“Assalamu’alaikum!”, ucap Selma sambil
membuka pintu dan berlari menuju dapur, mengambil segelas air putih, dan
menenggaknya terburu-buru.
“Wa’alaikumsalam, uuh, pelan-pelan
minumnya, jangan lupa baca do’a. Dari mana sih, anak cerdas, sampai haus gitu?”, tanya saya
sambil memasukkan wortel ke dalam panci, membuat sup.
“Dari lapangan, main sepeda sama Dindin
dan Zico. Selma udah bisa sepeda yang besal (besar) punya Zico, seluuu (seru) deh.
Bunda sih gak liat”, jawabnya sambil terengah-engah dan protesnya terlihat
sekali di wajahnya.
“Ooyaa, keren dong.”
“Iya lah, enak naik sepeda yang besal,
gak pegel. Selma mau main lagi ya”, jawabnya berbalik badan hendak
meninggalkan saya.
“Eh, sudah ah, jam berapa nih?
Sebentar lagi zuhur. Lagian kamu baru pulang sekolah, langsung main. Tuh,
sudah mulai panas, gak bagus buat kesehatan Selma.”
“Yaaah, bunda. Jadi Selma main apaa? Bosen di rumah gak ada teman, gak bisa main apa-apa”,
ujarnya lesu. Kecewa.
Saya menggoyang-goyangkan jari menandakan larangan telah berlaku. Dengan gontai dia pergi ke kamar menemui adik bayi yang tertidur. Ahh, merasa bersalah juga sih menahan keinginan dia, tapi bagaimana lagi, cuaca hari itu memang sedang terik-teriknya.
“Selmaaa..aa, kemari deh. Nih, ada milkshake Morinaga Chil School. Mau gaaak?” bujuk saya mendayu-dayu agar dia tak
terlalu sedih. Dan benar saja, secepat kilat dia menghampiri dan menjawab,
“mauuu”.
Itulah Selma, anak perempuan saya yang
sejak kecil sudah sangat terlihat lebih aktif dibanding abangnya. Kemampuan
bermain sepeda roda dua sudah dia lakukan sejak usia 4 tahun, bahkan dia
belajar sendiri tanpa dibantu ayah bundanya yang sok sibuk. Kami hanya
mengawasinya dari jauh. Jika kami mengajarinya langsung, biasanya dia malah
grogi.
Jika tak ada temannya pun dia tetap
senang berada di luar rumah. Sesekali saya lihat dia sedang anteng bermain
tanah sekam, mengikuti gaya ayahnya menanam.
Untungnya dia sudah tahu batas jarak sampai di mana dia boleh bermain, sehingga kami tetap tenang meskipun dia beraktifitas di luar. Para tetangga pun sudah memaklumi gayanya. Pernah dia bergelantungan berayun-ayun di ujung daun kelapa yang telah berjuntai menua. Ibu-ibu hanya menertawakannya. “Anak perempuan kaya anak laki-laki ya, bu.”
Untungnya dia sudah tahu batas jarak sampai di mana dia boleh bermain, sehingga kami tetap tenang meskipun dia beraktifitas di luar. Para tetangga pun sudah memaklumi gayanya. Pernah dia bergelantungan berayun-ayun di ujung daun kelapa yang telah berjuntai menua. Ibu-ibu hanya menertawakannya. “Anak perempuan kaya anak laki-laki ya, bu.”
Sebagai ibu, saya sempat minder dibilang begitu. Dulu
saya mengira membimbing anak perempuan lebih mudah dan manis dibanding anak
laki-laki. Kenyataan yang saya alami sekarang adalah kebalikannya. Selma sangat
aktif bergerak, memiliki sifat sosial yang tinggi, percaya diri, keras
kemauannya dan berimajinasi bebas tanpa batas. Bagaimana ya supaya dia lebih betah bermain di rumah?
Di rumah dia suka bermain dengan spidol, menggambar. Ironisnya malah banyak terlihat di hampir seluruh tembok rumah mungil kami. Padahal
abangnya sama sekali tidak pernah mencoret tembok lho. Saya sampai lelah
mengingatkannya.
Sempat kehabisan ide untuk menyalurkan energi belajarnya. Menonton pun kami batasi, apalagi gadget, nyaris jarang. Saya agak kebingungan juga, apa minatnya, dia berbakat di bidang apa.
Untunglah saat pembagian raport, saya
mulai sedikit tahu indikasi perkembangan akademik dan non akademiknya. Ibu
guru memuji atas sifat sosial Selma yang sangat menonjol, yaitu dia selalu disenangi teman-temannya. Namun dalam hal
konsentrasi dan perkembangan akademiknya masih perlu bimbingan penuh.
Peran
Sinergi Nutrisi dan Stimulasi
Hmm, konsentrasi dan akademiknya masih perlu bimbingan? Apa itu berarti Selma tidak cerdas? Wah semakin bingung saya mencari cara untuk menunjang perkembangan akademiknya itu, supaya tidak ketinggalan baca tulis hitungnya.
Sempat menghibur diri, ah setiap anak itu kan unik. Kecerdasan anak tidak bisa disamaratakan, setiap anak memiliki potensi masing-masing. Saya hanya perlu mendukung kok.
Sempat menghibur diri, ah setiap anak itu kan unik. Kecerdasan anak tidak bisa disamaratakan, setiap anak memiliki potensi masing-masing. Saya hanya perlu mendukung kok.
Dan dari kutipan yang saya baca, Dr. Howard Gardner, pakar
psikologi dari Harvard, dia memperkenalkan teori kecerdasan baru, yaitu Multiple Intelligence (Kecerdasan Majemuk)
yang mengakui bahwa kecerdasan si kecil bukan hanya satu dua bidang, tetapi si
kecil juga memiliki berbagai kecerdasan lain. Nah kan, ada titik terang nih tentang Selma.
Ternyata, ada 8 tipe kecerdasan, yaitu:
1.
Kecerdasan Intrapersonal, yaitu kemampuan mengendalikan emosi,
pengetahuan dan hal-hal yang menyangkut pada diri sendiri.
2.
Kecerdasan Interpersonal, yaitu kemampuan dalam berinteraksi
dengan orang lain.
3.
Kecerdasan Musikal, yaitu kecerdasan si kecil memahami
dalam bernyanyi, bermain musik, dan mengikuti irama.
4.
Kecerdasan Visual Spasial, yaitu kecerdasan dalam hal
memahami suatu bentuk benda, arah, dan ruang.
5.
Kecerdasan naturalis, yaitu kemampuan mengenali, membedakan,
mengungkap, dan membuat kategori terhadap apa yang ditemui para sekitar
lingkungan, seperti hewan, tumbuhan, dan lain-lain.
6.
Kecerdasan logika matematika, yaitu kemampuan untuk
memahami situasi yang menggunakan penalaran analisa dan sintesa
7.
Kecerdasan Linguistik, yaitu kemampuan dalam berkomunikasi,
berbicara, membaca, dan menulis.
8.
Kecerdasan Kinestetik, yaitu kemampuan dan keahlian
menggunakan anggota tubuhnya.
Wah, jadi seneng deh. Anak saya tetap juara di kecerdasan tertentu. Mulai dari sinilah saya menjadi
tertantang dalam mencari solusi agar terus dapat memberikan sarana media belajar
untuk Selma.
Saya mencari tahu bagaimana menstimulasi kecerdasannya sehingga menjadi optimal, sehingga menjadi generasi platinum yang siap menghadapi era global.
Saya mencari tahu bagaimana menstimulasi kecerdasannya sehingga menjadi optimal, sehingga menjadi generasi platinum yang siap menghadapi era global.
Tentunya juga memberi dukungan nutrisi, penting dilakukan guna menjaga kesehatannya seperti memberikan asupan
yang bergizi sebagai perisai pelindung tumbuh kembang anak.
Ibarat perisai, harus ada tiga sisi yang menguatkan, yaitu nutrisi untuk otak, daya tahan tubuh, dan fisik secara utuh, seperti yang diungkapkan DR. Dr. Ahmad Suryawan, Sp.A(K), ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, pada seminarnya.
Ibarat perisai, harus ada tiga sisi yang menguatkan, yaitu nutrisi untuk otak, daya tahan tubuh, dan fisik secara utuh, seperti yang diungkapkan DR. Dr. Ahmad Suryawan, Sp.A(K), ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, pada seminarnya.
Sekarang saya memberikan susu Morinaga Chil-School Platinum Moricare+
produksi Kalbe Nutritionals kepada
Selma untuk menunjang aktifitasnya. Saya pilih karena dilengkapi dengan formula Moricare+ Prodiges
yang merupakan sinergi antara nutrisi dan stimulasi.
foto pinjam di sini |
Komposisi gizinya semakin lengkap. Terdapat sumber energi, protein, dan lemak yang penting sesuai dengan kebutuhan. Juga mengandung vitamin dan
mineral penting dalam masa pertumbuhan seperti zat besi, vitamin B12, vitamin A, C, E, K, Zink,
AA DHA, Kolin, Laktoferin sebagai probiotik yang menyehatkan pencernaan, Kalsium dan Vitamin D sebagai penunjang kepadatan tulang serta gigi anak-anak.
Menemukan Cara Untuk
Menstimulasi Selma
Secara nutrisi sudah, secara stimulasi bagaimana? beruntung lagi saya telah menemukan solusi agar
Selma betah dan tetap ceria selama di rumah. Apa itu??
Saya telah menemukan website mendidik yaitu http://www.morinagamiplayplan.com/, di dalamnya banyak sekali sarana untuk media belajar yang dapat dicetak dengan printer. Semuanya sangat lucu, menarik, dan pastinya mendidik untuk Selma yang masih berusia 5 tahun. Pas dijadikan bahan modul pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Saya telah menemukan website mendidik yaitu http://www.morinagamiplayplan.com/, di dalamnya banyak sekali sarana untuk media belajar yang dapat dicetak dengan printer. Semuanya sangat lucu, menarik, dan pastinya mendidik untuk Selma yang masih berusia 5 tahun. Pas dijadikan bahan modul pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Bagaimana cara menggunakannya? Modul ini diakses dengan bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kecerdasan si kecil, mana yang lebih dominan, kemudian kita bisa menstimulasi anak dengan agenda bermain dan beragam ide, langkah selanjutnya dengan mengevaluasinya.
Yuk, kita coba bareng!
Sebelumnya, kita harus mendaftar dengan mengisi kolom data anak-anak. Jika sudah dapat masuk di dalamnya kita akan mendapat banyak informasi, mengetahui jenis karakter anak-anak dan bagaimana menstimulasinya.
Yuk, kita coba bareng!
Sebelumnya, kita harus mendaftar dengan mengisi kolom data anak-anak. Jika sudah dapat masuk di dalamnya kita akan mendapat banyak informasi, mengetahui jenis karakter anak-anak dan bagaimana menstimulasinya.
Ada kolom Alat Identifikasi MI (Multiple Intelligence),
di sini ada sekitar 64 pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui kecerdasan anak yang mana paling
menonjol, isilah jawaban sesuai dengan kondisi anak, jika sudah selesai, kita akan mendapatkan jawaban bahwa anak kita dominan di kecerdasan apa saja.
pertanyaan untuk mengidentifikasi kecerdasan majemuk |
Ketika saya mengisi pertanyaan, terjawab sudah bahwa dari hasil quiz, Selma lebih dominan pada kecerdasan Interpersonal, musikal, kinestetik. Cocok seperti apa yang dikatakan ibu guru bahwa Selma pandai bergaul. Tapi hasil ini tidak mutlak ya bu, akan bisa berubah tergantung moody si kecil.
hasil Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence) Selma |
isi agenda bermain |
agenda bermain Selma |
modul ide bermain yang dapat disesuaikan dengan usia dan karakter si kecil |
Nah, di kolom Area Cetak adalah tempat kita dapat
mencetak semua media permainan. Ajak si kecil untuk memilih mana yang dia suka.
Bermain
Dengan Morinaga MI PlayPlan
Selama di rumah, sekarang Selma
antusias sekali mengerjakan tugas-tugas barunya yang saya dapat dari paket Morinaga Multiple
Intelligence PlayPlan (MI PlayPlan).
Mengasikkan sekali soalnya. Saya membantunya pada bagian yang sulit,
selanjutnya dia dan abangnya asyik menikmati aneka bahan stimulasi.
Inilah sekilas kegiatannya. Mau tahu apa saja?
1. Mewarnai, Menggunting, dan Menempel Puzzle
1. Mewarnai, Menggunting, dan Menempel Puzzle
Kegiatan belajar ini mirip di sekolah Selma, tapi tetap menjadi menarik baginya. Dan karena sering dilatih, hasilnya pun semakin rapi, tak banyak yang keluar garis. Dia senang mendapat pujian dari saya.
“Besok bunda jadi ibu gulu Selma lagi ya! Seneng deh Selma jadinya”, katanya saat saya menerangkan terjadinya siklus air. Bagi saya permainan sederhana ini mengasah kemampuan si kecil dalam kecerdasan naturalis, visual spasial, logika matematika, dan kinestetik.2. Membuat Gitar Kardus
Bahannya adalah kardus susu, sumpit, gabus untuk gagang, gunting, origami, karet gelang, lem uhu untuk menempelkan sumpit, lem kertas untuk hiasan origami.
Caranya kardus dilubangi bagian tengah mirip badan gitar, lalu dilapisi origami sebagai hiasan. Kemudian kita pasangi gabus sebagai gagang pada bagian atas kardus, beri lem supaya tegak kuat. Kemudian buat barisan irisan menggunakan cutter/ujung pisau untuk memasang sumpit dan pasang sumpit pada kedua sisi saling bersebrangan.
Tadinya agak mengalami kesulitan memasang karet gelangnya, karena lem tidak kuat menahan daya tarik menarik karet. Tapi dengan solusi membuat barisan irisan, tak ada lagi kendala, kita bisa menjalin sumpit seperti tikar pada badan kardus. Great! Tekhniknya kita tusukkan
sumpit, sambil memasang karet, ke dalam jalinan kardus dan beri lem supaya
semakin kuat. Diamkan sampai lem mengering. Jadi deh. Dengan gitar sederhana ini Selma bernyanyi sambil gonjrang gonjreng kaya pengamen, kecerdasan musikalnya diasah, hehe..
3. Membuat Jadwal Kegiatan
4. Bermain Garam Pasir Warna
3. Membuat Jadwal Kegiatan
Bahannya karton, perekat hitam (halus-kasar), lem, kertas kegiatan. Cara membuatnya adalah menempelkan jadwal kegiatan di karton utama, beri perekat hitam yang dapat dipasang dan dicopot. Jadwal itu terdiri dari mandi, makan, main, tidur.
Di sini kami sempat mengalami diskusi yang alot soal peletakan kegiatan. Saya bilang tidur, mandi, makan, main. Tapi karena kartunya juga sedikit, ya sudah, keputusan ada di tangan Selma. Kecerdasan intrapersonal terasah di sini, dia dilatih mencoba disiplin sesuai jadwal yang telah disepakati.
Ini sih persis kita bermain pasir
pantai, gak perlu jauh-jauh ke Ancol. Ternyata menggunakan garam halus juga sangat menyenangkan, teksturnya nyaris sama dengan pasir pantai. Beri tetesan
berbagai pewarna makanan, aduk, lalu dicetak. Seru bangeet.
Jangan takut kotor deh, toh semua aman mudah dicuci. Tapi perlu diawasi juga sih karena garamnya lama-lama agak lengket jika terlalu banyak pewarna, takut juga kalau termakan. Segera mungkin anak-anak harus cuci tangan.
Jangan takut kotor deh, toh semua aman mudah dicuci. Tapi perlu diawasi juga sih karena garamnya lama-lama agak lengket jika terlalu banyak pewarna, takut juga kalau termakan. Segera mungkin anak-anak harus cuci tangan.
Dalam kegiatan ini, anak-anak akan takjub melihat perubahan
warna yang dicampur. Semakin banyak pewarna makanan, semakin baik. Hal ini juga bertujuan mengenalkan warna dasar, warna pelangi, bentuk dan melatih motorik halusnya
menggenggam pasir garam.
***
Manfaat Bermain Morinaga MI PlayPlan
Nah, dengan adanya sarana ini tak hanya membuat anak-anak senang dan betah di rumah, saya pun ikut bahagia, karena seperti mendapat harta karun, tidak kehilangan ide-ide untuk menstimulasi belajar Selma lagi. Kan sudah ada bahan-bahan media Morinaga MI PlayPlan, tinggal cari aja di website, mana yang ingin dikerjakan lagi untuknya, tinggal print, dan main-main lagi, stimulasi terus anak cerdas kita.
Lihat deh antusiasnya Selma pada video di bawah ini:
Nah, dengan adanya sarana ini tak hanya membuat anak-anak senang dan betah di rumah, saya pun ikut bahagia, karena seperti mendapat harta karun, tidak kehilangan ide-ide untuk menstimulasi belajar Selma lagi. Kan sudah ada bahan-bahan media Morinaga MI PlayPlan, tinggal cari aja di website, mana yang ingin dikerjakan lagi untuknya, tinggal print, dan main-main lagi, stimulasi terus anak cerdas kita.
Lihat deh antusiasnya Selma pada video di bawah ini:
Testimoni Selma (klik video ini!)
Yang
pastinya, keinginan bermain di luar bisa sedikit dibatasi. Jika siang hari dia
tak bisa tidur, saya ajak saja bermain dengan semua itu, bikin suasana seru, seakan mainan selalu baru. Main sepedanya bagaimana? masih, walau pun sudah tak lupa waktu lagi untuk pulang, hehe...
Oiya, ada satu pentingnya
lagi. Kegiatan ini dapat mendekatkan emosi jiwa anak dan orangtua jadi semakin
akrab lho. Yeaaay, keren deh, anak-anak pun semakin cerdas. Terimakasih Morinaga!
Wah, kakak Selma pintar! MI PlayPlan memang sangat membantu yaa..
BalasHapusterimakasih tante Leyla :)
HapusIya sangat membantu kalau lagi bingung ya
Situsnya cukup membantu. Ku kira hana anak audio, ternyata logis matematisnya lebih kuat.
BalasHapusiya ya mak, bermanfaat banget website dan semua permainannya. Wah pinter analisa nih Hana :)
HapusAnak sy yg besar jg udah nagih sepeda yg lbh besar tp blm ada rjkiny hehe pdhl ada sepeda ayahnya ga mau
BalasHapushehe iya ya, semoga dpt sepeda baru ya :-)
Hapusselma anak yg aktif ya mak.. semoga tetap sehat n aktif terus ya mak . sukses lombanya :)
BalasHapusterimakasih byk :-)
HapusSemoga segera dapat sepeda yang baru
BalasHapusHIhieiheiheiee
yiahaha, aamiin.. terimakasih pak :-)
Hapuswah kreatif banget, anak-anak seneng nya
BalasHapusModulnya menarik, jadi anak-anak seneng :-)
HapusKeren yaa susu anak ada play plannya gituu.. jadi gak bosen main gajet terus
BalasHapusiya mak, MI playplan Morinaga banyak alternatifnya, jd anak gak bosan :-)
HapusAih Selma kreatif sekali, pinter ya~ Btw hebat banget tuh udah berani naik sepeda besar :D
BalasHapusiya krn ditantang sama temannya, jd bisa naik sepeda kakaknya hehe
Hapusselma lucuuu karena semangatnya tinggi kali ya kak makanya aktif banget
BalasHapushehe iyaa, diemnya kalo bobo aja :D
HapusAnak sehat emang super kreatif bun.. salam buat selma ya.. hehee
BalasHapushehe, insyaallah, aamiin.. terimakasih ya
HapusWah lengkap banget mba, mulai dari macam macam kecerdasan sampai diy kreatifitas bahkan ada video nya juga.. Morinaga ini tidak ada yang untuk bayi ya mba
BalasHapusiya semoga bermanfaat ya :-)
HapusAda mbak, Morinaga Chil Mil, diy nya juga sptnya ada deh di website itu sifatnya umum
Selma anak atraktif ya mbak, saya suka sama kepandaiannya mewarnai :)
BalasHapusterimakasih banyak mbak Chris, iya lama-lama dia pandai mewarnai :)
HapusPasti bangga ya punya anak seperti Selma. Duh, saya jadi pengen cepet punya anak, eh nikah dulu deh. :D
BalasHapusSalam kenal, mbak. :)
Penjaja Kata
alhamdulillah semoga disegerakan menikah dan punya anak ya mas, hihi.. info ini buat keponakan dulu aja :D
Hapusgak akan kehabisan ide ya klo ada web morinaga ini ^^ aku suka kehabisan ide bermain soalnya :D
BalasHapusiya, sama mbak, nah kebetulan ada Morinaga MI Playplan ini ya :-)
HapusJadi ingin coba morinaga mi playplan juga untuk anak saya :)
BalasHapusbagus mbak, patut dicoba :-)
HapusSeru juga ya mainnya, jadi pengen ajakin Dimas juga. Kak Selma hebat
BalasHapusyuk Dimas pasti suka :)
HapusTadi pagi saya coba ide2 yg ada di web ini mba. Seru bgt.. asyiik. Wah kak selma dari umur 4 thn sdh bs roda dua yaa...keren
BalasHapusBesok main lagi ah
iya terpacu krn temannya jd sdh mau belajar sendiri.. seru ya MI Playplan, cocok buat paud :-)
Hapusmaaf banget baru bisa bw lagi nih mbak
BalasHapus