Ayah
Tadi pagi aku bermimpi berjumpa denganmu,
Sebentar saja, bertemu ayah hanya sekejap.
Tapi menyisakan rasa bahagia luar biasa.
Mungkin jika kuceritakan kepada semua orang,
tak banyak yang faham bagaimana rasanya.
Rasanya seperti jatuh cinta pada pandangan pertama
Seperti berseminya hati seorang gadis
yang merindu bertemu kekasihnya.
Ingin jumpa dan jumpa lagi.
Tiba-tiba engkau datang dengan jubah dan sorban-mu
yang tak pernah lepas menjelang hari kematianmu.
Kulihat tangan kurusmu merentang lebar menyambutku.
Sontak kubalas dengan rentangan tangan ini,
berlari dan segera merangkul dirimu, ayah.
Kita berpelukan erat, eraaaat sekali.
Seperti tak ingin lepas lagi.
Lalu kau menatapku dalam bisu,
Senyum itu membuatku bahagia.
Kita berputar-putar kegirangan seperti terbang,
Ringan sekali.
Rasanya seperti nyata,
sampai akhirnya aku membuka mata,
Perlahan-lahan,
Ahh, kenapa ini hanya mimpi?
Ayah, ada apa?
Aku sudah lama sekali merindu.
Apa karena aku menulis tentang perihnya ditinggal olehmu,
menjelang persalinanku?
Iya ayah, aku sangat kehilangan dirimu.
Kehilangan nasihat bijakmu.
Kehilangan sun yang biasa mendarat di kedua pipiku.
Kehilangan cerita-cerita cintamu kepada ibu.
Kehilangan masa kita mendengarkan musik klasik.
Kehilangan tempat curhatku.
Kehilangan semuanya...
Aku kangen dirimu, ayaaahh...
Kapan engkau akan hadir lagi?
Semoga engkau bahagia di alam sana bersama ibu.
Di taman surga-Nya
Dengarlah rinduku, lagu ini seperti mewakili hatiku
FOR ALWAYS
#menangis di pojokan (6 Ramadhan 1435)
Allfatihah untuk ayahnya
BalasHapusaamiin, syukron ya mak :) *bighug
Hapus