Sepertinya menampilkan foto-foto dalam dunia internet
menjadi suatu kewajiban. Dapat dikatakan, lebih asyik melihat suatu bukti
berupa gambar atau foto dibanding harus membaca tulisan. Demikian pula dalam berjualan di media online,
hampir 100% media foto lebih banyak ditampilkan ketimbang media ajakan melalui
tulisan. Bila kekuatan foto yang biasa saja cukup menarik peminat membeli,
bagaimana dengan foto yang cantik dan elegan? Dijamin dapat mendongkrak angka
penjualan suatu produk.
Maka inilah yang membuat saya cukup tertarik mengikuti
seminar kecil-kecilan bersama Bunda Haifa (penulis buku resep) dan ibu-ibu dari
Recommended OnlineShop pada hari Minggu tanggal 7 April 2013 kemarin. Selain bisa kopdar dengan emak-emak ReOs, seperti mak Reren, mak Isti, mak Farida Nurvita, mak Ovi, mak Fazaya, mak Eha, mak Novita Sari, mak-mak lainnya yang ternyata jadi lupa kalau gak liat absen, hehe..
siap-siap yaa.. |
Ada sedikit ilmu yang disampaikan, antara lain:
Kebutuhan yang diperlukan dalam kegiatan
fotografi:
a. Kamera
Tentu saja kamera menjadi andalan utama. Kamera apa saja bisa
digunakan, namun jika ingin mendapatkan hasil yang bagus minimal menggunakan
kamera pocket. Karena sudah banyak
kamera jenis ini yang kwalitasnya baik dan keren. Jangan lupa baca dan pelajari
buku manual petunjuk yang ada pada kemasan kamera. Di sanalah rahasia yang
terpendam bagaimana cara menggunakan kamera yang baik dan professional, tanpa
merasa lugu, ah yang penting motret.
b. Produk yang akan dijual
Siapkan produk yang akan di foto. Jika ingin memotret
perhiasan atau aksesoris yang akan diambil dari jarak dekat, gunakan mode MAKRO/close
up (biasanya pada kamera disimboli dengan bunga tulip). Jika ingin memotret fashion
gunakan manekin (boneka patung), atau lebih baik model orang. Jangan asal
digelar dilantai aja toh.
c. Background
Gunakan dinding/latar yang sesuai tema foto. Bisa menggunakan
kertas HVS saja untuk benda yang berukuran kecil, atau dukungan alam luar sebagai
latar belakang yang menarik
d. Property (pernik pendukung)
Sebagai contoh jika ingin memotret makanan, biasa digunakan
sendok, garpu, serbet bahkan strawberry, anggur, dan sebagainya. Jika ingin
memotret perlengkapan bayi bisa ditambahkan boneka beruang. Seperti itulah,
tinggal ide kreasi kita yang bermain di sana
e. Tripod
Manfaat tripod adalah untuk mengurangi getaran tangan saat
memotret sehingga tidak menghasilkan bayangan pada gambar. Tripod itu semacam
kaki atau penopang kamera.
f. Software untuk mengedit foto
Biasanya digunakan program photoshop, Flash, Corel Draw, Picture
Manager dan sebagainya pada media komputer atau laptop, untuk menambah atau
mengurangi hal yang ingin dicapai. Seperti penambahan warna, kecerahan, cropping,
ukuran foto, dan lain-lain
Kemampuan yang harus dikuasai
a. Kemampuan mengambil gambar dari kamera
Syarat utama mampu mengambil gambar yang baik adalah
berlatih. Semakin giat mencoba semakin ketemu “rasa” yang pas. Karena fotografi
adalah seni, tidak harus baku dengan aturan main yang ada. Jika semakin terasah
maka ilmu-ilmu tersebut dapat kita pelajari dan gunakan secara otodidak. Jangan
sungkan bertanya kepada yang ahli, membeli buku seni fotografi atau ikut
bergabung dengan beberapa komunitas.
b. Kemampuan menata produk
Menata produk pun diperlukan rasa (feeling) yang dapat
diperoleh melalui seringnya latihan. Karena cara menata produk satu dengan
lainnya sangat berbeda. Tak heran para fotografi pun memiliki penata gaya. Profesi penata gaya, food stylies sedang laris manis katanya.
Trik segitiga Emas Fotografi.
Untuk mendapatkan foto yang ideal
diperlukan 3 (tiga) hal yang dapat diatur sedemikian rupa untuk menyesuaikan
objek foto, kondisi, dan selera fotografer. Yang dapat diatur sebagai berikut:
a. Apertur / bukaan lensa
- ditandai huruf f4, f/5.6, f/8, f/11, f/16, f/22
- ditandai huruf f4, f/5.6, f/8, f/11, f/16, f/22
- Dengan Apertur ini kita bisa memilih ruang tajam (tingkat kelebaran ruang gambar). Maksudnya jika bukaan lebar= cahaya banyak yang masuk = ruang tajam akan sempit (karena kedalam ruang akan tipis). Hal ini akan mengakibatkan latar belakang objek menjadi blur. Demikian sebaliknya, jika bukaan sempit maka ruang tajam makin banyak dan tidak ada bagian yang blur
-Kegunaannya untuk masuknya cahaya. Bila bukaan lensa besar maka banyak pula cahaya yang masuk, makin kecil bukaan makin kecil cahaya yang masuk. Dengan apertur f/4 maka hanya orang/objek yang didepan terlihat tajam, yang lain blur.
-Kegunaannya untuk masuknya cahaya. Bila bukaan lensa besar maka banyak pula cahaya yang masuk, makin kecil bukaan makin kecil cahaya yang masuk. Dengan apertur f/4 maka hanya orang/objek yang didepan terlihat tajam, yang lain blur.
- Kita dapat kecilkan ukuran aperturnya jika sedang berada di tempat yang berlimpah
cahaya,. Dan jika sedang di tempat gelap, kita dapat membesarkan ukuran bukaan. Dengan apertur f/22 maka semua orang/objek (depan-belakang) akan nampak tajam (jelas) gambarnya
b.
Shutter speed
Satuan Shutter Speed adalah detik. Tujuannya mengukur kecepatan
kamera membuka sensor dalam menyerap cahaya. Jika terdapat angka 100 atau 200
pada layar kamera, artinya shutter speednya 1/100detik atau 1/200detik. Semakin
besar angka detik semakin besar cahaya yang diterima.
- Shutter speed lambat artinya sensor kamera
ternyata lebih lama terkena cahaya. Digunakan pada saat memotret air terjun,
sehingga tercipta gerakan yang terus menerus.
- Jika shutter speed lambat di tempat yang banyak
cahaya, maka akan didapat gambar yang over exposure (kelebihan cahaya)
- Shutter speed cepat artinya sensor kamera sebentar
saja terkena cahaya. Dapat kita gunakan saat memotret kegiatan olahraga, anak-anak
berlari dan bermain.
- Jika menggunakan Shutter speed cepat di tempat
yang rendah cahaya, maka akan didapat gambar yang under exposure (gelap)
c.
ISO
Ini adalah sensitifitas sensor kamera dalam menangkap cahaya.
ISO disimbolkan dengan angka yang dimulai dari angka 50, 100, 200, jika
angkanya kecil maka sensitifitas kamera terhadap cahaya menjadi rendah.
Kapan menggunakan tinggi rendahnya? Saat kondisi ruangan
kurang cahaya. Namun penggunaan ISO yang terlalu tinggi sering kali menimbulkan
bintik-bintik pecah (noise) pada foto.
Tips dan trik memotret produk sendiri
a. Kerjakan pagi (pukul 09.00) dan sore hari (pukul 04 sore). Manfaatkan sinar matahari yang masih soft sebagai lampunya.
b. Baca dulu buku panduan kamera atau buku-buku fotografi lainnya. Biar yakin dan pasti bagaimana cara mengambil gambar yang baik
c. Jika di dalam ruangan, gunakan pencahayaan lampu pada bagian kiri, kanan, atas, untuk memotret barang. Kalau bunda Haifa membuat studio mini dari kardus yang dipotong sisi kanan, kiri, depan, lalu ditutup dengan kertas roti. Hadapkan lampu belajar pada setiap sudut. Beliau bilang dalam memotret SATU PRODUK kadang dibutuhkan 25-100 kali jepretan. Wow!
d. Tata produk/barang yang akan difoto. Gunakan
manekin. Foto setiap sudutnya (kanan, kiri, depan, belakang). Jika ada detail
baju seperti kantong, bordir, aksesoris itu patut di foto untuk dapat
disampaikan kepada pembeli. Maka tampilkan semua.
e. Pilih background yang berwarna polos, seperti karton putih/kertas putih
f. Sediakan waktu yang tenang tanpa gangguan sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimal tanpa banyak yg diedit
a. Kerjakan pagi (pukul 09.00) dan sore hari (pukul 04 sore). Manfaatkan sinar matahari yang masih soft sebagai lampunya.
b. Baca dulu buku panduan kamera atau buku-buku fotografi lainnya. Biar yakin dan pasti bagaimana cara mengambil gambar yang baik
c. Jika di dalam ruangan, gunakan pencahayaan lampu pada bagian kiri, kanan, atas, untuk memotret barang. Kalau bunda Haifa membuat studio mini dari kardus yang dipotong sisi kanan, kiri, depan, lalu ditutup dengan kertas roti. Hadapkan lampu belajar pada setiap sudut. Beliau bilang dalam memotret SATU PRODUK kadang dibutuhkan 25-100 kali jepretan. Wow!
studio mini (sumber: Koleksi BundaHaifa) |
e. Pilih background yang berwarna polos, seperti karton putih/kertas putih
f. Sediakan waktu yang tenang tanpa gangguan sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimal tanpa banyak yg diedit
bunda Haifa senang, kita senang |
Wah, terimakasih tipsnya nggak kepikiran.
BalasHapusjd tambah semangat nih motret produk sendiri :)
Salam sukses
sama-sama mbak Najla, pas dikasih tau begitu dari bunda Haifa, jadi terbelalak, hayyaa ternyata saya kurang membaca buku manual :D
HapusWah mantab nih tipsnya.. Sangat suka bagian segitiga emas fotografi.. Thanks alot...
BalasHapussama-sama, semoga bermanfaat
HapusTertarik maakk, tp ga punya kameranya :p hihi..
BalasHapusNganga pas baca satu produk butuh 25 - 100 kali jepret, aku sih 10 kali aja udah ribut apalagi sampe 100..
hihi..jangan nganga mak..makasih sudah berkunjung mak ^_^
HapusNambah ilmu lagi. Makasi mba
BalasHapusBaru tahu tentang bukaan lensa. Jadi, kalau mau blur/bokeh f/4 paling bagus ya.
BalasHapus