannya saja kalau saya mah mbak.
BalasHapusDilema yaa berbakat tapi ngak berminat atau sebalik nya
BalasHapusAsuransi perlu konsisten ya mba, kalau ga konsisten misalnya ga bayar bayar akhirnya hangus ya
BalasHapusWow Selma masih 6 tahun udah pinter gambarnya dan ketika ditanya mau jadi apa jawabnya jadi Bunda aja ahahahaha Selma pinter banget kamu..sukses terus ya Mak
BalasHapusAku jg br nyari2 smcm asuransi pndidikan bwt anak kyk gni mba, bth perencanaan memang, krn biaya pndidikan tinggi ngga murah ya,,
BalasHapusjaman sekarang emang butuh perencanaan buat semuanya ya Mba. apalagi yang namanya pendidikan buat masa depan. nice sharing Mba :D
BalasHapus