Beberapa
bulan ini ayah senang menanam sayur di halaman, di depan rumah mungil kami. Ide
ini berawal ketika ayah tertarik melihat seorang temannya memasang foto pada
grup sosial media, tentang keberhasilannya panen sayuran dari hasil kebun, di
halaman depannya sendiri.
Kelihatannya
asyik banget bisa punya kebun sayur sendiri. Hidup natural. Ayah berujar kepada
saya, hal ini harus dicoba, sepertinya kita juga bisa. Awalnya saya kurang
mendukung karena biasanya ayah kurang telaten. Namun ayah tak peduli, dia tetap
ingin membuktikannya.
Ayah
mulai rajin mengumpulkan gelas air mineral bekas, membeli paralon, bibit sayur
mayur, nutrisi tanaman, sekam dan potongan kain flanel. Belajar melalui
internet dan tak disangka, berhasil.
Ketekunannya telah membuat kami bisa merasakan nikmatnya sawi segar tanpa pestisida dalam menu tumis sawi cumi, buatanku. Sawinya hasil dari memetik sayur tanaman ayah. Rasanya lebih manis. Kebayang kan nikmatnya?
Ternyata
hal ini membuat pengaruh besar untuk Selma, anakku, yang juga ingin bisa
menanam pohon seperti ayah. Dia membayangkan jika dia rajin menanam seperti
ayah, rumah kami akan penuh dengan pohon tomat, cabai, sawi, anggur, jeruk,
jambu, dan apapun yang bisa dipetik sendiri.
“Jadi
bunda tidak usah belanja lagi,” katanya penuh antusias. Aih, lucunya kamu, nak.
Manfaat
Belajar Menanam Sejak Kecil
Saat
ayah sedang menanam, Selma selalu menemani dan membantu ayah. Saya pun membiarkan
Selma mencoba, toh juga nanti cuci tangan jika tangannya kotor.
Belajar
menanam sejak kecil sangat bermanfaat untuknya. Tentu saja akan meningkatkan
keterampilan motorik halusnya, mendidik kemandiriannya, membentuk tanggung
jawabnya, dan mengembangkan kecerdasan naturalisnya agar semakin baik.
Hasil survey dari Multiple Intelegence Playplan, kecerdasan naturalis Selma menempati kondisi yang harus diasah. Apa sih kecerdasan naturalis itu? Yaitu
kecerdasan berfikir dan belajar memahami tentang alam di sekitar kita seperti
tanaman, hewan, lingkungan, gejala alam, musim, dan angkasa. [Baca juga: Morinaga MI PlayPlan Solusi Stimulasi Anak Cerdas]
hasil survey Selma |
Jadi
kecerdasan bukan hanya pintar membaca, berhitung, menulis, dan bersosialisasi,
tetapi cerdas terhadap lingkungan juga sangat diharapkan. Pas banget Selma diajak
untuk belajar bercocok tanam.
Manfaat
lain jika mengajak si kecil belajar menanam adalah:
v Dapat
menambah kosa kata dalam ucapannya. Dia akan semakin mengenal kata dan
kegunaannya apa itu tanah, sekam, pot, bibit, nama sayur, nama buah, nama
pohon, dan lain-lainnya.
v Menurut
penelitian, bercocok tanam akan menimbulkan rasa ceria, semangat ingin tahu, memunculkan
hormon serotonin yang dapat mengontrol kegiatan fisik dan suasana hati. Hati
senang, jiwa tenang dan badan pun sehat.
v Mengajak
anak untuk mendapatkan pengalaman dalam mencintai alam sekitarnya. Membekali
anak agar dapat menjaga dan melestarikan dunia agar tetap hijau dengan tanaman.
Anak-anak menjadi tahu berbagai bentuk tanaman seperti daun, batang, akar, biji,
tanah, sekam.
v Mengajarkan
tanggung jawab terhadap tanamannya agar terus dipelihara dan tidak mati. Sekaligus
melatih gerakan motorik halusnya.
v Dengan
menanam sayur diharapkan anak jadi mengenal macam-macam sayuran dan menyukai
sayur. Tak enggan lagi jika disuruh makan sayur. Anak-anak jadi faham darimana
sumber makanan berasal. Sayur dan buah adalah makanan sehat.
Dan berharapnya sih, anak-anak menjadi cerdas berkarya dengan tanaman di masa depannya, bahkan bisa memanfaatkan menjadi peluang usaha. Seperti almarhum Bob Sadino yang sangat sukses itu. Yaa, atau minimal bisa mengurangi uang belanja sayuran seperti yang Selma bilang, hihi..
Tak diduga, bersyukur, ternyata sekolah TK tempat Selma belajar juga akan mengadakan belajar menanam bibit sayur dalam pot. Sekolah akan melaksanakan acara ini setelah anak-anak berolah raga pagi. Wah harus didukung nih, pasti anak-anak semakin semangat dan ceria.
menunggu bunda menjemput, Selma berbagi susu kepada teman |
Tak diduga, bersyukur, ternyata sekolah TK tempat Selma belajar juga akan mengadakan belajar menanam bibit sayur dalam pot. Sekolah akan melaksanakan acara ini setelah anak-anak berolah raga pagi. Wah harus didukung nih, pasti anak-anak semakin semangat dan ceria.
Persiapan Mendukung Anak-Anak Bercocok
Tanam.
Saat
kepala sekolah sedang mengajak guru mempersiapkan aneka bahan tanaman di depan
kelasnya Selma, saya memberanikan diri mengajukan diri berperan serta di
dalamnya. Saya selaku orangtua mendukung kegiatan ini dengan dengan senang
hati.
persiapan media belajar bercocok tanam |
mengantar Morinaga Chil-Go ke sekolah |
Saya
langsung tawarkan dukungan berupa pemberian minuman sehat dan praktis dalam
botol yaitu Morinaga Chil-Go! susu cair pertumbuhan
yang bisa diminum oleh seluruh anak-anak setelah mereka bercocok tanam nanti.
Seperti Selma di rumah yang selalu menagih jika selesai membantu ayahnya.
Kepala
sekolah dan para ibu guru sangat menyetujui hal ini. Namun mereka tetap menyarankan agar jangan terlalu
merepotkan saya karena masih repot mengurus bayi, adiknya Selma. Baik sekali ya
guru-gurunya Selma.
“Tenang
bu, ini hanya membagikan saja kok”, jawab saya. “Kebetulan ada dukungan untuk
kegiatan berbagi susu kepada anak-anak temannya Selma. Apalagi besok kan
bercocok tanam, pas banget selesai belajar mereka bisa menikmati susu Morinaga Chil-Go!”.
serah terima, sah! |
“Dari
kantornya bunda ya?”, tanya salah satu ibu guru. Saya hanya menjawab dengan senyuman
penuh misteri, hehe..
Selain
dikenalkan sayur, anak-anak juga harus dikenalkan minuman sehat. Sehingga
mereka dapat memilah apa yang mereka harus makan dan minum untuk kebutuhan
tubuhnya. Cocok kan, ya kan?
Pada
usia sekolah, anak-anak membutuhkan zat gizi tinggi untuk mendukung
aktifitasnya, seperti karbohidrat sebagai energi, protein untuk meningkatkan
kinerja sel tubuh, lemak, vitamin dan mineral, serta inulin sebagai prebiotik
yang dapat menyehatkan saluran pencernaan.
Alhamdulillah,
saya mendapat dukungan penuh dari pihak Morinaga Kalbe Nutritionals dengan
dikirimi ratusan susu botol yang praktis, bentuknya cair, siap diminum
anak-anak.
Minuman
sehat ini sudah cukup memenuhi syarat dalam penambah sumber gizi bagi anak-anak
usia sekolah karena mengandung inulin 1000 mg, protein, lemak, karbohidrat,
serat pangan, 9 vitamin dan 6 mineral.
Kebaikan
gizi di dalam susu cair pertumbuhan Morinaga Chil-Go! adalah mendukung
kecerdasan multi talenta dan pertahanan ganda bagi tubuh anak. Apa sih itu?
Maksudnya
periode emas yang sedang dialami anak usia dini ini harus didukung dengan
nutrisi yang penting sehingga dapat membantu fungsi kognitifnya dan melindungi
anak-anak dari berbagai macam penyakit. Generasi platinum harus selalu tangguh.
Kecerdasan
multi talenta dapat didukung dengan nutrisi seperti:
Ø Vitamin
B Komplek, Yodium, Zat besi. Merupakan vitamin dan mineral yang berperan aktif
dalam system syaraf otak, sehingga mendukung konsentrasi belajar anak-anak.
Ø Kolin
dan Inositol. Zat gizi ini bertugas mendukung otak dalam berfikir, mengingat,
berbicara, bergerak, dan menyimpan memori.
Sedangkan pertahanan tubuh ganda dapat diperoleh dari zat gizi seperti:
Ø Kalsium
yang tinggi yang bertugas dalam kesehatan tulang dan gigi.
Ø Prebiotik
Inulin 1000 mg yang merupakan sumber makanan bagi bakteri baik dalam usus,
serta serat pangan yang dapat membantu kesehatan pencernaan anak-anak
Ø Zinc
adalah zat gizi yang dapat membantu meningkatkan sistem imunitas dalam tubuh
anak.
Ø Serta
vitamin A, C, dan E yang sering dikenal dengan antioksidan, merupakan vitamin
yang dapat melindungi sel tubuh dari serangan penyakit sehingga tubuh sehat
berfungsi dengan baik.
Susu
Morinaga Chil-Go! diproduksi oleh Kalbe Nutritionals, kalau dulu lebih dikenal dengan nama PT. Sanghiang
Perkasa. Morinaga Chil-Go! didukung atas kerjasama dengan perusahaan terkemuka
Morinaga Milk Industry Co.Ltd, Jepang. Perusahaan yang telah mendapat lisensi
sehingga mempunyai reputasi tinggi.
Kini,
sudah ada pusat produksi PT. Kalbe Morinaga di Indonesia lho. Kalbe
Nutritionals dirintis sejak tahun 1982, bagian dari PT. Kalbe Farma TBK yang khusus memproduksi
makanan dan minuman.
Kalbe
Nutritionals telah mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical
Control Point), dan memperoleh sertifikat ISO 14000, hal ini pertanda bahwa
kualitas produk semakin terjamin. Produk Kalbe Nutritionals juga diekspor dan
diterima baik oleh konsumen Asia seperti di Malaysia, Vietnam, Srilanka,
Kamboja, Maldive dan Filipina. Kini Morinaga Chil-Go! dapat dibeli dimana saja.
Dalam
kegiatan ini, sehari sebelumnya pihak sekolah mempersiapkan aneka bahan tanaman
dan pendukung lainnya. Beberapa guru mempersiapkan sekam, campuran tanah
bernutrisi ke dalam bak besar, mengaduk-ngaduk rata, dan kemudian membagi-bagi
ke dalam beberapa nampan untuk delapan kelas. Guru lainnya bertugas merendam bibit sebelum digunakan.
pembagian media untuk tiap kelas |
Sedangkan
guru kelas membuat label nama seluruh siswa dan siswi pada masing-masing pot
tanaman. Aneka sayuran seperti bayam, kangkung, pokcoy, sekop plastik (pakai
sendok nasi), juga disiapkan untuk tiap kelas. Tongkat berlabel nama kelas pun
sudah diberi potongan bambu dan label yang dilaminating untuk ditancapkan ke
dalam tanah tempat area penyimpanan pot yang sudah ditanami nanti.
media pembelajaran sudah siap |
Dan
tentu saja saya ikut mempersiapkan lima dus Morinaga Chil-Go! yang berisi total
180 botol susu yang terdiri dari tiga rasa. Ada rasa stroberi, vanila, dan
coklat. Pastinya semua siswa-siswi mulai dari kelas playgrup, kelas A, hingga kelas B akan bertambah semangat dan suka dengan kegiatan ini.
Semakin
tak sabar untuk ikut serta melihat seluruh anak-anak bercocok tanam, seperti
apa yang keriuhan dan kegembiraan mereka?, Selma
saja yang tubuhnya agak demam tetap semangat minta sekolah, dia tak mau
ketinggalan. Sudah mewanti-wanti saya agar tetap mengantarnya ke sekolah.
Oke,
tunggu kelanjutan ceritanya ya!
[Baca juga: Belajar Menanam Sayur Yang Menyenangkan Bersama Morinaga Chil-Go!]
waah,, ibu ini begitu menginspirasi :)
BalasHapussaat sekarang banyak anak2 yang mainan gadget, ibu mencetuskan untuk mengajarkan untuk bercocok tanam..keren
terimakasih bu, memang anak harus terjun ikut menanam shg dia lebih mengenal lingkungan alamnya :-)
Hapuspadat euy postingannya..top!
BalasHapusterimakasih mak :-)
HapusWaaah seru sekali diajarkan berrcocok tanam di sekolah. Anak-anak pasti suka tuh, apalagi sambil minum Morinaga-Chil-Go!
BalasHapusiya bener mak :-)
Hapuskecerdasan didapat, anak-anak senang & sehat dengan morinaga
BalasHapusalhamdulillah, klop ya mak :)
HapusSayur tanam sendiri emang lebih enak ya mak. tempat saya adanya daun singkong pepaya, luntas,dll yang ga butuh perawatan. *dasar males* :)
BalasHapusPasti anak2 seneng ya Mbak? Apalagi ada susu morinaga gratis :)
hehehe.. disamping rumah juga ada mak pohon pisang, males juga saya, kalo ayahnya rajin. Alhamdulillah mak, pastinya senang :)
Hapussi ibu sampe over bagasi di motor :)
BalasHapushehe, demikian pak, demi anak-anak, apa sih yang gak bisa, kalo bisa dibelakang ditambah, ups!
Hapusluar biasa.. semangat bu !
Hapusaku selalu tertarik ni baca postingan tentang morinaga dikaitkan dengan pengembangan diri di lingkup sehari hari..hihii kreatif
BalasHapusterimakasih mak, aku juga tertarik :)
Hapusasiiik, habis cape nanam minum susu, segar!
BalasHapussegerrr :)
HapusKeren banget mbak.. inspiring!
BalasHapusaaminn, terimakasih ya mbak :)
HapusMbak Lia emang sosok yang memberikan inspirasi, salut juga untuk anak2 yang support belajar alam bersama
BalasHapusuhuk.. mbak chris biasanya anak2 lbh semangat kalau sama teman2nya :-)
HapusTernyata bercocok tanam punya manfaat besar buat kecerdasan anak2 jg ya. TFS Mbak :)
BalasHapussama-sama mbak, iya aku jg baru ngeh stl survey kecerdasan anak ternyata ada yg disebut kecerdasan naturalis :-)
HapusMba, bahagianya yah bisa berbagii..aku kadang kecerdasan naturalis suka klupaan diasah :D anak2 suka bercocok tanam,biar cinta alam jg :)
BalasHapusalhamdulillah pas bgt ada Morinaga Chil-Go! dan pas bgt sdg ada program menanam :-)
HapusSaya baru ngerti nih artinya kecerdasan naturalis.. bulan lalu di sekolah anak sy jg pelajaran menanam2 di pot.. sy pikir buat kegiatan outdoor saja. Ga nyangka manfaatnya byk ya
BalasHapusdulu saya juga anggap kegiatan di luar kelas aja, ternyata ini dikategorikan mengasah kecerdasan naturalis :-)
HapusMorinaga sudah ISO 14001 ya? Wah berarti komitmen terhadap lingkungan ya Mbak? Keren.
BalasHapusiya mbak :-)
Hapus