Jika dihadapkan untuk memilih sepatu atau sandal, yang paling kucari dan terpilih adalah alas kaki yang bersol lebar pada bagian depan. Aku sadar, ujung jari kakiku tidak cantik meruncing lentik bak peragawati. Jari-jari kakiku justru melebar, kalau orang sunda bilang mah “jebrag”.
Rasanya kebutuhanku tidak selalu terpenuhi oleh produsen sepatu atau sandal wanita manapun, karena hampir semua rata-rata sepatu atau sandal itu dibuat sempit meruncing pada bagian ujungnya, agar terlihat anggun nan elok.
Tahukah kamu? Akhirnya pilihanku selalu pada sandal gunung yang cocok sebagai alas kaki para
lelaki. Aku tidak lagi peduli jika dinilai maupun terkesan tomboy (padahal jiwaku feminine lho),
yang penting enak dipakai, daripada tersiksa dengan sepatu atau sandal yang tidak
pas di kaki. Padahal sih aku ingin tetap kelihatan keren dan anggun di setiap penampilan. Tapi mau bagaimana?
Pernah suatu
kali aku harus tetap berpenampilan modis ala wanita masa kini. Aku coba memakai
sepatu hak tinggi (high heel), itu tuh sepatu yang hak-nya tinggi runcing, maksudnya biar nyamain suami yang tingginya sekitar 183cm, sedangkan aku menambah tinggi 10cm lagi untuk mengimbanginya, kan biar serasi, hehe..
Ah, ternyata hanya bertahan beberapa minggu karena menyebabkan otot di dekat lututku menegang, sering kram. Kuganti lagi dengan membeli wedges. Maksudnya biar tetap tinggi dan gak ngeri kecengklak, karena permukaan karet solnya cukup lebar sehingga dapat menopang tubuh semakin seimbang.
Kutemukan kenyamanan dalam melangkah, tetapi tetap saja membuat kulit jari kelingkingku kejepit. Dan ternyata membuat lapisan sol-nya jadi merekah di bagian depan. Sayang, gagal deh tampil cantik tinggi semampai.
Tapi tak putus asa, akhirnya aku bongkar wedges itu dan me-make over menjadi terkesan baru agar menjadi lebih pas di kakiku sendiri, terutama untuk memuat jari-jari kaki.
Tidak sampai di situ. Pernah membeli alas kaki model flat shoes yang ada di toko-toko mall itu. Sumpah, malah membuat menyesal berkali-kali. Bukan hanya kelingking tetapi kulit pada tumit kaki pun ikut merekah alias lecet sampai seminggu. Padahal sudah pakai kaos kaki, tetap saja nyeri.
Harusnya kita memang mengetahui bentuk kaki kita sendiri. Nih aku kasih gambaran, menurut @bebobshoes.
Sudahlah, mungkin kebutuhanku tetap kepada sepatu atau sandal yang lebar dan mempunyai tali yang mencengkram pergelangan kaki. Membuat mantap melangkah bahkan berlari, bukannya pincang tertatih-tatih menahan sakit. Shhh…mendingan pakai sandal jepit? Atau kembali pakai sandal gunung.
Namun ketika seorang teman dengan senang hati menunjukkan angkle boot kepada kami di grup salah satu smartphone, waw aku langsung jatuh hati. Manis, keren, modis deh pokoknya. Sepertinya bagus juga untuk kakiku. Semua tentu memujinya bahkan sedikit 'nyerempet' mau tahu harganya. Wah, ternyata dia tak mau memberitahu, tidak terbuka rahasianya, pasti mahal. Memang bagus bangeeet..
Tetapi demi menghibur hati, iseng-iseng searching harga boots di internet, eh malah tidak sengaja mendapat informasi sepatu Bebob via online. Jujur, jaman dulu pernah pakai, memang harga gak pernah bohong.
Nyaman rasanya pakai Bebob, empuk dan modelnya yang girly. Apalagi sekarang makin mbelalak jika melihat bentuk-bentuknya yang aduhaaaii. Ada beberapa sepatu yang membuatku langsung jatuh hati, walau entah kapan bisa membeli, soalnya kini masih harus menabung.
Coba lihat deh dari beberapa sepatu yang kutaksir. Untuk angkle boots yang hanya berwarna abu-abu dibawah kiri ini berhiaskan kancing, berbahan suede yang pastinya lembut dan memiliki tinggi 9cm yang dipadukan dengan sol berbahan karet berkwalitas tinggi.
Sedangkan untuk high heel berukuran 12cm berwarna navy di sebelah kanan bawah dibuat dengan bahan semi kulit yang berkwalitas tinggi pula. Dipadukan dengan motif kayu sehingga menambah kesan alami dan anggun mempesona. Terbayang jika seseorang berbusana gaun bagai permaisuri, cocok dengan sepatu model ini.
Nah, bisa kita lihat sekarang adalah tipe flat shoes. Untuk tipe SPA 205 dibuat sesimpel mungkin tanpa mengurangi kecantikan kak pemakainya. Lebih mirip seperti balerina.
Sedangkan tipe SPA 212 memiliki sedikit perbedaan yaitu berujung semi lancip, terbuat dari bahan dasar semi kulit dibingkai dengan list putih pada pinggir sepatu sehingga semakin cute kelihatannya.
Ditambah model flat shoes tipe SPI 228 yang trendi dan anggun, bertali serta berbahan kanvas menambah gaya si pemakai, pastinya enak diajak lari untuk ngejar-ngejar bus, hihi.
Untuk tipe sandal, kita akan disuguhkan penampilan modis dan cantik. Ada Amanda Jane's semi sandal SS219 berbahan nubuk dove yang beralur manis pada bagian depan kaki, menutup jari-jari kaki.
Sedangkan flat semi sandal S810 dibuat secara dinamis dan terkesan santai terbuat dari semi kulit yang glossy. Wah, kapan yaa punya sepatu keren-keren kaya begini?
Mataku mengerjap-ngerjap, hati dag-dig-dug. Kamu juga akan terpesona dengan model-modelnya yang apik seperti Bebob Shoes, Amanda Jane's, wedges, flat shoes, dan sandal. Lihat saja semua koleksinya di sana. Dan pastinya ada petunjuk pembelian yang sangat mudah.
Gak perlu repot-repot lagi diperjalanan. Tinggal klik, klik. Harganya mulai Rp.169.000 hingga Rp.
399.000,-. Aku berharap Bebob pun mampu menjawab kebutuhan setiap kaki wanita sebagai fashionable daily shoes. Terutama untuk kenyamanan jari-jari lebarku yang rasanya semakin lebar, ha ha ha.
Nah, untuk tampil cantik tidak perlu tersiksa kan. Cukup gunakan sepatu atau sandal sesuai waktu, tempat, dan kegiatan. Tidaklah harus memaksakan high heels untuk ke kantor pada pagi hari. Sekarang mau beralih ke sepatu ini? Semakin melihat modelnya makin
membuat jatuh hati lho. Bagaimana dengan kamu??
kereeen... sepatunya ... semoga menang kontesnya ya...
BalasHapushehehe iya ya, manis-manis seperti kita (hayyyaa..)
Hapusmakasih sudah mampir :)
Memilih sepatu memang gampang2 susah ya... hehehe..
BalasHapusbetuuuul, karena gak semua sepatu tahu bentuk kaki kita, hehe.. terimakasih sudah mampir mbak
Hapus