Sabtu 12 Oktober 2013 sengaja kubawa Shidqi dan
Selma melihat Pameran Education Higher Eroupean Fair (EHEF) dilaksanakan di
Jakarta, tepatnya di Grand Sahid Jaya Hotel Jl. Jenderal Sudirman. Tujuannya
hanya untuk memberi gairah andaikan suatu saat mereka bisa menjelajah Eropa
melalui pendidikan. Tentu saja karena saya memenuhi undangan sebagai blogger yang
disampaikan melalui email mas Ryan Pratama dari Edelman dan menerima sambutan
dari mbak Gadizsa. Untuk menempuh ke sana saya menggunakan kereta jurusan
Bojong Gede - Sudirman, kemudian melanjutkan kopaja 19, dan kemudian
melanjutkan dengan berjalan kaki kurang lebih 50 meter.
Seperti yang pernah di utarakan di sini, acara ini dilaksanakan di
Jakarta untuk membuka kesempatan bagi masyarakat Indonesia dalam memperoleh
kesempatan pendidikan yang berkualitas. Hal ini didasari oleh hasil survei
bahwa Indonesia mengalami penurunan dengan skor 0,67 berada di urutan usia 124
dari 187 negara (sumber: UNDP). Sedangkan negara-negara tetangga kita seperti
Singapore dan Malaysia memiliki skor IPM yang jauh lebih tinggi yaitu
0,866 dan 0,838. Selain itu, tingkat pendidikan tinggi Indonesia (14,6%)
juga dinilai masih lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia (28,3%),
Singapore (33,7%), dan Thailand (35,3%) (sumber: UNESCO). Rendahnya kualitas
pendidikan di Indonesia dikhawatirkan akan melemahkan daya saing Indonesia di
era globalisasi ini khususnya dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC)
2015.
Acara diresmikan oleh Mr. Franck Viault, Kepala
Kerjasama Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Dr. Subandi Sardjoko selaku Direktur
Pendidikan Kementerian PPN / Bappenas untuk yang kelima kalinya di Indonesia
sejak tahun 2008. Dalam pidato pembukaan, Bapak Subandi Sardjoko menyatakan
bahwa manfaat dari belajar di Eropa tidak hanya akan meningkatkan kemampuan
individu pelajar tersebut tapi juga meningkatkan sejumlah kemitraan antara
indonesia dan institusi-institusi Eropa dan menyediakan jendela kesempatan
untuk internasionaliasi pendidikan tinggi Indonesia sehingga dapat diakui dunia. Saat
ini Eropa menarik sekitar 45% dari pelajar di seluruh dunia yang mengejar
pendidikan di luar negeri. Eropa juga semakin populer sebagai tempat tujuan
belajar bagi pelajar Indonesia. Tahun ini lebih dari 4,000 pelajar Indonesia
telah berangkat ke Eropa untuk mengejar gelar sarjana dan paska sarjana. Jumlah
keseluruhan, ada sekitar 7,000 pelajar Indonesia yang saat ini belajar di
Eropa.
sumber Foto: Edelman |
Banyak yang menawarkan fasilitas mutakhir dan peluang penelitian yang
besar. "Untuk memenuhi standar internasional yang paling tinggi, institusi-institusi
pendidikan tinggi Eropa secara berkala melakukan review kualitas mutunya. Terlepas
dari jenis program studi yang diambil, dengan menyelesaikan program gelar di
Uni Eropa, para pelajar memperoleh gelar akademis yang berharga dan keahlian
yang membuat mereka diakui ditingkat internasional serta siap menghadapi
tantangan-tantangan globalisasi," tambah Viault. “Di Eropa, biaya kuliah tidak terlalu mahal atau dalam kasus-kasus
tertentu bahkan tidak
harus membayar. Untuk membantu para pelajar menutup biaya belajar di Eropa, Uni Eropa,
Negara Anggota dan universitas menawarkan dan menyediakan 1,700 beasiswa untuk pelajar Indonesia untuk belajar di
Eropa.
sumber Foto: Edelman |
Di dalam gedung hotel ini pameran diramaikan berbagai
kalangan, mahasiswa, anak-anak SMA yang mengitari 119 booth dari 115 berbagai
universitas dan perwakilan berbagai Negara di Eropa seperti Denmark, Finland,
France, Germany, Hungary, Ireland, Italy, Netherland, Poland, Spain, Sweden,
UK, Czech Republic, Delegasi Uni Eropa, dan dari Indonesia DIKTI serta LPDP
yang menyediakan program beasiswa. EHEF 2013
diselenggarakan oleh UE bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
serta didukung oleh British Council (Inggris), CampusFrance IFI (Perancis), DAAD (Jerman)
dan Nuffic Neso (Belanda). Ada juga booth dari kompas.com, majalah
kontan, Buku 99 Cahaya di Langit Eropa yang katanya akan tayang pada tanggal 5
Desember 2013. Beruntung saya mendapatkan buku diskon berikut tanda tangan dari mas
Rangga sang penulis (dia adalah suami dari HanumRais ananda Bpk.Amin Rais), tak lupa foto narsisnya dong, hehe..
EHEF
2013 telah menjadi peluang yang luar biasa bagi pelajar Indonesia untuk bisa
bertatap muka secara
langsung dengan perwakilan dari universitas-universitas di Eropa, berdiskusi
dan terinspirasi
oleh program-program studi dan kehidupan kampus serta mendapatkan informasi mengenai
institusi-institusi pendidikan tinggi. Selama pameran, presentasi oleh peserta pameran juga
diadakan sepanjang hari.
Jika tahun depan EHEF akan diadakan kembali, apakah anda tertarik hadir?? :)
Sumber:
www.ehef-indonesia.org
Referensi Pers dari Gadizsa dan Ryan Pratama dari Edelman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Agar tidak spam pada komentar, gunakan akun Google kamu. Atau kirim email ke: info.narasilia@gmail.com. Thank you ❤